Apakah Anda pemilik bisnis? Jika iya, Anda pasti sudah paham kalau saat ini persaingan bisnis semakin ketat. Unsur-unsur dalam lingkungan eksternal perusahaan pun kian bertambah, seperti perubahan teknologi, kompetitor, regulasi pemerintah, hingga tren pasar digital. Jika semua itu tidak dihadapi, besar kemungkinan perusahaan sulit berkembang, bahkan sangat mungkin kemudian gulung tikar.
Oleh karenanya, sebagai pebisnis, Anda sekarang perlu memahami faktor-faktor lingkungan eksternal perusahaan. Tujuannya selain agar bisa beradaptasi, juga supaya Anda bisa mengambil langkah strategis di tengah ketatnya persaingan. Melalui artikel ini, kita akan membahasnya secara lengkap hingga bagaimana strategi beradaptasi dengan lingkungan eksternal perusahaan.
Sebelum membahas lebih dalam, kita harus memahami dahulu apa itu lingkungan eksternal perusahaan. Bee sudah merangkum pengertiannya dari beberapa sumber akademik dan para ahli agar bisa dipahami dengan mudah dan tepat.
Menurut Zuyyinna Jannah (2024), lingkungan eksternal perusahaan merujuk pada berbagai unsur di luar organisasi. Dalam kajian ekonomi & bisnis, cakupannya cukup banyak, seperti kompetitor, sumber daya, teknologi, dan kondisi ekonomi. Semua unsur tersebut pada gilirannya sangat berpotensi mempengaruhi kinerja dan operasional perusahaan.
Sedangkan melansir laman resmi Lms Spada Kemendikbud, lingkungan eksternal adalah semua faktor di luar perusahaan yang memengaruhi jalannya bisnis. Faktor-faktor ini mencakup remote environment seperti kondisi ekonomi, lingkungan industri yang melibatkan pesaing dan tren pasar, serta lingkungan operasi seperti pelanggan dan pemasok.
Dari penjelasan di atas, maka kita bisa menyimpulkan bahwa apa yang dimaksud dengan lingkungan eksternal perusahaan, adalah hal-hal yang di luar pengaruh perusahaan, tapi berpotensi memengaruhi keberlanjutan usaha.
Dalam pengertian yang telah kita bahas tadi, keduanya menyebut “unsur di luar organisasi yang mempengaruhi berjalannya bisnis”. Maka, pertanyaannya yang harus kita ulas adalah bagaimana pengaruh lingkungan eksternal terhadap perusahaan?
Untuk menjawab pertanyaan itu, Bee mengutip hasil penelitian Gde Yudiaris (2015), tentang analisis lingkungan eksternal dalam menghadapi tantangan bisnis. Menariknya, pengaruh yang dihasilkan bersifat dualitas terhadap perusahaan: positif dan negatif. Mari kita bahas penelitiannya sama-sama.
Pertama, faktor lingkungan eksternal dapat membuka peluang baru bagi perusahaan, seperti program insentif pemerintah, dukungan untuk ekspor, atau perubahan preferensi pasar. Misalnya, ada pameran perhiasan yang diselenggarakan pemerintah, hal itu tentu membantu perusahaan mempromosikan produk mereka secara lebih luas.
Faktor eksternal kedua senada seperti yang kita bahas sebelumnya, yakni memunculkan pesaing baru. Bahkan penelitian Yudiaris juga menyimpulkan bahwa hak paten dari pihak asing atau peraturan baru, dapat menjadi ancaman terhadap perkembangan perusahaan. Jika tidak diantisipasi, tentu ini buruk untuk pangsa pasar atau bahkan kepercayaan konsumen.
Selain itu, lingkungan eksternal juga memaksa perusahaan untuk menyesuaikan strategi bisnisnya agar tetap relevan dan kompetitif. Ini suatu keniscayaan apabila bisnis memang ingin terus berkembang. Misalnya, harus memperkuat keunggulan produk atau meningkatkan efisiensi operasional untuk tetap bersaing dengan kompetitor.
Selanjutnya, faktor perubahan teknologi atau tren pasar bisa memaksa perusahaan untuk terus berinovasi. Faktor ini tidak bisa dielak oleh pelaku bisnis. Sebab, inovasi ini tidak hanya penting untuk meningkatkan daya saing, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang.
Kemudian terakhir, jika beberapa contoh pengaruh di atas tidak bisa dikelola dengan baik, tentu berpengaruh pada daya saing perusahaan. Lebih dari itu, bahkan juga sangat mungkin mengalami kebangkrutan. Sebaliknya, jika faktor-faktor eksternal perusahaan dapat dilakukan dengan tepat, maka dapat memperkuat daya saing perusahaan.
Adapun lingkungan eksternal perusahaan ini, mengutip Devi Yulianti (2014), terbagi menjadi dua jenis, yakni makro dan mikro. Masing-masing jenis pun punya rinciannya sendiri. Berikut penjelasannya secara rinci:
Lingkungan makro mencakup faktor-faktor eksternal yang luas dan mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan. Yang termasuk ke dalam lingkungan makro sebagai berikut:
Lingkungan politik mencakup kebijakan pemerintah, peraturan, dan stabilitas politik yang mempengaruhi operasi perusahaan. Faktor-faktor seperti kebijakan fiskal, regulasi lingkungan, serta undang-undang tenaga kerja dan perdagangan, itu semua memainkan peran penting dalam menentukan arah strategi perusahaan.
Faktor ekonomi meliputi tingkat inflasi, suku bunga, nilai tukar mata uang, dan pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi daya beli konsumen dan kinerja perusahaan. Misalnya, fluktuasi nilai tukar dapat berdampak langsung pada biaya impor bahan baku.
Aspek sosial mencakup demografi, nilai-nilai budaya, dan kebiasaan masyarakat yang mempengaruhi preferensi konsumen. Contohnya, produk perusahaan harus sesuai dengan norma dan kepercayaan masyarakat untuk dapat diterima secara luas.
Terakhir, perkembangan teknologi berkontribusi pada inovasi produk, efisiensi proses, dan daya saing perusahaan. Pengadopsian teknologi baru, seperti otomatisasi atau digitalisasi, dapat menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas dan memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Sementara itu terkait lingkungan mikro, dalam dunia bisnis, lebih populer disebut sebagai lingkungan kompetitif atau industri. Ini cakupannya lebih sempit dan dekat dengan perusahaan ketimbang lingkungan makro yang luas dan global. Berikut beberapa kekuatannya:
Kekuatan pertama tentu adalah perusahaan pesaing atau kompetitor. Persaingan terjadi ketika dua atau lebih perusahaan memproduksi produk serupa dalam pasar yang sama. Umumnya, hal itu dipengaruhi oleh diferensiasi produk, strategi harga, atau inovasi dalam menentukan posisi perusahaan dalam pasar.
Pemasok memiliki pengaruh besar dalam menentukan harga, kualitas, dan ketersediaan bahan baku. Ketergantungan yang tinggi pada pemasok tertentu pasti menimbulkan risiko, terutama jika ada gangguan pasokan. Oleh karena itu, hubungan yang baik dengan pemasok strategis sangat penting untuk keberlanjutan operasional.
Konsumen memiliki kekuatan dalam menentukan permintaan produk atau layanan. Ketika pilihan di pasar melimpah, konsumen bisa menuntut kualitas yang lebih tinggi atau harga yang lebih rendah. Perusahaan harus memahami kebutuhan pembeli dan beradaptasi untuk memenuhi ekspektasi mereka.
Lalu yang terakhir, adalah ancaman dari substitusi. Produk atau layanan substitusi sangat mungkin menggantikan produk utama perusahaan. Bahkan ancaman ini bisa meningkat jika substitusi menawarkan manfaat serupa dengan harga lebih rendah atau inovasi yang lebih menarik.
Selain jenis, lingkungan eksternal perusahaan juga terbagi menjadi beberapa kelompok. Mengutip Lms Spada Kemendikbud, terdapat tiga kelompok lingkungan eksternal, yaitu general environment, industry environment, dan global environmental. Berikut pemaparannya:
Lingkungan umum meliputi faktor eksternal yang luas, dan pengaruhnya pada perusahaan tidak berefek secara langsung. Misalnya aspek sosial, ekonomi, teknologi, politik, dan lingkungan dalam konteks industri.
Dalam bisnis, pemahaman terhadap lingkungan umum membantu perusahaan mengantisipasi tren yang mungkin mempengaruhi daya saing mereka. Contohnya, mengadopsi perkembangan teknologi informasi untuk meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan yang tidak tanggap terhadap dinamika ini tentu berisiko tertinggal dalam persaingan.
Lingkungan industri mengacu pada elemen-elemen yang lebih spesifik dan mempengaruhi perusahaan dalam industri tertentu, seperti pelanggan, pemasok, pesaing, dan ancaman dari produk substitusi. Misalnya, dalam industri otomotif, hubungan dengan pemasok suku cadang sangat penting untuk menjaga stabilitas rantai pasok.
Pengaruh lingkungan industri pada bisnis bisa terlihat dari bagaimana perusahaan harus menyesuaikan strategi mereka berdasarkan intensitas persaingan. Ketika pesaing baru memasuki pasar dengan inovasi produk yang lebih unggul, perusahaan harus merespons melalui peningkatan kualitas produk untuk mempertahankan posisi mereka di pasar.
Lingkungan global meliputi aspek-aspek internasional yang mempengaruhi operasi perusahaan, seperti perdagangan internasional, perubahan nilai tukar mata uang, dan kebijakan global. Contohnya, perusahaan yang mengimpor bahan baku dari luar negeri harus mempertimbangkan risiko fluktuasi nilai tukar dan tarif perdagangan.
Dalam bisnis, lingkungan global membuka peluang dan tantangan sekaligus. Sebagai contoh, globalisasi memungkinkan perusahaan memperluas pasar mereka ke negara lain, tetapi juga menuntut adaptasi terhadap regulasi dan budaya lokal.
Baca Juga: Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya
Dari sini, sebagian dari kita mungkin sempat bertanya-tanya: lantas apa saja lingkungan eksternal perusahaan? Sehingga sangat berpengaruh pada keberlanjutan sebuah bisnis.
Merangkum artikel berjudul “Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam Pencapaian Tujuan Bersama” karya Devi Yulianti (2014), apa yang termasuk lingkungan eksternal perusahaan adalah lingkup politik-hukum, ekonomi, sosial-budaya, teknologi, dan global.
Faktor ini mencakup kebijakan pemerintah, regulasi, dan stabilitas politik. Contohnya, peraturan perpajakan yang baru dapat mempengaruhi biaya operasional perusahaan. Perusahaan akhirnya harus memangkas biaya operasional atau yang lain untuk menghindari sanksi hukum.
Lingkungan ini merujuk pada berbagai kondisi ekonomi, seperti inflasi, suku bunga, fluktuasi nilai tukar mata uang. Contohnya, kenaikan inflasi dapat mengurangi daya beli konsumen, yang pada akhirnya berdampak pada penjualan produk.
Aspek sosial mencakup nilai-nilai budaya, gaya hidup, dan demografi masyarakat. Contohnya, jika preferensi konsumen terhadap produk ramah lingkungan, maka itu mendorong perusahaan untuk berinovasi dalam produksi yang berkelanjutan.
Perkembangan teknologi tentu tidak lepas dari lingkungan eksternal perusahaan. Sebab ia membawa peluang dan ancaman bagi perusahaan sekaligus. Contohnya, di satu sisi penggunaan otomatisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional, tetapi di lain sisi perusahaan harus terus berinovasi agar tidak tertinggal.
Yang terakhir ini mencakup berbagai aspek. mulai dari perdagangan internasional, kebijakan global, hingga fluktuasi nilai tukar. Perusahaan yang beroperasi lintas negara tentu harus menyesuaikan strategi dengan regulasi lokal dan risiko global. Misalnya seperti tarif ekspor-impor atau ekspansi ke pasar baru.
Jika dipahami baik-baik, perihal lingkungan eksternal perusahaan ini memang cenderung mempengaruhi keberlanjutan bisnis ke arah yang lebih negatif. Bahkan juga sangat mungkin mengalami gulung tikar.
Namun, sebagaimana dunia bisnis yang dinamis, semua masalah tersebut tetap masih bisa diatasi. Bee punya saran strategi bagi Anda, pemilik bisnis yang ingin beradaptasi dengan lingkungan eksternal perusahaan. Berikut ulasannya:
Perusahaan perlu secara rutin menganalisis lingkungan eksternal untuk memahami peluang dan ancaman yang mungkin muncul. Metode analisis seperti SWOT atau PESTEL framework bisa dipertimbangkan dalam membantu mengidentifikasi faktor ekonomi, sosial, teknologi, hingga politik yang relevan.
Baca Juga: Analisis SWOT dalam Bisnis, Tahapan dan Contohnya Lengkap
Untuk bisa beradaptasi dengan cepat, salah satunya perusahaan memerlukan fleksibilitas dalam struktur dan proses operasional perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan mempercepat pengambilan keputusan, memperbaiki rantai pasokan, atau memanfaatkan teknologi terbaru.
Selain operasional, manajemen keuangan bisa dibilang juga menjadi tulang punggung perusahaan dalam beradaptasi. Misalnya saja dengan cara memahami arus kas, memantau pengeluaran, bahkan menyusun anggaran yang realistis, perusahaan tentu dapat menghadapi perubahan seperti fluktuasi pasar atau regulasi baru dengan lebih stabil.
Untuk menghadapi masalah tersebut, Anda sebagai pebisnis tidak perlu khawatir. Sebab saat ini ada banyak sekali software dan aplikasi akuntansi yang bisa membantu Anda. Salah satu yang paling populer adalah Beecloud, aplikasi pembukuan keuangan.
Beecloud membantu perusahaan dalam banyak urusan, seperti mengelola keuangan secara otomatis, memantau laporan keuangan secara real-time, dan menyediakan data yang akurat terkait keuangan untuk keperluan pengambilan keputusan strategis. Info selengkapnya, silahkan klik banner di bawah, dan segera kembangkan bisnis Anda bersama Beecloud!
Selanjutnya, perusahaan perlu terus-menerus berinovasi, baik dalam strategi maupun produksi. Ini penting agar bisnis tetap relevan di tengah perubahan eksternal. Selain itu, pebisnis juga harus investasi untuk keperluan teknologi, seperti cloud computing atau big data analytics, agar dapat mengoptimalkan operasional dan memahami kebutuhan konsumen.
Terakhir, perusahaan perlu membangun hubungan yang baik dengan stakeholder. Seperti pelanggan, pemasok, investor, dan pemerintah. Perusahaan bisa, misalnya, berkolaborasi dengan pemasok, atau kerja sama dengan pemerintah untuk memperlancar perkembangan bisnis.
Itulah tadi terkait lingkungan eksternal perusahaan dan contohnya. Sekali lagi, sebagai pengusaha, Anda harus bisa memahami hal ini untuk menghadapi tantangan sekaligus menentukan langkah-langkah strategis. Dengan memahami elemen-elemen lingkungan eksternal perusahaan, dan strategi adaptasinya, bisnis Anda bisa jadi selangkah lebih siap menghadapi rintangan ke depannya.