Logo Bee Web

Contoh dan Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana UMKM

Sederhana apapun usaha Anda butuh yang namanya pembukuan. Berikut penjekasan, contoh, format dan cara membuat laporan keuangan sederhana UMKM
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Wednesday, 5 February 2025
Diperbarui: Wednesday, 5 February 2025
Daftar Isi

Bagi para pelaku UMKM, memiliki laporan keuangan yang tertata dengan baik adalah hal yang sangat penting. Sekecil apapun usahanya, laporan keuangan sederhana UMKM tetap dibutuhkan untuk memantau perkembangan bisnis.

Selain itu, dengan laporan keuangan juga Anda bisa mengetahui kondisi keuangan bisnis, menghitung keuntungan, hingga merencanakan strategi ke depan. Sayangnya, masih banyak pemilik usaha yang merasa pencatatan keuangan itu rumit dan sulit dilakukan.

Padahal, laporan keuangan sederhana pun sudah cukup untuk membantu mengelola bisnis dengan lebih efektif. Mari kita simak lebih lanjut tentang bagaimana cara membuat laporan keuangan sederhana umum, format dan contohnya lengkap pada artikel di bawah ini.

Kenapa UMKM Perlu Membuat Laporan Keuangan?

Kenapa UMKM perlu laporan keuangan? Laporan keuangan itu apa? Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Indonesia (PSAK), laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas, termasuk bisnis.

Dengan demikian alasan kenapa UMKM perlu laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Mengontrol Biaya Operasional

Fungsi pertama laporan keuangan adalah untuk mengontrol biaya operasional atau memantau pengeluaran secara rutin. hal ini dapat membantu Anda dalam mengidentifikasi area yang memerlukan efisiensi, sehingga biaya operasional dapat dikendalikan dengan lebih baik.

2. Mengetahui Laba Rugi Usaha

Selanjutnya adalah digunakan untuk mengetahui apakah usaha Anda berhasil mendapatkan keuntungan atau malah kerugian. Rugi atau untung bisnis Anda inilah yang nantinya akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja dan perencanaan strategi selanjutnya.

3. Mengelola Arus Kas

Dengan pencatatan yang tepat, rapi dan mudah dibaca UMKM dapat memantau arus kas masuk dan keluar, memastikan likuiditas yang cukup untuk operasional sehari-hari. Pemantauan arus kas ini juga yang akan membantu Anda mengidentifikasi mana transaksi pengeluaran yang berlebihan, bahkan bocor karena pencurian.

4. Memperhitungkan Pajak

Dengan adanya laporan keuangan yang akurat, Anda juga akan dimudahkan dalam perhitungan dan pelaporan pajak sesuai dengan peraturan yang berlaku, menghindari potensi masalah hukum di kemudian hari, bahkan memanfaatkan insentif.

5. Membangun Kepercayaan Investor dan Kreditor

Keuntungan terakhir ketika UMKM memiliki laporan keuangan adalah dapat meningkatkan kepercayaan investor dan kreditor. karena dari laporan keuangan ini pihak peminjam maupun investor dapat mengetahui bagaimana peluang bisnis Anda, sehingga mereka bisa lebih percaya untuk memberikan pinjaman.

Laporan Keuangan Sederhana Terdiri dari Apa Saja?

5 Komponen Laporan Keuangan

5 Komponen Laporan Keuangan (credit: bee.id)

Pada umumnya, laporan keuangan sederhana yang dibutuhkan UMKM cuma ada 3, yakni laporan laba rugi, laporan posisi keuangan atau neraca dan laporan arus kas. Namun, menurut PSAK, laporan keuangan terdiri dari 5 komponen, yakni:

1. Laporan Laba Rugi

Laporan keuangan menurut PSAK pertama ada laporan laba rugi, yakni laporan keuangan yang digunakan untuk menggambarkan apakah perusahaan sedang untung atau sedang rugi, dengan melihat selisih antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan selama operasional satu periode akuntansi.

Jika pendapatan lebih tinggi dibanding dengan biaya yang dikeluarkan artinya perusahaan sedang untung. Sebaliknya, jika biaya yang dikeluarkan lebih banyak artinya perusahaan sedang rugi.

Dengan data inilah Anda bisa mengidentifikasi mana sih biaya yang paling besar, mana biaya yang bisa dihemat dan lain sebagainya agar usaha Anda mendapatkan keuntungan lebih maksimal.

2. Laporan Perubahan Modal

Jenis laporan keuangan berikutnya ada laporan perubahan modal, biasanya UMKM sederhana yang transaksinya tidak terlalu kompleks jarang menggunakan laporan ini. Dimana, laporan perubahan modal atau ekuitas ini digunakan untuk melihat perubahan yang terjadi pada modal dalam satu periode.

Di dalam laporan ini dicatat modal awal. laba atau rugi bersih yang diperoleh dari laporan laba rugi, tambahan modal dari pemilik bisnis, hingga prive atau penarikan dana. Dengan laporan ini juga, pelaku usaha bisa tahu bagaimana perkembangan modal usahanya dari waktu ke waktu.

3. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Selanjutnya ada laporan posisi keuangan atau yang lebih dikenal dengan laporan neraca, laporan ini digunakan untuk menggambarkan keseluruhan harta atau aset yang dimiliki dan dikelola usaha Anda, kewajiban atau hutang yang harus dibayarkan dan ekuitas atau modal yang Anda miliki.

Dengan prinsip dasar akuntansi, dimana Aset = Kewajiban + Ekuitas. Jika laporan posisi keuangan Anda sudah memenuhi dasar persamaan akuntansi tersebut, maka Anda dapat melihat bagaimana aset bisnis dibiayai, apakah lebih banyak berasal dari modal sendiri atau melalui utang.

4. Laporan Arus Kas

Berikutnya ada laporan arus kas, seperti namanya laporan keuangan sederhana UMKM ini digunakan untuk melihat bagaimana arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama satu periode.

Khususnya dari 3 aktivitas, yakni arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Ketiga aktivitas ini menggambarkan sumber dan penggunaan kas dalam bisnis selama satu periode akuntansi.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Terakhir adalah catatan atas laporan keuangan, yakni penjelasan tambahan mengenai angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Informasi ini penting untuk memberikan konteks lebih dalam, termasuk metode akuntansi yang digunakan, rincian utang dan aset, hingga kebijakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.

BACA JUGA: Format Laporan Keuangan Sederhana UMKM Excel

Apa Saja yang Dibutuhkan dalam Membuat Laporan Keuangan Sederhana untuk UMKM?

Dikutip dari buku Panduan Penyusunan Laporan Keuangan bagi UMKM Secara Manual dan Komputerisasi (2016) karya Kushartanti, dkk, menjelaskan jika untuk Membuat laporan keuangan sederhana UMUM, Anda memerlukan beberapa catatan pembukuan berikut ini:

1. Buku Kas (Catatan Pemasukan dan Pengeluaran)

Format Buku Kas Catatan Pemasukan Dan Pengeluaran

Format Buku Kas Catatan Pemasukan Dan Pengeluaran (Credit: bee.id)

Pertama ada buku kas catatan pemasukan dan pengeluaran, catatan ini digunakan untuk mencatat seluruh transaksi kas masuk dan kas keluar yang terjadi dalam bisnis. Setiap pemasukan, seperti hasil penjualan atau penerimaan piutang, serta pengeluaran seperti biaya operasional, gaji karyawan, atau pembelian bahan baku, dicatat dalam buku kas.

Buku ini sangat penting dan perlu dibuat untuk menjadi dasar dalam pembuatan laporan arus kas, yang nantinya akan menunjukkan apakah bisnis memiliki aliran kas yang sehat. Berikut di atas contoh format catatan pemasukan dan pengeluaran kas:

2. Buku Stok (Persediaan Barang)

Format Buku Pembelian Bahan Baku

Format Buku Pembelian Bahan Baku (Credit: bee.id)

Selanjutnya ada buku persediaan barang, seperti namanya buku persediaan barang ini digunakan untuk mencatat persediaan barang yang dimiliki oleh usaha, baik itu bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi.

