🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Cara Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian dan Contohnya

Neraca saldo setelah penyesuaian adalah laporan neraca keuangan yang harus dibuat setelah adanya penyesuaian.
Penulis: Rizal Arisona
Kategori:
Dipublish Tgl: Wednesday, 22 March 2023

Dalam dunia akuntansi dan bisnis neraca merupakan komponen penting yang harus ada dalam laporan keuangan setiap akhir periodenya. Untuk mendapatkan nilai neraca yang sebenarnya ada beberapa bentuk neraca salah satunya neraca saldo setelah penyesuaian.

Neraca saldo sendiri merupakan seluruh catatan data saldo yang ada pada masing-masing akun lalu disusun kembali secara lebih sistematis bersumber dari buku besar pada periode akuntansi tertentu. Yuk simak penjelasan selengkapnya mengenai neraca saldo setelah penyesuaian di bawah ini:

Apa itu Neraca Saldo Setelah Penyesuaian?

neraca saldo setelah penyesuaian

Neraca saldo dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dengan cepat.

Jika diartikan neraca saldo setelah penyesuaian adalah seluruh data dari aku dan saldo dari buku besar setelah entri penyesuaian pada periode akuntansi yang tahu diposting. Penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian atau NSSD ini dilakukan di lakukan di akhir sekaligus di awal masa periode akuntansi.

Buku besar sendiri adalah Dalam akuntansi, buku besar adalah suatu catatan yang digunakan untuk meringkas transaksi keuangan suatu perusahaan.

Buku besar ini berisi ikhtisar dari semua akun-akun yang ada di jurnal umum dan jurnal khusus.

Fungsi utama buku besar adalah sebagai sumber informasi untuk pembuatan laporan keuangan, selain itu juga bisa digunakan untuk melacak perubahan akun, akurasi data, termasuk pembuatan neraca saldo setelah penyesuaian ini.

Neraca saldo dapat digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dengan cepat.

Maksud dari penyusunan di akhir sekaligus di awal periode ini sebab dalam siklus akuntansi penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian berada di garis tengah pertemuan periode awal dan akhir akuntansi.

Penyesuaian ini dilakukan sebagai penutup dalam satu periode agar mendapatkan hasil secara riil dan pembuka untuk memulai membuat laporan akuntansi yang baru di periode yang baru. Dengan memastikan ulang data yang disampaikan ini menjadikan pencatatan keuangan tidak rancu untuk periode yang akan datang.

Baca juga: Memahami Tentang Neraca Saldo dari Pengertian Hingga Cara Membuatnya

Tujuan Menyusun Laporan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Adapun tujuan dari membuat neraca saldo setelah penyesuaian adalah sebagai berikut:

1. Memastikan Data Terbaru

Pada dasarnya, proses transaksi sebuah perusahaan tentunya akan terus berlangsung meskipun pihak internal perusahaan sudah memulai proses melakukan penyusunan laporan keuangan.

Adanya penyesuaian ini diharapkan data yang ditampilkan pada laporan keuangan benar-benar data riil sampai akhir periode akuntansi bukan hanya pada saat penyusunan laporan keuangan di awal saja.

2. Menghindari Kesalahan akuntansi dan Human Error

Selanjutnya, dengan adanya proses penyesuaian ini, dilakukan untuk menghindari kesalahan pencatatan dan memastikan jika data entry dilakukan secara tepat, baik itu entry data debit maupun kredit, selama satu periode.

Ketepatan ini harus sesuai dengan standar pembukuan double entry data, sehingga jika nanti terjadi kesalahan pihak akuntan bisa memperbaiki dengan mudah. Dengan demikian, pihak manajemen juga bisa melakukan pengambilan keputusan yang tepat.

3. Memastikan Neraca Saldo Diekstraksi Secara Akurat

Tujuan berikutnya adalah memastikan jika neraca saldo sudah diekstraksi secara akurat. Maksudnya, fungsi koreksi pada data saldo yang berasal dari buku besar sudah benar-benar diproses secara seimbang dan benar.

Informasi mengenai neraca ini, juga seorang akuntan perusahaan bisa melakukan identifikasi dan perbaikan kesalahan akuntansi yang sedang terjadi. Penyesuaian data saldo yang baik akan membantu proses penyusunan laporan keuangan yag baik pula.

Komponen-Komponen Neraca Saldo Saldo Disesuaikan

Berikut adalalah komponen akun-akun yang disesuikan dalam penyusunan neraca saldo setelah penyesuaian:

  • Beban Terutang: adalah beban yang telah terjadi pada periode berjalan, namun belum dicatat di jurnal. Contohnya, gaji karyawan di bulan Juli yang belum dibayarkan.
  • Pendapatan yang Harus Diterima: pendapatan yang telah diperoleh pada periode berjalan, namun belum dicatat di jurnal. Contohnya, piutang penjualan yang belum ditagih.
  • Penyusutan Aset: penurunan nilai aset tetap karena penggunaan dan waktu. Contohnya, penyusutan gedung kantor.
  • Beban Dibayar Dimuka: biaya yang telah dibayarkan di muka untuk periode yang akan datang. Contohnya, premi asuransi yang dibayar untuk satu tahun.
  • Pendapatan Dibayar Dibuka: pendapatan yang diterima di muka untuk periode yang akan datang. Contohnya, uang muka pelanggan untuk jasa yang akan diberikan.

Tidak semua komponen neraca saldo perlu disesuaikan. Hanya komponen yang belum dicatat di jurnal yang perlu disesuaikan. Penyesuaian neraca saldo dilakukan dengan membuat jurnal penyesuaian, dengan tujuan memastikan keakuratan informasi keuangan dalam menyusun laporan keuangan.

Cara Membuat Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Berikut ini langkah-langkah menyusun dan membuat neraca saldo setelah penyesuaian:

1. Mencatat Semua Transaksi yang Terjadi

Langkah awal yang harus dilakukan dalam menyusun neraca saldo penyesuaian adalah mencatat semua transaksi yang pernah terjadi dari awal periode sampai akhir periode akuntansi.

Pencatatan transaksi

Ilustrasi pencatatan transaksi

Dengan memiliki catatan transaksi akan memudahkan seorang akuntan dalam melakukan pembuatan laporan keuangan termasuk laporan neraca. Catatan penting, tidak semua transaksi perlu dimasukkan ke dalam buku besar, transaksi yang dicatat hanya transaksi yang bisa mempengaruhi arus kas saja.

Selain itu, pada proses pencatatan ini seorang yang bertugas sangat dianjurkan paham tentang dasar akuntansi, agar mudah bisa melakukan identifikasi transaksi dengan tepat.

2. Menyusun Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian

Setelah proses memilah dan memilih mana transaksi yang perlu dicatat dan dimasukkan dalam buku besar, langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo sebelum penyesuaian.

Dalam laporan neraca awal ini akan menyampaikan sekilas tentang gambaran kondisi keuangan perusahaan berdasarkan akun debit dan kredit yang ada.

Meskipun menggambarkan kondisi keuangan perusahaan laporan neraca sebelum transaksi ini tidak bisa dijadikan sebagai penentu transaksi pada siklus akuntansi.

Dalam menyusun dan melengkapi neraca saldo percobaan atau sebelum disesuaikan, Anda bisa menambahkan semua saldo debit pada setiap akun yang ada dan begitu juga dengan kredit. Namun, secara terpisah.

Keduanya harus memiliki jumlah yang seimbang, jika ditemukan salah satu lebih kecil atau lebih besar. Maka, sudah pasti ada masalah di dari keduanya dan perlu dikoreksi kembali satu persatu.

3. Menyesuaikan Neraca Saldo

Setelah melakukan penyusunan neraca langkah selanjutnya adalah menyesuaikan kembali data yang ada dalam neraca sebelumnya. Seperti menghapus data transaksi yang tidak terjadi dalam satu periode akuntansi yang dikelola, mengklasifikasi transaksi tertentu dan jenisnya.

Penyesuaian ini dikelompokkan menjadi empat jenis, berikut diantaranya:

  • Penangguhan, penghapusan transaksi yang tidak terjadi pada periode akuntansi yang sedang diolah.
  • Akrual, pembayaran atau kewajiban membayar perusahaan selama siklus akuntansi namun belum dibayarkan, contohnya menyewa alat dengan jatuh tempo pembayaran di akhir bulan.
  • Transaksi Hilang, transaksi yang tidak tercatat, contohnya melakukan transaksi keperluan bisnis dengan menggunakan rekening pribadi.
  • Pajak, selain tiga poin dj atas, transaksi yang dicatat juga perlu disesuaikan dengan pajak, sesuai dengan Undang - Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia.

Dalam membuat neraca saldo tentu dibutuhkan beberapa komponen. Semakin banyak akun tentu semakin banyak perhitungan. Apalagi jika nilai debit dan kredit tidak sama tentu membuat Anda bingung mengoreksi kesalahannya. Oleh karena itu, lebih mudah jika Anda menggunakan software akuntansi yang terkomputerasi sehingga dalam membuat laporan akuntansi jadi lebih mudah, praktis dan cepat.

Beeaccounting Jual Beli Bayar Laporan Akuntansi Lengkap Jurnal Neraca Laba Rugi Cash Flow

Mengelola bisnis termasuk dalam pembuatan laporan keuangan lebih mudah dengan software akuntansi. Beeaccounting bisa Anda gunakan untuk membantu menyusun laporan keuangan cukup sekali klik.

4. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Nah, selanjutnya ini adalah neraca saldo setelah penyesuaian topik utama dalam pembahasan kali ini. Sebelum membuat neraca ini yang harus Anda lakukan adalah 3 langkah di atas, dimulai dari mencatat seluruh transaksi yang terjadi, membuat neraca sebelum penyesuaian, melakukan penyesuaian dan baru bisa membuat neraca setelah penyesuaian.

Menurut OCBC NISP tujuan penyusunan neraca saldo adalah untuk memastikan bahwa terdapat akurasi antara jurnal dengan buku besar dalam pembukuan.

Dalam penyusunan neraca ini seorang akuntan wajib mengidentifikasi jumlah data transaksi kembali. Dimana nilai dari laporan neraca harus mencerminkan Jumlah total transaksi yang terjadi selama siklus akuntansi. Artinya keduanya harus balance atau seimbang.

Jika ada penambahan di akun debit maka harus ada penambahan pula di akun kredit dan sebaliknya. Konsep ini sama seperti penyusunan neraca awal, keduanya harus cocok dan sama persis. Sebab, meskipun sudah mencapai akhir periode transaksi dalam bisnis tidak berhenti dan terus berjalan.

Jika terjadi ketidakseimbangan maka akuntan perlu mencari dan merevisi lagi mana transaksi yang salah dicatat dan sejenisnya. Lakukan berkali-kali sampai nilai benar-benar seimbang dan data yang disampaikan sudah benar-benar akurat.

5. Membuat Jurnal Penutup

Langkah terakhir, jika neraca selesai disusun dan disesuaikan maka berikutnya adalah menyusun dan membuat jurnal penutup. Jurnal penutup sendiri merupakan entri jurnal yang terdapat di dalam buku besar, guna mengembalikan akun sementara menjadi nul, sebelum memasuki periode akuntansi yang baru.

Ini akan memudahkan Anda dalam menyusun laporan per periodenya, sehingga pihak internal maupun eksternal perusahaan bisa melakukan manajemen dan pemantauan bisnis dengan mudah karena semua sudah tersusun secara sistematis dan mudah dibaca.

Contoh Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Berikut ini contoh kasus pembuatan neraca saldo setelah penyesuaian.

1. Langkah pertama

Membuat contoh neraca saldo sebelum disesuaikan terlebih dahulu, berikut contohnya:

Contoh Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian

Data yang disampaikan di atas merupakan laporan data transaksi terkini yang terjadi di perusahaan dan belum disesuaikan.

2. Langkah kedua

Membuat jurnal penyesuaian, artinya data pada tabel di bawah ini sudah disesuaikan dan sudah dihitung biaya penyusutan dan beban di muka.

Contoh Jurnal Penyesuaian

3. Langkah ketiga

Berikut ini contoh neraca saldo yang sudah disesuaikan, terjadi perubahan nilai saldo. Pada neraca ini perubahan menunjukkan bisa mempengaruhi akun sewa dan depresiasi sebuah perusahaan.

Contoh Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Kesimpulan

Neraca saldo yang disesuaikan adalah dokumen penting yang menunjukkan saldo akhir dari setiap akun setelah penyesuaian yang diperlukan telah dilakukan pada akhir periode akuntansi.

Penyesuaian ini memastikan bahwa semua pendapatan dan beban yang relevan untuk periode tersebut telah dicatat dengan benar, sesuai dengan prinsip akuntansi akrual.

Dengan demikian, neraca saldo setelah penyesuaian memberikan gambaran yang lebih akurat dan andal mengenai posisi keuangan dan kinerja sebuah perusahaan, yang kemudian menjadi dasar untuk penyusunan laporan keuangan utama seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

Nah, sekian informasi mengenai neraca saldo setelah penyesuaian, semoga membantu dan bisa menjadi solusi bisnis Anda. Sukses selalu.

Artikel Terkait

Cara Membuat Laporan Penjualan Harian Sederhana dan Contohnya
Buat Anda pelaku bisnis tentu sudah tidak asing lagi dengan laporan penjualan harian. Laporan penjualan ini memiliki peranan penting untuk
Baca Juga
11 Tahapan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Lengkap
Masing-masing jenis akuntansi memiliki tahapan siklusnya sendiri, hal ini juga berlaku pada siklus akuntansi perusahaan dagang. Jenis siklus ini sangat
Baca Juga
General Ledger: Pengertian, Fungsi, Cara Membuatnya
Apa itu general ledger? General ledger bukan lain adalah buku besar dalam akuntansi. Berikut ini pengertian, fungsi, dan cara membuat
Baca Juga
Laporan Keuangan Neraca: Komponen, Cara Membuat, dan Contohnya
Dalam ranah akuntansi, dikenal istilah laporan keuangan neraca. Laporan ini adalah salah satu dari beberapa jenis laporan keuangan. Laporan ini
Baca Juga
Langkah-Langkah Posting Buku Besar Akuntansi dan Contohnya
Buku besar adalah kumpulan akun-akun dalam sistem akuntansi yang digunakan untuk mencatat, mengelompokkan, dan meringkas transaksi keuangan yang terjadi. Di
Baca Juga
Cara Membuat Buku Besar Beserta Penjelasannya
Apakah itu buku besar? Buku besar merupakan dokumen akuntansi utama yang berisi semua akun yang dimiliki oleh bisnis, yang berarti
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu