Opini audit adalah hal yang sangat penting dalam dunia bisnis dan keuangan. Opini ini diberikan oleh auditor setelah melakukan audit terhadap laporan keuangan perusahaan.
Untuk memahami opini audit secara keseluruhan, kita perlu memahami definisi, jenis, implikasi, serta tahapan-tahapannya. Simak selengkapnya pada artikel dibawah ini
Opini audit adalah pendapat yang diberikan oleh auditor independen setelah melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan. Opini ini menunjukkan tingkat kepercayaan auditor terhadap kebenaran dan kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan.
Dalam memberikan opini dalam audit, auditor akan mempertimbangkan bukti-bukti yang diperoleh selama proses audit dan menerapkan standar audit yang berlaku.
Opini ini sangat penting bagi pemangku kepentingan perusahaan, seperti investor, kreditor, dan pemerintah, karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Baca Juga: Apa Itu Audit? Pengertian, Tujuan, dan Jenisnya Lengkap!
Terdapat beberapa jenis opini yang dapat diberikan oleh auditor, tergantung pada hasil dari audit yang dilakukan. Beberapa jenis opini audit yang umumnya digunakan antara lain:
Opini Wajar Tanpa Pengecualian adalah jenis opini audit yang diberikan oleh auditor jika ia menyimpulkan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disusun dengan benar dan tidak terdapat kekurangan atau ketidaksesuaian dalam penerapan standar akuntansi yang berlaku.
Dalam kata lain, opini ini menunjukkan bahwa auditor telah melakukan pemeriksaan yang memadai dan tidak menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki pada laporan keuangan.
Contoh dari opini ini adalah ketika auditor memberikan opini bahwa laporan keuangan perusahaan ABC adalah wajar dan dapat dipercaya.
Opini Wajar Dengan Pengecualian adalah jenis opini audit yang diberikan oleh auditor jika ia menemukan kekurangan atau ketidaksesuaian dalam laporan keuangan, namun ia masih bisa memberikan opini positif jika kekurangan tersebut dianggap tidak signifikan.
Contohnya, jika auditor menemukan adanya ketidaksesuaian dalam penerapan standar akuntansi pada laporan keuangan perusahaan XYZ, namun ia masih merasa bahwa kesalahan tersebut tidak signifikan, maka auditor bisa memberikan opini wajar dengan pengecualian.
Opini Wajar Tanpa Pengecualian Tambahan Paragraf Penjelasan adalah jenis opini yang diberikan oleh auditor jika ia menemukan kekurangan atau ketidaksesuaian dalam laporan keuangan, namun hal tersebut dianggap sudah diperbaiki oleh perusahaan dan tidak signifikan.
Opini Tidak Wajar adalah jenis opini audit yang diberikan oleh auditor jika ia menemukan kekurangan atau ketidaksesuaian dalam laporan keuangan perusahaan yang signifikan dan tidak diperbaiki oleh perusahaan.
Dalam kata lain, opini ini menunjukkan bahwa laporan keuangan perusahaan tidak dapat dipercaya dan tidak mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya.
Contohnya, jika auditor menemukan adanya penyajian yang salah pada laporan keuangan perusahaan dan perusahaan tidak memperbaikinya, maka auditor akan memberikan opini tidak wajar.
Opini Tidak Menyatakan Pendapat bisa terjadi jika auditor tidak mendapatkan bukti-bukti yang memadai atau terdapat ketidakpastian yang signifikan pada laporan keuangan perusahaan sehingga auditor tidak bisa memberikan kesimpulan yang memadai.
Misalnya, jika auditor tidak bisa memperoleh informasi yang dibutuhkan atau ada masalah material pada laporan keuangan yang tidak bisa diselesaikan dengan informasi yang tersedia, maka auditor akan memberikan opini tidak menyatakan pendapat.
Baca Juga: Fungsi dan Contoh Laporan Audit Perusahaan
Sebelumnya, kita telah membahas jenis-jenis opini audit dan contohnya, namun penting untuk memahami bahwa setiap opini memiliki dampak yang berbeda pada perusahaan dan lingkungan bisnisnya.
Berikut implikasi yang sering ditemui dalam opini audit:
Opini audit yang diberikan oleh auditor akan sangat mempengaruhi kepercayaan stakeholders terhadap laporan keuangan perusahaan.
Opini yang baik seperti opini wajar tanpa pengecualian akan meningkatkan kepercayaan stakeholders terhadap laporan keuangan perusahaan dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.
Sebaliknya, opini yang buruk seperti opini tidak wajar atau disclaimer of opinion dapat menurunkan kepercayaan stakeholders terhadap laporan keuangan perusahaan dan memicu kekhawatiran yang dapat mengurangi minat investor dan mempengaruhi harga saham perusahaan.
Opini audit juga berdampak pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh pendanaan. Opini yang buruk dapat menurunkan minat investor untuk memberikan pendanaan kepada perusahaan dan membuat perusahaan kesulitan untuk memperoleh sumber pendanaan.
Sebaliknya, opini audit yang baik dapat meningkatkan minat investor untuk memberikan pendanaan kepada perusahaan dan memperkuat posisi perusahaan di pasar.
Opini audit yang diberikan oleh auditor juga dapat mempengaruhi reputasi auditor tersebut di mata stakeholders. Opini audit yang baik seperti opini wajar tanpa pengecualian akan meningkatkan reputasi auditor dan memperkuat posisinya di pasar.
Sebaliknya, opini audit yang buruk seperti opini tidak wajar atau disclaimer of opinion dapat menurunkan reputasi auditor dan membuatnya kehilangan kepercayaan stakeholders serta pelanggan potensial.
Oleh karena itu, penting bagi auditor untuk memberikan opini yang obyektif dan memadai sesuai dengan standar audit yang berlaku.
Tahapan pertama dalam opini audit adalah merencanakan pendekatan audit. Auditor harus memahami bisnis perusahaan dan risiko yang terkait dengan bisnis tersebut, serta merencanakan pendekatan audit yang akan dilakukan.
Pendekatan audit harus didasarkan pada standar audit yang berlaku dan harus memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan oleh stakeholders.
Tahapan kedua adalah menguji sistem kontrol dan proses transaksi perusahaan. Auditor harus memeriksa apakah sistem kontrol yang digunakan oleh perusahaan telah berfungsi dengan baik dan efektif dalam mencegah kecurangan dan kesalahan.
Selain itu, auditor juga harus memeriksa proses transaksi yang terkait dengan laporan keuangan perusahaan untuk memastikan keakuratan dan kelayakan data yang tercatat.
Tahapan ketiga adalah menerapkan prosedur analitik pada saldo laporan keuangan. Auditor harus menggunakan teknik dan metode analisis yang tepat untuk memeriksa akurasi dan kebenaran laporan keuangan perusahaan.
Hal ini dilakukan dengan membandingkan saldo laporan keuangan dengan data atau informasi yang tersedia, serta memeriksa kecocokan antara transaksi dan saldo yang tercatat.
Tahapan terakhir adalah finalisasi dan penerbitan laporan audit. Setelah semua tahapan audit telah selesai, auditor akan menulis laporan audit yang berisi opini audit dan temuan audit lainnya.
Laporan audit harus memenuhi standar audit yang berlaku dan harus jelas dan mudah dimengerti oleh stakeholders. Setelah itu, laporan audit akan diterbitkan dan disampaikan kepada perusahaan dan stakeholders terkait.
Kesimpulan
Dalam dunia bisnis, opini audit sangat penting untuk menunjukkan kebenaran, keakuratan, dan kelayakan laporan keuangan perusahaan. Audit dapat memberikan keyakinan kepada stakeholder, serta membantu perusahaan dalam memperoleh pendanaan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memahami tahapan-tahapan dalam audit dan memilih auditor yang tepat untuk mendapatkan opini audit yang akurat dan kredibel.
Selain itu, perusahaan juga dapat memanfaatkan software akuntansi online Beecloud untuk memudahkan proses audit laporan keuangan, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya.
Dengan Beecloud, perusahaan dapat memantau keuangan secara real-time, membuat laporan keuangan yang akurat, serta mempermudah proses audit laporan keuangan.
Sehingga, Beecloud dapat menjadi solusi bagi perusahaan untuk mengoptimalkan proses keuangan dan mendapatkan opini audit yang kredibel.