🎉 Grand Launching SOM! Dapatkan Diskon 10%
Logo Bee Web

Cara Menentukan Market Size Bisnis dan Contohnya!

Sebagus apapun strategi bisnis, ia akan percuma jika tanpa memahami market size-nya. Berikut cara menentukan beserta contoh perhitungannya!
Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Daftar Isi
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Wednesday, 4 December 2024

Sebelum memulai bisnis, salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah memahami market size. Tentu, fokus pada produk yang akan ditawarkan itu penting, tapi kalau tidak diawali dengan riset terkait konsumen atau kompetitor, hasilnya jelas percuma. Sebagus apapun strateginya, sudah pasti implementasinya tidak akan terarah.

Sederhananya, ketika market size tidak dihitung, maka target pasar tak akan bisa terlihat jelas. Jika hal itu terus-menerus diabaikan, akibatnya bisnis membuang banyak waktu dan biaya hanya untuk merugi. Perusahaan akhirnya juga tak akan bisa bertahan, apalagi mengingat era persaingan bisnis saat ini semakin ketat.

Namun, Anda sebagai pebisnis tak usah khawatir. Memahami dan menentukan market size ini sebenarnya sangat mudah, asalkan dengan metode dantiming yang tepat. Artikel ini akan membantu Anda dengan penjelasan yang sederhana, lengkap beserta cara praktis menerapkannya.

Apa Itu Market Size? Market Size Adalah…

Definisi Market Size

Ilustrasi tentang Elemen-Elemen Market Size (Credit: Freepik)

Sebelum memahaminya lebih dalam, alangkah baiknya kita ulas pengertiannya dahulu. Jadi, sebenarnya apa itu market size? Secara umum, market size adalah perkiraan jumlah permintaan yang bisa didapat dalam pasar tertentu. Ini mencakup jumlah konsumen dan nilai transaksi yang mungkin terjadi dalam jangka waktu tertentu

Terkait hal ini, laman resmiBinus University juga mengungkapkan hal yang senada, bahwa market size adalah gambaran tentang kemungkinan konsumen dalam sebuah industri. Tujuan utama upaya ini ada tiga; membantu pebisnis menentukan target pasar, mengevaluasi strategi, dan mengantisipasi risiko yang mungkin muncul.

Meski demikian, mengutip lamanGradient Metrics, dalam dunia bisnis biasanya sebagian besar pengusaha memahami market size melalui tiga konsep, yaitu: total addressable market(TAM), serviceable addressable market(SAM), dan serviceable obtainable market (SOM). Berikut penjelasan lengkapnya:

#TAM (Total Addressable Market )

Konsep TAM ini mengacu pada total ukuran pasar yang dapat dijangkau secara luas tanpa adanya batasan. Cakupan utamanya ada dua, yaitu seluruh potensi pendapatan dalam bisnis, dan kategori produk tertentu yang diminati sebagian besar konsumen

# SAM (Serviceable Addressable Market)

Sedangkan untuk SAM adalah bagian dari TAM, konsep ini lebih spesifik dalam menjangkau area bisnis. Faktor yang diperhitungkan SAM antara lain: geografi, demografi, dan konsumen, yang ketiganya membuat pasar lebih terbatas daripada TAM.

# SOM (Serviceable Obtainable Market)

Kemudian untuk SOM, merupakan market size yang cenderung realistis untuk jangkauan jangka pendek. Konsep ini mempertimbangkan faktor eksternal dan internal, seperti sumber daya, strategi marketing, dan tingkat persaingan bisnis

Berdasar kutipan sumber dan ketiga konsep di atas, maka dapat disimpulkan bahwa market size adalah perkiraan potensi pasar yang meliputi jumlah konsumen dan nilai transaksi dalam periode tertentu. Di dalamnya, terdapat beberapa elemen bisnis yang memungkinkan pebisnis melihat market size lebih spesifik lagi. Caranya melalui konsep TAM, SAM, dan SOM.

Kenapa Market Size Perlu Dihitung?

Alasan di Balik Perhitungan Market Size

Ilustrasi Pengusaha Sedang Menghitung Market Size (Credit: Freepik)

Pada paragraf pembuka tadi telah kita singgung, bahwa dalam memulai bisnis, memahami dan menentukan market size itu amat penting. Sekarang mari kita ulas lebih dalam terkait alasan-alasannya. Merangkum lamanKadence.com danThenextscoop.com, ada sekurang-kurangnya lima alasan kenapa market size perlu dihitung, berikut di antaranya:

1. Memahami Target Konsumen

Alasan pertama sudah tentu untuk membantu bisnis memahami karakteristik dan kebutuhan konsumen. Data-data yang Anda peroleh ini berguna untuk mengidentifikasi apakah produk usaha Anda relevan di pasar. Jika relevan, kemungkinan bisnis Anda berhasil tentu sangat besar

2. Memperkirakan Kemungkinan Pertumbuhan Bisnis

Upaya menghitung market size ini juga memberikan gambaran gamblang terkait potensi pertumbuhan bisnis Anda di masa-masa mendatang. Selain itu, bisnis Anda juga dapat merancang strategi jangka panjang, misalnya, dengan melakukan ekspansi atau diversifikasi produk

3. Membuka Peluang Investasi

Ketika sudah memperkirakan target konsumen dan potensi pertumbuhan bisnis, dan hasilnya jelas, tentu para investor akan tertarik untuk bekerja sama dengan bisnis Anda. Melalui data-data tersebut, Anda bisa menyusun proposal yang menarik untuk meyakinkan investor masuk

4. Mengembangkan Strategi Pemasaran

Dalam menjalankan bisnis, menyusun strategi pemasaran tak boleh dilupakan. Maka, tepat di titik inilah perhitungan market size diperlukan. Anda bisa menentukan saluran komunikasi promosi dan distribusi yang tepat, untuk membidik target konsumen dan tren pasar.

5. Menentukan Anggaran dan Rencana Rekrutmen

Tak hanya berguna untuk penyusunan strategi pemasaran, dalam menentukan anggaran operasional dan rencana rekrutmen tim pun sama halnya. Data-data hasil analisis market size bisa Anda manfaatkan untuk menentukan skala produksi dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan

Baca Juga: Cara Membuat Anggaran Penjualan Agar Bisnis Tidak Rugi

Kapan Market Size Dibutuhkan?

Berikutnya, selain memperhitungkan market size,timelineuntuk memanfaatkannya juga perlu Anda perhatikan. MenurutSato, Tabuchi, dan Yamamoto (2012), ada lima ketentuan saat market size dibutuhkan. Berikut pemaparannya:

1. Saat Menilai Peluang Bisnis

Sebagai pebisnis, Anda pastinya ingin menilai peluang bisnis di masa depan. Pada saat itulah market size membantu Anda, baik penilaiannya terkait produk atau layanan. Pengukuran ini umumnya meliputi dua poin utama, yaitu potensi keuntungan dan mempertimbangkan risiko

2. Ketika Merencanakan Strategi Ekspansi

Timelline Perhitungan Market Size

Market Size Dibutuhkan saat Hendak Ekspansi Market (Credit: Freepik)

Ketika ingin melakukan ekspansi ke pasar baru, analisis market size memudahkan bisnis Anda memahami ukuran dan kapasitas pasar yang ingin dibidik. Data-data yang diperoleh nantinya bisa menjadi dasar dalam mengalokasikan sumber daya dan menyesuaikan strategi pemasaran​

Baca Juga: 4 Strategi Promosi Produk ke Luar Negeri, Solusi Ekspansi Bisnis

3. Waktu Menganalisis Kompetitor

Demikian juga waktu menganalisis kompetitor di lapangan, market size yang dibutuhkan untuk menilai tingkat persaingan. Data yang dihasilkan nanti ini membantu Anda memahami; apakah posisi bisnis sudah punya perbedaan, atau Anda malah perlu mengidentifikasi ulang untuk diferensiasi produk

4. Sedang Memproyeksikan Keuangan

Pendapatan bisnis selalu menjadi poin sentral, terutama untuk menggaet investor. Di sinilah data-data yang dihasilkan melalui analisis market size berguna. Misalnya saja untuk menentukan anggaran, menetapkan prioritas, atau meminimalkan risiko finansial dalam jangka panjang

Padatimelineini, sebagian besar pengusaha biasanya kesusahan karena pengerjaannya masih manual. Jika Anda termasuk pengusaha seperti itu, mulai sekarang Anda bisa menyelesaikan masalah itu dengan mudah. Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud sebagai solusinya.

Beecloud ini hadir sebagai solusi pembukuan yang tidak hanya sederhana, tetapi juga terintegrasi dengan kebutuhan analisis finansial Anda. Mulai dari mencatat pendapatan, mengelola anggaran, hingga memproyeksikan arus kas, semuanya bisa dilakukan dengan lebih efektif. Info selengkapnya, silakan klik banner di bawah ini!

Beecloud Adalah Aplikasi Pembukuan Terintegrasi Untuk Pencatatan, Pengaturan Anggaran, Dan Pelaporan Keuangan Yang Akurat!

5. Apabila Ingin Mengevaluasi Model Bisnis

Dalam berbisnis, Anda tentunya memerlukan evaluasi berkelanjutan untuk satu atau dua hal. Pada proses itu, market size bisa Anda gunakan untuk mengetahui apakah model yang sebelumnya dirancang masih sesuai dengan pasar, atau perlu memperbaiki bahkan melakukan inovasi​

Jenis-Jenis Market Size

Perihal market size ini tidak dipahami secara tunggal, dalam dunia bisnis, ia memiliki beberapa jenisnya. MenurutMeivina (2024), ada setidaknya dua jenisnya, yaitu pasar ceruk dan pasar massal. Penjelasan lengkapnya sebagai berikut:

1. Pasar Ceruk (Niche Market)

Pasar ceruk atauniche market adalah ukuran pasar yang kecil dan spesifik, umumnya terdiri dari kelompok konsumen dengan preferensi kebutuhan produk atau layanan yang unik. Jenis pasar ini sering kali dimanfaatkan oleh para pebisnis untuk produk eksklusif atau premium

Sebabnya, produk-produk semacam itu memiliki nilai jual yang tinggi, namun hanya ditujukan untuk segmen pasar yang terbatas. Karena targetnya terbatas, maka strategi pemasaran produk ini di-desain sangat fokus, supaya memungkinkan bisnis mendapat keuntungan yang besar per unitnya

2. Pasar Massal (Mass Market)

Berbeda dengan pasar ceruk, pasar massal adalah ukuran pasar yang jauh lebih besar, terdiri dari konsumen dengan kebutuhan yang lebih umum. Produk dalam pasar ini bersifat standar dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih terjangkau.

Nah, karena harganya terjangkau, termasuk biaya produksinya, maka margin keuntungan yang didapat pun cenderung lebih kecil. Untuk itu, pasar massal umumnya menuntut pebisnis memasarkan produk dalam volume yang tinggi agar dapat menutupi biaya operasional keseluruhan

Cara Menentukan Market Size

Contoh Top Down Analysis dan Bottom Up Analysis

Ilustrasi Dua Metode Analisis dalam Menentukan Market Size (Credit: Freepik)

Dalam menentukan market size, umumnya memakai dua metode, yakni top-down Analysisdan bbottom-up Analysis. Berikut penjelasannya lebih lanjut:

1. Top-down Analysis

Top-down analysisadalah metode untuk menentukan market size yang berangkat dari tiga urutan, yakni gambaran pasar secara umum, lalu menyempitkan analisis, kemudian mencari pasar yang lebih spesifik. Tiga urutan itu membantu bisnis untuk memperkirakan, kira-kira bagaimana potensi pendapatan dari pangsa pasar yang akan menjadi target produknya.

Untuk menentukan market size menggunakan metode ini, ada tiga kriteria yang perlu dipenuhi. Berikut diantaranya:

  • Total Addressable Market (TAM): Perusahaan harus memiliki jumlah total konsumen yang dapat dijangkau produk dalam skenario ideal
  • Serviceable Addressable Market (SAM): Sebagaimana bagian dari TAM, perusahaan juga harus susah punya pilihan terkait segmen pasar yang sesuai atau jadi bidikan produknya
  • Share of Market (SOM): Perusahaan juga perlu mengidentifikasi, apakah segmen pasar yang dipilih sudah realistis atau belum. Dengan kata lain, strategi dan sumber daya perusahaan harus bisa melayani kebutuhan segmen pasar yang dipilih.

Meskipun penentuan market size melalui metode ini terlihat mudah dan praktis, tapi penting diingat bahwa metode ini cenderung berisiko. Sebab, metode ini tidak terlalu kuat untuk menyaring bias atau asumsi subjektif perusahaan. Karenanya, perusahaan harus hati-hati dan betul-betul objektif dalam menyajikan data-data.

2. Bottom-up Analysis

Berbeda dengantop-down analysis, metodebottom-up analysismemulai penentuan market size dari data spesifik di tingkat paling bawah. Misalnya: perilaku pembelian konsumen atau data penjualan produk serupa. Selain itu, dalam pengambilan data, perusahaan dituntut untuk terjun langsung ke lapangan. Itu sebabnya metode ini lebih realistis dan terhindar dari bias atau asumsi

Dalam menggunakan metode ini, perusahaan perlu memiliki beberapa jenis data, yakni market share (MS), average selling price (P), annual purchase quantity (Q), dan potential consumer base (N). Lebih jelasnya simak penjelasan berikut:

  • Market Share (MS): Pangsa pasar yang dapat dikuasai oleh perusahaan dalam industri tertentu
  • Average Selling Price (P): Harga jual rata-rata produk di pasar
  • Annual Purchase Quantity (Q): Jumlah rata-rata pembelian produk serupa dalam satu tahun
  • Potential Consumer Base (N): Total konsumen potensial yang dapat dijangkau perusahaan

Dalam metode bottom-up analysis ini juga ada rumus untuk menghitungnya, yakni:

Market size = N × MS x P × Q

Contoh Market Size

Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, untuk cara menghitung market size juga menerapkan prinsip-prinsip dalam kedua metode tadi. Supaya lebih konkret lagi, berikut contoh cara mengukur dengan menggunakan kedua metode tersebut:

1. Metode Top-down Analysis

Dalam metodetop-down analysis, ada beberapa tahapan agar bisa menerapkannya, yakni:

  • Menjabarkan Kriteria Target Market
    Tentukan siapa target pasar Anda berdasarkan demografi, geografis, dan perilaku. Misalnya, untuk perusahaan produksi kertas seperti Tjiwi Kimia, target pasarnya tentu adalah pelajar dan pekerja kantoran yang rutin menggunakan kertas atau buku
  • Perkirakan Total Available Market (TAM)
    Hitung ukuran pasar global untuk produk atau layanan serupa. Untuk Tjiwi Kimia, TAM dapat mencakup seluruh pelajar dan pekerja kantoran di Indonesia, yang memerlukan kertas untuk pekerjaan. Misalnya saja, 150 juta orang per tahun
  • Jabarkan Wilayah Pelayanan
    Tentukan jangkauan geografis dan teknologi yang memungkinkan Anda melayani pasar tersebut. Misalnya, Tjiwi Kimia hanya dapat melayani daerah-daerah di Indonesia saja karena keterbatasan akses pengiriman.
  • Hitung Serviceable Available Market (SAM)
    SAM adalah bagian dari TAM yang menjadi target aktif Anda, misalnya 100 juta pengguna potensial yang berada dalam jangkauan geografis dan mampu mengakses produk Tjiwi Kimia
  • Tentukan Nilai Market Share
    Estimasikan persentase pasar yang realistis untuk diraih berdasarkan kekuatan perusahaan dan kondisi kompetitor. Untuk Tjiwi Kimia, dengan mempertimbangkan kapasitas produksi dan distribusi, serta kondisi kompetitor, Tjiwi Kimia memperkirakan dapat menguasai 90% dari SAM
  • Hitung Share of Market (SOM)
    SOM adalah target pasar yang benar-benar dapat dilayani, dihitung berdasarkan nilai pangsa pasar. Melihat penentuan nilai market share di atas, artinya Tjiwi Kimia dapat melayani 90 juta pengguna dari total SAM

Berdasar perkiraan tersebut, maka hasil analisis top-down terhadap perusahaan Tijiwi Kimia memiliki data TAM sebanyak 150 juta konsumen per tahun, lalu SAM di angka 100 juta, dan SOM atau konsumen potensial berjumlah 90 juta per tahun.

Nah, dari data-data itulah Tjiwi Kimia bisa mengidentifikasi dan memproyeksikan peluang pasarnya. Termasuk juga dalam menyusun strategi penjualan serta distribusi produk, Tjiwi Kimia bisa menyesuaikan data-data yang sebelumnya telah dianalisis.

2. Metode Bottom-up Analysis

Metodebottom-up analysisjuga sama halnya memerlukan beberapa langkah. Berikut diantaranya:

  • Identifikasi Pangsa Pasar (Market Share/MS):
    Cari data jumlah total toko atau konsumen potensial. Misalnya, ada 200 toko yang menjual produk tas Anda
  • Estimasi Rata-Rata Harga Jual (P):
    Tentukan rata-rata harga jual per unit produk. Misalnya harga jual produk tas Anda adalah Rp35.000 per unit
  • Hitung Rata-Rata Konsumsi (Q):
    Estimasi rata-rata pembelian per konsumen dalam satu periode tertentu. Sebagai contoh konsumen membeli produk tas Anda 2 kali dalam satu bulan
  • Identifikasi Konsumen Potensial (N):
    Cari data jumlah konsumen potensial, misalnya ada 25.000 orang yang berpeluang membeli produk

Dari data-data tersebut, maka perhitungannya sebagai berikut:

  • N = 25.000 konsumen
  • MS = 200 toko
  • P = Rp35.000 per unit
  • Q = 2 unit tas dalam sebulan
Market size = N × MS x P × Q
            = 25.000 × 200 × 35.000 x 2 = Rp350.000.000.000

Dengan demikian, market size bisnis Anda adalah Rp 350 miliar per tahun. Nilai ini dihitung berdasarkan potensi jumlah konsumen yang mencapai 25.000 orang, pangsa pasar dari 200 toko yang mendistribusikan produk Anda, rata-rata harga jual sebesar Rp35.000 per unit, dan rata-rata pembelian konsumen sebanyak 2 unit tas setiap bulan. Tentu ini hanya contoh, untuk selanjutnya, silahkan terapkan pada perusahaan Anda.

Itulah tadi penjelasan tentang cara menentukan market size dan mengukurnya sekaligus. Ringkasnya, metodetop-down analysisadalah pendekatan yang masih sarat akan bias. Karenanya, gunakan metode itu uuntuk memberikan estimasi awal saja. Sedangkan untukbottom-up, bisa Anda gunakan untuk memberikan data konkret, untuk keperluan pengambilan keputusan strategis perusahaan

Artikel Terkait

Tips Memilih Software Kasir Minimarket Terbaik
Pengen coba aplikasi kasir atau software minimarket tapi masih ragu yang kaya gimana? Anda bisa mempertimbangkan beberapa tips memilih software
Baca Juga
Catering Adalah Peluang Usaha Menjanjikan, Begini Tips Suksesnya
Apa itu catering? Catering adalah usaha yang menyediakan berbagai jenis makanan sesuai dengan pesanan dari customer, jenis bisnis ini bisa
Baca Juga
7 Usaha yang Berhubungan dengan Pertanian dan Tipsnya
Menjadi petani juga bisa pebisnis lho, ada banyak usaha yang berhubungan dengan pertanian berpeluang menjanjikan cocok untuk dicoba. Sebab, bisnis
Baca Juga
Cara Menghitung Churn Rate, Contoh dan Penyebabnya
Churn rate dalam bisnis biasanya digunakan untuk menghitung persentase pelanggan yang yang berhenti berlangganan atau berhenti menggunakan produk dari sebuah
Baca Juga
Mengenal Lebih dalam Strategi Bisnis B2B (Business to Business)
Suatu bentuk transaksi yang digunakan antar bisnis perusahaan satu dengan perusahaan lainnya merupakan definisi b2b atau business to business. Istilah
Baca Juga
9 Manfaat Statistik dalam Bisnis dan Metodenya
Apakah Anda pernah mendengar tentang statistik bisnis? Jika belum, jangan khawatir. Artikel ini akan menjelaskan kepada Anda apa itu statistik
Baca Juga

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
Apa Itu Brand Positioning? Begini Penjelasan Lengkapnya
Salah satu strategi pemasaran yang efektif adalah melakukan brand positioning. Kegiatan ini berkaitan dengan upaya menempatkan brand, agar memiliki tempat
Baca Juga
25 Ide Jualan Makanan yang laku Setiap Hari Minim Modal
Bisnis jualan makanan bisa menjadi pilihan menjanjikan untuk dijalankan. Terlebih, dengan permintaan masyarakat yang selalu meningkat terhadap makanan. Namun, untuk
Baca Juga
Pengertian, Format dan Contoh Jurnal Penerimaan Kas
Dalam akuntansi, jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang masuk secara tunai. Contoh jurnal penerimaan
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
10 Tahapan Rebranding Produk dan yang Perlu Dipertimbangkan
Rebranding adalah istilah yang diambil dari Bahasa Inggris, re berarti kembali dan ‘Branding´ bisa diartikan sebagai merek atau sebuah identitas
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu