Apa itu neraca pembayaran? Neraca pembayaran adalah suatu catatan sistematis yang mencatat semua transaksi ekonomi antara suatu negara dengan negara-negara lain dalam suatu periode tertentu.
Hal ini terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu neraca perdagangan dan neraca modal serta keuangan. Neraca perdagangan mencatat ekspor dan impor barang dan jasa, sedangkan neraca modal serta keuangan mencatat aliran modal seperti investasi langsung, investasi portofolio dan lainnya.
Secara sederhana neraca pembayaran mencerminkan seberapa seimbangnya aliran pembayaran antara suatu negara dengan dunia luar dan merupakan alat penting untuk menganalisis kesehatan ekonomi suatu negara serta kebijakan ekonomi yang diterapkan.
Berikut adalah pengertian neraca pembayaran menurut beberapa ahli:
Balance of Payment (BOP) atau neraca pembayaran menurut IMF (1996) adalah laporan statistik yang meringkas secara sistematis transaksi ekonomi sebuah negara denga negara lainnya selama satu periode.
Transaksi ekonomi ini mencakup transaksi antar penduduk (residents) dengan yang bukan penduduk (non-residents), seperti barang, pendapatan, jasa, transfer dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Bank Indonesia (2008) neraca perdagangan adalah transaksi ekspor dan impor barang berpa komoditas, istilah ini juga berkaitan dengan transaksi berjalan yang digunakan untuk mengukur penerimaan dan pengeluaran Indonesia.
Penerimaan dan pengeluaran ini berasal dari transaksi barang dan jasa, pendapatan, transfer berjalandengan bukan penduduk.
Mengutip dari Laporan Tim Kajian Neraca Pembayaran yang disusun Kementerian Keuangan Republik Indonesia Badan Kebijakan Fiskal Pusat Kebijakan Ekonomi Makro (2012), ada 7 fungsi dan tujuan penyusunan neraca pembayaran, yakni:
Dalam Laporan Tim Kajian Neraca Pembayaran (2012) menjelaskan jika neraca pembayaran ada beberapa komponen utama, yakni:
Mencatat seluruh transaksi barang, termasuk ekspor dan impor. Ekspor barang seperti minyak, tembakau, kayu, dan lainnya menciptakan hak untuk menerima pembayaran.
Sedangkan impor barang seperti barang konsumsi, barang modal, dan bahan mentah menimbulkan kewajiban pembayaran.
Baca Juga: Neraca Perdagangan: Surplus vs Defisit
Digunakan untuk mencatat transaksi ekspor dan impor jasa, termasuk penjualan jasa angkutan, turisme, asuransi, dan pendapatan investasi dan modal di luar negeri. Ekspor jasa termasuk transaksi kredit, sedangkan impor jasa mencakup pembelian jasa dari negara lain.
Selanjutnya berfungsi sebagai media mencatat hasil bersih dari cadangan devisa suatu negara dalam bentuk valuta asing. Reserve account mencerminkan bagaimana negara tersebut mengelola cadangan devisa dan dampaknya terhadap neraca pembayaran.
Berikutnya Menunjukkan semua transaksi jual beli yang terjadi dari suatu negara ke luar negeri. Transaksi ini sering disebut sebagai "accommodating transaction" karena timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain yang disebut "transaksi autonomous".
Neraca perdagangan dikatakan surplus jika nilai ekspor barang lebih besar daripada impornya. Kebijakan neraca pembayaran ditujukan untuk meningkatkan penerimaan devisa dari ekspor, menghemat devisa melalui substitusi impor, dan memanfaatkan sumber-sumber dana dari luar negeri.
Terakhir, mencatat aliran modal finansial, termasuk investasi asing langsung, investasi portofolio, dan investasi modal lainnya. Neraca modal mencerminkan perubahan kepemilikan jangka panjang dan kekayaan finansial jangka pendek suatu negara.
Neraca berjalan adalah transaksi ekonomi berulang antara Indonesia dan negara-negara lain. Salah satu sub komponen nya adalah sebagai berikut:
Neraca ini mencakup transaksi modal dan finansial yang melibatkan aliran modal ke dan dari Indonesia, dan terbagi menjadi dua kelompok yakni:
Berdasarkan posisi neraca, neraca pembayaran dibedakan menjadi 3 jenis, yakni:
Neraca pembayaran surplus terjadi ketika nilai ekspor suatu negara lebih besar daripada nilai impornya. Dengan kata lain, negara ini mampu menjual lebih banyak barang, jasa, dan investasi ke luar negeri daripada yang dibelinya.
Kelebihan ini dapat menghasilkan cadangan devisa yang meningkat, meningkatkan stabilitas mata uang, dan memberikan ruang untuk investasi asing.
Sebaliknya, neraca pembayaran defisit terjadi ketika nilai impor suatu negara melebihi nilai ekspornya. Negara ini mengonsumsi lebih banyak barang, jasa, dan investasi asing daripada yang dihasilkannya atau diekspornya.
Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan cadangan devisa, tekanan pada nilai tukar mata uang, dan ketergantungan pada pinjaman atau investasi asing untuk membiayai defisit tersebut.
Sedangkan neraca pembayaran seimbang adalah ketika nilai ekspor suatu negara sebanding dengan nilai impornya. Dalam kondisi ini, negara tidak mengalami surplus atau defisit signifikan dalam neraca pembayarannya.
Keseimbangan ini dapat menciptakan stabilitas ekonomi dan keuangan, tetapi juga dapat terjadi pada tingkat yang kurang optimal jika tidak ada pertumbuhan ekonomi yang cukup.
Baca Juga: Balance Adalah Keseimbangan, Apa Kaitannya dengan Akuntansi?
Ada dua jenis neraca pembayaran yang akan mempengaruhi laporan keuangan, yakni surplus dan defisit. Dari dua jenis neraca ini laporan keuangan akan terpengaruhi dalam beberapa hal berikut:
Dengan menggunakan software akuntansi online Beecloud, pengelolaan keuangan bisnis menjadi lebih fleksibel, mudah, dan menguntungkan.
Beecloud menyediakan platform yang memungkinkan pemilik bisnis dan tim keuangan untuk dengan cepat mencatat, memantau, dan menganalisis transaksi keuangan dari mana saja.
Fitur-fitur canggih seperti integrasi dengan bank, pelacakan inventaris, dan laporan keuangan real-time dimana saja dan kapan saja akan mempermudah pemantauan keuangan secara menyeluruh.
Segera dapatkan akses gratis trial khusus pengguna pertama dan Training free dari tim ahli Bee dengan langganan dan klik banner di atas!