Sebelum memulai bisnis, salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah memahami market size. Tentu, fokus pada produk yang akan ditawarkan itu penting, tapi kalau tidak diawali dengan riset terkait konsumen atau kompetitor, hasilnya jelas percuma. Sebagus apapun strateginya, sudah pasti implementasinya tidak akan terarah.
Sederhananya, ketika market size tidak dihitung, maka target pasar tak akan bisa terlihat jelas. Jika hal itu terus-menerus diabaikan, akibatnya bisnis membuang banyak waktu dan biaya hanya untuk merugi. Perusahaan akhirnya juga tak akan bisa bertahan, apalagi mengingat era persaingan bisnis saat ini semakin ketat.
Namun, Anda sebagai pebisnis tak usah khawatir. Memahami dan menentukan market size ini sebenarnya sangat mudah, asalkan dengan metode dantiming yang tepat. Artikel ini akan membantu Anda dengan penjelasan yang sederhana, lengkap beserta cara praktis menerapkannya.
Sebelum memahaminya lebih dalam, alangkah baiknya kita ulas pengertiannya dahulu. Jadi, sebenarnya apa itu market size? Secara umum, market size adalah perkiraan jumlah permintaan yang bisa didapat dalam pasar tertentu. Ini mencakup jumlah konsumen dan nilai transaksi yang mungkin terjadi dalam jangka waktu tertentu
Terkait hal ini, laman resmiBinus University juga mengungkapkan hal yang senada, bahwa market size adalah gambaran tentang kemungkinan konsumen dalam sebuah industri. Tujuan utama upaya ini ada tiga; membantu pebisnis menentukan target pasar, mengevaluasi strategi, dan mengantisipasi risiko yang mungkin muncul.
Meski demikian, mengutip lamanGradient Metrics, dalam dunia bisnis biasanya sebagian besar pengusaha memahami market size melalui tiga konsep, yaitu: total addressable market(TAM), serviceable addressable market(SAM), dan serviceable obtainable market (SOM). Berikut penjelasan lengkapnya:
Konsep TAM ini mengacu pada total ukuran pasar yang dapat dijangkau secara luas tanpa adanya batasan. Cakupan utamanya ada dua, yaitu seluruh potensi pendapatan dalam bisnis, dan kategori produk tertentu yang diminati sebagian besar konsumen
Sedangkan untuk SAM adalah bagian dari TAM, konsep ini lebih spesifik dalam menjangkau area bisnis. Faktor yang diperhitungkan SAM antara lain: geografi, demografi, dan konsumen, yang ketiganya membuat pasar lebih terbatas daripada TAM.
Kemudian untuk SOM, merupakan market size yang cenderung realistis untuk jangkauan jangka pendek. Konsep ini mempertimbangkan faktor eksternal dan internal, seperti sumber daya, strategi marketing, dan tingkat persaingan bisnis
Berdasar kutipan sumber dan ketiga konsep di atas, maka dapat disimpulkan bahwa market size adalah perkiraan potensi pasar yang meliputi jumlah konsumen dan nilai transaksi dalam periode tertentu. Di dalamnya, terdapat beberapa elemen bisnis yang memungkinkan pebisnis melihat market size lebih spesifik lagi. Caranya melalui konsep TAM, SAM, dan SOM.
Pada paragraf pembuka tadi telah kita singgung, bahwa dalam memulai bisnis, memahami dan menentukan market size itu amat penting. Sekarang mari kita ulas lebih dalam terkait alasan-alasannya. Merangkum lamanKadence.com danThenextscoop.com, ada sekurang-kurangnya lima alasan kenapa market size perlu dihitung, berikut di antaranya:
Alasan pertama sudah tentu untuk membantu bisnis memahami karakteristik dan kebutuhan konsumen. Data-data yang Anda peroleh ini berguna untuk mengidentifikasi apakah produk usaha Anda relevan di pasar. Jika relevan, kemungkinan bisnis Anda berhasil tentu sangat besar
Upaya menghitung market size ini juga memberikan gambaran gamblang terkait potensi pertumbuhan bisnis Anda di masa-masa mendatang. Selain itu, bisnis Anda juga dapat merancang strategi jangka panjang, misalnya, dengan melakukan ekspansi atau diversifikasi produk
Ketika sudah memperkirakan target konsumen dan potensi pertumbuhan bisnis, dan hasilnya jelas, tentu para investor akan tertarik untuk bekerja sama dengan bisnis Anda. Melalui data-data tersebut, Anda bisa menyusun proposal yang menarik untuk meyakinkan investor masuk
Dalam menjalankan bisnis, menyusun strategi pemasaran tak boleh dilupakan. Maka, tepat di titik inilah perhitungan market size diperlukan. Anda bisa menentukan saluran komunikasi promosi dan distribusi yang tepat, untuk membidik target konsumen dan tren pasar.
Tak hanya berguna untuk penyusunan strategi pemasaran, dalam menentukan anggaran operasional dan rencana rekrutmen tim pun sama halnya. Data-data hasil analisis market size bisa Anda manfaatkan untuk menentukan skala produksi dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan
Baca Juga: Cara Membuat Anggaran Penjualan Agar Bisnis Tidak Rugi
Berikutnya, selain memperhitungkan market size,timelineuntuk memanfaatkannya juga perlu Anda perhatikan. MenurutSato, Tabuchi, dan Yamamoto (2012), ada lima ketentuan saat market size dibutuhkan. Berikut pemaparannya:
Sebagai pebisnis, Anda pastinya ingin menilai peluang bisnis di masa depan. Pada saat itulah market size membantu Anda, baik penilaiannya terkait produk atau layanan. Pengukuran ini umumnya meliputi dua poin utama, yaitu potensi keuntungan dan mempertimbangkan risiko
Ketika ingin melakukan ekspansi ke pasar baru, analisis market size memudahkan bisnis Anda memahami ukuran dan kapasitas pasar yang ingin dibidik. Data-data yang diperoleh nantinya bisa menjadi dasar dalam mengalokasikan sumber daya dan menyesuaikan strategi pemasaran
Baca Juga: 4 Strategi Promosi Produk ke Luar Negeri, Solusi Ekspansi Bisnis
Demikian juga waktu menganalisis kompetitor di lapangan, market size yang dibutuhkan untuk menilai tingkat persaingan. Data yang dihasilkan nanti ini membantu Anda memahami; apakah posisi bisnis sudah punya perbedaan, atau Anda malah perlu mengidentifikasi ulang untuk diferensiasi produk
Pendapatan bisnis selalu menjadi poin sentral, terutama untuk menggaet investor. Di sinilah data-data yang dihasilkan melalui analisis market size berguna. Misalnya saja untuk menentukan anggaran, menetapkan prioritas, atau meminimalkan risiko finansial dalam jangka panjang
Padatimelineini, sebagian besar pengusaha biasanya kesusahan karena pengerjaannya masih manual. Jika Anda termasuk pengusaha seperti itu, mulai sekarang Anda bisa menyelesaikan masalah itu dengan mudah. Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud sebagai solusinya.
Beecloud ini hadir sebagai solusi pembukuan yang tidak hanya sederhana, tetapi juga terintegrasi dengan kebutuhan analisis finansial Anda. Mulai dari mencatat pendapatan, mengelola anggaran, hingga memproyeksikan arus kas, semuanya bisa dilakukan dengan lebih efektif. Info selengkapnya, silakan klik banner di bawah ini!
Dalam berbisnis, Anda tentunya memerlukan evaluasi berkelanjutan untuk satu atau dua hal. Pada proses itu, market size bisa Anda gunakan untuk mengetahui apakah model yang sebelumnya dirancang masih sesuai dengan pasar, atau perlu memperbaiki bahkan melakukan inovasi
Perihal market size ini tidak dipahami secara tunggal, dalam dunia bisnis, ia memiliki beberapa jenisnya. MenurutMeivina (2024), ada setidaknya dua jenisnya, yaitu pasar ceruk dan pasar massal. Penjelasan lengkapnya sebagai berikut:
Pasar ceruk atauniche market adalah ukuran pasar yang kecil dan spesifik, umumnya terdiri dari kelompok konsumen dengan preferensi kebutuhan produk atau layanan yang unik. Jenis pasar ini sering kali dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk produk eksklusif atau premium
Sebabnya, produk-produk semacam itu memiliki nilai jual yang tinggi, namun hanya ditujukan untuk segmen pasar yang terbatas. Karena targetnya terbatas, maka strategi pemasaran produk ini di-desain sangat fokus, supaya memungkinkan bisnis mendapat keuntungan yang besar per unitnya
Berbeda dengan pasar ceruk, pasar massal adalah ukuran pasar yang jauh lebih besar, terdiri dari konsumen dengan kebutuhan yang lebih umum. Produk dalam pasar ini bersifat standar dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau.
Nah, karena harganya terjangkau, termasuk biaya produksinya, maka margin keuntungan yang didapat pun cenderung lebih kecil. Untuk itu, pasar massal umumnya menuntut pebisnis memasarkan produk dalam volume yang tinggi agar dapat menutupi biaya operasional keseluruhan
Dalam menentukan market size, umumnya memakai dua metode, yakni top-down Analysisdan bbottom-up Analysis. Berikut penjelasannya lebih lanjut:
Top-down analysisadalah metode untuk menentukan market size yang berangkat dari tiga urutan, yakni gambaran pasar secara umum, lalu menyempitkan analisis, kemudian mencari pasar yang lebih spesifik. Tiga urutan itu membantu bisnis untuk memperkirakan, kira-kira bagaimana potensi pendapatan dari pangsa pasar yang akan menjadi target produknya.
Untuk menentukan market size menggunakan metode ini, ada tiga kriteria yang perlu dipenuhi. Berikut diantaranya:
Meskipun penentuan market size melalui metode ini terlihat mudah dan praktis, tapi penting diingat bahwa metode ini cenderung berisiko. Sebab, metode ini tidak terlalu kuat untuk menyaring bias atau asumsi subjektif perusahaan. Karenanya, perusahaan harus hati-hati dan betul-betul objektif dalam menyajikan data-data.
Berbeda dengantop-down analysis, metodebottom-up analysismemulai penentuan market size dari data spesifik di tingkat paling bawah. Misalnya: perilaku pembelian konsumen atau data penjualan produk serupa. Selain itu, dalam pengambilan data, perusahaan dituntut untuk terjun langsung ke lapangan. Itu sebabnya metode ini lebih realistis dan terhindar dari bias atau asumsi
Dalam menggunakan metode ini, perusahaan perlu memiliki beberapa jenis data, yakni market share (MS), average selling price (P), annual purchase quantity (Q), dan potential consumer base (N). Lebih jelasnya simak penjelasan berikut:
Dalam metode bottom-up analysis ini juga ada rumus untuk menghitungnya, yakni:
Market size = N × MS x P × Q
Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, untuk cara menghitung market size juga menerapkan prinsip-prinsip dalam kedua metode tadi. Supaya lebih konkret lagi, berikut contoh cara mengukur dengan menggunakan kedua metode tersebut:
Dalam metodetop-down analysis, ada beberapa tahapan agar bisa menerapkannya, yakni:
Berdasar perkiraan tersebut, maka hasil analisis top-down terhadap perusahaan Tijiwi Kimia memiliki data TAM sebanyak 150 juta konsumen per tahun, lalu SAM di angka 100 juta, dan SOM atau konsumen potensial berjumlah 90 juta per tahun.
Nah, dari data-data itulah Tjiwi Kimia bisa mengidentifikasi dan memproyeksikan peluang pasarnya. Termasuk juga dalam menyusun strategi penjualan serta distribusi produk, Tjiwi Kimia bisa menyesuaikan data-data yang sebelumnya telah dianalisis.
Metodebottom-up analysisjuga sama halnya memerlukan beberapa langkah. Berikut diantaranya:
Dari data-data tersebut, maka perhitungannya sebagai berikut:
Market size = N × MS x P × Q = 25.000 × 200 × 35.000 x 2 = Rp350.000.000.000
Dengan demikian, market size bisnis Anda adalah Rp 350 miliar per tahun. Nilai ini dihitung berdasarkan potensi jumlah konsumen yang mencapai 25.000 orang, pangsa pasar dari 200 toko yang mendistribusikan produk Anda, rata-rata harga jual sebesar Rp35.000 per unit, dan rata-rata pembelian konsumen sebanyak 2 unit tas setiap bulan. Tentu ini hanya contoh, untuk selanjutnya, silahkan terapkan pada perusahaan Anda.
Itulah tadi penjelasan tentang cara menentukan market size dan mengukurnya sekaligus. Ringkasnya, metodetop-down analysisadalah pendekatan yang masih sarat akan bias. Karenanya, gunakan metode itu uuntuk memberikan estimasi awal saja. Sedangkan untukbottom-up, bisa Anda gunakan untuk memberikan data konkret, untuk keperluan pengambilan keputusan strategis perusahaan