Membahas mengenai laporan keuangan tentu sudah tidak asing lagi dengan laporan neraca salah satunya neraca perdagangan Indonesia. Artikel kali ini membahas lengkap mulai dari pengertian, cara menghitung, faktor yang mempengaruhi, serta pengertian surplus dan defisit.
Neraca perdagangan sendiri dapat diartikan sebagai perbandingan nilai barang dan jasa yang diimpor maupun yang diekspor dalam periode tertentu. Menjadi point terbesar dan terpenting untuk neraca pembayaran. Dan lebih dikenal dengan balance of trade.
Neraca perdagangan sendiri memiliki sifat positif dan negative. Bernilai positif jika negara tersebut banyak melakukan ekspor daripada impor. Begitu sebaliknya jika bernilai negatif jika negara tersebut banyak melakukan impor daripada ekspor. Sehingga neraca ini sangatlah penting.
Ada 2 hal penting yang dinilai dalam cara menghitung neraca perdagangan yaitu nilai impor dan ekspor. Untuk menghitungnya bisa dihitung dengan cara nilai ekspor dikurangi nilai impor. Ekspor sendiri merupakan barang atau jasa yang dibuat oleh dalam negeri kemudian dijual ke negara lain. Sedangkan impor merupakan barang atau jasa yang dibeli dari negara lain untuk digunakan di dalam negeri.
Baca Juga: Contoh Surat Penawaran Barang dan Jasa
Ketika hasil perhitungan bernilai positif maka artinya suatu negara tersebut lebih banyak melakukan ekspor daripada impor. Sedangkan jika hasil perhitungan neraca adalah negatif maka artinya suatu negara lebih banyak melakukan impor daripada ekspor.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya :
Faktor pertama adalah pertumbuhan ekonomi dan pendapatan. Jika pertumbuhan ekonomi bagus maka bisa meningkatkan standar pendapatan dalam suatu negara. Sehingga akan banyak usaha yang mampu memproduksi barang atau jasa untuk memenuhi permintaan impor.
Nilai tukar ini juga mempengaruhi neraca. Pasalnya dalam kegiatan ekspor dan impor tentu membutuhkan adanya nilai tukar.
Faktor selanjutnya adalah daya saing produk. Artinya dalam kegiatan ekspor impor tentu akan melihat adanya sebuah harga jual dan kualitas produk. Oleh sebab itulah agar banyak yang impor tentu Anda harus mampu memproduksi barang atau jasa yang berkualitas.
Baca Juga: Cara Menentukan HPP Terbaik Biar Nggak Rugi!
Selain 3 faktor di atas tentu kegiatan ekspor dan impor sendiri dapat mempengaruhi neraca perdagangan. Jika negara lebih banyak ekspor maka negara tersebut mengalami surplus dengan mempertimbangan nilai tukar mata uang juga. Begitu sebaliknya jika negara lebih banyak impor maka negara tersebut mengalami defisit dengan mempertimbangkan juga besarnya nilai tukar mata uang. Mengingat nilai tukar sendiri bisa mempengaruhi neraca serta kegiatan didalamnya.
Di dalam Neraca perdagangan tentu tidak lepas dengan istilah surplus dan defisit. Surplus sendiri merupakan sebuah kondisi dimana sebuah negara lebih banyak melakukan kegiatan ekspor daripada kegiatan impor. Sedangkan defisit merupakan sebuah kondisi sebuah negara yang lebih banyak melakukan kegiatan impor daripada kegiatan ekspor. Tentunya sebuah negara menginginkan lebih banyak surplus daripada defisit.
Baca Juga: Laporan Pemasukan dan Pengeluaran untuk Cek Kondisi Bisnis
Dari penjelasan di atas tentu Anda sudah memahami pengertian, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Anda juga memahami bahwa ekspor impor juga mampu mempengaruhi neraca perdagangan. Anda pun belajar cara menghitung neraca perdagangan dengan mudah dan praktis serta cepat.