Setiap perusahaan pastinya memiliki sistem produksi dalam rangkaian kegiatan bisnisnya, terdiri dari berbagai elemen yang bekerja saling melengkapi sehingga menjadikan produk siap jual dan diedarkan.
Ada beberapa komponen yang terlibat dalam berjalannya sistem produksi ini, mulai dari bahan produksi, mesin produksi, tenaga kerja, sistem pemasaran dan beberapa alat lainnya. Informasi selengkapnya simak di bawah ini:
Pengertian sistem produksi adalah susunan kegiatan yang melibatkan berbagai elemen di perusahaan atau bisnis dalam mencapai tujuan akhir bersama yang sebelumnya juga disusun bersama-sama. Terlibatnya elemen ini tidak hanya bertugas saling melengkapi namun juga sampling menopang dan mengisi.
Sederhananya, sistem produksi adalah sistem integral sebuah perusahaan yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen fungsional yang tersusun secara struktural.
Komponen fungsional mencakup pengendalian, perencanaan sampai pengawasan. Sedangkan komponen struktural terdiri dari tenaga kerja, karyawan, mesin produksi, peralatan pembantu dan sejenisnya.
Secara namanya, sistem dan proses produksi hampir sekilas sama, bahkan orang awam pun beranggapan keduanya merupakan proses yang sama. Namun, sejatinya berbeda baik dari segi definisi sampai prakteknya.
Jika sistem produksi adalah integrasi dari beberapa komponen divisi yang ada di perusahaan. Maka, proses produksi adalah serangkaian proses kegiatan pengelolaan produk baik jasa maupun barang sampai siap dijual belikan.
Ada beberapa karakteristik khusus yang mencerminkan bagaimana sistem produksi itu, berikut diantaranya:
Sistem produksi di bedakan menjadi beberapa jenis sesuai dengan klasifikasi, berikut penjelasan selengkapnya:
Jenis pertama adalah proses berkelanjutan atau continuous process, dimana pada sistem ini perusahaan akan menyusun kegiatan secara berurutan dalam proses menghasilkan barang dan jasa, yang sudah distandarisasi sebelumnya.
Dengan demikian seorang yang bertugas dalam mengawasi dan mengontrol proses akan lebih dipermudah, mengurangi produk demand. Sehingga, jumlah produk yang layak dijual pun tinggi.
Berikutnya ada intermittent Proses, dimana sistem produksi yang dilaksanakan pada jenis ini tidak disusun secara berurutan sesuai standarnya, namun diproduksi sesuai dengan produk yang dikerjakan.
Penyusunan tidak sesuai standar ini karena ada alasan yang cukup kuat untuk melakukannya. Yakni, memudahkan para pegawai memproduksi produk karena barang/ jasa yang ditawarkan biasanya bersifat musiman. Contoh jaket tebal digunakan ketika musim dingin.
Ketiga ada ETO, singkatan dari Engineering to Order, artinya produk yang dijual akan diproduksi ketika ada pesanan saja. Sistem ini dalam proses penjualan atau pemasarannya disebut dengan PO atau Pre Order.
Baca Juga: Tips Sukses Bisnis Online dengan Sistem Pre Order
Dalam sisi pebisnis, sistem ini juga bisa menjadi solusi untuk menghindari kerugian. Buruknya, ketika bisnis rame tidak ada gudang tempat penyimpanan barang.
Berikutnya adalah Assembly to Order atau ATO, dimana dalam proses produksinya produsen akan membuat desain kerangka sesuai dengan modul standar yang berlaku, baru kemudian dirakit kembali sesuai dengan keinginan konsumen.
Masih mirip dengan sistem Pre Order, MTO atau make to order adalah sistem dimana produsen akan mengerjakan pengerjaan produk jika telah menerima pesanan dari pelanggannya.
Terakhir ada make to stock, jika diartikan dalam bahasa Indonesia memiliki arti dibuat untuk di stok. Seperti namanya, produsen atau perusahaan akan terus membuat produknya meskipun belum ada pesanan yang diterima, jika ada perusahaan akan memberikan stok produk yang diproduksi sebelumnya.
Nah, sistem ini memiliki banyak fungsi dan tujuan dalam kepentingan perusahaan, dalam hal ini akan dirangkum menjadi tiga poin perwakilan, berikut penjelasannya:
Sistem produksi dalam perusahaan berguna sebagai alat atau media dalam memenuhi kebutuhan bisnis, kebutuhan paling utama adalah barang produksi mereka yang nantinya akan disebarluaskan, dengan demikian operasional perusahaan bisa berjalan lancar sesuai dengan tujuan akhir dari perusahaan itu sendiri.
Fungsi kedua dari sistem produksi adalah memudahkan perhitungan modal, artinya dengan adanya sistem produksi perusahaan lebih mudah menghitung biaya modal mereka, mulai dari bahan baku, biaya perawatan mesin produksi dan sejenisnya.
Ketiga adalah meningkatkan efisiensi proses produksi, fungsi ini menjadi fungsi paling penting dalam sistem produksi, sebab dari analisa dan perencanaan sistem produksi menjadikan proses produksi perusahaan bisa berjalan lebih efektif dan efisien.
Baca Juga: Biaya Produksi Adalah: Contoh, Unsur, Cara Menghitung, Lengkap
Ada banyak sekali contoh penerapan sistem produksi yang ada di kehidupan sehari-hari, tidak hanya pada perusahaan manufaktur saja, berikut diantaranya:
Di rumah sakit terdapat input meliputi dokter, karyawan rumah sakit, peralatan medis, fasilitas gedung, laboratorium, modal dan beberapa komponen lainnya. Dan Output yang dihasilkan dari input tersebut adalah pelayanan medis yang diberikan pihak rumah sakit kepada konsumennya.
Kenapa bisa disebut dan menjadi contoh sistem produksi? Sebab, untuk bisa memberikan pelayanan medis yang mumpuni, rumah sakit memerlukan kolaborasi atau kerja sama dari komponen input yang ada di rumah sakit tersebut.
Berikutnya ada bisnis jasa transportasi, unsur input dari bisnis jasa transportasi ini meliputi pilot, pramugari, tenaga mekanik pesawat, fasilitas gedung dan alat, bahan bakar, informasi, manajerial perusahaan dan sejenisnya.
Dari beberapa input ini akan menghasilkan output berupa pemberian jasa transportasi orang dan barang dari jalur udara agar penumpang sampai di daerah tujuan mereka dengan aman dan selamat.
Kemudian ada manufaktur, produksi dan manufaktur. Pada proses operasional perusahaan manufaktur ini mencakup beberapa input sistem produksi di dalamnya seperti karyawan, mesin dan alat produksi, fasilitas gedung juga informasi dan manajerial.
Dari beberapa komponen input ini mereka berkolaborasi untuk menghasilkan produk yang berkualitas yang nantinya akan mereka jual secara lebih efektif dan efisien, sehingga mampu meningkatkan angka penjualan dari produk itu sendiri.
Ketiga contoh ini mewakili bagaimana sistem bekerja serta gambaran-gambaran sederhana pentingnya sebuah perusahaan memiliki tim yang solid untuk mencapai tujuan bersama. Yakni sukses dalam berbisnis.
Anda bisa memanfaatkan software akuntansi Beeaccounting, untuk melakukan manajemen sistem produksi. Dengan menggunakan Beeaccounting Anda bisa lebih mudah memantau stok barang produksi sampai laporan keuangan bisnis langsung jadi.
Kesimpulannya sistem produksi adalah sebuah kolaborasi dari berbagai komponen perusahaan dalam mencapai tujuan bersama, seperti merencanakan proses produksi agar lebih efektif dan efisien dan produk dihasilkan berkualitas sehingga penjualan meningkat. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel berikutnya.