Apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah seluruh faktor yang mempengaruhi operasi dan keberhasilan usaha, baik faktor internal maupun eksternal.
Oleh karena itu juga lingkungan ini menjadi salah satu aspek yang sangat dinamis dan kompleks, yang harus dipahami oleh setiap pelaku usaha, karena dengan pemahaman ini pelaku usaha bisa adaptasi dan berinovasi di tengah persaingan bisnis yang ketat.
Apa saja karakteristik, manfaat dan faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan bisnis? Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini.
Berikut beberapa pengertian lingkungan bisnis menurut para ahli:
Menurut Hans (2018) pengertian lingkungan bisnis adalah sebuah konsep atau fenomena dinamis dari tren yang muncul dalam etika bisnis, tanggung jawab sosial, tata kelola bisnis, perubahan pola kebiasaan konsumen dan sejenisnya.
Mengutip pendapat Glueck and Jauch dalam penelitian Wispandono (2010), menjelaskan jika lingkungan bisnis meliputi beberapa faktor diluar perusahaan yang menimbulkan peluang sekaligus ancaman bagi perusahaan.
Kemudian pengertian lingkungan bisnis Dill mengutip dari jurnal karya Eko Suyono (2013) menjelaskan jika lingkungan bisnis adalah lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasi dan perlu dilakukan pertimbangan dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Dari ketiga penjelasan di atas bisa disimpulkan jika lingkungan bisnis adalah segala aspek baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi perusahaan, baik menjadi peluang atau ancaman.
Oleh karena itu, memahami lingkungan bisnis penting dilakukan untuk menciptakan inovasi untuk bisa bertahan dan bersaing.
Berikut adalah beberapa karakteristik umum dari lingkungan bisnis:
Lingkungan bisnis yang sehat ditandai oleh kompleksitas yang dapat memicu pertumbuhan dan inovasi, kompleksitas ini mengacu pada beberapa faktor.
Seperti regulasi pemerintah, perkembangan teknologi, dinamika pasar, dan persaingan yang meningkat. Perusahaan yang dapat memahami dan mengelola kompleksitas ini memiliki peluang untuk mengidentifikasi solusi kreatif dan menjaga relevansi di pasar.
Berikutnya adalah bersifat dinamis, dengan perubahan yang terjadi secara terus-menerus, perusahaan bisa beradaptasi dengan mudah seiring dengan perubahan yang terjadi.
Perubahan ini dapat muncul dari berbagai sumber, seperti perubahan tren konsumen, perkembangan teknologi baru, atau pergeseran dalam kebijakan pemerintah.
Lingkungan bisnis seringkali tidak dapat diprediksi secara pasti. Faktor-faktor seperti fluktuasi pasar, perubahan kebijakan pemerintah, dan risiko global dapat menciptakan ketidakpastian.
Perusahaan yang sukses dalam lingkungan yang tidak pasti cenderung memiliki rencana kontingensi, kepekaan terhadap perubahan, dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana dalam kondisi ketidakpastian.
Terakhir adalah adanya sifat ketergantungan antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk perusahaan, pemasok, pelanggan, dan masyarakat.
Ketergantungan ini dapat menciptakan hubungan yang saling mendukung dan mempromosikan keberlanjutan. Dan sebaliknya, perusahaan bisa tidak terkondisikan jika salah satu dari pendukungnya hilang.
Perusahaan yang memahami pentingnya ketergantungan ini dapat membangun kemitraan yang kuat dan berkelanjutan dengan pemangku kepentingan mereka, menciptakan lingkungan bisnis yang harmonis.
Melansir dari Vedatu.com, ada 5 komponen lingkungan bisnis yakni lingkungan ekonomi, teknologi, sosial, demografis serta politik dan hukum. Berikut penjelasannya:
Pertama adalah lingkungan sosial, ini mengacu pada pengaturan sosial dan budaya, termasuk sistem nilai yang menciptakan sikap, kepercayaan, keinginan, harapan, aspirasi, kebiasaan, dan budaya masyarakat.
Lingkungan sosial dan budaya memainkan peran penting dalam menciptakan peluang dan risiko bagi bisnis. Contohnya, di Indonesia ada budaya lebaran yang menciptakan peluang finansial beberapa sektor pasar, seperti pasar fashion, makanan ringan, dan lainnya.
Komponen berikutnya adalah politik dan lingkungan, yang terdiri dari kebijakan pemerintah, regulasi hukum, dan peraturan yang mempengaruhi bisnis.
Pemerintah memiliki peran penting dalam memelihara warga negara dan mengeluarkan kebijakan yang dapat mempengaruhi lingkungan bisnis, termasuk kebijakan terkait industri, ketenagakerjaan, dan lingkungan.
Contohnya, Pemerintah yang mendukung bisnis dapat membuat investasi asing menjadi lebih menarik di negara tersebut.
Berikutnya, menyajikan dampak kemajuan teknologi yang pesat terhadap semua organisasi, dari berbagai sektor dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, termasuk pengaruh komputer, teknologi digital, dan telekomunikasi.
Perusahaan jam tangan yang mengikuti perkembangan tren akan dapat menghadirkan strategi bisnis yang sesuai, seperti penjualan jam pintar yang sedang tren.
Keempat, komponen yang mengacu pada faktor-faktor demografis seperti jumlah penduduk, tingkat kelahiran, pertumbuhan populasi, komposisi usia, ukuran keluarga, tingkat pendidikan, bahasa, dan tingkat pendapatan. Permintaan barang dan jasa sangat dipengaruhi oleh faktor demografis ini.
Baca Juga: Keuntungan dan Kerugian Segmentasi Pasar Demografis
Terakhir, merujuk pada faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan uang dan kekayaan. Contohnya, kenaikan suku bunga dapat mempengaruhi tingkat bunga yang ditawarkan pada instrumen pendapatan tetap.
Faktor ini termasuk maksimalisasi keuntungan, investasi kembali ke dalam usaha, dan pemahaman atas indikator mikro ekonomi yang mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan ekonomi.
Mengutip dari website Byjus.com, ada 6 manfaat melakukan analisis lingkungan bisnis bagi para pelaku usaha, apa saja?
Analisis lingkungan bisnis dapat membantu dalam mengidentifikasi peluang dan memanfaatkan keunggulan bisnis. Dengan pemahaman mendalam tentang lingkungan, perusahaan dapat menjadi pionir dalam mengenali peluang sebelum pesaing lainnya.
Sebagai contoh, brand lokal "Wardah" dapat memanfaatkan peluang dalam tren kecantikan ramah lingkungan di Indonesia dengan menghadirkan produk-produk berbahan alami.
Sebagai pelaku usaha, mereka cukup responsif terhadap nilai-nilai konsumen, Wardah memiliki potensi untuk mengatasi persaingan dan memperluas pangsa pasar, berbeda dengan pesaingnya yang mungkin kehilangan daya tarik karena kurangnya inovasi dalam menyikapi tren tersebut.
Kedua, membantu perusahaan mengenali ancaman dan memberikan sinyal peringatan dini terhadap ancaman tersebut. Dengan memahami apa saja ancaman yang mungkin terjadi di masa depan memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Sebagai contoh, brand sepatu lokal "AestroStreet" dapat menjadi peringatan bagi industri sepatu import. Dengan desain kreatif, kualitas tinggi, dan fokus pada gaya hidup urban, AestroStreet berpotensi mengancam pangsa pasar pesaing yang kurang responsif terhadap tren mode.
Melalui analisis lingkungan yang tepat, perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya yang ada secara lebih optimal. Perusahaan mendapatkan sumber daya dari lingkungan untuk menghasilkan produk atau layanan yang mereka tawarkan kepada masyarakat.
Manfaat selanjutnya adalah membantu membantu perusahaan mengatasi perubahan yang cepat dalam industri dan pasar. Dengan menyadari kondisi pasar yang terus berubah, perusahaan dapat menyesuaikan strategi mereka untuk tetap bersaing.
Contohnya, Alibaba didirikan oleh Jack Ma karena ia dapat melihat potensi dalam e-commerce dan mengantisipasi perubahan di pasar.
Dengan mengetahui ancaman dan peluang usaha, perusahaan dapat pengambilan keputusan untuk merencanakan langkah-langkah yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Sebagai contoh, masuknya banyak brand pakaian di Indonesia mendorong produsen lokal untuk memikirkan kembali strategi mereka.
Terakhir, analisis lingkungan juga membantu dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Perusahaan yang memantau dan mengadopsi praktik bisnis yang sesuai dengan lingkungan cenderung meningkatkan kinerjanya dan bahkan dapat menjadi pemimpin dalam industri.
Contohnya kesuksesan Apple dalam mempertahankan pangsa pasar dapat diatribusikan kepada pemahaman yang baik terhadap lingkungan dan inovasi yang sesuai dengan kondisi tersebut.
Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan bisnis, yakni faktor internal dan eksternal.
Menurut Herry Achmad Buchory dan Djaslim Saladin (2010), lingkungn internal adalah pelaku yang secara langsung terlibat dn berkaitan dengan lingkungan yang mempengaruhi perusahaan.
Dalam hal ini mencakup beberapa faktor, yakni:
Mengutip penjelasan dari Pierce and Robinson dalam penelitian Wispandono (2010), jika lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi dan dapat menciptakan peluang dan ancaman terhadap organisasi/ bisnis.
Bisa dikatakan faktor eksternal ini mencakup serangkaian kegiatan yang timbul dari luar jangkauan bisnis dan umumnya tidak terlepas dari operasional perusahaan itu sendiri. Berikut beberapa contoh faktor eksternal lingkungan bisnis:
Dalam Jurnal Pengaruh Lingkungan Bisnis Terhadap Strategi Manufaktur: Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Kabupaten Bantul (2010), karya Yuli Liestyana, R. Hendri Gusaptono dan Khoirul Novia Sufatmawati, ada 4 indikator lingkungan bisnis, yakni:
Indikator pertama adalah biaya bisnis, yang mencakup beberapa faktor yakni:
Baca Juga: Contoh Inovasi Produk, Pengertian, Manfaat dan Strateginya
Berikut beberapa tips sederhana menghadapi perubahan lingkungan bisnis
Berikut contoh-contohnya berdasarkan faktor dan jenisnya:
Perusahaan Teknologi PT Sukses Selalu:
Industri Teknologi:
Contoh ini menggambarkan bagaimana faktor internal (yang dapat dikendalikan oleh perusahaan) dan eksternal (yang di luar kendali langsung perusahaan) dapat mempengaruhi lingkungan bisnis. Nah itu dia informasi yang bisa kami sampaikan, semoga bermanfaat!