Konsep kewirausahaan bukan hanya tentang uang dan keuntungan, tetapi juga tentang menciptakan nilai, memecahkan masalah, dan memberikan dampak positif bagi dunia.
Adapun pengertian kewirausahaan sendiri adalah proses melakukan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan inovatif untuk memberikan nilai lebih dan bermanfaat bagi orang lain.
Pahami dan pelajari lebih lanjut tentang apa saja konsep wirausaha, aspek dan informasi lainnya, pada artikel berikut ini!
Kewirausahaan seringkali diartikan dengan memulai bisnis sendiri. Konsep kewirausahaan sendiri pertama kali sekitar pada abad 17 dan terus melalui evolusi hingga saat ini.
Peter Drucker (1909-2005) mengutip dari pustaka.ut.ac.id, juga penjelasan kila seorang wirausahawan digambarkan sebagai orang yang benar-benar melakukan perubahan, merespon dan memanfaatkannya menjadi peluang.
Baca Juga: Pengertian, Jenis-Jenis Wirausaha dan Contohnya
Oleh karena itu, ada 5 konsep dasar kewirausahaan yang perlu dipahami, yakni:
Konsep kewirausahaan yang pertama adalah kelincahan atau agility, kelincahan yang dimaksud adalah Kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar, teknologi, dan kondisi lingkungan.
Dimana, seorang wirausaha diharuskan mampu mengidentifikasi peluang baru, menyesuaikan strategi, dan berinovasi untuk tetap kompetitif. Contoh sederhananya, mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi bisnis.
Berikutnya adalah kemampuan untuk bertahan dan bangkit dari kegagalan, tantangan, dan hambatan. Wirausahawan perlu memiliki semangat pantang menyerah, kegigihan, dan kemampuan untuk belajar dari kegagalan.
Sebab, kegagalan dalam bisnis adalah hal yang umum dan lumrah terjadi, bertahan atau tidaknya bisnis tergantung dengan bagaimana cara Anda dalam bangkit kembali dan mengambil pelajaran dari apa yang terjadi.
Selanjutnya, adalah fleksibilitas. Bisnis bukan sebuah hal yang paten, teori dan praktek seringkali berbeda, kondisi yang dihadapi juga beragam.
Oleh sebab itu, pelaku usaha perlu memiliki kemampuan untuk berubah dan menyesuaikan dengan situasi yang tak terduga, tidak kaku dan bersedia untuk mengubah strategi, jika dinilai sudah tidak relevan lagi.
Selanjutnya adalah kekuatan, lebih tepatnya kemampuan untuk memimpin, mempengaruhi, dan memotivasi orang lain. Termasuk keterampilan komunikasi yang baik, dan kemampuan untuk membangun tim yang solid.
Terakhir adalah kemampuan untuk bertindak cepat dan tepat dalam mengambil keputusan dan mengambil tindakan. Cepat dan tepat dalam memanfaatkan peluang, mengatasi masalah, dan menjalankan operasi bisnis secara efisien.
Dalam praktek kewirausahaan ada 6M unsur dasar, yakni man, money, material, machine, method, dan market. Keenam unsur ini saling terkait dan berinteraksi satu sama lain, membentuk fondasi yang kokoh bagi kelangsungan dan pertumbuhan usaha.
Berikut penjelasannya:
Unsur pertama adalah manusia, merujuk pada tenaga kerja atau sumber daya manusia yang terlibat dalam proyek atau operasi bisnis.
Termasuk keterampilan, pengetahuan, motivasi, dan produktivitas karyawan. Manajemen manusia mencakup aspek-aspek seperti rekrutmen, pelatihan, pengembangan, dan motivasi.
Selanjutnya adalah money atau modal, yang merupakan aspek keuangan dari operasi bisnis atau proyek. Mencakup modal yang diperlukan untuk memulai atau menjalankan bisnis.
Serta pengeluaran rutin dan investasi untuk pertumbuhan dan pengembangan. Manajemen keuangan melibatkan perencanaan anggaran, pengelolaan arus kas, pengelolaan risiko keuangan, dan lain-lain.
Berikutnya adalah material atau bahan baku, mencakup semua bahan atau komponen yang dibutuhkan untuk produksi barang atau penyediaan layanan.
Adapun manajemen material ini melibatkan perencanaan persediaan, pengadaan, pengelolaan persediaan, dan pemantauan kualitas bahan baku.
Kemudian ada machine, atau peralatan, teknologi, dan infrastruktur yang digunakan dalam proses produksi atau penyediaan layanan.
Peralatan ini memerlukan pemeliharaan, pemantauan kinerja, penggantian peralatan, dan investasi dalam teknologi baru.
Selanjutnya ada metode, yakni proses atau cara kerja yang digunakan dalam menjalankan operasi bisnis atau proyek. Termasuk prosedur operasional standar, metode produksi, strategi pemasaran, dan proses manajemen proyek.
Terakhir adalah pasar, mengacu pada lingkungan eksternal dimana bisnis atau proyek beroperasi, termasuk pelanggan, pesaing, dan faktor-faktor pasar lainnya.
Dalam prakteknya, manajemen pasar ini memerlukan analisis pasar, segmentasi pasar, penetapan harga, pemasaran, dan strategi distribusi untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta memenangkan pangsa pasar.
Bagaimana cara membangun kewirausahaan? Mengutip dari laman djkn.kemenkeu.go.id, berikut beberapa tahapannya:
Langkah pertama dalam membanun sebuah usaha adalah dengan menentukan produk apa yang akan dikembangkan nantinya. Pemilihan produk ini isa berdasarkan keahlian, trend atau peluang yang ada.
Langkah berikutnya adalah menentukan target pasar, yakni 'seorang' yang akan kita sasar untuk membeli produk kita. Dalam hal ini Anda bisa memulainya dengan cara melakukan analisis pasar untuk mendapatkan hasil yang efektif dan akurat.
Baca Juga: Strategi Menentukan Target Pasar yang Wajib Anda Ketahui
Selanjutnya menguji kelayakan produk kita, apakah siap dan layak untuk dipasarkan atau tidak. Selain dari segi produk, ada 3 hal lainnya yang perlu diperhatikan dalam proses ini.
Pertama adalah biaya investasi, kemudian biaya modal dan terakhir adalah perkiraan jumlah kas masuk. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa produk tidak hanya memiliki potensi untuk berhasil di pasar, tetapi juga secara finansial dapat berkelanjutan dan menguntungkan bagi perusahaan.
Berikutnya adalah menyusun struktur manajemen bisnis, manajemen bisnis ini dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional bisnis nantinya.
Struktur manajemen bisnis sendiri ada dua jenis, yakni struktur manajemen sederhana dan rumit, kedua jenis ini biasanya dibedakan dari peran pemilik usaha dalam proses produksi.
Selain itu, struktur manajemen ini juga harus melibatkan manajemen keuangan, operasional, pemasaran dan sejenisnya.
Selanjutnya adala modal modal ini tidak hanya berupa modal uang saja. Sebab, memulai bisnis tidak hanya membutuhkan modal finansial, tetapi juga tenaga dan waktu. Modal tenaga dan waktu dapat tersedia jika ada keinginan yang kuat untuk memulai bisnis.
Terakhir adalah membentuk usaha, adapun bentuk usaha ini bisa berupa Commanditaire Vennootschap (CV), Perseroan Terbatas (PT) dan lain sebagainya.
Untuk lebih memahami apa itu konsep kewirausahaan, berikut beberapa pertanyaan umum terkait konsep kewirausahan dan jawabannya.
Dengan memahami konsep kewirausahaan, pelaku usaha akan lebih mudah dalam memahami bagaimana cara menciptakan dan mengelola bisnis, mempromosikan inovasi, dan mengatasi tantangan yang terkait dengan memulai dan menjalankan usaha.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan dalam wirausaha, seperti kurangnya perencanaan bisnis yang baik, kurangnya modal dan sumber daya, ketidakmampuan mengelola risiko, persaingan pasar yang sengit, dan kurangnya adaptasi terhadap perubahan pasar.
Adapun faktor yang dapat menunjang keberhasilan wirausaha secara umum adalah visi yang jelas dan tujuan yang kuat, kemampuan untuk mengidentifikasi peluang pasar yang menguntungkan, keterampilan kepemimpinan dan manajemen yang baik, kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, serta kemampuan untuk membangun hubungan dan jaringan yang kuat.