Salah satu kunci suksesnya bisnis adalah kualitas produk, semakin baik dan konsisten kualitas yang ditawarkan maka semakin terjamin juga keberlangsungan bisnisnya.
Oleh karena itu, memahami dan mengukur kualitas produk dengan cermat menjadi esensial bagi setiap perusahaan yang ingin mempertahankan dan memperluas pangsa pasar.
Mari bersama kita pelajari apa itu kualitas produk, indikator, faktor yang mempengaruhi hingga metode, dan cara yang digunakan untuk meningkatkannya, pada artikel di bawah ini!
Dalam bukunya Arinawati E & B. Suryadi (2021) menjelaskan jika kualitas produk adalah totalitas fitur dan karakteristik dari produk/ jasa yang memiliki kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan dengan jelas maupun secara implisit.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong dalam bukunya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 'Prinsip-prinsip Pemasaran', juga menjelaskan jika:
Kualitas produk adalah karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada seberapa kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diaplikasikan. Selain itu juga menjadi sarana positioning utama pemasaran yang memiliki dampak langsung kepada kinerja kepuasan pelanggan.
Sederhananya, kualitas produk adalah keseluruhan ciri, karakteristik, dan spesifikasi yang dimiliki suatu produk (barang atau jasa) yang membuatnya mampu memenuhi atau bahkan melebihi harapan konsumen.
Dengan kata lain, kualitas produk adalah sejauh mana produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Mulai dari kinerja, daya tahan, keamanan, estetika, kesesuaian, kenyamanan, kemudahan penggunaan dan nilai untuk diuangkan.
Menurut Asman Nasir (2021) dalam Maryati dan M.Khoiri (2022), ada 5 indikator kualitas produk, diantaranya adalah sebagai berikut:
Indikator kualitas produk yang pertama adalah mengacu pada seberapa baik produk memenuhi fungsinya dan sejauh mana produk tersebut sesuai dengan standar dan harapan yang telah ditetapkan. Kinerja produk mencakup efektivitas fungsi utama produk serta kualitas pelayanan yang diberikan.
Misalnya, dalam konteks produk elektronik, ini melibatkan seberapa cepat perangkat beroperasi dan apakah fitur-fiturnya berfungsi dengan baik sesuai dengan spesifikasi yang dijanjikan. Penilaian ini juga dapat digunakan sebagai acuan untuk perbaikan di masa depan.
Kemudian dari berbagai fungsi dan fitur yang disediakan oleh produk. Fitur produk adalah aspek yang sering kali menjadi daya tarik bagi pelanggan, karena fitur yang lebih lengkap atau unik dapat menambah nilai dan menarik minat konsumen.
Contohnya, smartphone dengan berbagai aplikasi dan kemampuan tambahan mungkin dianggap lebih menarik dibandingkan dengan yang hanya menawarkan fungsi dasar.
Selanjutnya dari keandalan dan daya tahan produk, mengacu pada seberapa lama produk dapat digunakan sebelum mengalami kerusakan atau penurunan performa. Seperti kemampuan produk untuk bertahan dalam penggunaan sehari-hari tanpa sering mengalami masalah.
Produk yang andal atau tahan lama memberikan kepastian kepada konsumen bahwa mereka tidak perlu sering mengganti atau memperbaiki produk tersebut, sehingga menambah nilai jangka panjang.
Selanjutnya adalah aspek-aspek yang mempengaruhi bagaimana produk dirasakan secara fisik dan visual. Ini mencakup penampilan, tekstur, warna, dan daya tarik estetika dari produk.
Karakteristik sensori berperan penting dalam pengalaman pengguna karena produk yang menarik secara visual dan nyaman untuk digunakan seringkali dianggap berkualitas tinggi.
Indikator kualitas produk terakhir adalah berkaitan dengan citra dan reputasi perusahaan serta produk dari sudut pandang etika.
Mulai dari bagaimana konsumen melihat perusahaan dalam hal tanggung jawab sosial, kepatuhan terhadap standar etika, dan dampak lingkungan dari produk.
Semakin baik profil etika perusahaan maka semakin meningkat juga kepercayaan kepercayaan konsumen.
Menurut Feigan Baum (2012) ada 9M faktor yang mempengaruhi kualitas produk, yakni: Market, Money, Management, Men, Motivation, Material, Machine dan Mecanization, Modern Information, dan Mounting Product Requirement.
Berikut penjelasan lengkapnya:
Faktor pertama adalah mengacu pada tuntutan dan kebutuhan pasar yang terus berkembang. Seiring dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, pelanggan semakin mengharapkan produk yang memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih baik.
Pasar yang lebih luas dan spesialisasi produk menuntut perusahaan untuk menjadi lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan. Perusahaan harus terus-menerus beradaptasi untuk memenuhi harapan pelanggan dan mempertahankan daya saing di pasar internasional.
Berikutnya adalah faktor finansial, hal ini mempengaruhi kualitas dalam hal investasi yang diperlukan untuk teknologi, otomatisasi, dan peralatan baru.
Persaingan yang meningkat dan fluktuasi ekonomi dapat mengurangi margin laba dan mendorong pengeluaran untuk proses produksi yang lebih efisien.
Pengelolaan biaya yang efektif, termasuk pengurangan barang afkiran dan pengulangan pekerjaan, sangat penting untuk meningkatkan kualitas sambil menjaga profitabilitas.
Kemudian adalah dari segi manajemen, yang melibatkan tanggung jawab yang terdistribusi di antara berbagai departemen, mulai dari:
Dalam hal ini manajemen harus dapat mengalokasikan tanggung jawab secara tepat dan mengatasi penyimpangan dari standar kualitas.
Faktor yang mempengaruhi kualitas selanjutnya adalah manusia, faktor ini mencakup keahlian dan pengetahuan yang diperlukan dalam proses produksi.
Dimana, kualitas produk yang dihasilkan sangat tergantung pada keterampilan teknis dan pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Semakin berpengetahuan dan berpengalaman tenaga ahli ini maka semakin baik pula kualitas yang dihasilkan.
Faktor berikutnya adalah motivasi, baik buruknya motivasi karyawan dapat mempengaruhi kualitasnya secara langsung.
Tingkat motivasi yang tinggi dapat mendorong pekerja untuk memberikan usaha maksimal dan perhatian terhadap detail, sementara motivasi yang rendah dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan efisiensi.
Faktor berikutnya adalah dari bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk. Dengan meningkatnya standar kualitas dan biaya produksi, bahan-bahan harus memenuhi spesifikasi yang ketat.
Penggunaan bahan yang tepat dan pengelolaan kualitas bahan yang baik adalah kunci untuk memastikan produk akhir memenuhi standar yang diinginkan.
Berikutnya dari segi mesin dan peralatan yang digunakan, mesin dan peralatan yang baik maka produk yang dihasilkan juga akan berkualitas baik.
Mesin yang modern dan teknologi yang mutakhir memungkinkan presisi dan konsistensi dalam proses produksi, mengurangi resiko cacat atau ketidaksesuaian produk.
Metode informasi modern merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan sistem digital terkini untuk mengelola, memproses, dan menganalisis data dalam konteks produksi dan manajemen kualitas.
Dengan modernisasi metode informasi dan penggunaan data yang akurat, perusahaan dapat memantau kualitas produknya dengan lebih baik, begitu pula ketika pengambilan keputusan yang mendukung kualitas produk.
Persyaratan proses produksi mengacu pada kebutuhan dan standar yang semakin meningkat dalam desain dan pembuatan produk. Seiring dengan perkembangan teknologi dan ekspektasi pelanggan, persyaratan ini menjadi lebih ketat dan kompleks.
Ada beberapa pengaruh baik buruknya kualitas produk terhadap keberlangsungan bisnis, berikut diantaranya:
Berikut beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengukur kualitas produk:
Six Sigma adalah metode manajemen kualitas yang berfokus pada pengurangan cacat dan variabilitas dalam proses produksi untuk meningkatkan kualitas produk.
Metode ini menggunakan pendekatan berbasis data dan statistik untuk mencapai tingkat kualitas yang sangat tinggi, biasanya didefinisikan sebagai kurang dari 3,4 cacat per satu juta kesempatan.
Kemudian ada ISO (International Organization for Standardization), yakni organisasi yang mengembangkan dan menerbitkan standar internasional untuk berbagai aspek kualitas dan manajemen.
Beberapa standar ISO yang relevan untuk pengukuran kualitas produk adalah:
Lean Manufacturing adalah metode yang berfokus pada penghapusan pemborosan dalam proses produksi untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produk. Prinsip utama Lean Manufacturing meliputi:
Lean Manufacturing membantu meningkatkan kualitas dengan mengurangi variasi dan meningkatkan proses produksi.
Dari seluruh penjelasan di atas, ada beberapa cara dan tips yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk, berikut diantaranya:
Untuk meningkatkan kualitas sebuah produk, langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah melakukan riset pasar untuk memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan secara mendalam.
Riset ini bisa Anda lakukan dengan cara survei, wawancara, analisis data pelanggan dan lain sebagainya. Dengan memahami pelanggan, perusahaan bisa lebih efektif dalam menyesuaikan fitur, desain, dan kualitas produk untuk memenuhi permintaan yang tepat.
Berikutnya adalah dengan cara meningkatkan kualitas proses produksi. Anda dapat melakukan pemeriksaan kualitas produksi secara rutin untuk mengurangi cacat, meningkatkan efisiensi, dan meminimalkan pemborosan.
Dalam hal ini Anda dapat mengimplementasikan berbagai metode seperti SIO, SIx Sigma, Lean Manufacturing dan lain sebagainya. Dengan proses produksi yang lebih baik, perusahaan dapat menghasilkan produk yang konsisten dan berkualitas tinggi, yang pada akhirnya meningkatkan kepuasan pelanggan.
Selanjutnya adalah memilih bahan baku yang berkualitas juga, dimana produk yang berkualitas sebagian besar juga dihasilkan oleh penggunaan bahan baku yang berkualitas pula.
Bahan baku yang baik memastikan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi standar kualitas tetapi juga memiliki daya tahan dan performa yang diharapkan oleh pelanggan.
Selain itu, dengan memastikan bahan baku yang berkualitas, perusahaan dapat menghindari masalah yang mungkin timbul dari bahan yang buruk dan menghasilkan produk yang lebih baik.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, salah satu faktor yang yang mempengaruhi kualitas produk adalah kualitas manusianya. Oleh sebab itu, cara salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk adalah dengan memberikan pelatihan dan pengembangan SDM.
Karyawan yang terampil dan berpengetahuan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap proses produksi dengan mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisiensi.
Dengan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan karyawan, perusahaan dapat memastikan bahwa timnya memiliki kemampuan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan standar produk.
Cara terakhir adalah dengan menggunakan aplikasi pembukuan online seperti Beecloud dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas produk dengan mengelola aspek keuangan dan administrasi bisnis secara lebih efisien.
Aplikasi ini membantu dalam memantau dan menganalisis data keuangan secara real-time, mengelola inventaris, serta memastikan pencatatan yang akurat.
Sehingga perusahaan dapat mengurangi risiko kesalahan manusia dan mendapatkan wawasan yang lebih baik mengenai arus kas, pengeluaran, dan keuntungan, yang memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih terinformasi terkait anggaran dan alokasi sumber daya.
Klik banner di atas dan tingkatkan kualitas bisnis Anda dengan manajemen bisnis yang baik bersama Beecloud!