🎉 Grand Launching SOM! Dapatkan Diskon 10%
Logo Bee Web

PABU Adalah Prinsip Akuntansi Berlaku Umum, Ini Penjelasannya

Dalam akuntansi PABU adalah singkatan dari prinsip akuntansi berlaku umum, juga dikenal dengan generally accepted accounting principle (GAAP)
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Friday, 29 November 2024

PABU adalah singkatan dari prinsip akuntansi berlaku umum, yakni seperangkat prinsip, aturan, prosedur, dan standar yang dijadikan pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang dapat dipahami dan diterima oleh berbagai pihak.

Prinsip ini bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan disajikan secara konsisten, transparan, dan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan dari entitas lain.

Di Indonesia, PABU umumnya mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK ini mengadopsi standar internasional seperti IFRS (International Financial Reporting Standards) untuk menjaga kesesuaian dengan praktik global.

PABU Adalah...

pabu dalam akuntansi adalah

PABU dalam akuntansi adalah prinsip akuntansi berlaku umum, yang disebut juga dengan GAAP (Credit: Freepik.com)

Prinsip akuntansi berlaku umum adalah prinsip akuntansi yang umum digunakan sebagai kriteria auditor independen untuk pendapatan atas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen sebuah perusahaan. Istilah PABu dalam bahasa inggris juga dikenal dengan General Accepted Accounting Principles (GAAP).

Baca Juga: 10 Standar Audit Menurut GAAP Serta Prosedur Penerapannya

Menurut Mullers, dkk (1985) dalam Sianaga yang dikutip dari laman Komite Standar Akuntansi Pemerintah, menjelaskan jika GAAP atau PABU adalah sebuah prinsip akuntansi yang menerapkan suatu kerangka aturan yang unik, rangkaian aturan ini bersifat spesifik dan dinamis, serta harus diikuti oleh penyusun laporan keuangan jika ingin mendapatkan opini yang baik dari auditor.

Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), frase "prinsip akuntansi berlaku umum" atau PABU dapat diartikan sebagai teknis akuntansi yang mencakup konvensi, aturan, hingga prosedur yang dibutuhkan dalam merumuskan praktik akuntansi yang berlaku umum pada saat tertentu.

Dari dua pengertian tersebut bisa diartikan jika PABU adalah kerangka kerja aturan, prinsip, konvensi, dan prosedur akuntansi yang bersifat spesifik dan dinamis, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan agar dapat memenuhi standar yang berlaku umum dan diakui secara profesional oleh auditor independen.

Jenis-Jenis PABU

Berikut adalah beberapa prinsip akuntansi berlaku umum dari berbagai lembaga/ instansi yang biasa digunakan:

1. PABU versi Accounting Principles Board (APB)

Pertama ada PABU versi Accounting Principles Board (APB), yakni prinsip akuntansi yang berfungsi sebagai kerangka konseptual yang menjadi dasar praktik akuntansi. Prinsip ini memberikan pedoman dan operasional dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku:

Prinsip ini terdiri dari 3 prinsip, yakni sebagai berikut:

  • Prinsip Mendasar: Mengatur pengukuran dan pengakuan elemen laporan keuangan, termasuk kriteria untuk mencatat pendapatan, biaya, dan laba.
  • Prinsip Operasi Umum: Menjabarkan perlakuan akuntansi untuk elemen-elemen laporan keuangan, seperti pengukuran, pengakuan, penilaian, dan penyajian elemen laporan keuangan.
  • Prinsip Terinci: Memberikan pedoman teknis terkait pencatatan, klasifikasi, dan penyajian laporan keuangan secara spesifik, termasuk teknik untuk berbagai transaksi keuangan.

2. PABU versi Steven Rubin

Kedua ada versi Steven Rubin, disini Steven Rubin menjelaskan jika PABU adalah kerangka pedoman berbentuk hierarki dengan tingkat otoritas yang berbeda-beda.

Hierarki ini diibaratkan seperti lantai rumah bertingkat, di mana pondasi paling bawah adalah landasan konseptual yang paling otoritatif, sedangkan lantai atas memiliki tingkat otoritas yang lebih rendah. Pendekatan ini mencakup berbagai sumber pedoman yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan penyusunan laporan keuangan.

3. PABU versi SAS (Governmental Accounting Standards Board - GASB)

Terakhir adalah PABU versi SAS (Governmental Accounting Standards Board - GASB), seperti namanya, prinsip akuntansi ini secara spesifik digunakan untuk entitas pemerintah.

PABU versi SAS menekankan pelaporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan akuntansi sektor pemerintahan, sehingga berbeda dengan pedoman untuk sektor non-pemerintahan.

Hal ini didasari oleh perbedaan tujuan, karakteristik, dan yurisdiksi operasional antara entitas pemerintahan dan nonpemerintahan. PABU versi ini menyediakan standar akuntansi yang relevan untuk pelaporan keuangan pemerintah guna mencerminkan transparansi dan akuntabilitas publik.

Secara keseluruhan, perbedaan ini mencerminkan upaya untuk mengakomodasi kebutuhan akuntansi yang beragam sesuai dengan karakteristik entitas yang dilaporkan.

Sumber PABU/ GAAP di Indonesia

Gaap

GAAP (Generally Accepted Accounting Principle) (Sumber: growthforce.com)

Sumber acuan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU) di Indonesia berdasarkan panduan dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama, yakni:

1. Prinsip Akuntansi yang Ditetapkan oleh Badan Pengatur Standar dari IAI

Sumber utama PABU adalah prinsip-prinsip yang secara resmi ditetapkan atau dinyatakan berlaku oleh badan pengatur standar di bawah IAI. Prinsip ini biasanya dituangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang digunakan sebagai pedoman utama dalam penyusunan laporan keuangan.

2. Pernyataan dari Pakar Pelaporan Keuangan

Pernyataan ini dibuat oleh badan yang terdiri dari pakar di bidang pelaporan keuangan yang membahas isu-isu akuntansi dalam forum publik. Dengan tujuan untuk:

  • Menetapkan prinsip akuntansi baru.
  • Menjelaskan praktik akuntansi yang sudah ada dan berlaku umum.

Agar pernyataan tersebut diakui, proses pembuatannya harus terbuka untuk komentar publik dan tidak bertentangan dengan pandangan badan pengatur standar IAI.

3. Praktik atau Pernyataan Resmi yang Berlaku Umum

Praktik atau pernyataan yang secara luas diterima dalam industri tertentu juga menjadi sumber acuan PABU. Selain itu, penerapan standar akuntansi internasional atau standar yang berlaku di wilayah lain dapat digunakan jika memberikan penyajian yang lebih akurat terhadap substansi transaksi.

Dikutip dari Sinaga, Miller, dkk (1985), menjelaskan jika sumber-sumber diatas dapat diuraikan kembali secara lebih lanjut dalam 3 hierarki, yakni:

  • Pernyataan Otoritatif (Authoritative Pronouncement): Standar atau prinsip resmi yang dikeluarkan oleh badan pengatur seperti IAI.
  • Publikasi Resmi (Official Publication): Dokumen-dokumen resmi yang membahas isu-isu akuntansi.
  • Sumber Lain (Other Sources): Praktik industri, literatur akuntansi, atau standar internasional yang diadopsi secara luas.

Prinsip Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia

Bagaimana prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia? Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, menurut IAI, dapat dianalogikan seperti sebuah bangunan rumah yang terdiri dari beberapa tingkatan.

Penggambaran ini menunjukkan adanya struktur hierarkis yang mendasari penerapan prinsip akuntansi di Indonesia, yang bertujuan untuk menciptakan kerangka kerja pelaporan keuangan yang sistematis dan terstandar.

Kerangka tersebut adalah sebagai berikut:

Kerangka Prinsip Akuntansi Berlaku Umum Di Indonesia

Kerangka Prinsip Akuntansi Berlaku Umum di Indonesia, Menurut IAI (Credit: bee.id)

Keterangan:

1. Landasan Konseptual

Landasan konseptual adalah dasar utama PABU di Indonesia, yang meliputi Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Komponen ini mencakup prinsip dasar seperti tujuan laporan keuangan, asumsi dasar (misalnya kelangsungan usaha), dan karakteristik kualitatif informasi akuntansi seperti relevansi dan keandalan. Bagian ini digunakan sebagai pedoman untuk merancang standar akuntansi dan memastikan laporan keuangan konsisten serta dapat dibandingkan.

2. Tingkat 3: Standar Resmi

Pada tingkat ini, terdapat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi PSAK, yang merupakan standar akuntansi resmi di Indonesia. PSAK menjadi pedoman utama dalam penyusunan laporan keuangan.

Sementara Interpretasi PSAK memberikan klarifikasi atas isu-isu teknis tertentu. Standar ini diadopsi dan dikembangkan oleh IAI untuk mencerminkan praktik akuntansi modern yang sesuai dengan kondisi lokal dan internasional.

Baca Juga: Mengenal SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang Berlaku di Indonesia

3. Tingkat 2: Pedoman Operasional Khusus

Tingkat ini mencakup sumber-sumber yang membantu penerapan standar akuntansi dalam situasi spesifik, seperti:

  • Buletin Teknis, yang memberikan panduan teknis atas penerapan PSAK.
  • Peraturan Pemerintah untuk Industri, yang berisi aturan pelaporan khusus untuk sektor tertentu.
  • Praktik atau Pedoman Akuntansi Industri, yang mencakup kebiasaan akuntansi dalam industri tertentu.
  • Kesimpulan Riset Akuntansi, yang menyediakan temuan empiris sebagai tambahan informasi untuk praktik akuntansi.

4. Tingkat 1: Praktik Konvensional dan Sumber Informal

Tingkat ini melibatkan praktik dan sumber informal yang mendukung pelaporan keuangan, seperti:

  • Praktik Konvensi dan Kebiasaan, yang mencerminkan kebiasaan pelaporan yang telah diterima secara luas.
  • Prinsip Pelaporan yang Sehat, yang memastikan laporan keuangan disusun dengan pertimbangan kewajaran dan transparansi.
  • Buku Teks, Artikel, dan Pendapat Ahli, yang memberikan referensi dan panduan dalam memahami isu-isu akuntansi tertentu.

5. Landasan Operasional atau Praktik

Komponen ini mencakup penerapan seluruh aspek hierarki dalam praktik sehari-hari oleh akuntan. Landasan ini menjamin bahwa pelaporan keuangan tidak hanya berdasarkan teori tetapi juga mencerminkan praktik yang berlaku umum dan sesuai dengan konteks industri.

Fungsi PABU

Dari seluruh penjelasan di atas, bisa kita simpulkan jika PABU adalah prinsip akuntansi berlaku umum yang dalam inggris disebut juga dengan generally accepted accounting principle, dimana prinsip ini digunakan untuk:

  • Memberikan aturan yang jelas mengenai pengukuran, pengakuan, penyajian, dan pengungkapan elemen-elemen laporan keuangan, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat mencerminkan kondisi keuangan perusahaan secara wajar dan transparan.
  • Menjamin konsistensi dan komparabilitas laporan keuangan, baik secara internal dari tahun ke tahun maupun secara eksternal dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
  • Memastikan bahwa laporan keuangan disusun berdasarkan data yang dapat dipercaya, relevan, dan objektif, sehingga dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditor, dan regulator dalam pengambilan keputusan.
  • PABU, khususnya di Indonesia, dirancang untuk selaras dengan standar internasional (International Financial Reporting Standards atau IFRS), sehingga memudahkan perusahaan dalam beroperasi di pasar global.
  • Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan PABU menjadi dasar bagi auditor untuk memberikan opini atas kewajaran laporan tersebut.

Beecloud, Solusi Akuntansi Praktis Sesuai Standar Akuntansi Keuangan (sak)

Untuk membuat laporan akuntansi yang sesuai dengan standar akuntansi Indonesia, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, aplikasi yang dirancang khusus untuk membantu pelaku usaha dalam mengelola keuangan bisnis secara lebih efektif dan efisien. Pengen bisa buat laporan keuangan akurat cepat tanpa perlu ribet lagi? Klik banner di atas sekarang juga!

Artikel Terkait

Contoh Analisis Rasio Keuangan Perusahaan dan Penjelasannya
Pentingnya analisis rasio keuangan dalam mengevaluasi kesehatan finansial suatu perusahaan telah lama diakui sebagai alat penting bagi para pemangku kepentingan.
Baca Juga
IFRS Adalah: Standar Akuntansi yang Bikin Investor Tertarik
Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa laporan keuangan perusahaan dari berbagai negara bisa dibaca dan dipahami dengan mudah? Jawabannya adalah karena
Baca Juga
Contoh Jurnal Khusus Berdasarkan Jenisnya Lengkap
Ada beragam jenis jurnal dalam akuntansi salah satunya jurnal khusus, yakni jurnal yang dirancang dan dibuat untuk mencatat transaksi yang
Baca Juga
Cara Menghitung Depresiasi dan Penjelasannya Dalam Akuntansi
Cara Menghitung Depresiasi - Depresiasi adalah suatu cara dalam menghitung nilai aset dalam sebuah bisnis. Secara umum di dunia akuntansi
Baca Juga
3 Contoh Buku Kas Bulanan Beberapa Bidang Usaha
Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai contoh buku kas bulanan khususnya untuk usaha mikro, kecil dan menengah atau yang
Baca Juga
Cara Membuat Jurnal Penyusutan Aktiva Tetap dan Contohnya
Jurnal penyusutan adalah bagian yang ada di jurnal akuntansi yang dimana jurnal dari penyusutan aset tetap ini dibuat supaya perusahaan
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu