Logo Bee Web

Cara Menghitung Net Profit Margin dan Contohnya

Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Friday, 31 May 2024

Net Profit Margin (NPM) merupakan metrik penting dalam dunia bisnis yang mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan.

Dengan kata lain, margin laba bersih ini menunjukkan seberapa efektif sebuah perusahaan dalam mengubah pendapatan menjadi keuntungan bersih.

Bagaimana cara menghitungnya? Apa saja fungsinya? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini.

Apa itu Net Profit Margin?

Rumus Net Profit Margin

Indikator baik buruknya kesehatan keuangan bisnis bisa dilihat dari net profit margin (Credit: Freepik.com)

Wuku Astuti (2021) menjelaskan jika net profit margin (NPM) merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.

Dimana, net profit margin adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui besar kecilnya laba yang didapat perusahaan. Dihitung dengan membagi laba bersih dengan pendapatan bersih.

Baca Juga: Begini Rumus Laba Bersih Sederhana untuk UMKM

NPM menunjukkan persentase keuntungan yang sebenarnya diperoleh perusahaan setelah memperhitungkan semua biaya, termasuk biaya operasional, pajak, dan bunga.

Berapa nilai NPM yang baik? Sesuai dengan standar net profit margin menurut bank Indonesia, nilai NPM dikatakan baik apabila lebih dari 5% (<5%).

Semakin tinggi nilai NPM maka semakin bagus dan efektif perusahaan dalam mengelola biaya untuk menghasilkan laba. Sehingga, dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menanam modal pada perusahaan Anda.

Net Profit Margin Menurut Ahli

Berikut beberapa pengertian NMP menurut para ahli:

# Kasmir (2018)

Net profit margin menurut Kasmir (2018) adalah ukuran keuntungan yang dihitung dengan membandingkan laba bersih setelah bunga dengan pajak dibandingkan dengan penjualan. Dimana rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan dari penjualan.

# Sri, Dwi dan Rosvita (2019)

Sedangkan menurut Sri, Dwi, dan Rosvita (2019), Net Profit Margin digunakan untuk menilai besarnya laba bersih yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam hubungannya dengan penjualannya.

Dari penjelasan dua ahli di atas secara sederhana, NPM dapat diartikan sebagai seberapa banyak laba bersih yang dihasilkan perusahaan dari setiap rupiah penjualan. Semakin tinggi NPM, semakin baik kinerja keuangan perusahaan.

Fungsi Net Profit Margin

Apa sebenarnya fungsi dari NMP? Berikut rinciannya:

  • Mengukur keefektifan perusahaan dalam mengelola biaya dan menghasilkan laba bersih dari penjualannya.
  • Membandingkan kinerja perusahaan di berbagai industri dan dalam periode waktu yang berbeda.
  • Menilai kesehatan keuangan perusahaan dan potensinya untuk menghasilkan keuntungan di masa depan.
  • Mengevaluasi efektivitas strategi bisnis perusahaan.
  • Menarik investor karena menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang stabil dan memiliki prospek pertumbuhan yang baik.
  • Meningkatkan akuntabilitas manajemen kepada pemilik perusahaan dan pemangku kepentingan lainnya

Rumus Net Profit Margin

net profit margin adalah

Tentukan laba bersih terlebih dahulu sebelum menghitung margin laba bersih (Credit: Freepik.com)

Untuk menghitung NMP, Anda bisa menggunakan rumus berikut:

Rumus Net Profit Margin = (Laba Bersih/ Total Pendapatan) x 100

Keterangan:

  • Laba Bersih: Dapat dihitung dengan mengurangi total pendapatan dengan total pengeluaran atau dengan rumus (Laba Bersih = Total Pendapatan - Total Pengeluaran)
  • Total Pendapatan: Jumlah pendapatan yang didapatkan dalam 1 periode akuntansi.

Cara Menghitung Net Profit Margin

Berikut menghitung margin laba bersih:

1. Mengumpulkan Data Keuangan

Langkah pertama untuk menghitung NMP adalah mengumpulkan data keuangan bisnis, mulai dari pendapatan, transaksi keuangan dan lain sebagainya.

Dengan data keuangan ini kemudian Anda kembangkan untuk membuat laporan laba rugi, mengetahui total pendapatan dan seterusnya.

2. Mengidentifikasi Total Pendapatan

Setelah mengumpulkan data keuangan, kemudian total seluruh uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitas operasional, penjualan produk atau jasa, dan sumber pendapatan lainnya selama periode tertentu untuk mengetahui jumlah total pendapatan.

3. Menghitung Laba Bersih

Kemudian hitung total laba bersih, dalam hal ini Anda perlu mengetahui berapa jumlah laba bersih perusahaan dalam satu periode.

Sedangkan untuk mengetahui total laba bersih Anda perlu menghitung terlebih dahulu laba kotor, laba operasional dan laba sebelum pajaknya terlebih dahulu.

Maka, berikut tahapannya:

#Hitung Laba Kotor

Laba Kotor = Penjualan - Harga Pokok Penjualan (HPP)
  • Penjualan: Jumlah total pendapatan dari penjualan produk atau jasa selama periode tertentu.
  • HPP: Biaya langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi produk atau jasa, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Baca Juga: Rumus, Cara Menghitung Laba Kotor dan Faktornya

#Hitung Laba Operasional

Setelah laba kotor ditemukan, kemudian dihitung laba operasional untuk mengetahui nilai dari laba bersih:

Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional

Adapun biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis sehari-hari, seperti biaya sewa, gaji karyawan, biaya utilitas, dan biaya pemasaran.

#Hitung Laba Sebelum Pajak (EBT)

Kemudian, hitung laba sebelum pajak untuk menemukan nilai laba bersih yang sebenarnya, untuk menghitung laba sebelum pajak Anda bisa menggunakan rumus berikut:

EBT = Laba Operasional - Beban Bunga
  • Beban Bunga: Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk membayar bunga atas pinjaman.

#Hitung Laba Bersih

Terakhir, hitung laba bersih yang sebenarnya dengan menggunakan rumus berikut:

Laba Bersih = EBIT - Pajak Penghasilan
  • Pajak Penghasilan: Pajak yang dibayarkan perusahaan atas keuntungannya.

4. Menghitung Net Profit Margin

Langkah terakhir adalah menghitung NMP, dengan rumus:

Net Profit Margin = (Laba Bersih / Penjualan) x 100%

Dari rumus ini Anda bisa melakukan analisis untuk membandingkan dengan periode sebelumnya atau dengan perusahaan lain dalam industri yang sama untuk menilai kinerja relatif.

Contoh Soal Net Profit Margin dan Jawabannya

Cara Membuat Laporan Laba Rugi

Beberapa contoh kasus perhitungan margin laba bersih (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa contoh perhitungan net profit margin dan jawabannya:

#Contoh I

Sebuah toko elektronik memiliki penjualan Rp1 miliar dalam satu bulan dengan rincian:

  • HPP produk elektronik yang dijual adalah Rp600 juta.
  • Biaya operasional toko, seperti gaji karyawan, sewa toko, dan biaya listrik, sebesar Rp200 juta.
  • Beban bunga atas pinjaman bank untuk modal kerja adalah Rp50 juta.
  • Pajak penghasilan yang harus dibayarkan toko adalah Rp100 juta.

Penyelesaian:

1. Langkah 1: Hitung Laba Kotor

Laba Kotor = Penjualan - HPP
           = Rp1 miliar - Rp600 juta
           = Rp400 juta

2. Langkah 2: Hitung Laba Operasional

Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional
                 = Rp400 juta - Rp200 juta
                 = Rp200 juta

3. Langkah 3: Hitung Laba Sebelum Pajak (EBT)

EBT = Laba Operasional - Beban Bunga
    = Rp200 juta - Rp50 juta
    = Rp150 juta

4. Langkah 4: Hitung Laba Bersih

Laba Bersih = EBT - Pajak Penghasilan
            = Rp150 juta - Rp100 juta
            = Rp50 juta

5. Langkah 5: Hitung Net Profit Margin

Net Profit Margin = (Laba Bersih / Penjualan) x 100%
                  = (Rp50 juta / Rp1 miliar) x 100%
                  = 5%

Maka bisa disimpulkan jika, NMP toko elektronik tersebut adalah 5%. Artinya, dari setiap Rp100 pendapatan, toko elektronik tersebut memperoleh laba bersih Rp5.

#Contoh II

Sebuah perusahaan manufaktur memiliki penjualan produk senilai Rp2 miliar dalam satu kuartal (3 bulan). HPP bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi produk adalah Rp1 miliar.

Biaya overhead pabrik, seperti biaya sewa gedung pabrik dan biaya penyusutan mesin, sebesar Rp300 juta. Biaya administrasi dan umum, seperti gaji staf kantor dan biaya pemasaran, sebesar Rp200 juta.

Beban bunga atas pinjaman bank untuk membeli mesin baru adalah Rp100 juta. Pajak penghasilan yang harus dibayarkan perusahaan adalah Rp200 juta.

1. Langkah 1: Hitung Laba Kotor

Laba Kotor = Penjualan - HPP
           = Rp2 miliar - Rp1 miliar
           = Rp1 miliar

2. Langkah 2: Hitung Laba Operasional

Laba Operasional = Laba Kotor - Biaya Operasional
                 = Rp1 miliar - (Rp300 juta + Rp200 juta)
                 = Rp1 miliar - Rp500 juta = Rp500 juta

3. Langkah 3: Hitung Laba Sebelum Pajak (EBT)

EBT = Laba Operasional - Beban Bunga
    = Rp500 juta - Rp100 juta
    = Rp400 juta

4. Langkah 4: Hitung Laba Bersih

Laba Bersih = EBIT - Pajak Penghasilan
            = Rp400 juta - Rp200 juta
            = Rp200 juta

5. Langkah 5: Hitung Net Profit Margin

Net Profit Margin = (Laba Bersih / Penjualan) x 100%
                  = (Rp200 juta / Rp2 miliar) x 100%
                  = 10%

Maka, NMP perusahaan manufaktur tersebut adalah 10%. Artinya, dari setiap Rp100 pendapatan, perusahaan manufaktur tersebut memperoleh laba bersih Rp10.

Tips Cara Meningkatkan Net Profit Margin

Semakin tinggi net profit margin, semakin baik profitabilitas perusahaan. Berikut adalah 5 tips untuk meningkatkannya:

  • Meningkatkan penjualan, biasa dilakukan dengan memperluas jangkauan pasar, luncurkan produk baru, tawarkan promosi menarik, meningkatkan kualitas produk/layanan dan layanan pelanggan.
  • Mengurangi biaya yang tidak perlu, sehingga perlu melakukan identifikasi untuk meningkatkan efisiensi operasional.
  • Pertimbangkan kenaikan harga, untuk hal ini Anda perlu melakukan analisis pasar terlebih dahulu agar tidak berimbas buruk pada jumlah penjualan.
  • Kemudian, manfaatkan teknologi salah satunya aplikasi pembukuan keuangan untuk membantu perusahaan melacak pendapatan dan pengeluaran dengan lebih mudah dan akurat.

Salah satu rekomendasi aplikasi pembukuan keuangan yang bisa Anda gunakan adalah Beecloud. Aplikasi pembukuan cocok untuk berbagai bidang usaha dengan fitur lengkap dan mudah digunakan. Klik banner di bawah ini untuk uji coba gratis sekarang juga!

Pakai Beecloud Berbisnis Jadi Lebih Mudah Dan Menguntungkan

Artikel Terkait

Biaya Tidak Tetap Adalah: Pengertian dan Perbedaan dengan Biaya Tetap
Biaya tidak tetap adalah sesuatu yang harus dipahami oleh setiap pemilik bisnis. Biaya variabel atau biaya tidak tetap adalah syarat
Baca Juga
Kompensasi: Jenis, Bentuk & Tujuannya dalam Bisnis
Bagi para pelaku bisnis asti tidak asing lagi dengan istilah imbalan bahkan ganti rugi yang kerap disebut dengan kompensasi,  arti
Baca Juga
Fintech Adalah: Jenis, Perusahaan dan Tips Memilihnya
Fintech adalah singkatan dari financial technology, telah menjadi pilar transformasi mendalam dalam dunia keuangan modern. Menggabungkan inovasi teknologi dengan layanan
Baca Juga
9 Pertanyaan Umum Tentang Aktiva Terjawab
Saat Anda memulai bisnis, penting untuk memahami berbagai jenis aktiva yang akan dimiliki perusahaan Anda. Aktiva adalah segala sesuatu yang
Baca Juga
Harga Perolehan Adalah, Fungsi, Cara Hitung dan Contohnya
Harga perolehan adalah total biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menyajikan aset tetap agar siap digunakan. Harga ini memiliki peran
Baca Juga
5 Contoh Pembukuan Uang Masuk dan Keluar
Apakah Anda sedang berencana membuat pembukuan uang masuk dan keluar? Jika iya, tentu Anda membutuhkan referensi contoh pembukuan uang masuk
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Bagaimana Cara Agar Jualan Laris Manis? Ini Dia Tipsnya
Punya bisnis apa saja pastinya ingin jualannya laris manis, hingga tidak dipungkiri lagi jika setiap pelaku usaha mencari cara terbaik
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu