🚀 Promo SYAWAL: Diskon 12% + Plugin Gratis, Cuma 15–24 April, Buruan!
Logo Bee Web

Metode Full Costing Adalah: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Metode full costing adalah metode yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, baik yang bersifat variabel maupun tetap.
Penulis:
Lutfatul Malihah
Terbit: Tuesday, 15 April 2025
Diperbarui: Tuesday, 15 April 2025
Daftar Isi

Metode full costing adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk menghitung berapa biaya sebenarnya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa. Cara ini tidak hanya memperhitungkan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung saja.

Tetapi juga seluruh biaya tidak langsung seperti overhead pabrik. Jadi, jika selama ini Anda merasa perhitungan biaya produksi terasa "tidak lengkap", bisa jadi Anda belum menerapkan metode yang satu ini.

Nah, dalam artikel ini kita akan membahas secara lengkap apa itu metode full costing, bagaimana cara menghitungnya, hingga contoh penggunaannya dalam laporan keuangan bisnis.

Apa itu Full Costing? Full Costing Adalah …

Mengutip dari buku Akuntansi Biaya (2010), karya Mulyadi, metode full costing adalah metode perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan dengan cara menghitung semua unsur biaya produksi.

Mulai dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung hingga biaya overhead pabrik. Metode ini juga memasukkan biaya tetap maupun biaya variabel ke dalam perhitungan harga pokok produk.

Sederhananya, full costing adalah metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, baik biaya yang bersifat variabel maupun tetap. Sehingga hasil akhirnya mencerminkan total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan untuk memproduksi satu unit barang.

Dengan pendekatan ini, perusahaan bisa mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan realistis mengenai struktur biaya produksinya. Hal ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan jangka panjang, seperti penetapan harga jual, evaluasi efisiensi produksi, hingga penyusunan anggaran dan laporan keuangan.

Perbedaan Full Costing dan Variable Costing

Dalam jurnal artikel yang ditulis Laras Sukma, dkk (2022), ada beberapa hal yang membedakan full costing dan variable costing. Metode full costing adalah metode yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi, baik yang bersifat variabel maupun tetap.

Berbeda dengan full costing, pendekatan variable costing hanya memasukkan biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam perhitungan harga pokok produksi. Jadi, biaya tetap tidak ikut dihitung dalam HPP, melainkan dianggap sebagai biaya periodik yang dibebankan langsung ke laporan laba rugi periode berjalan.

Jadi, perbedaan full costing dan variable costing terletak pada perlakuan terhadap biaya tetap tidak langsung. Jika Anda ingin tahu total biaya menyeluruh dari suatu produk, maka metode full costing adalah jawabannya. Namun jika fokus Anda pada analisis kontribusi terhadap laba dan efisiensi jangka pendek, maka variable costing lebih tepat digunakan.

Perbedaan Biaya Tetap Dan Biaya Variabel

Perbedaan Biaya Tetap Dan Biaya Variabel (Credit: bee.id)

Biaya yang Termasuk Metode Full Costing

Apa saja biaya yang masuk dalam unsur perhitungan metode full costing? Berikut diantaranya:

1. Biaya Bahan Baku Langsung

Unsur biaya yang pertama adalah biaya bahan baku langsung, yakni seluruh pengeluaran yang berkaitan dengan pembelian bahan baku untuk membuat produk hingga produk tersebut jadi dan memiliki nilai jual.

Misalnya, dalam bisnis roti, maka biaya bahan baku yang dikeluarkan adalah untuk membeli bahan berupa tepung, telur, gula, dan ragi.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Selanjutnya ada biaya tenaga kerja langsung, yakni biaya yang berkaitan dengan upah yang dibayarkan kepada karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi. Contohnya, gaji atau upah yang dibayarkan kepada operator mesin di pabrik, penjahit di industri garmen, atau karyawan lini perakitan di pabrik elektronik.

3. Biaya Overhead Pabrik Variabel

Kemudian ada biaya overhead pabrik variabel, yakni termasuk biaya listrik, air, atau bahan penunjang produksi yang berubah-ubah tergantung jumlah produksi.

4. Biaya Overhead Pabrik Tetap

Sedangkan biaya overhead pabrik tetap adalah biaya yang mencakup seperti gaji supervisor produksi, penyusutan mesin, sewa pabrik, dan biaya tetap lainnya yang tetap ada meski jumlah produksi naik-turun.

BACA JUGA: 5 Jenis Biaya Produksi dan Pengertiannya Beserta Contohnya

Kelebihan dan Kekurangan Metode Full Costing

Metode full costing adalah metode pendekatan untuk menghitung harga pokok produksi secara menyeluruh. Namun, seperti dua sisi mata uang, metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda pahami, berikut diantaranya:

#Kelebihan Metode Full Costing

  • Menggambarkan total biaya produksi secara menyeluruh, hasilnya perusahaan dapat mengetahui total biaya produksi secara lebih komprehensif.
  • Memudahkan penentuan harga jual, karena komponen biaya sudah dihitung, karena harga jual bisa ditetapkan secara lebih realistik agar tetap memperoleh keuntungan.
  • Metode ini cocok digunakan dalam penyusunan laporan keuangan eksternal, dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK).
  • Mengurangi risiko perhitungan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi terhadap biaya produksi, karena memasukkan biaya tetap ke dalam harga pokok.

#Kekurangan Metode Full Costing

Sedangkan, untuk kekurangan metode full costing adalah sebagai berikut:

  • Kurang relevan untuk pengambilan keputusan jangka pendek, karena mencampurkan biaya tetap ke dalam biaya per unit.
  • Kurang fleksibel terhadap perubahan volume produksi, sehingga bisa membingungkan manajemen dalam analisis biaya.
  • Proses alokasi biaya tetap ke unit produk dapat menjadi rumit, terutama jika perusahaan memiliki banyak lini produk atau variasi produksi.
  • Berpotensi menyebabkan distorsi biaya, karena biaya tetap dibebankan ke setiap unit produk

Cara Menghitung Full Costing

Untuk menghitung harga pokok produksi menggunakan metode full costing, ada beberapa tahapan yang perlu Anda ikuti agar hasilnya akurat dan bisa dijadikan dasar dalam penetapan harga jual maupun analisis keuangan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Biaya Langsung

Pertama, Anda perlu menghitung biaya langsung. Biaya ini adalah semua pengeluaran yang secara langsung berkaitan dengan proses produksi suatu barang atau jasa. Contohnya seperti biaya bahan baku utama dan upah tenaga kerja langsung.

Dalam konteks bisnis makanan, misalnya restoran, biaya langsung bisa berupa harga tepung, keju, saus, dan upah koki yang membuat makanan.

2. Hitung Biaya Tidak Langsung

Selanjutnya, Anda juga perlu memperhitungkan biaya tidak langsung. Ini adalah jenis biaya yang tidak bisa ditelusuri secara langsung ke produk tertentu, tetapi tetap diperlukan untuk menunjang proses produksi.

Misalnya, biaya listrik di dapur produksi, sewa tempat usaha, penyusutan peralatan, hingga gaji supervisor produksi. Biaya ini penting dicatat agar tidak ada elemen biaya yang terlewat saat menentukan total biaya produksi.

3. Hitung Biaya Variabel

Langkah selanjutnya adalah menghitung biaya variabel, yaitu biaya yang jumlahnya berubah tergantung pada volume produksi. Semakin banyak unit yang diproduksi, maka biaya ini ikut meningkat.

Contoh umum dari biaya variabel adalah bahan tambahan untuk promosi, komisi penjualan, atau bahkan kemasan produk yang hanya digunakan saat jumlah produksi tertentu tercapai.

4. Totalkan Semua Jenis Biaya

Terakhir, setelah semua komponen biaya dihitung, Anda bisa menjumlahkan seluruh biaya tersebut untuk mendapatkan total biaya full costing. Secara sederhana, rumusnya adalah:

Full Costing = Biaya Langsung + Biaya Tidak Langsung + Biaya Variabel

Hasil dari perhitungan ini bisa digunakan untuk mengetahui biaya produksi per unit, lalu ditambahkan margin keuntungan sebagai dasar penentuan harga jual yang ideal.

Contoh Perhitungan Metode Full Costing

Agar Anda bisa lebih memahami bagaimana cara menghitung metode full costing, Anda bisa memperhatikan contoh berikut ini. Misalnya, sebuah usaha keripik pisang selama satu bulan memproduksi 100 produk, dengan rincian biaya berikut ini:

1. Bahan Baku Langsung

  • Pembelian pisang sebanyak 73 sisir @Rp40.565 → Rp2.961.245
  • Pembelian minyak goreng sebanyak 14 liter @Rp39.425 → Rp551.950

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

  • Gaji 2 orang tukang potong dan cuci pisang selama 15 hari @Rp75.000 → Rp2.250.000
  • Gaji 2 orang tukang goreng dan bumbu selama 15 hari @Rp90.000 → Rp2.700.000
  • Gaji 3 orang bagian pengemasan selama 15 hari @Rp50.000 → Rp2.250.000

3. Biaya Variabel Lainnya

  • Pembelian garam sebanyak 5 kg @Rp21.000 → Rp105.000
  • Pembelian gula sebanyak 10 pcs @Rp1.000 → Rp10.000
  • Pembayaran air → Rp100.000
  • Pembayaran listrik → Rp50.000
  • Pembelian sabun cuci piring 1 pcs @Rp2.000 → Rp2.000
  • Pembelian spons cuci piring 1 pcs @Rp3.500 → Rp3.500
  • Pembelian kain lap 1 pcs @Rp5.000 → Rp5.000

Maka, perhitungan metode full costingnya adalah sebagai berikut:

Contoh Cara Menghitung Hpp Metode Full Costing

Contoh Cara Menghitung HPP Metode Full Costing (Credit: bee.id)

Dengan keterangan:

Full Costing = Biaya Langsung + Biaya Tidak Langsung + Biaya Variabel
= 3.513.195 + 7.200.00 + 275.000
= Rp10.988.695

Dengan laporan harga pokok produksi sebagai berikut:

Laporan Harga Pokok Produksi

Laporan Harga Pokok Produksi (Credit: bee.id)

Jika ingin menentukan harga jual, dengan margin 35%, maka harga jualnya adalah sebagai berikut:

Harga Jual = HPP Produk + (HPP Produk x Mark Up)
=10.989 + (10.989 x 20%)
=14.835,15

Jadi, untuk mendapatkan keutungan 35%, Anda bisa menjual produk dengan harga Rp14.835,15.

BACA JUGA: Cara Menentukan Harga Jual dan Contohnya

Hitung HPP Sat-Set, Pakai Beecloud Sekarang!

Gak Perlu Takut Rugi Lagi Saat Nentuin Harga Jual, Semua Otomatis Di Beecloud

Hitung HPP sat-set tanpa ribet, kini bisa Anda lakukan dengan mudah menggunakan Beecloud! Aplikasi pembukuan keuangan ini bisa menjadi solusi modern untuk membantu pemilik usaha menghitung HPP hingga harga jual secara otomatis, akurat, dan real-time.

Dengan fitur-fiturnya, Beecloud bantu catat semua biaya pencatatan bahan baku, tenaga kerja, hingga biaya overhead, secara manual, tidak perlu menghitung manual lagi.

Jadi, yuk pakai Beecloud sekarang dan nikmati efisiensi pengelolaan keuangan bisnis Anda! Pengen coba dulu? Klik banner di atas sekarang juga!

Artikel Populer

Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam bahasa Indonesia ialah umpan
Baca Juga
Sistem Ekonomi Campuran: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem yang menggabungkan aspek pemerintahan dan swasta dalam mengelola perekonomian suatu negara. Dalam sistem ini,
Baca Juga
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
11 Peluang Bisnis Properti yang Menguntungkan di Indonesia
Apakah Anda pernah bermimpi tentang memiliki bisnis yang tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga membuka pintu menuju dunia investasi
Baca Juga
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu