Pastinya pernah mendengar istilah kredit sebelumnya, bukan? Apa pengertian kredit di dalam dunia usaha atau perusahaan? kredit adalah aset pengeluaran alias kebalikan dari debit. Pembayaran yang belum dilunasi juga termasuk item kredit.
Kehadirannya tidak selalu dicap buruk oleh masyarakat, nyatanya kredit pun mempunyai sejumlah kegunaan positif. Sebelum itu, sudahkah Anda tahu apa saja jenis-jenis kredit dan apa saja kelebihan dan kekurangannya bagi pebisnis? Mari bedah jawabannya di bawah ini!
Kredit berasal dari kata ‘credere’ yang dalam bahasa Indonesia berarti tagihan atau pinjaman uang yang telah disepakati oleh satu pihak dengan bank. Debitur diwajibkan untuk melunasi pinjaman tersebut beserta bunga dalam jangka waktu yang telah disetujui bersama.
Sedangkan dalam akuntansi, kredit diartikan sebagai transaksi yang keluar dari perusahaan. Kehadirannya mendampingi kolom debit atau transaksi yang masuk. Kolom kredit biasanya berada pada sisi kanan dari buku akun.
Apabila ada aset yang berada pada kolom kredit, itu artinya keuangan perusahaan sedang mengalami penyusutan.
Setelah mengetahui pengertian kredit dari perspektif akuntansi maupun perbankan, pastikan juga mengetahui jenis-jenis kredit yang ada saat ini. Kredit dikelompokkan lagi berdasarkan jangka waktu, jenis dan kegunaannya. Simak pembahasan berikut untuk lebih jelasnya:
Kredit ini memiliki tenor cicilan rata-rata maksimal 1 tahun. Kebanyakan proyek yang mendapatkan kredit ini adalah proyek yang bisa menghasilkan keuntungan dalam waktu singkat. Misalnya, kegiatan pertanian yang bisa dipanen selama lebih dari sekali dalam 1 musim.
Jenis kredit yang kedua mempunyai tenor cicilan minimal 1 tahun dan maksimal 3 tahun. Kredit ini biasanya diberikan kepada pemilik UMKM dengan nilai kredit di bawah Rp100 juta.
Memiliki tenor cicilan paling panjang ini memungkinkan debitur untuk membayar secara berangsur selama 5 tahun atau lebih.
Pada kebanyakan kasus, kredit ini dikhususkan kepada usaha-usaha yang membutuhkan waktu lama untuk menghasilkan keuntungan, seperti perkebunan karet atau kelapa sawit.
Salah satu ketetapan dari kredit ini yaitu debitur bisa menarik dana dari rekening koran dalam jumlah yang ditetapkan oleh bank. Besar kecilnya bunga pinjaman dihitung per hari berdasarkan baki debit (outstanding credit).
Pada installment loan atau kredit installment, biaya angsuran pokok dan bunga pinjaman akan terus menurun sesuai jadwal waktu yang telah disepakati bersama. Dengan begitu, total angsuran menjadi konstan selama berlangsungnya masa pinjaman.
Pinjaman ini diberikan oleh bank kepada debitur yang membutuhkan bantuan modal kerja usaha. Debitur bisa mengajukan pinjaman dengan tujuan membeli barang dagangan.
Sementara kredit satu ini diberikan kepada debitur yang membutuhkan bantuan investasi terhadap usahanya. Contoh bantuan yang diberikan bank seperti pembelian mesin, pembangunan, hingga penyiapan infrastruktur.
Nama lain dari jenis kredit ini yaitu personal loan. Bank yang memberikan pinjaman ini bertujuan untuk membantu kebutuhan konsumsi debitur. Konsumsi yang dimaksud bisa meliputi pinjaman untuk pendidikan, pembelian kendaraan, hingga pelunasan KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Jangan sampai tertukar antara kredit dan debit dalam akuntansi. Nota kredit adalah dokumen yang sama pentingnya dengan nota debit. Terkadang beberapa orang masih mengira keduanya sama, padahal ada perbedaan yang jelas, yaitu:
Ini merupakan aset pengurangan utang yang disebabkan penurunan harga atau retur oleh pembeli. Nota debit dibuat sebagai bukti dari transaksi tersebut. Nota debit biasanya dipakai untuk bukti pengurangan utang usaha pembeli.
Sedangkan kredit adalah aset pengurangan piutang. Nota kredit dibuat oleh penjual untuk bukti bahwa piutang yang ditagihkan kepada pembeli sudah berkurang.
Baca Juga: Nota Kredit adalah: Fungsi, Manfaat, Contoh dan Perbedaannya
Sebagaimana penjelasan tentang apa itu kredit di atas, penggunaannya tidak bisa dipisahkan dari debit. Keduanya sama-sama dibutuhkan dalam akuntansi untuk mengelola aset dengan akurat dan tepat. Berikut beberapa penggunaan fungsi dari keduanya:
Beban
Disebut juga dengan istilah expenses. Di dalam ilmu akuntansi, beban ialah perbelanjaan yang wajib dilakukan agar usaha bisa terus berjalan. Beban akan semakin berkurang ketika dikreditkan dan semakin bertambah jika didebitkan.
Fungsi kedua yaitu sebagai aset. Arti aset sendiri adalah harta yang tidak lancar maupun lancar. Harta yang lancar memiliki sifat likuid alias mudah dicairkan. Contohnya yaitu piutang usaha, kas, sewa bayar di muka dan lain sebagainya.
Baca Juga: Piutang: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Prosedur Pencatatannya
Sedangkan, aset tidak lancar mengacu pada barang-barang, seperti kendaraan, peralatan kantor hingga mesin. Apabila aset tidak lancar bertambah, maka aset akan dimasukkan ke dalam debit.
Ketika aset tidak lancar bertambah secara nilai dan dikreditkan, maka itu menjadi akumulasi. Ketika berada di neraca, akumulasi dapat mengurangi nilai aset tetap, seperti alat-alat atau kendaraan kantor.
Itulah pentingnya mencatat akumulasi dari alat-alat atau kendaraan, sehingga memudahkan penilaian aset yang rugi atau untung saat dijual.
Penggunaan berikutnya melibatkan ekuitas dan akun utang. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mendapatkan pinjaman dari suatu bank untuk keperluan modal usaha. Besaran uang yang dipinjam mencapai Rp50.000.000.
Itu artinya, kas perusahaan telah mengalami pertambahan Rp50.000.000. Hubungan debit dan kredit tersebut nantinya diumpamakan dengan sebab akibat.
Tujuan pembayaran kredit dalam bisnis adalah untuk memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam proses pembayaran kepada pelanggan atau konsumen yang membutuhkan produk atau layanan bisnis tersebut. Dalam banyak kasus, pembayaran kredit dapat memungkinkan pelanggan untuk membeli produk atau layanan yang sebaliknya mungkin tidak mampu mereka beli jika harus membayar tunai secara penuh.
Selain itu, pembayaran kredit dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan bisnis dengan menarik pelanggan yang tidak memiliki uang tunai yang cukup untuk membeli produk atau layanan secara tunai.
Pembayaran kredit dapat membantu bisnis membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan, karena pelanggan yang menggunakan opsi pembayaran kredit cenderung lebih cenderung untuk kembali berbelanja di bisnis tersebut di masa depan.
Namun, penting untuk diingat bahwa pembayaran kredit juga dapat menyebabkan risiko bagi bisnis, seperti penundaan pembayaran atau ketidakmampuan pelanggan untuk membayar utang mereka. Oleh karena itu, bisnis harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum menawarkan opsi pembayaran kredit dan mengelola risiko yang terkait dengan hal itu.
Penting juga untuk mencatat setiap pembayaran kredit yang Anda terima. Sehingga Anda bisa tahu mana saja kredit yang sudah terbayar lunas, terbayar sebagian atau belum terbayar. Untuk melakukan pencatatan ini, Anda membutuhkan software akuntansi seperti Beecloud.
Di Beecloud dilengkapi laporan untuk memantau piutang dari semua customer Anda. Dan bisa juga mengatur limit kredit per customer. Misal customer A hanya boleh kredit penjualan maksimal senilai Rp. 10 juta.
Sejumlah pebisnis telah menambahkan sistem kredit ke dalam sistem pembayaran. Ini memudahkan transaksi serta membuka peluang konsumen baru bagi usaha. Di sisi lain, ada kekurangan dari sistem kredit. Mari pahami pro dan kontra pembayaran ini bagi pebisnis sebagai berikut:
Kredit memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi. Mereka tidak perlu membawa uang tunai yang mana bisa mengancam keamanan diri. Cukup membawa kartu di dalam dompet saja. Transaksi lebih cepat, aman dan praktis.
Para pengguna kartu kredit biasanya tertarik untuk membeli di tempat yang menyediakan pembayaran tersebut. Mereka juga diuntungkan dengan perolehan poin-poin dari transaksi kartu kredit. Dengan mengintegrasikan sistem kredit, berarti Anda memperluas target pasar.
Dengan pemikiran bahwa pelanggan bisa membeli apa saja yang diinginkannya, tidak sulit untuk mendorong pelanggan agar berbelanja lebih. Terkadang mereka berpikir yang penting bisa memiliki barang tersebut, sedangkan pembayarannya bisa dipikirkan belakangan.
Di balik keuntungannya, pebisnis juga perlu membayarkan merchant fee terhadap penyedia kredit. Ini bisa menurunkan keuntungan. Oleh karena itu, pikirkan matang-matang sebelum memutuskan menggunakan sistem kredit.
Istilah kredit memiliki banyak arti. Di dalam akuntansi, pengertian kredit adalah kebalikan dari debit. Kredit juga bisa diartikan sebagai sistem pembayaran. Dengan memahami kegunaan kredit dalam akuntansi, Anda dapat menciptakan manajemen bisnis yang lebih efektif dan efisien.