OEM adalah singkatan dari Original Equipment Manufacturer, istilah yang menggambarkan perusahaan yang memproduksi komponen atau produk yang kemudian dijual dan dipasarkan oleh perusahaan lain dengan merek mereka sendiri.
Dalam konteks industri, produk OEM berfungsi sebagai mitra strategis yang memasok produk atau suku cadang yang dibutuhkan oleh perusahaan lain untuk memproduksi barang jadi.
Contoh sederhana dari OEM dapat dilihat pada industri otomotif, di mana pabrikan mobil mungkin menggunakan komponen seperti mesin, sistem elektronik, atau bagian lain yang diproduksi oleh perusahaan OEM.
Produk OEM biasanya sering digunakan para perusahaan otomotif (Credit: Freepik.com)
Menurut Chen (2010) dalam Puryani, dkk (2019), menjelaskan jika OEM adalah perusahaan yang memproduksi produk atau komponen tertentu yang dibeli oleh perusahaan lain dan dijual dengan merek perusahaan pembeli.
Kemudian menurut Quesada, dkk (2006) dalam Hermanto dan Yunita (3018), juga menjelasan jika OEM adalah perusahaan pertama memproduksi komponen atau bahan baku utama yang kemudian digunakan oleh perusahaan lain untuk membuat produk yang serupa.
Komponen yang dihasilkan oleh OEM biasanya diolah lebih lanjut oleh perusahaan baru, yang menciptakan produk akhir dengan merek dan desain kemasan baru.
Sedangkan pengertian produk OEM secara sederhana dalam Arifin & Fachrodji (2015) menjelaskan bahwa produk OEM adalah suatu komponen atau spare part pendukung dalam proses perakitan. Dengan menggunakan produk OEM perusahaan dapat mengurangi biaya produksi tanpa mengorbankan kualitas, baik dalam industri otomotif maupun percetakan, dan mempercepat proses perakitan serta perawatan produk.
Berikut beberapa ciri dan karakteristik produk OEM:
Memiliki tanda pengenal yang menunjukkan produk tersebut merupakan produk OEM.
Target pasar produk OEM biasanya adalah perusahaan lain, bukan konsumen akhir.
Produk OEM berupa komponen atau bagian pelengkap dari produk akhir/ jadi.
Memiliki spesifikasi lebih rinci dan khusus dibanding produk yang dijual di konsumen akhir.
Desain dan tampilan lebih sederhana, karena tujuannya produk dibuat tidak untuk konsumen akhir.
Tidak memiliki garansi atau jaminan.
Biasanya memiliki harga lebih murah dibanding produk yang dijual untuk konsumen akhir. Namun, harganya juga bisa lebih tinggi daripada harga bahan baku tidak produk oem jika dijual ke perusahaan lain.
Keuntungan dan Kelemahan Menggunakan Barang OEM dalam Proses Produksi
Berikut beberapa keuntungan dan kelemahan menggunakan barang OEM dalam proses produksi.
#Keuntungan Menggunakan Produk OEM dalam Proses Produksi
Harga Lebih Terjangkau: Produk OEM umumnya dijual dengan harga lebih rendah daripada produk bermerek. Sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya produksi secara signifikan.
Mudah Didapatkan: Produk OEM mudah ditemukan di pasar karena banyak perusahaan yang memproduksi komponen ini untuk berbagai industri. Sehingga mempermudah perusahaan mendapatkan suku cadang yang dibutuhkan.
Desain dan Rebranding Lebih Fleksibel: Perusahaan dapat menyesuaikan desain produk akhir serta menciptakan merek mereka sendiri, tanpa harus tergantung pada merek dari produsen asli.
Waktu Pengembangan Produk Lebih Cepat: Karena OEM sudah memproduksi komponen yang diperlukan hal ini dapat mempercepat proses produksi dan peluncuran produk ke pasar.
Mengurangi Beban R&D (Penelitian dan Pengembangan): Dengan menggunakan barang OEM, perusahaan dapat mengurangi kebutuhan untuk berinvestasi dalam riset dan pengembangan produk sendiri. Karena OEM sudah menyediakan komponen yang telah diuji kualitasnya.
#Kelemahan Menggunakan Produk OEM dalam Proses Produksi
Kualitas yang Beragam: Meskipun ada produk OEM yang berkualitas tinggi, tidak semua OEM menawarkan standar yang sama, sehingga risiko mendapatkan komponen dengan kualitas rendah lebih tinggi.
Ketergantungan pada Pemasok: Jika pemasok menghadapi masalah produksi atau pengiriman, hal ini dapat mengganggu rantai pasokan perusahaan.
Kurangnya Garansi atau Layanan After Sales: Beberapa produk OEM tidak memiliki garansi dan layanan after sales sehingga dapat menyulitkan perusahaan jika terjadi masalah dengan komponen.
Reputasi Brand: Penggunaan produk OEM yang berkualitas rendah dapat merusak reputasi merek perusahaan, terutama jika konsumen menyadari bahwa produk akhir menggunakan komponen yang tidak sebanding dengan standar mereka.
Terkadang, produk OEM mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan teknis perusahaan, yang mengakibatkan penyesuaian tambahan atau integrasi yang lebih rumit dalam proses produksi.
Dengan perbandingan keuntungan dan kekurangannya, Anda bisa mempertimbangkan apakah menggunakan produk OEM sesuai dengan kebutuhan dan tujuan bisnis Anda. Jika fokus utama bisnis Anda menekan biaya produksi dan mempercepat waktu peluncuran produk, barang OEM bisa menjadi pilihan yang tepat.
Pastikan juga, bahwa kualitas dan dukungan dari pemasok OEM sesuai dengan standar yang diinginkan agar tidak mengorbankan kualitas produk akhir. Keputusan ini harus diambil dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti anggaran, ketergantungan pada pemasok, dan reputasi merek.
Perbedaan Barang OEM, KW dan Original
Berikut beberapa perbedaan barang OEM, KW dan Original:
1. Definisi
OEM (Original Equipment Manufacturer): Barang yang diproduksi oleh perusahaan pembuat komponen asli yang digunakan oleh merek besar dalam produk mereka. Komponen ini dijual tanpa merek atau dengan merek perusahaan yang berbeda dari produk utama.
KW (Kualitas Tiruan): Barang tiruan atau replika dari produk asli yang sering kali dibuat dengan kualitas lebih rendah. Tujuannya adalah meniru produk asli secara visual, tetapi tidak melalui proses produksi atau kontrol kualitas yang sama.
Original (Asli): Barang yang diproduksi langsung oleh perusahaan pemilik merek dan dipasarkan dengan nama merek tersebut. Produk ini memiliki kualitas dan spesifikasi sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh produsen aslinya.
2. Kualitas
OEM: Kualitas bervariasi, tetapi sering kali mendekati produk original karena dibuat oleh perusahaan yang sama, meskipun tanpa merek asli.
KW: Kualitas cenderung lebih rendah karena proses produksi tidak mengikuti standar asli. Produk ini sering kali hanya meniru penampilan, tetapi tidak memiliki daya tahan atau performa yang sama.
Original: Produk dengan kualitas terbaik, memenuhi standar tertinggi yang ditetapkan oleh perusahaan pemilik merek, dan menjalani kontrol kualitas yang ketat.
3. Harga
OEM: Biasanya lebih murah daripada produk original, karena tidak dibebani biaya pemasaran atau branding, namun harganya tetap lebih tinggi dibanding produk KW.
KW: Harga paling murah diantara ketiganya, karena kualitas yang lebih rendah dan tanpa kontrol kualitas yang ketat.
Original: Harga tertinggi karena kualitas premium, nama merek, serta jaminan garansi dan dukungan purna jual.
4. Garansi
OEM: Biasanya memiliki garansi terbatas dari produsen OEM, tetapi sering kali tidak mendapatkan dukungan purna jual dari produsen asli produk tersebut.
KW: Jarang sekali memiliki garansi resmi atau dukungan purna jual, karena produk ini sering kali diproduksi secara tidak resmi.
Original: Memiliki garansi penuh dari produsen resmi, seperti perbaikan atau penggantian jika terjadi kerusakan sesuai syarat dan ketentuan.
Merangkum beberapa persepsi konsumen terhadap produk OEM, yang dapat membantu Anda dalam menilai bagus atau tidaknya kualitas produk OEM. Dalam artikel tersebut, mereka mengambil 10 sampel konsumen dari toko Kurnia Toner.
Dimana, berdasarkan penelitian tersebut, persepsi konsumen terhadap produk OEM cenderung negatif, dengan mayoritas menilai kualitasnya kurang memuaskan. Beberapa konsumen mengeluhkan bahwa produk OEM tidak tahan lama dan hasil penggunaannya kurang maksimal.
Meskipun produk OEM lebih murah, konsumen seringkali lebih memilih produk bermerek yang sedikit lebih mahal namun memiliki kualitas yang lebih baik. Selain itu, kemasan produk OEM yang dianggap kurang kuat dan menarik. Meskipun demikian, barang OEM juga bisa dianggap bagus karena merupakan barang original dan bukan barang tiruan, meskipun dari segi harga lebih terjangkau. Semoga bermanfaat!!
Rumus anuitas merupakan konsep penting dalam keuangan yang digunakan untuk menghitung pembayaran berkala dalam suatu periode tertentu, seperti dalam kasus
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.