Neraca pembayaran internasional adalah suatu laporan statistik yang mencatat semua transaksi ekonomi yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain dalam suatu periode waktu tertentu.
Informasi didalamnya mencakup berbagai aspek seperti ekspor dan impor barang, jasa, transfer unilateral, serta arus modal dan keuangan. Komponen-komponen ini dibagi menjadi tiga kategori utama: neraca perdagangan barang, neraca perdagangan jasa, dan neraca modal dan keuangan.
Analisis ini memberikan gambaran menyeluruh tentang kesehatan ekonomi suatu negara dalam hubungannya dengan ekonomi global, serta dapat digunakan untuk merancang kebijakan ekonomi yang tepat guna.
Neraca pembayaran internasional (NPI) dalam bahasa inggris disebut dengan Balance of International payments (BIP) atau International Balance of Payments (IBP). Secara bentuk, neraca ini tidak ada bedanya dengan neraca lainnya yang memiliki dua sisi, yakni debit dan kredit.
Menurut Duasa (2020) neraca pembayaran internasional adalah catatan atau ringkasan transaksi yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi luar negeri yang diadakan oleh warga suatu negara dalam kurun waktu tertentu, biasanya dalam waktu 1 tahun.
Transaksi ini mencakup kegiatan ekspor dan impor, baik jasa maupun barang, arus kas, modal, hibah dan beberapa pembayaran lainnya.
Melansir dari Modul Sistem Pembayaran dan Neraca Pembayaran dalam Kuncoro (2009), unsur neraca pembayaran internasional terdiri dari beberapa hal berikut ini:
Komponen pertama ada neraca perdagangan yang disebut juga dengan transaksi berjalan (current account), rekening ini merupakan sub NPI yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi perdagangan, baik barang maupun jasa.
Dalam neraca ini transaksi yang digunakan mencakup kegiatan ekspor, impor barang konsumsi, barang modal, dan bahan mentah. Neraca perdagangan ini dibagi menjadi 3 bagian, yakni:
Baca Juga; Neraca Perdagangan: Faktor Pengaruh & Dampaknya pada Bisnis
Berikutnya adalah neraca modal atau capital account, yakni salah satu komponen utama dalam neraca pembayaran internasional. Sub NPI ini mencatat aliran modal finansial antara suatu negara dengan negara lain, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung.
Dengan kata lain, neraca modal mencerminkan perubahan dalam kepemilikan aset finansial suatu negara yang terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Informasi ini memberikan gambaran tentang aliran modal ke dan dari suatu negara, yang dapat memiliki dampak signifikan pada stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi.
Transaksi dalam rekening modal diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yakni:
Selanjutnya ada reserve account, yakni akun yang digunakan untuk mencatat total hasil bersih dari cadangan yang dimiliki oleh negara dalam bentuk valuta asing.
Berikutnya adalah transaksi lalu lintas moneter, digunakan untuk mencatat transaksi jual beli yang terjadi dari dalam maupun luar negeri. Transaksi ini juga disebut dengan autonomous, karena transaksi ini timbul secara sendiri tanpa dipengaruhi oleh transaksi lainnya.
Terakhir adalah surplus dan defisit neraca pembayaran internasional, dimana ketika nilai ekspor sebuah negara lebih dari nilai impornya maka neraca dikatakan surplus dan sebaliknya. Kebijakan neraca pembayaran dirancang untuk meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor, dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Upaya ini juga bertujuan untuk mengurangi pengeluaran devisa melalui substitusi impor dan mengoptimalkan sumber dana dari luar negeri, termasuk pinjaman dan investasi asing. Selain itu, kebijakan ini diarahkan untuk mendukung perluasan lapangan kerja dan mencapai pemerataan pembangunan.
Berikut manfaat neraca pembayaran internasional bagi ekonomi negara:
Baca Juga: Mengenal Bisnis Internasional, Manfaat dan Tips Suksesnya
Transaksi pembayaran internasional diatur oleh berbagai peraturan dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah, lembaga keuangan internasional, dan organisasi perdagangan. Beberapa aspek peraturan transaksi pembayaran internasional melibatkan:
Pemerintah memiliki peraturan terkait penggunaan mata uang dan nilai tukar dalam transaksi internasional. Hal ini mencakup penetapan nilai tukar, intervensi valuta asing, dan kebijakan yang mempengaruhi nilai tukar mata uang nasional.
Aturan perdagangan internasional, seperti yang diatur oleh organisasi seperti World Trade Organization (WTO), menyediakan kerangka kerja untuk transaksi perdagangan antar negara. Ini mencakup aturan terkait tarif, kuota, dan hambatan perdagangan lainnya.
Transaksi internasional harus mematuhi peraturan keamanan dan pencegahan pencucian uang untuk mencegah aktivitas ilegal, termasuk terorisme. Ini melibatkan penerapan prosedur identifikasi pelanggan dan pelaporan transaksi yang mencurigakan.
Transaksi pembayaran elektronik diatur untuk memastikan keamanan finansial dan melindungi konsumen. Standar keamanan kartu kredit dan peraturan terkait perlindungan konsumen menjadi bagian integral dari peraturan ini.
Aturan perpajakan internasional memainkan peran penting dalam transaksi pembayaran internasional. Ini mencakup peraturan terkait pajak ekspor, impor, dan pendapatan internasional.
Perjanjian dagang bilateral dan multilateral serta perjanjian investasi antarnegara dapat mempengaruhi transaksi pembayaran internasional. Peraturan dalam perjanjian ini dapat memuat ketentuan tentang perlindungan investasi dan penyelesaian sengketa.
Bank sentral memiliki peran dalam mengatur transaksi pembayaran internasional melalui kebijakan moneter, pengawasan perbankan, dan regulasi terkait perantara keuangan.
Penting untuk dicatat bahwa peraturan transaksi pembayaran internasional dapat berbeda antara negara dan terus mengalami perubahan sesuai dengan dinamika ekonomi dan politik global.
Berikut adalah berapa contoh bagian neraca pembayaran internasional:
Nah, itu dia informasi mengenai neraca pembayaran internasional, semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya