🎉 Akhir Tahun Buanyak Diskon-nyaaa, Disc. upto 25%
Logo Bee Web

Mengenal GMP (Good Manufacturing Practices) dan Strateginya

GMP adalah prosedur dalam pembuatan produk makanan dan minuman. Ada banyak manfaatnya bagi konsumen, produsen, dan pemerintah. Cek disini!
Penulis: Lutfatul Malihah
Terbit: Tuesday, 9 May 2023
Diperbarui: Monday, 23 September 2024
Daftar Isi

Mungkin cukup asing bagi masyarakat awam namun istilah GMP termasuk familiar bagi orang-orang yang bekerja di bagian produksi. terutama untuk produk pangan. Agar perusahaan dapat menghasilkan produk pangan terbaik, maka dibutuhkan Good Manufacturing Practices atau Praktek Manufaktur yang Baik.

Ada banyak manfaat dari praktek manufaktur ini mulai dari menjaga kualitas pangan hingga meningkatkan image perusahaan / merk tempat makanan tersebut diproduksi. Lalu penerapannya juga membutuhkan strategi agar hasilnya dapat optimal. Penjelasan selengkapnya dapat Anda temukan di bawah ini.

Apa itu GMP?

Good Manufacturing Practices

GMP disebut juga dengan Good Manufacturing Practices (Credit: Freepik.com)

GMP adalah singkatan dari Good Manufacturing Practices. Mengutip dari laman diskopukm.jatimprov.go.id GPM diartikan sebagai cara berproduksi dengan baik dan benar untuk menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pangan yang aman dan sehat.

Jadi mulai dari bahan baku, kualitas bahan, proses pembuatan, komposisi, kemurnian, dan bahkan kualitas, semuanya akan diatur dalam GMP ini.  Dapat dikatakan bahwa hasil dari seluruh produk harus sesuai dengan standar yang sebelumnya sudah ditentukan.

Jika ada produk yang di bawah standar maka wajib disortir dan tidak dipasarkan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari praktek manufaktur adalah tiga hal berikut:

  • Produk yang dihasilkan berkualitas secara konsisten.
  • Membuat produk yang sesuai tujuan penggunaan, misalnya agar produk dapat dimakan.
  • Memenuhi persyaratan spesifikasi produk spesifikasi produk.
  • Membantu perusahaan agar lebih mudah menerapkan standar mutu yang berlaku.
  • Membantu perusahaan menyesuaikan produk sesuai dengan mutu yang berlaku, agar tidak terjadi penarikan produk.

Praktik ini tidak hanya berlaku untuk para pembuat / produsen, namun juga berbagai pihak yang terlibat dalam proses menghasilkan produk sebelum akhirnya dijual ke konsumen. Sejumlah pihak ini termasuk penyedia bahan baku, distributor, bagian pengemasan, dan juga pergudangan.

Prinsip Dasar Penerapan Standar GMP

Dilansir dari laman laman diskopukm.jatimprov.go.id, ada 10 prinsip dasar penerapan standar GMP yang harus diterapkan oleh perusahaan. Standar ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan perusahaan dalam proses produksi mereka, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Desain dan fasilitas: Fasilitas produksi harus dirancang secara terpisah untuk mencegah kontaminasi dan memudahkan proses pembersihan, dengan tata letak yang memadai untuk memisahkan aliran bahan dan produk untuk mengurangi risiko kontaminasi.
  • Produksi (Pengendalian Operasional): Prosedur yang jelas dan terkontrol harus diterapkan selama produksi untuk memastikan konsistensi dan keamanan produk sesuai standar sistem keamanan.
  • Jaminan mutu: Penerapan good manufacturing practice harus yang memastikan bahwa produk selalu memenuhi standar kualitas yang ditentukan, melalui pengawasan berkelanjutan dan pemeriksaan kualitas.
  • Penyimpanan: Bahan baku dan produk jadi harus disimpan di tempat yang sesuai untuk mencegah kerusakan dan kontaminasi.
  • Pengendalian hama: Tindakan pencegahan harus diterapkan untuk menjaga fasilitas bebas dari serangga, tikus, dan hama lainnya, agar produk yang dihasilkan tidak terkontaminasi hama.
  • Hygiene personil: Semua karyawan/ tim yang bekerja harus menerapkan praktik kebersihan pribadi yang ketat untuk mencegah kontaminasi produk.
  • Pemeliharaan, Pembersihan, dan Perawatan: Fasilitas, peralatan, dan alat-alat harus selalu dalam kondisi bersih dan terawat untuk mencegah kerusakan produk yang dihasilkan
  • Pengaturan Penanganan limbah: Limbah produksi harus ditangani secara aman dan efisien untuk mencegah pencemaran lingkungan.
  • Pelatihan: Karyawan harus dilatih secara berkala tentang prosedur GMP dan pentingnya menjaga kualitas produk.
  • Consumer Information (Education): Konsumen perlu diberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai produk, termasuk penggunaan dan penyimpanannya yang aman.

Dengan demikian, penerapan good manufacturing practice dapat memberikan kesan bahwa perusahaan sangat peduli terhadap kualitas produk dan keselamatan konsumen.

Lebih dari itu, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, GMP merujuk pada standar mutu dan kualitas tahap produksi untuk memastikan hasil produk aman untuk dikonsumsi dan standar ini dipatuhi oleh perusahaan terkait. Jika tidak, akan ada konsekuensi penarikan produk dan lainnya.

Manfaat Good Manufacturing Practice

GMP adalah

GMP adalah singkatan dari Good Manufacturing Practices (Credit: Pixels.com)

Agar lebih memahami mengenai apa itu GMP, Anda juga perlu tahu apa saja manfaatnya, yang tidak hanya didapat oleh pihak produsen namun juga pihak-pihak lain seperti berikut:

# Bagi Perusahaan / Produsen

Berikut adalah deretan manfaat good manufacturing practices bagi perusahaan:

a. Membangun Kepercayaan Pelanggan

Makanan dan minuman yang diproduksi dengan baik dan memberikan manfaat bagi konsumen akan menumbuh rasa kepercayaan konsumen terhadap perusahaan. Maka di lain hari, konsumen yang sama tidak akan ragu lagi untuk membeli dan pembeliannya bisa terus menerus dalam jangka panjang.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Loyalitas Pelanggan dan Faktornya

b. Mencapai Tujuan

Salah satu tujuan utama perusahaan tentunya adalah mendapat untung. Ketika sebuah perusahaan mendapat kepercayaan pelanggan, maka besar kemungkinan tujuan tadi bisa dicapai.

c. Melindungi Pangsa Pasar

Menurut survey dari para ahli, testimoni pelanggan merupakan salah satu marketing terbaik di bidang bisnis. Testimoni atau review yang bagus akan sangat membantu perusahaan agar dapat memiliki kesan yang baik di mata konsumen. Maka hasilnya adalah pangsa pasar dari sang produsen akan terlindungi.

Namun jika ada review jelek, maka pangsa pasar akan rusak. Guna mendapat review bagus, tentunya produsen perlu menghasilkan produk yang berkualitas, dan hal ini didapatkan dengan menerapkan GMP.

d. Mengurangi Biaya Operasional

Ketika prosedur yang tepat dijalankan, maka biaya tambahan seperti cacat produk, pengemasan kurang bagus, dan sejenisnya dapat dicegah. Hasilnya adalah biaya operasional tidak membengkak.

e. Mendukung CPMB

Perusahaan yang menerapkan CPMB sama dengan mendukungnya, dan sekaligus juga menjadi contoh untuk perusahaan lain agar turut menerapkan CPMB karena ternyata ada banyak manfaatnya.

# Bagi Konsumen

Berikut adalah deretan manfaat good manufacturing practices dari sisi konsumen:

a. Keselamatan

Sederet prosedur yang telah disusun dalam CPMB tentu sudah melewati evaluasi dari pihak-pihak ahli di bidangnya. Karena itu, keselamatan konsumen ketika mengkonsumsi minuman atau makanan juga menjadi lebih terjamin.

b. Menambah Pengetahuan

Produk pangan yang dibuat dengan menerapkan CPMB akan mencantumkan informasi lengkap pada kemasannya, mulai komposisi bahan, tanggal kadaluarsa, varian, perusahaan yang membuat dan sebagainya. Informasi ini akan menjadi sumber pengetahuan baru bagi konsumen.

# GMP Bagi Pemerintah

Berikut adalah deretan manfaat good manufacturing practices dari sisi pemerintah:

a. Memberi Masyarakat Jaminan

Makanan dan minuman pabrik yang beredar di pasar sudah diberi jaminan oleh pemerintah bahwa semuanya aman dan layak dikonsumsi. Jadi, konsumen tidak perlu khawatir dengan kualitasnya.

b. Melindungi Konsumen

Pemerintah dapat memberi perlindungan kepada setiap konsumen jika mengalami kerugian dari produk pangan yang tidak layak. Pemerintah dapat membantu konsumen untuk meminta ganti rugi lewat jalur hukum.

c. Memberi Edukasi

Pemerintah dapat memberi edukasi kepada konsumen terkait makanan dan minuman karena adanya Cara Produksi Makanan yang Baik. Jadi nantinya, konsumen bisa tahu mana saja produk yang memang berkualitas dan tidak, yang layak dimakan dan tidak, dan sebagainya.

Tujuan Penerapan GMP (Good Manufacturing Practices)

Berikut adalah beberapa tujuan dasar penerapan GMP:

  • Menjamin keamanan produk: Memastikan keamanan pangan, memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen, bebas dari kontaminasi atau bahaya lainnya.
  • Memastikan kualitas produk: Membantu memastikan bahwa setiap produk baik makanan atau minuman sudah memiliki kualitas yang konsisten dan sesuai dengan standar yang ditetapkan, sehingga produk memenuhi spesifikasi yang diinginkan.
  • Mencegah kontaminasi silang: Salah satu tujuan GMP adalah mencegah terjadinya kontaminasi silang antara bahan-bahan atau produk yang berbeda selama dalam proses produksi.
  • Mematuhi peraturan dan standar kesehatan: GMP dirancang agar perusahaan mematuhi regulasi dan standar kesehatan yang berlaku, yang ditetapkan oleh badan pengawas seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
  • Meningkatkan efisiensi operasional: Dengan penerapan prosedur yang sistematis, GMP juga bertujuan untuk membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi, pengendalian proses produksi dan mengurangi risiko kesalahan atau pemborosan.

Jenis-Jenis GMP di Indonesia

Contoh Perusahaan Manufaktur Obat Obatan

Ada 4 Jenis GPM yang berlaku di Indonesua, yakni CPOB, CPMB, CPKB dan CPOTB (Credit: Freepik.com)

Ada beberapa jenis GMP yang berlaku dan diterapkan di Indonesia yang harus dipatuhi oleh setiap pelaku usaha, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik)

CPOB adalah pedoman yang mengatur proses pembuatan obat yang baik untuk memastikan obat yang diproduksi aman, bermutu, dan berkhasiat. Baik itu obat kimia maupun obat tradisional.

Standar ini mencakup seluruh aspek dari pengadaan bahan baku, proses produksi, pengemasan, hingga penyimpanan produk obat jadi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa obat yang dihasilkan memenuhi standar keamanan, efikasi, dan kualitas yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan seperti BPOM.

2. CPMB (Cara Pembuatan Makanan yang Baik)

CPMB adalah pedoman yang diterapkan dalam manufaktur industri pangan untuk memastikan bahwa produk makanan diproduksi dengan aman dan berkualitas, bebas dari kontaminasi fisik, kimia, atau biologis. Standar yang berlaku pada CPMB ini meliputi pengendalian proses produksi, mulai dari bahan baku dan peralatan yang digunakan, kebersihan fasilitas, pengemasan, serta distribusi makanan.

Sebab, produksi makanan yang tidak aman dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan bagi konsumen, seperti keracunan makanan, infeksi bakteri, atau paparan zat kimia berbahaya.

Sebagai contoh, pada kemasan produk makanan, CPMB memastikan bahwa bahan kemasan yang digunakan harus aman dan tidak bereaksi dengan produk makanan tersebut, serta mampu melindungi makanan dari kontaminasi eksternal.

Informasi yang tercantum pada kemasan, seperti tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, komposisi/ bahan pangan, dan cara penyimpanan, juga harus jelas dan sesuai dengan regulasi kementerian kesehatan. Dengan begitu, konsumen dapat menggunakan produk dengan benar dan aman.

3. CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik)

CPKB merupakan pedoman yang telah dirancang untuk industri kosmetik agar proses produksi kosmetik dilakukan dengan aman dan menghasilkan produk yang sesuai dengan standar mutu yang berlaku dan ditetapkan.

Standar yang berlaku pada CPKB ini meliputi pengendalian terhadap bahan baku, proses pembuatan, pengemasan, serta penyimpanan produk kosmetik. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa produk kosmetik yang dihasilkan aman digunakan dan tidak menimbulkan efek negatif bagi konsumen.

4. CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik)

CPOTB adalah pedoman yang diterapkan dalam industri pembuatan obat tradisional, seperti jamu dan herbal, untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman, bermutu, dan memiliki khasiat sesuai dengan yang dinyatakan. Pedoman ini mencakup pengelolaan bahan baku, proses produksi, serta pengemasan obat tradisional.

Pada dasarnya, untuk penerapan GMP ini adalah untuk memastikan pemilik bisnis atau produsen harus menjalankan proses produksi dengan standar mutu dan kualitas yang ketat dan terkontrol dalam memproduksi produk, sehingga produk yang dihasilkan aman, berkualitas, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Ruang Lingkup GMP

GMP adalah singkatan dari Good Manufacturing Practices (Credit: Pixels.com) Adapun ruang lingkup dari good manufacturing practices adalah sebagai berikut:

1. Bangunan dan Fasilitas

Bangunan yang menjadi tempat produksi beserta fasilitas didalamnya perlu didesain dengan baik sesuai standar mutu dan kualitas, seperti ventilasi yang cukup, ada sanitasi, memiliki penerangan memadai, dan sebagainya.

2. Lokasi / Lingkungan Pengolahan

Lokasi produksi harus aman, bersih, dan memiliki sistem pembuangan yang lancar agar sisa produksi tidak mencemari lingkungan dan merusak alam.

3. Peralatan

Seluruh peralatan yang digunakan untuk menghasilkan produk harus sesuai standar, steril, tidak boleh berkarat / terkontaminasi zat berbahaya, dan non-toksik.

4. Fasilitas Sanitasi

Proses pengolahan produk pangan sangat membutuhkan sanitasi, sehingga fasilitas untuk ini harus memadai, mulai dari bahan baku hingga kebersihan lingkungan dan tenaga kerja.

5. Pengendalian Hama

Jika fasilitas sanitasi lengkap, biasanya sudah termasuk sistem pengendalian hama yang memadai. Contoh mencegah masuknya hama adalah dengan membuat bangunan produksi dikelilingi tembok beton tinggi, menutup lubang, dan ventilasi diberi kawat.

6. Kebersihan SDM

Tidak hanya lokasi dan peralatan, namun perusahaan yang menerapkan GMP juga wajib memperhatikan kebersihan karyawan. Karena itu, aturan lengkap mengenai cara berpakaian, menata rambut, serta larangan lain juga perlu dicantumkan.

7. Manajemen Pengawasan

Masing-masing bagian produksi harus memiliki pengawas agar tidak terjadi penyimpangan, dan ketika ada cacat produksi atau masalah lain bisa segera ditangani.

8. Pengendalian Proses

Pada CPMB, ada tiga tahapan penting dalam proses produksi pangan, yaitu pengendalian pra-produksi, pengendalian saat produksi berlangsung, dan pasca produksi.

Baca Juga: Rincian Biaya Produksi yang Efektif untuk Menghemat Biaya Perusahaan

9. Dokumentasi

Dokumentasi dan pencatatan akan merekam tanggal kadaluarsa dan produksi, sehingga jaminan mutu lebih terjaga. Keamanan produk dan kesehatan konsumen juga.

Strategi dalam Menerapkan GMP

Inilah sejumlah aspek penting yang perlu diperhatikan oleh setiap produsen agar dapat menerapkan CPMB dengan baik, yaitu:

1. Komitmen

Bangun komitmen antar personil sebelum benar-benar menerapkan Good Manufacturing Practices, agar hasilnya nanti dapat konsisten.

2. Kesadaran Individu

Kesadaran akan tanggung jawab harus ada di berbagai level mulai dari karyawan hingga supervisor dan di atasnya. Tujuannya adalah agar seluruh pihak yang terlibat dapat berkomitmen teguh pada CPBM dan bisa terus menjalankannya dalam jangka panjang.

3. Solidaritas

Pilih SDM berkualitas dan bentuk tim solid yang mampu bertanggung jawab dengan masing-masing tugasnya. Sebab kesuksesan sebuah perusahaan membutuhkan kerjasama dari banyak pihak.

4. Standar Referensi

Perusahaan harus menggunakan standar referensi yang baik agar bisa menerapkan CPBM dengan lebih tepat. Standar tersebut biasanya berhubungan dengan kemasan, produk, fasilitas, dan jaminan.

5. Evaluasi

Evaluasi secara berkala perlu diterapkan untuk memastikan bahwa prosedur yang sudah dijalankan memang tepat. Bersamaan dengan ini, perlu juga melakukan evaluasi kinerja dari para karyawan.

6. Pelatihan dan Dukungan

Karyawan baru perlu diberi pelatihan yang tepat sebelum mulai bekerja agar dapat menerapkan prosedur perusahaan. SDM juga perlu diberi dukungan / motivasi agar tetap semangat.

Kesimpulan

Dengan demikian, Good Manufacturing Practice (GMP) adalah standar yang wajib diterapkan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan aman, berkualitas, dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Lebih dari itu, penerapan GMP bagi industri manufaktur juga dapat membantu mencegah kontaminasi dalam proses produksi, menjaga efisiensi operasional, dan meningkatkan kepercayaan konsumen, sekaligus melindungi sistem keamanan karyawan yang bekerja, sekaligus kesehatan publik serta meminimalkan risiko hukum dan reputasi

Membuat Catatan Pengeluaran Biaya Produksi + Laporan Keuangan Pakai Beeaccounting

Selain memperhatikan urusan GMP, mereka harus juga memperhatikan kualitas bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi, juga keuangannya agar operasional bisnis bisa berjalan dengan baik. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan software akuntansi Software ini memiliki 47 plugin tambahan yang siap membantu kebutuhan bisnis Anda kapan saja, dengan sistemnya yang offline memudahkan Anda dalam bekerja di area minim internet. Hadir dengan laporan keuangan otomatis jadikan bisnis menjadi lebih mudah. Segera daftarkan diri dan dapatkan bimbingan langsung dari Tim Bee.

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu