Memahami apa saja macam-macam bukti transaksi sangat penting bagi para pelaku bisnis, akuntan, maupun individu yang ingin lebih mendalami dunia keuangan. Sebab, bukti transaksi ini berfungsi sebagai dasar yang sah untuk mencatat setiap kegiatan keuangan untuk memastikan akurasi laporan keuangan.
Dengan adanya bukti transaksi, setiap pengeluaran dan pemasukan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga meminimalisir risiko kesalahan dan penipuan dalam laporan keuangan. Dengan demikian, bukti transaksi tidak hanya menjadi alat pencatat, tetapi juga berperan penting dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam suatu organisasi
Mari kita bahas lebih dalam macam-macam bukti transaksi beserta penjelasan lainnya pada artikel di bawah ini!
Menurut Mursyidi (2018), transaksi adalah kejadian yang terjadi dalam dunia bisnis, tidak hanya jual beli pembayaran penerimaan uang saja. Namun juga akibat adanya kehilangan, kebakaran, arus dan juga peristiwa lain yang juga dapat dinilai dengan uang. Sedangkan pengertian bukti transaksi adalah dokumen yang digunakan sebagai bukti pendukung serta pengesahan transaksi yang telah dilakukan.
Selain itu, bukti transaksi juga bisa diartikan sebagai bukti tertulis atau bukti terjadinya kegiatan transaksi dalam bisnis atau perusahaan. Dalam hal ini, bukti transaksi berfungsi sebagai:
Secara umum, bukti transaksi dibedakan menjadi 2 jenis, yakni:
Transaksi internal adalah transaksi yang terjadi di dalam perusahaan dan tidak melibatkan pihak luar. Bukti transaksi ini biasanya digunakan untuk mencatat pergerakan dan penggunaan sumber daya dalam perusahaan. Contohnya ada jurnal umum, slip gaji, bukti pemakaian barang, pencatatan penyusutan dan lain sebagainya.
Sedangkan transaksi eksternal adalah transaksi yang melibatkan pihak di luar perusahaan. Bukti transaksi ini penting untuk mencatat interaksi perusahaan dengan pelanggan, pemasok, atau lembaga lain. Contohnya faktur penjualan, nota pembelian, bukti setoran, dan lain sebagainya.
Berikut beberapa macam bukti transaksi lengkap dengan gambarnya:
Macam-macam bukti transaksi yang pertama ada faktur penjualan, yakni tanda bukti transaksi dari penjualan secara kredit. Faktur ini merupakan dokumen yang diterbitkan oleh penjual kepada pembeli yang mencatat rincian transaksi penjualan.
Faktur ini mencakup informasi penting seperti nama dan alamat penjual, nama dan alamat pembeli, tanggal transaksi, serta rincian tentang barang atau jasa yang dijual, termasuk jumlah dan harga. Jika pembeli tidak membayar segera, faktur juga berfungsi sebagai pengingat untuk melakukan pembayaran pada tanggal yang telah ditentukan.
Berikutnya ada faktur pembelian, yakni dokumen yang diterbitkan oleh pemasok kepada pembeli yang mencatat rincian transaksi pembelian barang atau jasa. Dokumen ini berfungsi sebagai bukti resmi bahwa pembeli telah melakukan transaksi dengan pemasok. Di dalam faktur pembelian, terdapat informasi mengenai jumlah barang yang dibeli, harga satuan, dan total biaya yang harus dibayar.
Kemudian ada kwitansi, kwitansi adalah bukti pembayaran yang diberikan oleh penerima uang kepada pemberi uang setelah transaksi pembayaran dilakukan.
Kwitansi biasanya mencantumkan informasi mengenai jumlah uang yang diterima, tanggal pembayaran, dan nama pihak yang terlibat. Kwitansi ini juga digunakan sebagai bukti sah bahwa pembayaran telah dilakukan, dan dapat digunakan sebagai referensi dalam pencatatan keuangan.
Cek adalah surat perintah yang ditandatangani oleh pemilik rekening untuk membayar sejumlah uang kepada pihak lain dari rekeningnya. Dokumen ini berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah dan dapat digunakan dalam transaksi bisnis. Cek ini mencakup informasi seperti nama penerima, jumlah uang yang akan dibayarkan, serta tanggal dan tanda tangan pemilik rekening.
Berikutnya ada nota debit, nota debit adalah dokumen yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli untuk meminta pembayaran tambahan atas barang yang telah dibeli. Biasanya, nota debit digunakan ketika terdapat biaya tambahan yang harus dibayar oleh pembeli, seperti biaya pengiriman atau biaya layanan tambahan.
Baca Juga: Nota Debit Adalah: Pengertian, Fungsi dan Contohnya (Lengkap)
Selain nota debit, ada juga nota kredit. Nota kredit adalah adalah dokumen yang dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli sebagai pengurangan dari jumlah yang harus dibayar, biasanya disebabkan oleh retur barang atau kesalahan dalam penagihan.
Dokumen ini mencantumkan rincian barang yang dikembalikan dan jumlah yang harus dikurangi dari tagihan, yang berfungsi sebagai bukti adanya pengembalian barang telah dilakukan, dan berfungsi untuk menyesuaikan pencatatan piutang.
Berikutnya ada nota kontan, nota kontan adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat transaksi pembayaran yang dilakukan secara tunai. Biasanya, nota kontan dikeluarkan pada saat pembayaran dilakukan, mencantumkan informasi mengenai jumlah uang yang dibayarkan dan rincian barang atau jasa yang diterima.
Bukti kas masuk adalah dokumen yang mencatat penerimaan uang ke dalam kas perusahaan. Dokumen ini berisi tentang tanggal penerimaan, jumlah uang yang diterima, dan sumber penerimaan.
Dengan demikian bukti kas bisa digunakan sebagai bukti resmi bahwa sejumlah uang telah diterima, serta memudahkan pencatatan dan pelacakan penerimaan uang dalam laporan keuangan perusahaan.
Kemudian ada bukti kas keluar, bukti kas keluar ini berupa dokumen yang mencatat pengeluaran uang dari kas perusahaan. Dokumen ini berfungsi untuk mencatat setiap pengeluaran yang terjadi, mencantumkan informasi seperti tanggal pengeluaran, jumlah uang yang dikeluarkan, dan tujuan pengeluaran.
Baca Juga: Contoh Bukti Kas Keluar, Pengertian dan Fungsinya
Macam-macam rekening koran berikutnya ada rekening koran. Rekening koran merupakan laporan yang dikeluarkan oleh bank yang mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi pada rekening perusahaan selama periode tertentu. Dokumen ini menyajikan ringkasan semua debet dan kredit yang terjadi, serta saldo akhir rekening.
Slip setoran bank adalah dokumen yang digunakan untuk mencatat setoran uang ke rekening bank. Dokumen ini biasanya mencakup informasi mengenai jumlah uang yang disetor, tanggal setoran, dan nomor rekening yang terkait.
Bukti transaksi berikutnya ada bilyet giro, yakni surat perintah pembayaran yang dikeluarkan oleh bank untuk mentransfer dana dari rekening pemilik bilyet giro ke rekening penerima. Bilyet giro mencantumkan informasi seperti nama penerima, jumlah uang yang akan ditransfer, dan tanda tangan pemilik rekening.
Terakhir ada memorandum, memorandum adalah catatan internal yang digunakan untuk mencatat transaksi, keputusan, atau informasi penting lainnya di dalam perusahaan. Dokumen ini biasanya digunakan untuk komunikasi antar departemen dan mencakup rincian mengenai transaksi atau keputusan yang diambil.
Dengan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, proses pembuatan dan rekap transaksi bisnis menjadi lebih praktis dan efisien. Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk membuat berbagai jenis nota transaksi, termasuk nota pembelian dan penjualan, dengan mudah.
Setiap transaksi yang dicatat akan otomatis terintegrasi ke dalam laporan akuntansi, sehingga Anda tidak perlu lagi merasa pusing di akhir bulan saat harus menyusun laporan keuangan.
Dengan fitur yang memudahkan, semua informasi penting seperti kas bank, stok barang, pembelian, laba rugi, dan cash flow mitra bisnis tersedia dalam satu platform. Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!