Memiliki kemampuan dalam komunikasi interpersonal penting dalam dunia bisnis, khususnya bagi pelaku usaha sendiri, dimana mereka perlu melakukan berkomunikasi secara efektif dengan kolega, atasan, klien, dan mitra bisnis untuk membangun hubungan yang kuat.
Dengan memahami dinamika komunikasi interpersonal, bisnis dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, mendorong kolaborasi yang berkelanjutan, dan memperkuat kepercayaan di antara rekan kerja dan mitra bisnis.
Mari kita pahami bersama tentang peran penting komunikasi interpersonal dalam bisnis, mulai dari pengertian, manfaatnya, tips untuk meningkatkannya, hingga contoh penerapannya dalam berbagai situasi.
Secara teori, komunikasi interpersonal menurut Malcolm R. Parks dalam buku Teori Komunikasi Antarpribadi (2011) karya Budyatna dan Leila Mona Geniem adalah bentuk komunikasi yang diatur oleh norma relasional, dimana norma ini adalah sebuah hubungan yang dikembangkan dan dipelihara hanya pada hubungan yang akrab dan dekat.
Sedangkan menurut Joseph A Devito dalam buku komunikasi interpersonal (2011) karya Sunarto Aw, jika pengertian komunikasi interpersonal adalah pengiriman pesan dari seorang untuk diterima orang lain maupun kelompok orang dalam jumlah kecil dengan kesempatan mengumpan balik secepatnya dan memiliki beragam efek yang dapat ditimbulkan.
Secara sederhananya, komunikasi interpersonal atau komunikasi tatap muka, adalah pengiriman pesan yang dilakukan satu atau kelompok komunikator yang dibentuk dari adanya norma dengan kesempatan umpan balik yang akan menimbulkan berbagai efek, seperti rasa saling percaya, suportif, dan saling terbuka.
Mengapa Pebisnis Perlu Memahami Komunikasi Interpersonal? Sebab, bagi pebisnis, komunikasi interpersonal bukan hanya sekedar pertukaran informasi, tetapi juga sebuah seni untuk membangun hubungan dan mencapai tujuan.
Berikut beberapa alasan mengapa pebisnis perlu memahami komunikasi interpersonal:
Komunikasi interpersonal yang efektif memungkinkan pebisnis untuk membangun hubungan yang kuat dengan kolega, atasan, klien, dan mitra bisnis.
Hubungan yang kuat ini akan meningkatkan kepercayaan, kerjasama, dan loyalitas, yang pada akhirnya akan mengantarkan pada kesuksesan bisnis.
Selanjutnya, dengan komunikasi yang jelas dan efektif dapat membantu menyelesaikan tugas dan proyek dengan lebih cepat dan efisien.
Kesalahpahaman dan miskomunikasi yang sering terjadi akibat komunikasi yang buruk dapat dihindari, sehingga menghemat waktu dan sumber daya.
Berikutnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Karena, dengan komunikasi yang baik pebisnis dapat memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan lebih baik, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih memuaskan.
Konflik dan perbedaan pendapat merupakan hal yang wajar dalam dunia bisnis. Pebisnis dengan kemampuan komunikasi interpersonal yang baik dapat menyelesaikan konflik dan perbedaan pendapat dengan cara yang konstruktif dan damai.
Terakhir, dengan komunikasi yang baik juga dapat menjadikan pelaku bisnis mampu bernegosiasi, yang nantinya akan sangat berpengaruh mengenai bagaimana cara pelaku bisnis dalam membantun mitra bisnis, memahami kemapan dan keinginan konsumen hingga melakukan deal dengan pelanggan.
Baca Juga: Begini Teori Perilaku Konsumen, Pebisnis Wajib Tahu!
Sebelum membahas lebih dalam mengenai interpersonal dalam bisnis, mari kita bedah dulu dua istilah yang sering dianggap sama, yakni interpersonal dan intrapersonal. Keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Masih dalam buku Komunikasi Interpersonal (2011) karya Sunarto AW, komunikasi interpersonal memiliki 5 ciri utama, yakni:
Pertama, adalah arus pesan dua arah yang menandai komunikasi yang berlangsung secara saling bertukar antara sumber pesan dan penerima.
Hal ini memungkinkan peran sebagai komunikator atau komunikan dapat berganti secara cepat, memungkinkan arus pesan dua arah terjadi secara berkelanjutan.
Selanjutnya, suasana informal menjadi ciri khas lainnya, di mana hubungan pertemanan menjadi pendekatan yang umum antara individu dalam komunikasi interpersonal, memungkinkan percakapan intim dan forum komunikasi informal menjadi pilihan yang umum.
Selain itu, umpan balik segera merupakan hal penting karena memungkinkan pesan verbal maupun nonverbal untuk segera diketahui oleh para pelaku komunikasi.
Kemudian, peserta komunikasi cenderung berada dalam jarak yang dekat, baik fisik maupun psikologis, guna memperkuat keintiman secara psikologis yang didukung oleh kedekatan fisik antar individu dalam satu lokasi.
Terakhir, pengiriman dan penerimaan pesan secara simultan dan spontan baik secara verbal maupun nonverbal memungkinkan para pelaku komunikasi untuk mengoptimalkan manfaat dan kekuatan pesan yang disampaikan.
Menurut Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (2011), komunikasi interpersonal dikelompokkan menjadi beberapa bentuk berdasarkan sifatnya, yakni:
Bentuk komunikasi interpersonal pertama adalah komunikasi diadik, yang biasa dilakukan oleh dua orang. Bentuk komunikasi ini dikelompokkan dalam tiga bentuk komunikasi diadik menurut Pace, yaitu percakapan, dialog, dan wawancara.
Percakapan biasanya bersifat informal dan bersahabat, sementara dialog lebih intim, dan wawancara cenderung lebih serius.
Contoh komunikasi diadik termasuk komunikasi antara pasutri, guru dengan murid, pimpinan dengan bawahan, dll. Komunikasi diadik dapat bersifat tertutup, seperti dalam proses interogasi, atau terbuka, seperti antara dokter dan pasien.
Selanjutnya adalah komunikasi kelompok kecil, komunikasi bentuk ini melibatkan tiga orang atau lebih dalam interaksi tatap muka. Contoh interaksi tersebut meliputi percakapan, diskusi, musyawarah, dan lain-lain.
Kelompok kecil ini memiliki anggota yang sedikit dan saling mengenal satu sama lain dengan baik, sehingga komunikasi antar anggota bersifat unik.
Terakhir adalah komunikasi interpersonal efektif, komunikasi ini terjadi ketika hambatan-hambatan dalam komunikasi dapat diatasi dengan baik.
Menurut Hardjana, komunikasi interpersonal dianggap efektif ketika penerima pesan memahami maksud pengirim pesan dan bertindak sukarela tanpa paksaan.
Komunikasi interpersonal yang efektif memberikan keuntungan pada kedua belah pihak dengan membentuk dan menjaga hubungan baik antar individu, menyampaikan pengetahuan atau informasi, mengubah sikap dan perilaku, serta memecahkan masalah hubungan antar manusia, termasuk membangun mitra bisnis.
Baca Juga: Mengenal Mitra Usaha dalam Bisnis, Manfaat dan Contohnya
Dalam dunia bisnis, memiliki keterampilan interpersonal yang kuat merupakan aset penting untuk kesuksesan. Berikut adalah beberapa keterampilan dasar interpersonal yang perlu dimiliki oleh pebisnis:
Berikut adalah beberapa penerapan contoh komunikasi interpersonal dalam bisnis:
Contoh situasinya adalah ketika seorang manajer penjualan melakukan pertemuan tatap muka dengan klien potensial untuk membahas solusi produk atau layanan yang ditawarkan. Selama pertemuan, mereka berkomunikasi secara langsung untuk memahami kebutuhan dan keinginan klien, menjelaskan fitur produk atau layanan, serta menegosiasikan syarat-syarat kontrak.
Selanjutnya, ketika tim proyek di sebuah perusahaan teknologi mengadakan diskusi reguler untuk membahas perkembangan proyek, menyelesaikan masalah, dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya.
Seorang manajer melakukan sesi coaching dengan anggota timnya untuk membahas kinerja individu, menetapkan tujuan, dan memberikan umpan balik.
Dalam sesi ini, mereka berkomunikasi secara pribadi untuk memahami kekuatan, kelemahan, dan peluang pengembangan anggota tim, serta menyusun rencana aksi untuk meningkatkan kinerja.
Berikutnya, contoh komunikasi interpersonal dalam proses negosiasi kontrak, dimana ketika dua perusahaan melakukan negosiasi kontrak untuk kemitraan bisnis baru. Para perwakilan dari kedua belah pihak bertemu untuk berdiskusi tentang persyaratan, harga, dan kondisi kontrak.
Mereka berkomunikasi secara langsung untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dan menetapkan kerangka kerja kerjasama yang jelas.
Contoh selanjutnya adalh ketika melakukan presentasi produk, dmana seorang wakil penjualan melakukan presentasi produk di depan calon pelanggan di sebuah acara pameran industri.
Dalam presentasi ini, mereka berkomunikasi dengan memaparkan fitur, keunggulan, dan manfaat produk secara persuasif, menjawab pertanyaan dari audiens, dan menjalin hubungan dengan calon pelanggan untuk membangun minat dan kepercayaan.
Dengan memahami komunikasi interpersonal ini, pebisnis dapat meningkatkan kualitas hubungan, meningkatkan kinerja tim, serta memperoleh kesuksesan dalam bisnis. Jangan lupa juga untuk terus optimalkan bisnis Anda dengan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, bisnis aman bosnya bisa jalan-jalan!