Tingginya keinginan masyarakat untuk dapat bertransaksi dengan aman dan nyaman sesuai syariat. Membuat sistem akuntansi syariah semakin populer dan diterapkan dalams kehidupan sehari-hari. Jika dibandingkan dengan sistem konvensional, tentu terdapat beberapa perbedaan.
Diantaranya seperti prinsipnya, dasar pedoman, sistem kerjanya, dan lain sebagainya. Saat ini telah banyak perusahaan yang menerapkan sistem syariah, diantaranya perbankan. Sistem ini dapat memberikan dampak positif dalam bidang perekonomian negara.
Akuntansi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang transaksi, penggolongan, pencatatan, dan hal lainnya yang dapat memudahkan proses pembuatan laporan keuangan. Hasil laporan keuangan tersebut nantinya dapat memberikan bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.
Kata syariah yang digunakan mengacu pada aturan yang akan memberikan batas antara yang tidak boleh dan boleh untuk diterapkan sesuai dengan ajaran Islam.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa akuntansi syariah adalah laporan atau data keuangan yang digunakan perusahaan, organisasi, dan lembaga yang menerapkan sistem syariah agama Islam sebagai dasar pedomannya.
Baca Juga: Ekonomi Syariah: Pengertian, hingga Perbedaannya dengan
Selain secara umum, beberapa ahli juga mengungkapkan pemikiran tentang pengertian akuntansi syariah sesuai dengan pandangannya masing-masing. Seperti apa penjelasannya, berikut uraiannya.
Mengatakan bahwa terdapat tiga hal yang menjadi tujuan utama dalam akuntansi syariah, diantara adalah bersikap jujur dan adil, menjaga fitnah, dan memberikan rasa aman atau perlindungan.
Menyebutkan bahwa akuntansi syariah diartikan sebagai segala proses pencatatan hingga pembuatan laporan keuangan yang berfokus terhadap unsur nilai serta ajaran agama islam.
Prinsip syariat menjadi pedoman utamanya. Hal ini harus sejalan dengan prinsip pada satwa yang telah ditetapkan oleh lembaga berwenang atau sesuai dengan hukum dasar yang ada di Al-Quran dan hadis.
Mendefinisikan kegiatan akuntansi yang dilakukan menerapkan konsep hukum syariah yang sumber aturannya berasal dari Allah SWT.
Tujuan penerapan akuntansi syariah adalah membentuk perusahaan atau organisasi yang memiliki tanggung jawab sosial serta mempunyai manfaat yang tidak hanya berfokus pada dunia saja, namun akhirat juga.
Mengatakan bahwa akuntansi syariah memiliki tujuan untuk dapat membantu masyarakat mencapai keadilan sosial ekonomi.
Selain itu juga memberikan informasi yang lebih jelas tentang kewajiban kepada Allah SWT, individu, dan masyarakat yang berhubungan dengan pihak terkait aktivitas ekonomi diantaranya seperti manajer, akuntan, dan lainnya.
Mengartikan akuntansi syariah sebagai aktivitas yang tidak hanya sekedar mencatat transaksi saja. Namun juga berkaitan dengan keputusan akan suatu hal yang diambil berdasarkan pedoman syariat Islam.
Berpendapat bahwa akuntansi syariah adalah dekonstruksi sistem modern ke dalam bentuk yang lebih humanis dan syarat nilai. Tujuannya adalah untuk dapat mewujudkan terbentuknya peradaban bisnis yang berwawasan dan berpedoman terhadap syariat Islam.
Dimana semua kegiatan bisnis dan akuntabilitas aset dijalankan berdasarkan hukum As Sunnah dan Al-Quran. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai kemakmuran.
Memiliki pandangan mendefinisikan akuntansi syariah sebagai kegiatan mencatat dan membuat laporan kegiatan ekonomi dengan bercermin pada ketauhidan sesuai dengan ketentuan Allah SWT.
Ada beberapa hal yang dapat mendefinisikan perbedaan akuntansi syariah dan konvensional. Namun hal yang paling mendasar adalah dari segi dasar hukum yang menjadi pedomannya. Dasar hukum syariah bersumber dari ketentuan dan prinsip yang asalnya dari Allah SWT.
Hal ini dijelaskan dan tertuang didalam Al-Quran. Sedangkan pada sistem konvensional, menggunakan prinsip yang berasal dari Undang Undang negara yang berlaku. Sifat penerapan sistem konvensional lebih umum.
Sedangkan syariah, pengolahan data keuangan menerapkan beberapa prinsip seperti murabahah, mudharabah, dan lainnya. Meskipun menggunakan prinsip yang berbeda, namun tujuannya sama yaitu kegiatan pencatatan transaksi yang mengacu pada pembuatan laporan keuangan perusahaan.
Baik akuntansi konvensional maupun syariah keduanya menghasilkan laporan keuangan yang setidaknya mengharuskan para pebisnis memiliki kemampuan dalam bidang akunting. Namun, kali ini tenang saja. Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting dalam mengelola laporan keuangan bisnis.
Daftarkan diri sekali dan dapatkan akses seumur hidup, laporan laba rugi sampai akuntansi lainnya langsung jadi tanpa perlu bingung lagi urusan akunting. Anda kini sudah bisa fokus scale up dan urusan bisnis lainnya yang juga perlu diperhartikan.
Dalam akuntansi syariah terdapat beberapa prinsip dasar yang membuatnya berbeda dengan sistem konvensional. Hal tersebut menjadi pedoman dalam penerapannya. Untuk dapat memahami prinsip akuntansi berbasis syariah. Perhatikan informasinya sebagai berikut.
Sesuai dengan ajaran agama Islam, prinsip akuntansi syariah mengandung keadilan. Artinya setiap individu harus berperilaku adil ke semua orang. Dalam akuntansi syariah, hal ini memiliki dua pengertian.
Bagian pertama, prinsip keadilan didefinisikan sebagai hal yang berkaitan dengan praktik moral yaitu kejujuran. Hal ini tentu sangat penting dalam menyajikan informasi akuntansi agar tidak merugikan masyarakat.
Sedangkan yang kedua prinsip keadilan dijadikan sebagai fundamental yang mampu mendorong dalam upaya dekonstruksi sehingga konsep syariah bisa menjadi pilihan alternatif yang lebih baik.
Ada prinsip pertanggungjawaban yang merupakan bentuk implementasi dari ajaran yang sudah disampaikan dalam Al-Quran. Manusia diajarkan untuk dapat bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
Hal ini mengacu pada transaksi yang dilakukan oleh pebisnis dengan penuh tanggung jawab secara konkret dalam menyampaikan informasi pada laporan akuntansi. Sehingga sistem bisnis dapat berjalan secara lebih baik dan sesuai syariat.
Prinsip ini diterapkan pada akuntansi syariah dan memiliki keterkaitan yang erat dengan prinsip keadilan. Sehingga harus berjalan secara berkesinambungan.
Prinsip ini mampu menciptakan keadilan dalam hal mengukur hingga melaporkan setiap transaksi ekonomi yang dilakukan. Semua transaksi dapat dilakukan dengan baik jika memiliki rasa kebenaran.
Baca Juga: 4 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Berlaku di Indonesia
Jika sudah memahami apa itu akuntansi syariah, Anda juga harus mengetahui tujuan dari sistem ini. Tidak hanya untuk tujuan menjalankan transaksi ekonomi berdasarkan syariat Islam. Namun ada beberapa tujuan lainnya, berikut beberapa diantaranya.
Akuntansi syariah berprinsip pada kebenaran dalam menyampaikan informasi dan akuntabilitas keakuratannya. Sehingga nasabah dapat melakukan pertimbangan dengan baik sebelum memilih layanan yang ingin digunakan sesuai dengan kondisi nyata.
Sifatnya terbuka sehingga rincian informasi bisa diketahui secara jelas. Sehingga terciptalah kemudahan validasi data untuk meraih tujuan. Hal ini tentu dapat meningkatkan kepercayaan nasabah pada layanan yang ditawarkan.
Akuntansi syariah berfokus pada landasan hukum As Sunnah dan Al-Quran yang tentunya sesuai dengan ajaran agama. Konsep ini memiliki tujuan dasar yang dalam prakteknya bukan sekedar akuntabilitas yang bersifat hubungan sesama manusia saja.
Namun juga hubungan dengan Allah SWT. Sehingga aktivitas yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan. Melalui konsep ini, maka kepatuhan akan ajaran agama bisa terus ditingkatkan.
Kegiatan ekonomi berbasis syariah akan mendefinisikan secara rinci terkait hak dan kewajiban pihak terkait akan transaksi yang dilakukan.
Hal ini diterapkan untuk dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas dan terbuka akan kesepakatan yang dilakukan. Sehingga semua pihak bisa mendapatkan manfaat dan tidak ada yang merasa dirugikan.
Adanya akuntansi berbasis syariah bertujuan untuk dapat menjaga aset serta hak yang dimiliki sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan begitu aset yang dimiliki dapat dikelola lebih baik dan bebas riba.
Dengan begitu nasabah bisa melakukan aktivitas ekonomi secara lebih aman dan nyaman karena sudah sesuai dengan ketentuan syariat. Saat ini banyak ada banyak sekali produk layanan yang bisa dimanfaatkan sesuai kebutuhan dan berprinsip pada konsep syariat.
Akuntansi syariah dapat menjadi pedoman bagi pelaku bisnis untuk dapat menjalankan operasional sesuai dengan ajaran agama sehingga transaksi yang dilakukan dapat memberikan rasa tenang dan nyaman. Tidak ada sistem bunga dan menerapkan sistem bagi hasil sehingga keuntungan bisa jelas.