Bee.id - Produk wadah penyimpanan populer asal Amerika Sekirat (AS) Tupperware terancam bangkrut karena kondisi keuangan semakin memburuk dan mengumumkan kemungkinan tidak bisa melanjutkan bisnis karena kekurangan dana.
Mengutip dari Fortune pada (Rabu, 12/04/2023) jika manajemen Tupperware telah menggandeng penasihat keuangan untuk membantu penggalangan dana karena adanya keraguan kemampuan dalam melanjutkan bisnis.
“Perusahaan telah berusaha melakukan segala daya guna mengurangi dampak dari peristiwa yang terjadi baru-baru ini. Dan kami mengambil tindakan segera mungkin untuk mencari biaya tambahan dan menangani posisi keuangan kami,” ungkap Miguel Fernandez selaku CEO Tupperware Brands dikutip dari Daily Mail UK.
Pada masa pandemi covid 19 lalu, tupperware menjadi produk yang paling diminati bahkan total dari penjualannya melonjak 4 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini berubah secara drastis ketika pandemi sudah mereda.
Mengutip dari Republika.co.id Miguel Fernandez mempercayai jika perusahaan sedang mengalami fase baru pasca pandemi baru yang membahagiakan. Namun, perusahaan memiliki kendala dalam pengelolaan uang tunai dan kesalahan penyajian laba sehingga terlambat dalam mengajukan laporan tahunan.
Selain alasan tesebut Neil Saunders selaku Direktur Pelaksana Global Data Retail sekaligus Analisis Ritel melansir dari CNNIndonesia.com menyatakan jika, ada beberapa masalah yang cukup merugikan Tupperware akhir-akhir ini seperti turunnya penjualan dan produk yang cenderung ketinggalan zaman.
“Beberapa masalah merugikan tupperware, termasuk penurunan tajam penjual, penurunan konsumen produk rumah tangga, dan merek mereka yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen muda,” ungkap Neil Saunders.
Terlepas dari huru hara kerugian dan kebangkrutan, salah satu supplier Tupperware Indonesia di kota Bandung mengungkapkan belum merasakan dampak dari krisis perusahaan pusat. Ia juga menambahkan jika tidak mengalami kesulitan melakukan restock dan penjualan terbilang cukup stabil.
“Saat ini normal-normal saja penjualan tidak berdampak. Penjualan juga masih cukup normal, sekitar 100 pcs per bulan dan stok selalu tercukupi,” ujarnya enggak menyebut nama saat dihubungi salah satu wartawan Kontan.co.id pada (Rabu, 12/04/2023)
Menanggapi kabar Tupperware terancam bangkrut, warganet Indonesia tak tertinggal menyampaikan beberapa kisah nostalgia sebagai pengguna Tupperware di laman Twitter.
“Jadi inget pulang diklat mak langsung tanya tupperware mana? apesnya gue lupa ketinggalan di sekolah, akhirnya nitip ke temen tolong bawain balik. pas temen sampe rumahnya langsung dijemput itu tupperware, anaknya capek bukannya nyuruh makan atau mandi dulu nanya aja engga,” tulis pemilik akun @lalalalisda_