Net Profit Margin (NPM) merupakan metrik penting dalam dunia bisnis yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan.
Dengan kata lain, margin laba bersih ini menunjukkan seberapa efektif sebuah perusahaan dalam mengubah pendapatan menjadi keuntungan bersih.
Bagaimana cara menghitungnya? Apa saja fungsinya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini.
Wuku Astuti (2021) menjelaskan jika net profit margin (NPM) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
Dimana, net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui besar kecilnya laba yang didapat perusahaan. Dihitung dengan membagi laba bersih dengan pendapatan bersih.
Baca Juga: Begini Rumus Laba Bersih Sederhana untuk UMKM
NPM menunjukkan persentase keuntungan yang sebenarnya diperoleh perusahaan setelah memperhitungkan semua biaya, termasuk biaya operasional, pajak, dan bunga.
Berapa nilai NPM yang baik? Sesuai dengan standar net profit margin menurut bank Indonesia, nilai NPM dikatakan baik apabila lebih dari 5% (<5%).
Semakin tinggi nilai NPM maka semakin bagus dan efektif perusahaan dalam mengelola biaya untuk menghasilkan laba. Sehingga, dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanam modal pada perusahaan Anda.
Berikut beberapa pengertian NMP menurut para ahli:
Net profit margin menurut Kasmir (2018) adalah ukuran keuntungan yang dihitung dengan membandingkan laba bersih setelah bunga dengan pajak dibandingkan dengan penjualan. Dimana rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan dari penjualan.
Sedangkan menurut Sri, Dwi, dan Rosvita (2019), Net Profit Margin digunakan untuk menilai besarnya laba bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam hubungannya dengan penjualannya.
Dari penjelasan dua ahli di atas secara sederhana, NPM dapat diartikan sebagai seberapa banyak laba bersih yang dihasilkan perusahaan dari setiap rupiah penjualan. Semakin tinggi NPM, semakin baik kinerja keuangan perusahaan.
Apa sebenarnya fungsi dari NMP? Berikut rinciannya:
Untuk menghitung NMP, Anda bisa menggunakan rumus berikut:
Rumus Net Profit Margin = (Laba Bersih/ Total Pendapatan) x 100
Keterangan:
Berikut menghitung margin laba bersih:
Langkah pertama untuk menghitung NMP adalah mengumpulkan data keuangan bisnis, mulai dari pendapatan, transaksi keuangan dan lain sebagainya.
Dengan data keuangan ini kemudian Anda kembangkan untuk membuat laporan laba rugi, mengetahui total pendapatan dan seterusnya.
Setelah mengumpulkan data keuangan, kemudian total seluruh uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitas operasional, penjualan produk atau jasa, dan sumber pendapatan lainnya selama periode tertentu untuk mengetahui jumlah total pendapatan.
Kemudian hitung total laba bersih, dalam hal ini Anda perlu mengetahui berapa jumlah laba bersih perusahaan dalam satu periode.
Sedangkan untuk mengetahui total laba bersih Anda perlu menghitung terlebih dahulu laba kotor, laba operasional dan laba sebelum pajaknya terlebih dahulu.
Maka, berikut tahapannya:
Laba Kotor = Penjualan - Harga Pokok Penjualan (HPP)
Baca Juga: Rumus, Cara Menghitung Laba Kotor dan Faktornya
Setelah laba kotor ditemukan, kemudian dihitung laba operasional untuk mengetahui nilai dari laba bersih:
Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional
Adapun biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis sehari-hari, seperti biaya sewa, gaji karyawan, biaya utilitas, dan biaya pemasaran.
Kemudian, hitung laba sebelum pajak untuk menemukan nilai laba bersih yang sebenarnya, untuk menghitung laba sebelum pajak Anda bisa menggunakan rumus berikut:
EBT = Laba Operasional - Beban Bunga
Terakhir, hitung laba bersih yang sebenarnya dengan menggunakan rumus berikut:
Laba Bersih = EBIT - Pajak Penghasilan
Langkah terakhir adalah menghitung NMP, dengan rumus:
Net Profit Margin = (Laba Bersih / Penjualan) x 100%
Dari rumus ini Anda bisa melakukan analisis untuk membandingkan dengan periode sebelumnya atau dengan perusahaan lain dalam industri yang sama untuk menilai kinerja relatif.
Berikut beberapa contoh perhitungan net profit margin dan jawabannya:
Sebuah toko elektronik memiliki penjualan Rp1 miliar dalam satu bulan dengan rincian:
Penyelesaian:
Laba Kotor = Penjualan - HPP = Rp1 miliar - Rp600 juta = Rp400 juta
Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional = Rp400 juta - Rp200 juta = Rp200 juta
EBT = Laba Operasional - Beban Bunga = Rp200 juta - Rp50 juta = Rp150 juta
Laba Bersih = EBT - Pajak Penghasilan = Rp150 juta - Rp100 juta = Rp50 juta
Net Profit Margin = (Laba Bersih / Penjualan) x 100% = (Rp50 juta / Rp1 miliar) x 100% = 5%
Maka bisa disimpulkan jika, NMP toko elektronik tersebut adalah 5%. Artinya, dari setiap Rp100 pendapatan, toko elektronik tersebut memperoleh laba bersih Rp5.
Sebuah perusahaan manufaktur memiliki penjualan produk senilai Rp2 miliar dalam satu kuartal (3 bulan). HPP bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi produk adalah Rp1 miliar.
Biaya overhead pabrik, seperti biaya sewa gedung pabrik dan biaya penyusutan mesin, sebesar Rp300 juta. Biaya administrasi dan umum, seperti gaji staf kantor dan biaya pemasaran, sebesar Rp200 juta.
Beban bunga atas pinjaman bank untuk membeli mesin baru adalah Rp100 juta. Pajak penghasilan yang harus dibayarkan perusahaan adalah Rp200 juta.
Laba Kotor = Penjualan - HPP = Rp2 miliar - Rp1 miliar = Rp1 miliar
Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional = Rp1 miliar - (Rp300 juta + Rp200 juta) = Rp1 miliar - Rp500 juta = Rp500 juta
EBT = Laba Operasional - Beban Bunga = Rp500 juta - Rp100 juta = Rp400 juta
Laba Bersih = EBIT - Pajak Penghasilan = Rp400 juta - Rp200 juta = Rp200 juta
Net Profit Margin = (Laba Bersih / Penjualan) x 100% = (Rp200 juta / Rp2 miliar) x 100% = 10%
Maka, NMP perusahaan manufaktur tersebut adalah 10%. Artinya, dari setiap Rp100 pendapatan, perusahaan manufaktur tersebut memperoleh laba bersih Rp10.
Semakin tinggi net profit margin, semakin baik profitabilitas perusahaan. Berikut adalah 5 tips untuk meningkatkannya:
Salah satu rekomendasi aplikasi pembukuan keuangan yang bisa Anda gunakan adalah Beecloud. Aplikasi pembukuan cocok untuk berbagai bidang usaha dengan fitur lengkap dan mudah digunakan. Klik banner di bawah ini untuk uji coba gratis sekarang juga!