Pencatatan persediaan berguna untuk mengetahui jumlah stok yang tersedia, menghindari kekurangan barang, serta membantu dalam manajemen persediaan. Dengan adanya buku persediaan barang, pemilik usaha bisa mengontrol stok yang ada dan menentukan kapan harus melakukan pembelian ulang.

3. Buku Pembelian Barang

Format Buku Persediaan

Format Buku Persediaan (Credit: bee.id)

Berikutnya adalah buku pembelian barang, yakni buku yang berisi tentang catatan semua transaksi pembelian yang dilakukan oleh bisnis, termasuk tanggal pembelian, jumlah barang yang dibeli, dan harga barang tersebut.

Pembuatan buku ini digunakan untuk memantau berapa pengeluaran yang berkaitan dengan pembelian bahan baku atau barang dagangan, serta untuk keperluan pembuatan laporan biaya dan penentuan harga pokok penjualan (HPP).

4. Buku Penjualan

Format Buku Penjualan

Format Buku Penjualan (Credit: bee.id)

Kemudian ada buku penjualan, yakni catatan yang berisi setiap transaksi penjualan yang terjadi, baik secara tunai maupun kredit. Informasi yang dicatat meliputi tanggal penjualan, nama pelanggan, jumlah barang yang dijual, harga jual, dan metode pembayaran.

Buku ini membantu dalam memantau pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan dan akan menjadi dasar dalam pembuatan laporan laba rugi. Sekaligus, digunakan untuk memantau mana produk terlaris dan tidak terlaris, yang nantinya bisa dioptimalkan penjualannya.

5. Buku Biaya

Format Buku Biaya

Format Buku Biaya (Credit: bee.id)

Selanjutnya ada buku biaya, buku ini digunakan mencatat semua jenis biaya yang dikeluarkan oleh bisnis, seperti biaya operasional, biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya lainnya.

Dengan mencatat biaya secara terperinci, pemilik usaha dapat memantau pengeluaran yang terjadi dalam bisnis dan mengevaluasi efisiensi penggunaan sumber daya. Catatan biaya ini juga dapat digunakan untuk membuat laporan keuangan sederhana.

6. Buku Piutang

Format Buku Piutang Usaha

Format Buku Piutang Usaha (Credit: bee.id)

Dokumen selanjutnya adalah catatan transaksi piutang atau transaksi penjualan yang terjadi secara kredit, dimana pelanggan masih memiliki kewajiban untuk membayar kepada bisnis. Pencatatan piutang penting untuk memantau jumlah piutang yang masih belum tertagih, jatuh tempo pembayaran, dan mencegah piutang macet.

Dengan buku piutang, pemilik usaha bisa mengelola piutang lebih baik dan menjaga arus kas tetap lancar. Catatan piutang juga dapat digunakan untuk melihat siapa saja pelanggan yang masih memiliki hutang dan memudahkan proses penagihan.

7. Buku Utang

Format Buku Utang Usaha

Format Buku Utang Usaha (Credit: bee.id)

Terakhir adalah buku utang, yakni buku yang mencatat semua kewajiban yang dimiliki oleh bisnis terhadap pihak lain, seperti utang usaha kepada pemasok, utang bank, atau utang lainnya. Informasi yang dicatat meliputi jumlah utang, tanggal jatuh tempo, dan pembayaran yang sudah dilakukan.

Dengan pencatatan ini, UMUM bisa melihat data keuangan mereka secara detail, yang bisa digunakan untuk membuat laporan keuangan.

Download Format Pembukuan Laporan Keuangan Sederhana UMKM di Sini!

Tombol Download Template Excel

Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana UMKM

Berikut adalah beberapa tahapan yang bisa Anda lakukan untuk membuat laporan keuangan sederhana UMKM:

1. Mengidentifikasi Transaksi

Langkah pertama adalah mengidentifikasi transaksi dan bukti transaksi, identifikasi transaksi ini bisa Anda lakukan setiap hari dalam catatan dan dokumen pembukuan di atas. Selain transaksinya, Anda juga perlu mengumpulkan bukti transaksinya juga.

Kenapa? Bukti transaksi berfungsi sebagai dasar pencatatan yang sah dalam pembukuan, sehingga setiap transaksi yang dicatat memiliki kejelasan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Contoh sederhana nya saja, perusahaan diketahui mendapatkan transaksi sebagai berikut:

  • 01 Januari: Pemilik menyetorkan modal usaha sebesar Rp400.000.000 ke kas.
  • 02 Januari: Pembelian 1 unit baru mobil untuk disewakan senilai Rp200.000.000 dengan meyicil 50%
  • 05 Januari: 5 unit mobil disewa oleh pelanggan c, sebesar Rp20.000.000 secara tunai
  • 07 Januari: Pembayaran biaya sewa toko sebesar Rp5.000.000.
  • 10 Januari: menerima pembayaran secara kredit dari penyewaan sepeda motor 20 unit sebesar Rp50.000.000
  • 15 Januari: pendapatan sewa mobil selama 1 bulan/ 30 hari, dengan harga sewa perhari sebesar Rp 450.000 secara kredit
  • 20 Januari: Pelanggan melunasi piutang sebesar Rp15.000.000, sehingga kas bertambah.
  • 25 Januari: Pembayaran biaya listrik dan air sebesar Rp1.000.000.
  • 28 Januari: Pelunasan utang usaha sebesar Rp45.000.000.
  • 30 Januari: Pemilik mengambil uang usaha untuk keperluan pribadi (prive) sebesar Rp1.500.000.

2. Membuat Jurnal Umum

Setelah transaksi dikumpulkan, Anda perlu membuat jurnal umum, yakni mencatat seluruh transaksi dengan metode double entry. Bagaimana caranya? Caranya dengan mencatat transaksi ke dalam dua akun, yakni debit dan kredit.

Anda perlu mengidentifikasi akun yang terkena dampak transaksi, lalu tentukan posisi debit dan kredit berdasarkan aturan akuntansi, seperti aset bertambah dicatat di debit dan pendapatan bertambah dicatat di kredit.

Misalnya, dari transaksi di atas kita bisa membuat jurnal umum sebagai berikut:

Jurnal Umum Laporan Keuangan Sederhana Umkm

Jurnal Umum Laporan Keuangan Sederhana Umkm (Credit: bee.id)

3. Memposting ke Buku Besar

Selanjutnya adalah memisahkan transaksi berdasarkan akun akuntansi ke dalam buku besar, istilah ini biasanya disebut dengan posting jurnal umum di buku besar. Setiap akun yang terdapat dalam jurnal umum akan dipindahkan ke dalam akun masing-masing di buku besar, seperti akun kas, utang, persediaan, dan lainnya. Sebagai contoh:

Buku Besar Akuntansi

Contoh buku besar hasil dari pemindahan transaksi dari jurnal umum (Credit: bee.id)

Proses ini bertujuan untuk mengelompokkan transaksi agar lebih mudah dianalisis dan digunakan dalam tahap selanjutnya, seperti pembuatan neraca saldo dan laporan keuangan

4. Membuat Neraca Saldo

Setelah semua transaksi diposting ke buku besar, langkah berikutnya adalah menyusun neraca saldo, yaitu daftar saldo akhir dari setiap akun yang telah dicatat di buku besar. Neraca saldo memastikan bahwa total debit dan total kredit sudah seimbang.

Daro transaksi di atas, kita bisa membuat neraca saldo seperti berikut ini:

Laporan Neraca Saldo Keuangan Umkm

Laporan Neraca Saldo Keuangan Umkm (Credit: bee.id)

Keseimbangan inilah yang menjadi indikasi bahwa pencatatan transaksi telah dilakukan dengan benar. Jika terjadi ketidakseimbangan, maka harus dilakukan pengecekan ulang terhadap jurnal umum dan buku besar untuk mencari sumber kesalahan.

5. Melakukan Penyesuaian dan Neraca Penyesuaian (Jika Ada)

kemudian jika ada transaksi yang membutuhkan penyesuaian, Anda juga perlu membuat jurnal penyesuaiannya terlebih dahulu lengkap dengan neraca saldo setelah penyesuaian, agar data yang akan disampaikan dalam laporan keuangan benar-benar sudah mencerminkan kondisi keuangan usaha Anda yang sebenarnya.

BACA JUGA: Cara Membuat Jurnal Penyesuaian dan Contohnya!

6. Menyusun Laporan Keuangan

Langkah terakhir adalah menyusun laporan keuangan berdasarkan data dari neraca saldo yang telah disesuaikan. Laporan keuangan ini terdiri dari laporan laba rugi (untuk mengetahui profit atau rugi usaha), laporan perubahan modal (untuk melihat perubahan ekuitas), neraca (untuk melihat posisi keuangan bisnis).

Kemudian ada aporan arus kas (untuk melihat pergerakan kas), serta catatan atas laporan keuangan jika diperlukan. Dengan laporan keuangan yang lengkap, pemilik usaha dapat menganalisis kondisi keuangan bisnis dan mengambil keputusan yang lebih baik.

Pada intinya, jika Anda ingin membuat laporan keuangan, Anda masih harus paham dasar akuntansi, mulai dari apa saja akun akuntansinya, prinsip pencatatannya dan masih banyak lagi, agar laporan yang dibuat juga akurat dan sesuai standar yang berlaku.

Beecloud Untuk Laporan Keuangan Usaha Umkm

Jika Anda masih merasa kesulitan, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Cukup langganan 100-ribuan aja perbulan. Anda sudah bisa mendapatkan laporan keuangan langsung jadi akurat dan tentunya bantu bisnis Anda tambah untung.

Cek banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Contoh Laporan Keuangan Sederhana UMKM

Dari rangkaian dan contoh transaksi pada pembahasan sebelumnya, kita bisa membuat contoh laporan keuangan UMKM sederhana sebagai berikut:

#Contoh Laporan Laba Rugi

Laba Rugi Laporan Keuangan Umkm Sederhana

Contoh Laba Rugi Laporan Keuangan Umkm Sederhana (Credit: bee.id)

#Contoh Laporan Perubahan Modal

Laporan Perubahan Sederhana

Laporan Perubahan Ekuitas Sederhana (Credit: bee.id)

#Contoh Laporan Posisi Keuangan

Laporan Possisi Keuangan Umkm Sederhana

Laporan Possisi Keuangan Umkm Sederhana (credit: bee.id)

#Contoh Laporan Arus Kas

Arus Kas Laporan Keuangan Sederhana Umkm

Arus Kas Laporan Keuangan Sederhana Umkm (Credit: bee.id)

Tidak perlu jago akuntansi, jago itung-itungan, takut salah input dan lainnya, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan usaha Beecloud. Aplikasi yang dirancang untuk pelaku usaha UMKM agar dapat membuat laporan keuangan dengan mudah, cepat, dan akurat tanpa perlu repot mencatat secara manual.

Semoga bermanfaat!

Konsultasi Keuangan dan Bisnis Gratis
Banner Sidebar Konsultasi Gratis
Artikel Terkait
Ikuti Akun Sosial Media Resmi dari Bee

Artikel Populer

Ekuitas: Pengertian, Unsur, Jenis dan Contonya, Lengkap!
Ekuitas adalah istilah populer dan tentunya sudah sangat populer dalam dunia bisnis khususnya untuk masalah pengelolaan keuangan atau akuntansi. Secara
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Download File Excel Laporan Laba Rugi dan Lainnya, GRATIS!
Butuh download file excel laporan keuangan mulai dari laba rugi, neraca, arus kas dan lainnya? Anda bisa mengecek para artikel
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Perencanaan Produksi Massal, Tahapan dan Contohnya
Perencanaan produksi massal adalah salah satu landasan strategis bagi keberhasilan suatu industri dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang pesat.
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu