Logo Bee Web

Laporan Arus Kas: Pengertian, Contoh dan Cara Membuatnya

Laporan Arus kas adalah sebuah data yang menampilkan uang yang bergerak (mengalir) masuk dan keluar dari bisnis Anda dalam sebulan.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Terbit: Thursday, 21 November 2019
Diperbarui: Wednesday, 15 January 2025
Daftar Isi

Laporan arus kas adalah laporan yang menampilkan serangkaian pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam satu periode akuntansi. Laporan ini menampilkan bagaimana pergerakan keuangan dari dua arah, oleh sebab itu juga dinamakan sebagai arus kas.

Jenis laporan keuangan ini terbilang memiliki banyak fungsi dan berperan penting dalam keuangan bisnis. Dimana dari laporan inilah pemilik bisnis bisa mengetahui bagaimana pergerakan keuangan bisnisnya selama ini.

Nah, untuk pembahasan lebih lanjutnya, Anda bisa simak pada artikel di bawah ini:

Apa itu Laporan Arus Kas?

Apa Itu Laporan Arus Kas

Pengertian Laporan Arus Kas Menurut PSAK (Credit: bee.id)

Pengertian cash flow statement atau laporan arus kas adalah sebuah data yang menampilkan uang yang bergerak (mengalir) masuk dan keluar dari bisnis dalam satu periode akuntansi.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (PSAK No.2), laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan perubahan kas dan setara kas secara historis dari sebuah perusahaan, yang diklasifikasikan berdasarkan 3 kegiatan, yakni aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Dalam buku Pengantar Akuntansi I (Teori dan Praktik) karya Hariyati (2016), dijelaskan jika laporan cashflow ini mengandung dua jenis aliran kas, yakni arus kas masuk dan arus kas keluar, apa itu?

1. Cash In Flow (Aliran Kas Masuk)

Aliran kas masuk adalah arus kas yang yang terjadi akibat dari kegiatan transaksi yang menghasilkan keuntungan kas atau penerimaan kas. Apa saja yang termasuk dalam aliran kas masuk? Yang termasuk dalam arus kas masuk diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Penerimaan kas dari penjualan produk atau jasa.
  • Pembayaran piutang dari penjualan kredit.
  • Penjualan aktiva atau aset tetap.
  • Penerimaan investasi dari pemilik usaha atau penerbitan saham.
  • Pinjaman dari pihak lain.
  • Penerimaan sewa dan pendapatan-pendapatan lainnya.

2. Cash Out Flow (Arus Kas Keluar)

Sedangkan cash outflow adalah arus kas keluar yang terjadi dari kegiatan transaksi yang diakibatkan dari pengeluaran kas, contohnya seperti:

  • Pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku, upah tenaga kerja dan lain sebagainya.
  • Pengeluaran kas untuk biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
  • Pembelian aktiva tetap atau aset tetap.
  • Pembayaran kewajiban perusahaan.
  • pembayaran kembali investasi dari pemilik usaha.
  • Pembayaran sewa, pajak, bunga, dividen dan pengeluaran kas lainnya/

Tujuan Penyusunan Laporan Arus Kas

Menurut Horngren dan Harrison (2007) dalam Sanger (2015), menjelaskan jika laporan arus kas atau cash flow ini dibuat karena beberapa alasan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memprediksi Arus Kas Masa Depan

Tujuan penyusunan laporan cash flow pertama adalah sebagai alat prediksi yang digunakan untuk memperkirakan penerimaan dan pengeluaran kas di masa mendatang.

Hal ini dimungkinkan karena pola sumber dan penggunaan kas perusahaan cenderung konsisten dari tahun ke tahun. Dengan begitu, laporan ini menjadi dasar yang andal untuk memproyeksikan kondisi keuangan di masa depan.

2. Evaluasi Pengambilan Keputusan

Berikutnya, laporan cash flow membantu manajemen dalam mengevaluasi keputusan mereka, terutama oleh manajemen tingkat atas, sangat berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan.

Dengan kata lain, laporan ini membantu pihak-pihak yang berkepentingan mengevaluasi efektivitas strategi manajemen dalam mencapai tujuan bisnis.

3. Memprediksi Kemampuan Bisnis dalam Membayar Hutang dan Dividen

Terakhir adalah sebagai alat untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam memenuhi setiap kewajibannya, termasuk untuk membayar utang dan dividennya. Kreditor membutuhkan kepastian bahwa pinjaman mereka akan dilunasi.

Sementara pemegang saham menginginkan imbal hasil atas investasinya. Dengan melihat laporan ini, kedua pihak dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi keuangan perusahaan dan prospeknya di masa depan.

Komponen Laporan Arus Kas

Secara umum komponen laporan cash flow terdiri dari tiga jenis yakni operasional, investasi dan pendanaan (Credit: Freepik.com) Laporan arus kas terdiri dari tiga komponen utama, yakni operasi, investasi dan pendanaan. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Aktivitas Operasi (Operating Activities)

Komponen arus kas yang pertama adalah operasional, mencakup arus kas yang timbul dari kegiatan operasional bisnis sehari-hari, yang juga memiliki pengaruh dalam penentuan laba bersih, aktiva lancar dan hutang lancar perusahaan.

Berdasarkan pernyataan Ikatan Akuntansi Indonesia dalam PSAK no.2, menjelaskan jika yang termasuk dalam aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan sebuah usaha, dan aktivitas lainnya yang tidak termasuk dalam aktivitas investasi dan pendanaan.

Jumlah arus kas dari investasi ini juga yang menentukan apakah aktivitas operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi kewajiban, memelihara operasional dan pengembangan lainnya tanpa harus mengandalkan sumber pendanaan dari luar.

Apa saja transaksi yang termasuk dalam aktivitas operasi? Berikut beberapa contoh arus kas yang termasuk dalam aktivitas operasi:

  • Penerimaan kas dari penjualan kas/ tunai.
  • Penerimaan kas dari pembayaran piutang.
  • Pengeluaran kas untuk membayar hutang usaha, baik jangka panjang maupun hutang jangka pendek.
  • Pengeluaran kas untuk pembelian perlengkapan usaha.
  • Pengeluaran kas untuk membayar biaya utilitas, pembayaran gaji, pemasaran dan lain sebagainya.

Serangkaian aktivitas operasi ini mencerminkan kesehatan keuangan inti bisnis dan kemampuannya untuk menghasilkan arus kas dari operasinya sendiri.

2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)

Selanjutnya adalah komponen mencakup arus kas yang terkait dengan investasi bisnis dalam aset tetap dan investasi jangka pendek. Sederhananya, PSAK no.2 menjelaskan jika aktivitas investasi merupakan aktivitas perolehan dan pelepasan aset tetap dan investasi lainnya yang tidak termasuk setara kas.

Aktivitas investasi ini melibatkan beberapa kegiatan, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Penerimaan penjualan aset tetap, seperti tanah, bagunan, peralatan dan sejenisnya.
  • Pengeluaran kas dari pembelian aset tetap, seperti tanah, bagunan, peralatan dan sejenisnya.

Komponen dari aktivitas investasi memberikan gambaran tentang sejauh mana bisnis melakukan investasi dalam aset-aset baru atau menjual aset-aset yang ada.

3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities)

Terakhir adalah pendanaan bisnis, aktivitas pendanaan ini mencakup seluruh kegiatan transaksi kas yang yang dimasukkan atau dikeluarkan perusahaan yang berkaitan dengan pinjaman uang jangka panjang dan kegiatan investasi kas pemilik usaha.

Contoh arus kas dari aktivitas pendanaan meliputi penerimaan dari penjualan saham, penerimaan pinjaman dari bank atau investor, pembayaran dividen kepada pemegang saham, dan pembayaran utang.

Lebih rinci berikut beberapa transaksi yang termasuk dalam aktivitas pendanaan:

  • Penerimaan dari penambahan investasi
  • Penerimaan hasil penjualan dari hasil penjualan saham, obligasi dan pinjaman jangka panjang.
  • Pengeluaran untuk penarikan keperluan pemilik (prive)
  • Pengeluaran untuk pembelian saham, obligasi, pembayaran hutang jangka pendek dan lainnya.

Proses buat laporan arus kas berdasarkan perhitungan jumlah dari 3 komponen tersebut, kemudian dikurangkan dengan saldo kas awal untuk mengetahui jumlah kas bersih. Apa itu arus kas bersih?

Arus kas bersih adalah perbedaan antara total arus kas yang diterima dan total arus kas yang dibayarkan selama periode tersebut, yang menunjukkan apakah bisnis mengalami peningkatan atau penurunan kas dalam periode tersebut.

Metode Pembuatan Laporan Arus Kas

Perbedaan Laporan Arus Kas Metode Langsung Dan Tidak Langsung

Ada dua metode yang digunakan dalam membuat laporan arus kas, berikut diantaranya:

1. Metode Langsung (Direct Method)

Pertama adalah metode langsung atau direct method. Penyusunan laporan cash flow metode ini menyajikan secara rinci semua penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi selama periode tertentu dengan menggunakan data langsung dari buku besar.

Dalam metode ini pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan kelompok-kelompok aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional secara lengkap.

Seperti penerimaan kas dari pelanggan, pembayaran kepada pemasok, pembayaran untuk gaji karyawan, serta pengeluaran untuk pajak dan bunga. Dengan menyajikan data ini secara bruto, metode langsung memberikan informasi yang lebih mendetail kepada pengguna laporan keuangan.

Keunggulan dari metode ini adalah kemampuannya untuk membantu manajemen atau pihak eksternal dalam menganalisis pola arus kas perusahaan serta mempermudah estimasi arus kas di masa depan. Penyusunan laporan dengan metode ini memerlukan data langsung dari buku besar, seperti rincian transaksi kas yang tercatat.

Berikut format laporan arus kas metode langsung (direct method)

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)

Jika metode langsung fokus pada perbandingan laba rugi dan arus kas dari aktivitas operasional maka untuk metode tidak langsungnya ini lebih fokus pada hubungan laba bersih dari laporan laba rugi, neraca dan arus kas secara umum.

Penyesuaian ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh transaksi non-kas, seperti beban penyusutan, serta mengakomodasi perubahan dalam akun aktiva dan kewajiban lancar.

Sebagai contoh, kenaikan persediaan atau piutang usaha akan mengurangi arus kas, sedangkan kenaikan utang usaha akan menambah arus kas. Metode ini juga menyesuaikan keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap yang bersifat non operasional.

Keunggulan metode tidak langsung adalah lebih sederhana karena menggunakan data langsung dari laporan laba rugi dan menjelaskan hubungan antara laba bersih dengan arus kas dari aktivitas operasi, meskipun kurang memberikan rincian transaksi kas dibandingkan metode langsung.

Berikut format laporan arus kas metode tidak langsung:

Cara Membuat Laporan Arus Kas

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika metode yang dapat digunakan dalam membuat laporan cash flow ada dua yakni metode langsung dan tidak langsung, berikut beberapa tahapannya:

#Membuat Laporan Arus Kas Metode Langsung

Berikut langkah-langkah yang yang bisa Anda lakukan untuk membuat laporan cash flow perusahaan metode langsung:

1. Identifikasi Semua Arus Kas yang Terjadi

Langkah pertama untuk membuat laporan arus kas metode langsung adalah melakukan identifikasi semua arus kas yang terjadi selama periode akuntansi tersebut. Apa saja itu?

  • Penerimaan kas, termasuk penerimaan dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa, penerimaan pinjaman atau hibah, dan penerimaan lainnya yang bersumber dari aktivitas operasional perusahaan.
  • Pengeluaran kas, meliputi pembayaran kepada pemasok, pembayaran gaji karyawan, pembayaran bunga utang, pembayaran pajak, serta pengeluaran operasional lainnya.

2. Mengklasifikasikan Akun Kas

Setelah mengidentifikasi seluruh pengeluaran dan pemasukan kas, selanjutnya adalah mengklasifikasikan setiap arus kas ke dalam kategorinya, apakah transaksi tersebut masuk dalam kategori aktivitas operasi, aktivitas investasi atau aktivitas pendanaan.

BACA JUGA: Penggolongan Akun dalam Akuntansi dan Posisi Pencatatannya

3. Menghitung Arus Kas Bersih

Setelah mengklasifikasikan dan mencatat semua arus kas, langkah selanjutnya adalah menghitung arus kas bersih. Ini dilakukan dengan mengurangi total pengeluaran kas dari total penerimaan kas di setiap kategori (operasi, investasi, dan pembiayaan).

4. Menyusun Laporan Arus Kas

Terakhir, menyusun laporan cash flow berdasarkan data yang telah diklasifikasikan. Hasilnya akan memperlihatkan perubahan kas yang terjadi pada perusahaan selama periode tersebut, dengan rincian penerimaan dan pengeluaran kas yang lebih detail.

Sebagai contoh:

#Membuat Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Sedangkan untuk membuat laporan arus kas metode tidak langsung, cara pembuatannya dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Mulai dengan Laba Bersih

Berbeda dengan metode langsung yang dimulai dari mengidentifikasi transaksi aliran kas, metode tidak langsung ini disusun mulai dari laba bersih yang tercatat dalam laporan laba rugi perusahaan.

Laba bersih ini adalah angka yang menunjukkan keuntungan atau kerugian perusahaan setelah memperhitungkan semua biaya dan pendapatan.

2. Melakukan Penyesuaian untuk Pengaruh Non-Kas

Berikutnya, lakukan penyesuaian untuk transaksi yang tidak mempengaruhi kas. Misalnya, penyusutan atau amortisasi adalah pengeluaran yang tidak mempengaruhi kas, sehingga perlu ditambahkan kembali ke dalam laba bersih.

Tidak hanya itu saja, penyesuaian juga dapat dilakukan pada akun non kas lainnya seperti persediaan, piutang usaha, dan utang usaha.

3. Perubahan dalam Pos-Pos Neraca

Selanjutnya adalah menghitung perubahan dalam pos-pos neraca yang terkait dengan aktivitas operasional seperti piutang, persediaan, utang, dan beban yang belum dibayar dihitung. Perubahan ini akan mempengaruhi arus kas dari aktivitas operasional.

  • Kenaikan Piutang: Menyebabkan penurunan kas karena kas belum diterima.
  • Penurunan Utang: Menyebabkan penurunan kas karena utang dibayar.
  • Kenaikan Utang: Meningkatkan kas karena utang ditambah.

4. Menghitung Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi

Setelah melakukan penyesuaian tersebut, langkah berikutnya adalah menghitung arus kas bersih yang berasal dari aktivitas operasi dengan menjumlahkan hasil penyesuaian tersebut dengan laba bersih.

5. Menyusun Laporan Arus Kas

Langkah terakhir adalah menyusun laporan arus kas berdasarkan hasil perhitungan arus kas dari aktivitas operasi, serta menambahkan arus kas dari aktivitas investasi dan pembiayaan.

Laporan ini menunjukkan perubahan kas yang terjadi dalam periode laporan, dengan menunjukkan hubungan antara laba bersih dan arus kas yang dihasilkan oleh aktivitas operasional.

Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung dan Tidak Langsung

Agar lebih mudah memahami bagaimana cara membuat laporan arus kas metode langsung dan tidak langsung, Anda bisa memperhatikan contohnya di bawah ini, mulai dari penyusunan jurnalnya:

Diketahui, selama satu bulan PT Maju Jaya memiliki laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan sebagai berikut, maka laporan keuangannya adalah …

#Laporan Laba Rugi Februari 20xx

Laba Rugi

Laba rugi PT Maju Jaya (Credit: bee.id)

#Laporan Posisi keuangan Periode Januari 20xx dan Februari 20xx

Laporan Posisi Keuangan Atau Laporan Neraca 2 Periode

Laporan Posisi Keuangan Atau Laporan Neraca 2 Periode (Credit: bee.id)

BACA JUGA: Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana dari Jurnal Umum

Dikatahui dari laporan keuangan di atas, jika kondisi keuangan PT. Maju Jaya adalah sebagai berikut:

Dari laporan laba rugi bulan Februari:

  • Penjualan: Rp.750.000.000
  • Beban Operasional: Rp50.000.000
  • Penyusutan Aset: Rp0
  • Laba Bersih: Rp.600.000.000

Dari laporan Neraca

  • Penurunan piutang usaha Jan-Feb: Rp75.000.000
  • Penurunaan Persediaan Jan-Feb: Rp34.000.0000
  • Penurunan Utang Dagang Jan-Feb: Rp150.000.000
  • Penurunan Utang Bank Jan-Feb: Rp125.000.000

Dengan aktivitas investasi bulan Februari:

  • Pembelian Peralatan: Rp120.000.000
  • Penerimaan Utang Bank: Rp150.000.000
  • Pembayaran Dividen: Rp75.000.000

Maka contoh laporan arus kas metode tidak langsung dan langsungnya adalah sebagai berikut:

1. Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung

Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung

Contoh Laporan Arus Kas Metode Langsung (Credit: bee.id)

2. Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung

Contoh Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung (Credit: bee.id)

Buat Laporan Arus Kas Mudah dengan Beecloud

Kini Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan online Beecloud, Anda hanya perlu memasukkan data pengeluaran dan pemasukan bisnis dan laporan arus kas akan langsung jadi. Bisnis akan jadi lebih efisien, mudah dan menyenangkan.

Beecloud Untuk Pantau Cash Flow Dan Pengambilan Keputusan

Dimana manajemen keuangan yang lebih baik dengan Beecloud, Software Beecloud memberikan kemudahan dalam mengelola arus kas bisnis Anda. Dengan fitur-fitur lengkapnya, Anda dapat memantau penerimaan dan pengeluaran secara real-time, membuat perkiraan keuangan, dan mengidentifikasi tren yang dapat membantu Anda mengambil keputusan yang lebih baik.

Nah, sekian formasi tentang apa itu laporan arus kas, dari mulai pengertian, komponen, fungsi, metode, contoh dan cara membuatnya. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel selanjutnya 😊

Artikel Populer

[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Membahas tentang pembukuan di dalam usaha kecil tentu sangat penting. Selain menjadi media untuk mengatur keuangan usaha Anda juga bisa
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Contoh Laporan Keuangan Usaha Jasa Lengkap
Setiap perusahaan atau usaha apapun pasti memiliki laporan keuangan, termasuk untuk jenis laporan keuangan perusahaan jasa. Karena laporan ini bisa
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu