Logo Bee Web

Metode Analisis Keuangan, Pengertian dan Tujuannya

Analisis keuangan digunakan untuk memantau kondisi keuangan bisnis, agar pada saat proses pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan optimal.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Wednesday, 9 October 2024
Diperbarui: Wednesday, 9 October 2024
Daftar Isi

Dalam sebuah bisnis, analisis keuangan dilakukan untuk mengetahui sehat atau tidaknya kondisi keuangan bisnis mereka. Sehingga, mereka bisa mengambil keputusan strategis yang tepat berdasarkan data keuangan yang akurat.

Analisis keuangan membantu pemilik bisnis, manajer, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami kinerja keuangan, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, serta mengevaluasi potensi risiko dan peluang.

Dengan demikian, mereka dapat merencanakan langkah-langkah ke depan, seperti pengelolaan kas yang lebih efektif, pengurangan biaya operasional, atau peningkatan investasi pada sektor-sektor yang lebih menguntungkan.

Analisis Keuangan Adalah ...

contoh analisis laporan keuangan

Proses analisis laporan keuangan dilakukan untuk menunjang keputusan bisnis lebih optimal (Credit: Freepik.com)

Analisis keuangan adalah proses evaluasi dan interpretasi data keuangan suatu perusahaan untuk memahami kinerja keuangan, stabilitas, dan potensi pertumbuhan bisnis tersebut.

Proses analisa ini melibatkan penggunaan laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan arus kas untuk menilai kesehatan keuangan, mengidentifikasi tren, serta mengukur efisiensi dan profitabilitas.

Dimana, menurut Hery (2020) dalam Syaharman (2021) analisis laporan keuangan adalah sebuah proses untuk membedah laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing dari unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang baik atas laporan keuangan tersebut.

Dengan demikian, analisis ini dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat dalam hal investasi, manajemen risiko, dan perencanaan strategi bisnis jangka panjang.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Secara umum, tujuan analisis keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan, sehingga bisnis bisa berjalan dengan lancar dan optimal. Tujuan analisis keuangan lebih rinci diantaranya sebagai berikut:

1. Profitabilitas

Tujuan pertama analisis keuangan adalah mengetahui profitabilitas bisnis, yakni mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya. Analisis ini membantu memahami efisiensi manajemen dalam memaksimalkan keuntungan dari pendapatan yang diperoleh.

Baca Juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Jenis dan Contohnya

2. Solvabilitas

Analisis ini juga digunakan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Dengan kata lain, solvabilitas menggambarkan seberapa mampu perusahaan membayar utang-utang jangka panjangnya dengan aset yang dimiliki.

3. Likuiditas

Tujuan ketiga adalah mengukur liabilitas perusahaan, yakni mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek atau membayar utang yang segera jatuh tempo. Analisis ini penting untuk memastikan perusahaan memiliki cukup kas atau aset likuid untuk menghindari masalah likuiditas.

4. Stabilitas

Terakhir, tujuan dari analisis keuangan adalah mengukur stabilitas perusahaan. Menggambarkan kesehatan finansial secara keseluruhan dan kemampuan perusahaan untuk bertahan dalam jangka panjang.

Stabilitas finansial ini meliputi kemampuan untuk menghadapi krisis, mempertahankan profitabilitas, dan menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.

Metode Analisis Keuangan

Analisis Resiko Bisnis

Secara garis besar metode analisa laporan keuangan bisa dilakukan dengan cara analisis horizontal dan vertikal (Credit: Freepik.com)

Secara garis besar, metode analisis keuangan bisa dilakukan dengan 3 metode yakni metode analisis horizontal, analisis vertikal dan analisis Industri, berikut penjelasan lengkapnya!

# Analisis Horizontal

Metode pertama yang bisa digunakan adalah analisis horizontal. Analisis keuangan horizontal adalah metode analisis dengan membandingkan laporan keuangan berdasarkan periode yang berbeda.

Contohnya, membandingkan laporan keuangan dari periode tahun sebelumnya dengan periode tahun berjalan untuk melihat perubahan atau tren kinerja keuangan.

Metode analisis horizontal ini bisa dilakukan dengan metode lainnya, diantaranya sebagai berikut:

1. Analisis Trend/ Indeks

Analisis trend atau indeks adalah metode yang digunakan untuk melihat kecenderungan perubahan dalam posisi keuangan dari periode ke periode. Metode ini melibatkan penggunaan data historis dan dapat menunjukkan perkembangan atau penurunan kinerja keuangan sebuah perusahaan.

Contoh penggunaan analisis trend ini adalah dengan menghitung rasio keuangan seperti likuiditas, profitabilitas, efisiensi, dan solvabilitas untuk mengukur performa dari waktu ke waktu.

2. Analisis Sumber dan Modal Kerja

Kemudian ada analisis sumber dan modal kerja, digunakan untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan modal kerja dalam perusahaan. Dengan fokus untuk memahami dari mana modal kerja berasal, bagaimana modal tersebut dialokasikan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan modal kerja.

3. Analisis Perubahan Laba Kotor

Berikutnya adalah analisis perubahan laba rugi, umum digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perubahan laba kotor perusahaan dari satu periode ke periode lainnya.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas

Teknik analisis horizontal berikutnya adalah analisis sumber dan penggunaan kas, dimana analisis ini digunakan untuk mengevaluasi aliran kas perusahaan, dengan tujuan untuk memahami asal dan penggunaan dana kas selama periode tertentu.

# Analisis Vertikal

Analisis laporan keuangan vertikal adalah metode analisis keuangan yang membandingkan komponen-komponen dalam satu laporan keuangan pada periode tertentu. Dalam metode ini, setiap pos di laporan keuangan dinyatakan sebagai persentase dari angka dasar yang relevan.

Misalnya, dalam laporan laba rugi, setiap pos pendapatan dan biaya dibandingkan dengan total pendapatan sebagai angka dasar, sementara dalam neraca, setiap pos aset, kewajiban, dan ekuitas dinyatakan sebagai persentase dari total aset.

Analisis laporan vertikal ini juga bisa dilakukan dengan beberapa metode, berikut diantaranya:

1. Metode Common Size Financial Statement

Metode Common Size atau laporan keuangan dalam ukuran umum, menyajikan setiap akun dalam laporan keuangan sebagai persentase dari angka dasar.

Dengan tujuan, memudahkan perbandingan kinerja antar periode atau dengan perusahaan lain, karena menyajikan informasi dalam bentuk persentase yang lebih mudah dipahami daripada angka absolut.

Contohnya, melihat berapa besar beban operasional dibandingkan dengan penjualan, atau berapa besar proporsi aset perusahaan yang berasal dari utang.

2. Teknik Analisis Pertumbuhan

Metode berikutnya adalah teknik analisis pertumbuhan, teknik ini digunakan untuk membandingkan pertumbuhan atau perubahan dalam posisi laporan keuangan dari satu periode ke periode lainnya.

Tujuannya, untuk mengukur seberapa besar peningkatan atau penurunan yang terjadi pada setiap pos keuangan (seperti pendapatan, biaya, atau laba) dan melihat tren jangka panjang.

Teknik ini sering digunakan dalam analisis Year-to-Date (YTD), yaitu membandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya dengan tahun berjalan.

3. Analisis Break Even

Metode berikutnya adalah analisis break even, metode yang digunakan untuk menentukan jumlah pendapatan minimum yang harus dicapai oleh perusahaan agar tidak mengalami kerugian.

Titik impas adalah titik di mana pendapatan sama dengan total biaya, sehingga perusahaan berada dalam kondisi "nol laba, nol rugi."

4. Analisis Rasio Keuangan

Selanjutnya, metode analisis vertikal berikutnya adalah analisa rasio keuangan, yakni metode untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan berdasarkan perhitungan rasio dari berbagai pos laporan keuangan. Rasio keuangan ini memberikan pandangan komprehensif mengenai kesehatan finansial perusahaan dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis.

Baca Juga: Tahapan Proses Pengambilan Keputusan Bisnis

# Analisis Industri

Kemudian, selain analisis keuangan metode vertikal dan horizontal, metode berikutnya adalah analisis industri. Analisis industri adalah metode analisis laporan keuangan yang membandingkan kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Tujuannya adalah untuk memahami posisi keuangan perusahaan relatif terhadap pesaing atau standar industri. Dengan metode ini, manajemen dapat menilai apakah perusahaan mereka lebih unggul, sejalan, atau tertinggal dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan sejenis.

Contoh Analisis Laporan Keuangan Sederhana

contoh analisis laporan keuangan

Contoh Analisa Laporan Keuangan (Credit: Freepik.com)

Berikut beberapa contoh sederhana analisis laporan keuangan dengan 3 metode di atas:

# Contoh Analisis Metode Horizontal

Misalkan, pada tahun 2021, PT Makmur Jaya memiliki pendapatan sebesar Rp1.200.000.000. Sementara itu, pada tahun 2022, pendapatan perusahaan meningkat menjadi Rp1.500.000.000.

Berapa pertumbuhannya, Anda bisa melakukan analisis horizontal untuk menghitung persentase perubahan antara periode tahun 2021 dan 2022, dengan rincian perhitungan di bawah ini:

% Pertumbuhan = (Pendapatan Tahun 2022 - Pendapatan Tahun 2021) / Pendapatan Tahun 2021 x 100%
              = (Rp1.500.000.000 – Rp1.200.000.000)/ Rp1.200.000.000 × 100%
              = Rp300.000.000/Rp1.200.000.000 × 100%
% Pertumbuhan = 25%

Jadi, pendapatan PT Makmur Jaya mengalami peningkatan sebesar 25% dari tahun 2021 ke tahun 2022.

# Contoh Analisis Metode Vertikal

Sekarang, mari kita analisis neraca PT Makmur Jaya pada tahun 2022. Perusahaan memiliki total aset sebesar Rp600.000.000, sementara utang jangka pendek yang harus dilunasi dalam satu tahun adalah Rp100.000.000.

Dalam analisis vertikal, kita akan menghitung rasio likuiditas lancar dengan membandingkan total aset lancar dengan hutang jangka pendek.

Rumus rasio likuiditas lancar adalah sebagai berikut:

% = Total aset lancar/Utang jangka pendek × 100%
  = Rp600.000.000/ Rp100.000.000 × 100%
  = 6 × 100% = 600%

Artinya, PT Makmur Jaya memiliki rasio likuiditas lancar sebesar 600%, yang berarti perusahaan memiliki aset lancar yang cukup untuk menutupi utang jangka pendek sebanyak 6 kali lipat.

# Contoh Analisis Industri

Berikut adalah contoh analisis industri menggunakan perbandingan antara PT Makmur Jaya dan rata-rata industri:

Misalkan PT Makmur Jaya beroperasi di industri manufaktur. Kita akan melakukan analisa industri dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan ini dengan rata-rata industri.

PT Makmur Jaya memiliki laba bersih sebesar Rp300.000.000 pada tahun 2022, sementara total penjualannya adalah Rp1.500.000.000. Rasio profitabilitas dihitung dengan membandingkan laba bersih terhadap total penjualan, sebagai berikut:

Rasio Profitabilitas = Laba Bersih/ Penjualan x 100%
                     = (Rp300.000.000 / Rp1.500.000.000 x 100%
                     = 20%

Dari data industri, diketahui bahwa rata-rata rasio profitabilitas di sektor manufaktur adalah 15%. Ini berarti bahwa PT Makmur Jaya memiliki tingkat profitabilitas yang lebih baik dibandingkan rata-rata industri, menunjukkan efisiensi yang lebih tinggi dalam menghasilkan laba.

Analisis Keuangan Bisnis Lebih Mudah dengan Beecloud!

Fitur Analisa Bisnis Komplit Dari Beecloud

Analisis keuangan bisnis kini menjadi lebih mudah dan efisien dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, dengan laporan keuangan otomatis, Anda bisa lebih optimal dalam melakukan analisa keuangan bisnis.

Dengan tampilan yang intuitif dan data yang terintegrasi, pengguna dapat dengan cepat mengakses laporan laba rugi, neraca, dan arus kas dalam format yang mudah dipahami. Fitur analisis yang disediakan memungkinkan pemilik bisnis untuk memantau kinerja keuangan secara real-time, mengidentifikasi tren, serta mengambil keputusan strategis yang lebih tepat berdasarkan data akurat.

Dengan Beecloud, proses analisis keuangan tidak hanya cepat tetapi juga menyenangkan, membantu bisnis untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Mau mencoba? Klik banner di atas sekarang juga!

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu