🎉 Akhir Tahun Buanyak Diskon-nyaaa, Disc. upto 25%
Logo Bee Web

Tahapan Proses Pengambilan Keputusan yang Perlu Diperhatikan

Pengambilan keputusan adalah proses penting yang terjadi di berbagai aspek, termasuk dalam urusan bisnis, apa saja tahapannya?
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Saturday, 8 June 2024
Diperbarui: Saturday, 8 June 2024
Daftar Isi

Pengambilan keputusan merupakan proses penting yang terjadi di berbagai aspek kehidupan, baik dalam konteks pribadi maupun profesional. Termasuk dalam urusan bisnis. Proses ini melibatkan beberapa tahapan yang akan dibahas dalam artikel ini.

Dimana, keputusan yang baik tidak hanya bergantung pada data yang tersedia, tetapi juga pada kemampuan individu atau kelompok dalam menilai risiko, mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang, dan mengambil langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Teori Pengambilan Keputusan

teori pengambilan keputusan

Ilustrasi proses diskusi pembuatan keputusan pada bisnis (Credit: Freepik.com)

Dalam buku Teori Pengambilan Keputusan (2020) karya Rizky E.F & Dewi R.M, menjelaskan secara garis besar pengertian pengambilan keputusan adalah mekanisme dalam melakukan penilaian dan menyeleksi pilihan.

Sedangkan pengertian teori pengambilan keputusan adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana cara memilih alternatif yang tepat dalam memutuskan sebuah keputusan dan berhubungan dengan perilaku seorang. (Rizky Amalia & Citra Firmadhani, 2022).

Bisa disimpulkan jika, teori pengambilan keputusan adalah sebuah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana individu dan organisasi membuat pilihan dalam berbagai situasi.

Bidang ini mengkaji berbagai model dan pendekatan untuk memahami proses pengambilan keputusan, mulai dari yang rasional dan terstruktur hingga yang intuitif dan spontan.

Unsur-Unsur Pengambilan Keputusan

Mengutip dari buku Teori Pengambilan Keputusan (2023) karya Harbani Pasolong, ada 4 unsur dari pengambilan keputusan, yakni:

  • Mengetahui apa tujuan dari pengambilan keputusan.
  • Identifikasi alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
  • Memperhitungkan faktor yang tidak dapat diketahui sebelumnya di luar jangkauan manusia.
  • Sarana dan alat untuk mengevaluasi dan mengukur hasil dari pengambilan keputusan.

Dasar Pengambilan Keputusan

Masih mengutip dari buku yang sama, ada 5 dasar pengambilan keputusan menurut George Terry, yakni:

1. Intuisi

Dasar pengambilan keputusan yang pertama adalah intuisi atau perasaan yang bersifat subjektif dan mudah dipengaruhi. Dasar ini memiliki beberapa kelemahan dan kebaikan, yakni:

# Kelemahan:

  • Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
  • Sulit mencari alat komparasinya, sehingga sulit diukur kebenarannya.
  • Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan sering kali diabaikan.

#Kebaikan:

  • Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih cepat.
  • Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.
  • Kemampuan mengambil keputusan secara intuitif dapat sangat berperan dan perlu dimanfaatkan.

2. Pengalaman

Dasar kedua adalah dari pengalaman, dasar ini memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis. Sebab, pengalaman dari seseorang dapat memperkirakan keadaan dan memperhitungkan untung rugi dari keadaan sebelumnya.

3. Fakta

Berikutnya berdasarkan fakta, yakni dasar pengambilan keputusan yang bersifat sehat, solid dan baik. Sebab, dengan fakta seorang akan cenderung lebih percaya dan cepat menerima keputusan yang sudah ditetapkan.

4. Wewenang

Selanjutnya, berdasarkan wewenang yang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya, atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih rendah.

Keputusan berdasarkan wewenang ini berpotensi untuk diterima karena terpaksa, karena diterima begitu saja tanpa pertimbangan. Meskipun demikian, keputusan ini biasa dijalankan dalam jangka waktu yang panjang.

5. Rasional

Terakhir, berdasarkan rasionalitas, yakni keputusan yang bersifat objektif, transparan dan konsisten dalam memaksimalkan hasil. Sehingga, dasar ini bisa dikatakan dasar yang paling sesuai dengan kebenaran yang ingin dicapai.

Seperti kejelasan masalah, orientasi tujuan yang jelas, pengetahuan alternatif, preferensi yang jelas, hingga hasil yang maksimal dengan pemilihan alternatif yang tepat berdasarkan hasil ekonomis yang optimal.

Faktor Penting dalam Proses Pengambilan Keputusan Bisnis

Berikut adalah beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan bisnis:

# Kondisi Financial

Kondisi finansial perusahaan merupakan salah satu faktor paling krusial dalam pengambilan keputusan bisnis. Caranya dengan menganalisis arus kas, laba rugi, dan neraca untuk memahami kesehatan keuangan.

Anda bisa mendapatkan analisis kesehatan finansial bisnis Anda dengan akurat dan realtime bisa diakses dimana saja dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud.

Bantu pantau kesehatan bisnis lebih efisien dalam beberapa klik saja. Penasaran? Klik banner di bawah ini dan dapatkan akses uji coba gratis sekarang juga!

Fitur Analisa Bisnis Komplit Dari Beecloud

# Pasar dan Persaingan

Berikutnya, selain kondisi finansial, memahami kondisi pasar dan persaingan juga penting pada proses ini. Dengan memahami ukuran pasar, segmen pasar, tren pasar, dan preferensi konsumen.

Anda akan lebih mudah dalam dalam menentukan target pasar yang paling potensial dan strategi pemasaran yang efektif. Sedangkan dari segi kompetitor, And bisa mengidentifikasi peluang dan ancaman dari pesaing dengan menilai kekuatan dan kelemahan dari mereka dengan menggunakan analisis SWOT dan sebagainya.

Baca Juga: Analisis SWOT dalam Bisnis, Tahapan dan Contohnya

# Sumber Daya Usaha

Faktor selanjutnya adalah sumber daya usaha, mencakup semua aset dan kapabilitas yang dimiliki perusahaan untuk mendukung operasinya. Seperti sumber daya manusia (SDM), Teknologi, dan seterusnya.

Tahapan Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan

4 tahapan proses pengambilan keputusan menurut Herbert A. Simon (1960) (Credit: Freepik.com)

Dalam teori pengambilan keputusan menurut Herbert A. Simon (1960) dalam Rizky E.F & Dewi R.M (2020), ada jenjang dalam pengambilan keputusan yang dirumuskan dalam 4 tahap, yakni:

1. Intelligence (Pengumpulan Data)

Pada tahap ini, data dan informasi dikumpulkan untuk mengidentifikasi masalah yang perlu dipecahkan. Proses ini melibatkan pengamatan lingkungan organisasi, pengumpulan fakta, dan analisis situasi untuk memahami isu-isu yang ada.

2. Design (Perumusan Opsi)

Setelah masalah teridentifikasi, tahap selanjutnya adalah perumusan, berbagai alternatif atau opsi untuk mengatasi masalah tersebut.

Dalam fase ini, solusi-solusi potensial dirancang dan dipertimbangkan untuk menentukan berbagai cara yang mungkin digunakan untuk menyelesaikan masalah.

3. Choice (Pemilihan Solusi)

Kemudian, alternatif-alternatif yang telah dirancang dievaluasi dan disaring untuk memilih solusi terbaik. Proses ini melibatkan analisis mendalam terhadap keuntungan dan kerugian setiap opsi.

Serta penilaian terhadap efektivitas dan kelayakan masing-masing solusi untuk memastikan keputusan yang diambil adalah yang paling optimal.

4. Implementation (Pelaksanaan dan Evaluasi)

Tahap terakhir adalah menjalankan keputusan yang telah dipilih dan kemudian mengevaluasi hasilnya. Pelaksanaan melibatkan tindakan nyata untuk menerapkan solusi yang dipilih.

Sementara evaluasi berfokus pada pengukuran hasil untuk menentukan apakah masalah telah terpecahkan secara efektif dan apakah tujuan telah tercapai.

Proses Pengambilan Keputusan

proses pengambilan keputusan

Memahami dasar permasalahan adalah langkah awal dalam proses pembuatan keputusan (Credit: Freepik.com)

Sedangkan pada prosesnya, pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Pemahaman dan Pernyataan Dasar Permasalahan

Pemimpin perlu memahami dan mendefinisikan masalah secara jelas. Ini melibatkan pengujian hubungan sebab-akibat secara sistematis dan menganalisis perubahan atau penyimpangan dari norma yang berlaku untuk mengidentifikasi akar masalah.

Contohnya, Sebuah perusahaan ritel mengalami penurunan penjualan yang signifikan dalam tiga bulan terakhir. Manajer penjualan perlu memahami dan menyatakan dasar permasalahan ini.

Mereka menguji hubungan sebab-akibat, misalnya, apakah penurunan ini disebabkan oleh kompetisi baru di pasar, perubahan preferensi pelanggan, atau masalah internal seperti kualitas produk yang menurun.

2. Pencarian dan Proses Analisis Data

Setelah masalah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan. Pemimpin harus menentukan jenis data dan informasi yang dibutuhkan, serta memastikan data tersebut dapat diperoleh dengan tepat waktu dan relevan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.

3. Pengembangan Solusi Alternatif

Pada tahap ini, berbagai alternatif solusi dikembangkan. Ini penting untuk menghindari keputusan yang terburu-buru dan memastikan bahwa semua opsi potensial dipertimbangkan.

Pemimpin perlu mengidentifikasi solusi alternatif yang feasible untuk menyelesaikan masalah, meskipun solusi tersebut mungkin bukan yang paling ideal.

Contohnya, jika penjualan menurun Anda bisa menawarkan diskon produk, meningkatkan kualitas produk, melakukan riset pasar untuk mengidentifikasi preferensi baru pelanggan dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pahami Apa itu Riset Pasar Sebelum Bisnis Anda Perjalan!

4. Evaluasi Alternatif Solusi

Setelah alternatif solusi dikembangkan, setiap opsi dievaluasi untuk menilai efektivitasnya. Evaluasi ini bertujuan untuk memahami keuntungan dan kerugian dari masing-masing alternatif, sehingga pemimpin dapat memilih opsi yang paling tepat.

5. Pemilihan Alternatif Solusi Terbaik

Dari seluruh pilihan solusi dan hasil evaluasi alternatif, pilih mana alternatif solusi yang terbaik bagi bisnis. Contoh prakteknya pada kasus penurunan penjualan di atas.

Manajer tersebut memutuskan untuk meluncurkan kampanye pemasaran baru yang dikombinasikan dengan riset pasar untuk memahami preferensi pelanggan secara lebih mendalam.

6. Implementasi Keputusan

Setelah solusi terbaik dipilih, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikannya. Pemimpin harus merencanakan pelaksanaan keputusan dengan mempertimbangkan potensi masalah yang mungkin muncul.

Kemudian mengelola ketidakpastian, dan menetapkan prosedur pelaporan kemajuan secara periodik serta tindakan preventif jika terjadi penyimpangan.

7. Evaluasi Perolehan Keputusan

Langkah terakhir adalah mengevaluasi hasil implementasi keputusan secara periodik. Pemimpin menilai apakah keputusan yang diambil telah diimplementasikan dengan baik dan apakah hasilnya sesuai dengan target yang diinginkan.

Evaluasi ini penting untuk memastikan keberhasilan keputusan dan memberikan umpan balik untuk perbaikan di masa depan.

Jenis-Jenis Bias dalam Pengambilan Keputusan

Pada proses pengambilan keputusan, ada 3 bias yang dapat mengurangi efektifitas dan efisiensi dari hasilnya, yakni:

1. Confirmation Bias

Bias konfirmasi terjadi ketika seseorang lebih cenderung mencari, menginterpretasikan, dan mengingat informasi yang mendukung keyakinan atau kesimpulan yang sudah ada sebelumnya, sambil mengabaikan atau meremehkan informasi yang bertentangan.

2. Bias Blind Spot

Kemudian untuk bias blind spot adalah bias yang terjadi ketika ketika pemimpin tidak menyadari bahwa mereka memiliki bias atau pandangan yang ambigu.

Hal ini dapat mengakibatkan pemimpin tidak menerima masukan yang beragam dari anggota tim tertentu, sehingga keputusan yang diambil seringkali bersifat sepihak.

3. Projection Bias

Sedangkan untuk projection bias adalah bias yang terjadi ketika pemimpin memberikan apresiasi berlebihan kepada tim atau individu yang sependapat dengannya.

Pemimpin dengan bias ini cenderung berasumsi bahwa orang lain berpikir dan memiliki pandangan yang sama dengan dirinya, serta menganggap cara berpikir atau perilakunya akan mirip dengan pola pikir dan respons mereka sendiri.

Kesalahan Umum dalam Pengambilan Keputusan

Berikut beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan pada saat pengambilan keputusan:

  • Keputusan yang dibuat berdasarkan informasi yang terbatas atau kurangnya pengalaman dan wawasan.
  • Adanya ketakutan untuk membuat keputusan dapat menyebabkan stagnasi dan kehilangan peluang.
  • Menyederhanakan masalah yang kompleks dapat menyebabkan pemahaman yang keliru tentang situasi sebenarnya.
  • Terlalu menggantungkan pada pengalaman satu orang.
  • Membuat keputusan berdasarkan prasangka atau asumsi awal.
  • Mengandalkan asumsi bahwa kondisi di masa depan akan sama dengan masa lalu dapat membatasi kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.

Penutup

Pengambilan keputusan dalam bisnis merupakan proses yang kompleks dan dinamis yang menuntut pertimbangan matang terhadap berbagai faktor internal dan eksternal.

Dengan memahami dasar-dasar pengambilan keputusan yang rasional, mempertimbangkan faktor-faktor penting yang relevan, dan menerapkan langkah-langkah sistematis, perusahaan dapat meningkatkan peluang untuk mencapai keputusan yang efektif, efisien, dan berkelanjutan.

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu