Saat ini usaha online shop pastinya sudah bukan hal baru lagi, hampir semua platform dari yang memang dirancang untuk bisnis online sampai media sosial saat ini sudah memiliki fitur yang memfasilitasi pebisnis untuk berjualan secara online. Namun sayangnya, pembukuan keuangan online shop ini masih menjadi PR besar bagi sebagai pelaku usaha.
Karena apa? Karena banyak pengusaha yang kebingungan dalam mulai membukukan transaksi mereka, mengelola arus kas, memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, hingga kurangnya pemahaman tentang keuntungan sebenarnya yang diperoleh.
Nah, untuk Anda yang ingin tahu bagaimana cara membuat pembukuan keuangan online shop, Anda bisa menyimak penjelasan artikel di bawah ini!
Sebelum kita bahas tentang bagaimana cara membuat pembukuan online shop, mari kita bahas terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan usaha online shop ini, dan masuk bidang mana usaha online shop ini.
Jika berdasarkan pengelolaannya, usaha online shop ini termasuk dalam bidang usaha perseorangan, yakni usaha yang dikelola dan dijalankan oleh satu orang. Untuk Anda pebisnis online yang ingin memiliki surat legalitas, Anda bisa mengisi kategori usaha Anda sebagai bisnis perseorangan.
Seperti yang tertera dalam PP No. 80/2019 tentang perdagangan melalui sistem elektronik, jika "setiap pelaku usaha wajib memiliki izin usaha dalam melakukan kegiatan PMSE (Perdagangan Melalui Sistem Elektronik)". Oleh karena itu, Anda juga perlu surat izin usaha untuk menjalankan usaha online ini.
Sedangkan pengertian dari usaha online shop sendiri adalah sebuah kegiatan bisnis yang dilakukan secara daring (online) melalui berbagai platform digital, seperti marketplace, website e-commerce, hingga media sosial.
BACA JUGA: 5 Cara Buka Bisnis Online Shop (Olshop) untuk Pemula
Kenapa Anda perlu memiliki pembukuan keuangan? Apa saja manfaatnya? Berikut beberapa manfaat dari pembukuan keuangan online shop:
Dengan pembukuan yang rapi, Anda dapat mengetahui jumlah arus kas pemasukan dan arus kas pengeluaran bisnis Anda secara jelas. Ini membantu Anda mengontrol keuangan, menghindari kebocoran kas, serta memastikan bisnis tetap berjalan dengan sehat.
Salah satu kesalahan umum dalam bisnis online adalah mencampuradukkan keuangan pribadi dengan bisnis. Pembukuan yang baik membantu Anda memisahkan kedua hal tersebut, sehingga keuangan bisnis lebih terstruktur dan mudah dianalisis.
Jika Anda tidak memisahkan keuangan pribadi dan bisnis hal terburuknya adalah bisnis tersebut tidak dapat bertahan karena keuangan usaha berantakan dan bisa jadi terpakai untuk keperluan pribadi.
Tanpa pembukuan, Anda mungkin hanya melihat jumlah omzet tanpa mengetahui apakah bisnis benar-benar menghasilkan keuntungan. Dengan pencatatan yang baik, Anda bisa menghitung laba bersih setelah dikurangi berbagai biaya operasional.
Dengan pembukuan yang rapi, terdokumentasi dengan baik, Anda juga bisa melihat tren penjualan, menganalisis produk terlaris, serta mengidentifikasi periode dengan penjualan tertinggi maupun terendah.
Hal ini tentu saja akan membantu Anda dalam menyusun strategi bisnis, membuat keputusan bisnis, menentukan harga jual yang tepat, mengontrol stok barang, hingga merencanakan ekspansi usaha dengan lebih percaya diri.
Jika bisnis Anda sudah berkembang dan memiliki kewajiban pajak, pembukuan yang tertata rapi akan sangat membantu dalam proses pelaporan pajak, sehingga Anda dapat memenuhi kewajiban perpajakan tanpa kesulitan.
Jika suatu saat Anda ingin mencari investor atau mengajukan pinjaman modal, laporan keuangan yang terstruktur akan menjadi bukti kredibilitas bisnis Anda. Hal ini memudahkan Anda dalam mendapatkan dukungan finansial untuk mengembangkan usaha.
Berikut 4 contoh pembukuan keuangan sederhana yang biasanya digunakan untuk operasional bisnis:
Contoh buku pesanan online shop excel (Credit: bee.id)
Jenis pembukuan pertama yang harus Anda miliki ketika menjalankan usaha online adalah buku pesanan, buku pesanan ini digunakan untuk mencatat Jenis pembukuan pertama yang harus Anda miliki ketika menjalankan usaha online adalah buku pesanan.
Buku ini digunakan untuk mencatat setiap pesanan yang masuk, baik dari marketplace, media sosial, maupun website toko online. Informasi yang dicatat dalam buku pesanan meliputi tanggal transaksi, nama pelanggan, produk yang dipesan, jumlah pesanan, metode pembayaran, serta status pengiriman.
Meskipun Shopee, Tokopedia, dan marketplace lainnya sudah menyediakan fitur rekap pesanan otomatis, Anda tetap disarankan memiliki pembukuan pesanan manual atau digital.
Contohnya jika Anda berjualan di banyak platform, pembukuan ini akan membantu Anda dalam memantau stok dan lainnya karena semua data pesanan bisa Anda lihat dalam satu platform.
Format Buku Kas Catatan Pemasukan Dan Pengeluaran (Credit: bee.id)
Selanjutnya ada buku kas, yakni buku yang mencatat arus kas keuangan yang masuk maupun yang keluar. Dengan buku kas ini juga bisnis dapat memantau kondisi keuangan secara real-time, memastikan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran, serta menghindari kekurangan modal akibat pengelolaan kas yang kurang tepat.
Anda selaku pemilik bisnis juga dapat melihat pola pengeluaran, mengidentifikasi sumber pendapatan terbesar, biaya yang sudah dikeluarkan seperti biaya untuk sewa, biaya administrasi, biaya iklan dan lain sebagainya. serta merencanakan strategi keuangan dengan lebih baik untuk keberlanjutan bisnis.
Kemudian ada buku stok, sebagai pemilik online shop, Anda harus memiliki pembukuan untuk mencatat jumlah stok barang yang tersedia, barang yang sudah terjual, serta jumlah barang yang harus segera di-restock.
Buku stok barang dagang membantu Anda dalam mengelola persediaan secara efisien, sehingga Anda bisa menghindari stok berlebih atau kehabisan produk yang sedang laris di pasaran.
Contoh laporan laba rugi sederhana (Credit: bee.id)
Jenis laporan keuangan selanjutnya yang harus dimiliki pengusaha online adalah laporan laba rugi, laporan ini berfungsi untuk mengetahui apakah bisnis mengalami keuntungan atau kerugian dalam periode tertentu. Dalam laporan ini, Anda dapat melihat total pendapatan, biaya operasional, hingga laba bersih yang diperoleh.
Selain laporan laba rugi, sebenarnya ada beberapa laporan lainnya yang bisa Anda susuk, yakni laporan perubahan modal, laporan posisi keuangan atu neraca untuk mengawasi aset, kewajiban dan modal, dan terakhir adalah laporan arus kas.
Anda dapat memanfaatkan laporana arus kas untuk memantau pergerakan uang masuk dan keluar dalam bisnis, memastikan bahwa bisnis memiliki cukup dana untuk operasional sehari-hari, mulai dari untuk pembelian barang dagang, gaji, sampai utang dagang.
Karena, Anda juga perlu mengetahui sumber utama pemasukan bisnis serta pengeluaran terbesar yang mungkin bisa dikurangi atau dioptimalkan. Memastikan bahwa bisnis memiliki cukup dana untuk operasional sehari-hari, membayar kewajiban tepat waktu, serta menghindari kekurangan likuiditas.
Pembukuan transaksi keuangan perusahaan sebaiknya dicatat setiap hari, dicatat secara rinci dan rapi. Hal ini bertujuan agar setiap pemasukan dan pengeluaran dapat dipantau dengan baik, sehingga tidak ada transaksi yang terlewat atau tercampur antara keuangan bisnis dan pribadi.
Sedangkan untuk periode pelaporannya, Anda bisa melakukannya pada setiap akhir periode akuntansi, Misalnya, dalam setiap bulan, semester atau bahkan setiap tahun.
Dengan pelaporan yang rutin dan terstruktur, Anda bisa menganalisis kondisi keuangan bisnis secara lebih akurat, mengidentifikasi peluang pertumbuhan, serta mengambil keputusan bisnis berdasarkan data yang valid.
Selain itu, laporan keuangan yang rapi juga memudahkan Anda dalam memenuhi kewajiban perpajakan serta menarik minat investor jika suatu saat bisnis Anda membutuhkan pendanaan tambahan.
BACA JUGA: Cara Membuat Pembukuan Sederhana Usaha Kecil
Bagaimana menyusun pembukuan usaha kecil online shop? Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut ini:
Langkah pertama yang Anda dapat lakukan untuk membuat pembukuan keuangan sederhana yang rapi dan sistematis adalah dengan menentukan metode apa yang akan kalian gunakan dalam membuat pembukuan ini.
Ada cara manual, yang artinya Anda mencatat pembukuan keuangan dengan buku atau memanfaatkan Excel, atau secara lebih modern dengan menggunakan aplikasi pembukuan online.
Setelah memilih metode pembukuan, langkah selanjutnya adalah menentukan format pencatatan keuangan. Beberapa format pembukuan yang harus disiapkan antara lain:
Pembukuan yang baik harus dilakukan secara rutin dan disiplin. Pastikan setiap transaksi dicatat pada hari yang sama agar tidak ada data yang terlewat. Beberapa transaksi yang perlu dicatat meliputi:
Setelah mencatat transaksi, lakukan rekonsiliasi atau pengecekan saldo antara pembukuan dengan rekening bank atau saldo kas bisnis. Ini bertujuan untuk:
Idealnya, pengecekan ini dilakukan setiap minggu atau setiap akhir bulan.
Terakhir adalah membuat laporan keuangan, laporan ini Anda melihat kondisi bisnis secara keseluruhan. Ada beberapa laporan keuangan yang sebaiknya dibuat, antara lain:
Jika pembukuan sudah tersusun dengan baik, Anda bisa lebih mudah dalam mengambil keputusan bisnis, seperti menentukan harga jual, mengelola stok, serta merencanakan ekspansi usaha di masa depan.
BACA JUGA: Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana UMKM
Berikut beberapa contoh pembukuan online shop yang bisa Anda jadikan referensi:
Contoh Pembukuan Pesanan Barang Online Shop (credit: bee.id)
Contoh Laporan Penjualan Kewirausahaan Per Produk (Credit: bee.id)
Tidak mau susah atau ribet? Gunakan aplikasi pembukuan pembukuan online shop untuk memudahkan anda dalam membuat laporan akuntansi usaha Online Shop. Banyak fitur – fitur yang akan memudahkan anda dalam membuat laporan akuntansi, jadi tidak perlu repot – repot harus mengerti akuntansi untuk membuat laporannya.
Klik banner di atas dan dapatkan akses gratis uji coba aplikasi pembukuan online shop sekarang juga!! Tonton video demonya di sini, agar Anda bisa lebih paham apa saja fiturnya
Memangnya kalo pake Aplikasi pembukuan keuangan online shop bisa apa saja sih? Anda dapat mengetahui hal-hal ini :
Jangan lupa, cek langsung pada banner di atas dan dapatkan akses gratis uji coba KHUSUS ANDA, pengguna pertama!