Logo Bee Web

Pengertian dan Perhitungan Nilai Residu Dalam Akuntansi

Kenali pengertian nilai residu secara umum dan pengertian nilai residu dalam akuntansi, beserta cara perhitungannya.
Penulis: Rininta Oktaviana
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Monday, 17 October 2022

Setiap barang ataupun aset yang telah digunakan di sebuah perusahaan tentunya akan mengalami penurunan nilai barangnya. Nilai residu merupakan metode atau cara menghitung penurunan nilai dari suatu aset yang ada di perusahaan.

Perhitungan nilai ini secara umum dilakukan untuk mengetahui adanya penyusutan untuk jenis aset tetap, dengan nilai pada aset yang sudah tak ada manfaatnya lagi. Maka perusahaan pun harus menghentikan penggunaan aset yang sudah tidak bermanfaat, atau bisa juga menjualnya.

Pengertian Nilai Residu

Pengertian Nilai Residu Adalah

Ilustrasi Nilai Residu (Sumber: Freepik.com)

Apa itu nilai residu? Sebenarnya fungsi dari nilai ini adalah untuk menghitung penyusutan pada suatu aset, pada perkiraan nilai yang ada di aset tetap dengan usia ekonomis yang sudah digunakan sebelumnya.

Fungsi utama dari nilai ini yaitu untuk menghitung nilai penyusutan dari suatu taksiran nilai pada suatu aset tetap tersebut, ditambah lagi dengan usia ekonomis yang sebelumnya telah digunakan. 

Dari perhitungan nilai itulah akan muncul hasil mengenai informasi/laporan untuk pencatatan transaksi keuangan, yang sudah lebih rapi dan terperinci dan mudah dipahami oleh setiap pembaca. 

Tapi yang perlu diketahui adalah, tak semua aset memiliki residu karena metode perhitungannya hanya untuk jenis aktiva yang berwujud saja. Contoh untuk alat-alat produksi, kendaraan, mesin produksi, bangunan dan lain sebagainya.

Pada saat aset tetap yang ada di perusahaan tidak lagi memberi manfaat positif untuk perusahaan, maka nilai dan penggunaannya disebut sudah tidak layak dan tidak perlu dipakai kembali. 

Tapi jika asetnya akan diganti dengan yang lebih baru dan canggih maka residunya tetap tinggi, dan tak akan membuat perusahaan merugi.

Baca Juga: Cara Menghitung Depresiasi dan Penjelasannya Dalam Akuntansi

Definisi Nilai Residu Dalam Dunia Akuntansi

Nilai Residu Dalam Dunia Akuntansi

Ilustrasi Penyusutan Aset (Sumber: Freepik.com)

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa residu adalah suatu nilai yang masih berkaitan erat dengan biaya penyusutan dari suatu aset tetap yang ada di perusahaan. Metode perhitungannya secara umum sudah diterapkan di setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil.

Nilai ini juga masih berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan per tahun. Sehingga tugas dari para akuntan di perusahaan harus terus menghitungnya setiap tahun secara berkelanjutan. 

Arti nilai residu dalam akuntansi adalah nilai/jumlah yang dimana perkiraannya bisa diperoleh dari entitas yang ada sekarang. 

Dalam hal melepaskan aset jika sudah dikurangi dengan perkiraan pada biaya pelepasannya, apabila asetnya sudah sampai ke usia maksimalnya atau sudah berada di kondisi akhir penggunaan atau pemanfaatannya.

Misalnya mesin produksi yang sudah dipakai dalam waktu lama dan hitungan lama, sudah waktunya untuk diganti dengan mesin baru karena fungsinya sudah tidak optimal dan bisa mengganggu kinerja produksi perusahaan.

Pengertian dari residu menurut ahli lainnya adalah, nilai sisa dari suatu aset yang dimana umur ekonomisnya sudah berkurang. Dalam bidang akuntansi nilai ini akan dihitung dengan mengurangi biaya overhead yang ada di perusahaan.

Cara Menghitung Nilai Residu

Cara Menghitung Nilai Residu

Ilustrasi Menghitung Nilai Residu (Sumber: Freepik.com)

Rumus dari residu di suatu industri tentunya tidak sama, tapi pada umumnya terdapat kesamaan yaitu nilai yang tersisa pada aset sebelum aset tersebut dijual. 

Dalam sebuah aktivitas menganggarkan modal nilai ini menunjukkan berapa banyaknya jumlah perusahaan, bisa menjual aset sesudah perusahaan tidak memakainya lagi atau setelah pendapatan dari aset tersebut tidak bisa diprediksi dengan akurat. 

Dalam istilah investasi dalam menghitung atau mencari nilai residu menjadi selisih diantara biaya modal dan juga keuntungan. Cara menghitungnya dalam memperkirakan nilai di suatu aset bisa dengan cara berikut:

  • Menghitung berapa harga asli dari aset itu sendiri.
  • Dengan menggunakan entri jurnal depresiasi.
  • Menentukan nilai yang sudah terdepresiasi.
  • Membuat jadwal waktu penyusutan aset.
  • Memilih metode dengan menghitung depresiasi dengan menggunakan metode garis lurus, metode jumlah angka tahunan, metode saldo turunan ganda, dan metode unit produksi.

Metode Perhitungan Penyusutan Aset dengan Menggunakan Residu

Metode Perhitungan Penyusutan Aset

Ilustrasi Metode Perhitungan Penyusutan Aset (Sumber: Freepik.com)

Cara mendapatkan nilai dari residu adalah dengan menghitung biaya penyusutannya. Hal itu disebabkan oleh nilai tersebut bisa menjadi nilai perkiraan, sehingga nilai sisanya dipakai agar perusahaan dapat menghitung berapa jumlah dari nilai penyusutan.

Berikut ini beberapa jenis metode perhitungan dalam penyusutan aset yang bisa dipelajari:

  • Metode Penyusutan Garis Lurus

Metode pertama yang bisa dipakai adalah metode penyusutan garis lurus yang menjadi cara paling umum dan banyak digunakan. Dalam memperoleh biaya penyusutan dengan metode penyusutan ini, caranya paling sederhana dan juga paling mudah untuk dilakukan.

Dalam menghitungnya dibutuhkan residu karena nilai ini masih berhubungan dengan biaya penyusutan. Selain itu metode penyusutan ini juga lebih fokus pada perhitungan penyusutannya, yang menjadi fungsi dari waktunya dan bukan dari pemanfaatannya.

Maka dibutuhkan salvage value dalam menggunakan metode penyusutan ini, dengan rumus sebagai berikut:

Biaya Penyusutan = Harga Perolehan Aset – Nilai Residu : Umur Ekonomis
  • Metode Penyusutan Jumlah Angka Tahun

Metode perhitungan berikutnya dalam mengetahui nilai dari residu aset tetap adalah, metode penyusutan jumlah angka tahun. Pada metode ini akan terlihat bahwa nilai penyusutannya berkurang terus dari tahun ke tahun.

Selain itu metode ini juga menggunakan residu di dalam proses hitungannya. Metode penyusutan yang satu ini biasanya akan digunakan untuk perusahaan yang memiliki aset setiap tahun dan selalu mengalami penurunan fungsi/manfaat dari aset tersebut.

Nilai penyusutan ini diketahui untuk melihat berapa biaya maintenance setiap tahun. Artinya semakin berkurang nilainya maka biaya perawatannya akan semakin bertambah. Rumus perhitungan dengan metode ini adalah:

Sisa Usia Penggunaan : Jumlah Angka Tahun x Harga Perolehan – Nilai Residu = Biaya Penyusutan
hd penyusutan aset software pembukuan rental

Ilustrasi Penyusutan Aset Software Pembukuan Rental Beeaccounting

  • Metode Penyusutan Satuan Jam Kerja

Metode perhitunyan penyusutan yang berikutnya hampir serupa dengan metode penyusutan tahunan, karena nilainya berhubungan dengan harga perolehan. 

Dalam metode perhitungan ini juga menggunakan residu untuk memperoleh biaya penyusutan, yang berasal aktiva tetap di perusahaan. 

Secara umum metode perhitungan ini dilakukan untuk mencari perbandingan diantara nilai penyusutan aset yang sama, dengan jumlah jam di penggunaan asetnya. 

Kebanyakan perusahaan biasanya memiliki jenis aset yang serupa namun dengan frekuensi penggunaan yang tidak sama. Misalnya suatu perusahaan memiliki mesin packing, tapi di tahun tertentu mesinnya sudah tidak digunakan.

Biasanya hal itu disebabkan oleh jumlah produksi yang rendah sehingga ada beberapa mesin yang tidak dipakai lagi. Rumus perhitungan metode penyusutan satuan jam kerja adalah:

Harga Beli atau Perolehan Aset – Nilai Residu atau Jumlah Jam Kerja selama Umur Ekonomis = Biaya Penyusutan Per Jam
  • Metode Hasil Produksi

Metode penyusutan yang terakhir adalah metode hasil produksi yang dihasilkan perusahaan. Pada metode ini juga dibutuhkan residu karena nilainya masih berhubungan dengan biaya penyusutan.

Beban biaya dari penyusutan aktiva tetap pun masih ada jika menggunakan metode hasil produksi. Hasilnya akan diperoleh dari jumlah satuan produk yang diproduksi dalam jangka waktu tertentu.

Rumus dari metode penyusutan yang satu ini adalah:

Harga Perolehan Aset – Nilai Residu atau Jumlah Produk yang Dihasilkan = Biaya Penyusutan Setiap Unit

Baca Juga: Biaya Penyusutan dan Metode Perhitungannya

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai residu adalah nilai jual kembali yang masih berhubungan dengan penentuan biaya penyusutan.

Menghitung nilai depresiasi suatu aset merupakan hal yang sangat membingungkan jika Anda orang yang awam dalam akuntansi. Sangat direkomendasikan untuk menggunakan alat bantu atau software akuntansi agar Anda lebih mudah dalam menghitung nilai depresiasi. Coba gratis  klik di sini atau klik gambar di bawah ini.

Masih Bingung Cara Hitung Biaya Penyusutan Aset Beeaccounting

Artikel Terkait

Cara Menghitung Biaya Peluang dan Contohnya Lengkap
Memahami cara menghitung biaya peluang menjadi wajib bagi semua orang. Terlebih bagi pebisnis yang selalu bermain dengan kemungkinan tidak terduga.
Baca Juga
Fungsi dan Contoh Laporan Audit Perusahaan
Penyusunan laporan audit harus dilakukan secara teliti untuk menghindari kesalahan input. Apabila terjadi kesalahan maka yang dirugikan adalah pihak perusahaan
Baca Juga
Persiapan Sebelum Belajar Pembukuan Keuangan Perusahaan
Bagaimana sih cara belajar pembukuan keuangan perusahaan? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada baiknya jika Anda mengenal pembukuan keuangan dari perusahaan
Baca Juga
Faktur Motor Bukti Sah Pembelian Kendaraan dan Fungsinya
Membahas tentang faktur motor tentu tidak bisa lepas dari pembelian sepeda motor. Faktur kendaraan bermotor ini sangatlah penting karena ini
Baca Juga
Bagaimana Cara Membuat Laporan Laba Rugi Cepat & Mudah
Sebagian perusahaan menginginkan operasional yang dijalankan berjalan dengan yang diharapkan. Semua kegiatan perusahaan seperti perputaran uang, keluar masuknya stok, manajemen
Baca Juga
Apa Itu PPnBM? Daftar Barang Kena Pajak dan Cara Menghitungnya
Ada yang menarik di tahun 2021 lalu, pemerintah menerapkan pengurangan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) khususnya mobil. Sejak itu,
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Bagaimana Cara Agar Jualan Laris Manis? Ini Dia Tipsnya
Punya bisnis apa saja pastinya ingin jualannya laris manis, hingga tidak dipungkiri lagi jika setiap pelaku usaha mencari cara terbaik
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu