Logo Bee Web

Komponen Sistem Pembayaran: Tujuan, Jenis dan Contohnya

Komponen sistem pembayaran; regulator, penyelenggara, infrastruktur, instrumen, pengguna, saluran pembayaran dan sistem transfer dana.
Penulis: Rizal Arisona
Kategori: ,
Dipublish Tgl: Tuesday, 19 December 2023

Dalam dunia modern ini, kita sering mendengar istilah komponen sistem pembayaran ketika berbicara tentang transaksi keuangan.

Tetapi, pernahkah Anda pernah bertanya-tanya bagaimana uang dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain? Proses ini melibatkan suatu sistem yang disebut “Sistem Pembayaran”.

Sederhananya, sistem ini terdiri dari aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk mentransfer dana, memenuhi kewajiban yang muncul dari kegiatan ekonomi. Mari kita jelajahi lebih lanjut tentang komponen-komponen krusial dari sistem pembayaran.

Apa itu Sistem Pembayaran?

Menurut Wikipedia.com, sistem Pembayaran adalah infrastruktur yang memungkinkan nilai uang berpindah dari satu pihak ke pihak lainnya. Dalam konteks ini, nilai uang dapat mencakup mata uang fisik, seperti kertas dan koin, atau representasi digitalnya.

Proses ini dapat terjadi melalui berbagai media, dari pembayaran tunai hingga penggunaan sistem yang lebih kompleks yang melibatkan berbagai lembaga dan aturan.

Penting untuk dicatat bahwa di Indonesia, Bank Indonesia memiliki peran sentral dalam mengatur dan menjaga kelancaran Sistem Pembayaran.

Peraturan-peraturan ini diatur dalam Undang-Undang Bank Indonesia, yang memberikan otoritas kepada bank sentral untuk memastikan bahwa proses pembayaran berjalan dengan efisien dan aman.

Tujuan Sistem Pembayaran

Dari penjelasan yang ditemukan di situs BRI.co.id, kita dapat lebih memahami tujuan utama dari sistem pembayaran. Tujuannya tidak hanya sekedar mentransfer uang dari satu pihak ke pihak lain, tetapi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kegiatan ekonomi. Apa saja tujuan sistem pembayaran?

1. Transfer Uang

Tujuan utama sistem pembayaran adalah memungkinkan uang berpindah dari satu pihak ke pihak lain. Hal ini mencakup transaksi sehari-hari, seperti pembelian barang dan jasa, serta transfer dana antar individu atau perusahaan.

2. Alat Tukar Ekonomi

Uang berperan sebagai alat tukar dalam sistem pembayaran. Dengan adanya uang, proses jual beli barang dan jasa menjadi lebih efisien. Uang memungkinkan kita untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga berinvestasi dan mengembangkan usaha.

3. Peran Uang sebagai "Darah" Ekonomi

Jika diibaratkan, uang dapat dianggap sebagai "darah" yang mengalir dalam tubuh ekonomi. Seperti darah yang memberikan nutrisi ke seluruh tubuh, uang juga mengalir melalui sistem pembayaran, memberikan kehidupan pada kegiatan ekonomi.

Baca Juga: Payment adalah Pembayaran, Begini Pengertian dan Jenisnya

4. Sistem Sirkulasi

Penyelenggaraan sistem pembayaran dapat diibaratkan sebagai sistem sirkulasi darah dalam tubuh. Bank, lembaga keuangan, dan aturan main yang ada berperan penting dalam menjaga kelancaran peredaran uang. Mereka memastikan bahwa setiap transaksi dapat terlaksana dengan aman dan efisien.

5. Fasilitasi Kegiatan Ekonomi

Sistem pembayaran tidak hanya berfokus pada transfer uang, tetapi juga berperan dalam memfasilitasi kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Dengan adanya sistem pembayaran yang efisien, bisnis dapat beroperasi dengan lancar, dan pertumbuhan ekonomi dapat tercapai.

Komponen Sistem Pembayaran

Menurut informasi yang ditemukan di situs ocbc.id, komponen sistem pembayaran memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran dan keamanan proses transaksi. Terdapat tujuh komponen yang membentuk sistem pembayaran. Mari kita pelajari lebih lanjut.

1. Regulator

Regulator memiliki peran kunci dalam mengatur kebijakan seluruh komponen sistem pembayaran.

Ada empat regulator keuangan di Indonesia yang berwenang dalam hal ini, yaitu Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Mereka bersama-sama bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap aspek sistem pembayaran berjalan sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

2. Penyelenggara

Beberapa lembaga penyelenggara di Indonesia memainkan peran penting dalam menjalankan sistem pembayaran.

Di antaranya adalah Bank Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, dan Penyelenggara Kliring Alat Pembayaran Menggunakan Kartu.

Mereka bertugas untuk menyelenggarakan infrastruktur dan menjaga kelancaran operasional sistem pembayaran.

3. Infrastruktur

Infrastruktur dalam sistem pembayaran mencakup sarana dan prasarana fisik atau berwujud.

Peran infrastruktur ini sangat penting dalam mendukung proses operasional payment system, memastikan bahwa setiap transaksi dapat terlaksana dengan lancar dan aman.

4. Alat Pembayaran

Berbagai alat pembayaran tersedia di Indonesia, mulai dari uang tunai berbentuk logam atau kertas hingga uang elektronik dan digital. Alat pembayaran ini menjadi perantara yang memfasilitasi transfer nilai antar pihak.

5. Pengguna

Sistem pembayaran hadir untuk membantu pengguna atau konsumen yang memanfaatkan layanan dari lembaga penyelenggara. Pengguna memainkan peran penting sebagai pihak yang melakukan transaksi, memastikan keberlangsungan sistem.

6. Saluran Pembayaran

Lembaga yang menjalankan sistem pembayaran memiliki kewajiban untuk menyediakan saluran pembayaran. Beberapa saluran pembayaran umum digunakan di Indonesia termasuk mesin ATM, teller input, kartu debit dan kredit, internet banking, mobile banking, dan electronic data capturing (EDC).

7. Sistem Transfer Dana

Sistem pembayaran ini berupa tata kerja dan peraturan yang membuat terjadinya pengiriman dana dari satu pihak ke pihak lainnya. Sistem transfer dana ini memastikan bahwa proses pembayaran berlangsung secara efisien dan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Baca Juga: Memahami Sistem Pemrosesan Transaksi, Jenis, Contoh dan Karakterisiknya

Jenis-jenis Sistem Pembayaran

Berbagai Macam Sistem Pembayaran

Pembayaran Menggunakan ATM (Credit Foto: freepik.com)

Secara umum, sistem pembayaran dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu sistem pembayaran tunai dan sistem pembayaran non tunai.

Perbedaan keduanya terletak pada instrumen yang digunakan untuk melakukan transaksi. Mari kita pelajari lebih jauh perbedaan dan jenis transaksi dalam sistem pembayaran non tunai.

1. Sistem Pembayaran Tunai

Sistem pembayaran tunai menggunakan uang kartal (uang kertas dan logam) sebagai alat pembayaran. Ini adalah metode tradisional yang telah digunakan selama bertahun-tahun di mana setiap transaksi melibatkan pertukaran fisik uang.

2. Sistem Pembayaran Non Tunai

Sistem pembayaran non tunai menggunakan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), seperti cek, bilyet giro, nota debit, dan uang elektronik. Perkembangan teknologi telah memperluas pilihan non tunai, memungkinkan transaksi yang lebih efisien dan aman.

Mengutip Bank Indonesia, sistem pembayaran non tunai dapat dibagi lagi menjadi dua jenis transaksi, yaitu transaksi nilai besar (wholesale) dan transaksi ritel.

a. Transaksi Nilai Besar (Wholesale)

Transaksi nilai besar bersifat penting dan segera (urgent). Transaksi ini umumnya melibatkan jumlah uang yang signifikan dan terjadi di antara lembaga keuangan atau bisnis besar. Contohnya termasuk transfer dana antar bank besar atau pembayaran transaksi perdagangan internasional.

b. Transaksi Ritel

Transaksi ritel mencakup transaksi antar individu dengan nilai ticket size kurang dari Rp1 Miliar dengan karakteristik bernilai kecil. Ini mencakup sebagian besar transaksi sehari-hari, seperti pembayaran belanja, tagihan bulanan, dan transfer antar individu.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada skala dan subjek transaksi. Sementara transaksi nilai besar bersifat penting dan mendesak, transaksi ritel lebih bersifat rutin dan melibatkan jumlah uang yang lebih kecil.

Beepos Terima Pembayaran Tunai, Transfer, Credit Dan Qris

Contoh Sistem Pembayaran di Indonesia

Di era digitalisasi ini, sistem pembayaran di Indonesia mengalami perkembangan pesat dengan munculnya berbagai teknologi pembayaran digital.

Pembayaran digital menjadi favorit karena dianggap lebih nyaman, mudah, dan praktis. Mari kita lihat beberapa contoh sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia:

1. Pembayaran Tunai

Pembayaran tunai masih menjadi opsi utama, di mana uang kartal digunakan sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kertas dengan pecahan mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 1.000 dan uang logam masih tetap menjadi pilihan untuk berbagai transaksi sehari-hari.

Baca Juga: COD Artinya Cash On Delivery, Seperti Inilah Cara Menerapkannya

2. Pembayaran Non Tunai

Dengan adanya teknologi digital, transaksi non tunai semakin mendapatkan popularitas. Berikut beberapa contoh sistem pembayaran non tunai yang dapat kita temui di Indonesia:

a. Kartu Kredit

Contoh Credit Card Untuk Alat Pembayaran

Pembayaran Credit Card (Credit Foto: freepik.com)

Alat pembayaran non tunai yang menggunakan mekanisme hutang. Bank mengeluarkan kartu kepada pemegangnya untuk digunakan dalam berbagai transaksi.

b. Kartu Debit

Alat pembayaran berbasis saldo yang dikeluarkan oleh bank tempat nasabah memiliki rekening. Memiliki batas atau limit tertentu dalam setiap transaksinya.

c. Internet Banking

Layanan perbankan yang dapat diakses melalui jaringan internet, memungkinkan nasabah melakukan berbagai transaksi secara online.

d. M-Banking

Fitur aplikasi perbankan mobile yang memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan mudah melalui perangkat seluler.

e. E-money

Uang elektronik yang bisa berupa kartu atau aplikasi, memungkinkan pembayaran atas dasar nilai uang atau dana yang sudah disetorkan sebelumnya.

Baca Juga: Mengupas Cashless: Efisiensi Bisnis dengan Uang Elektronik

f. Contactless Card

Teknologi yang memungkinkan transaksi mudah, cepat, dan aman hanya dengan mendekatkan atau tap kartu pada mesin EDC contactless, tanpa PIN.

g. QR Code

Sistem pembayaran menggunakan smartphone dan koneksi internet, melibatkan sumber dana berupa simpanan dan instrumen pembayaran seperti kartu debit, kartu kredit, atau uang elektronik. Dalam Bank CIMB Niaga, layanan QRIS dapat dimanfaatkan untuk pembayaran dengan scan QR Code.

Baca Juga: Mengenal QRIS Adalah, Cara Membuat dan Pembayarannya

Kesimpulan

Sistem pembayaran telah menjadi pilar utama yang mendukung kelancaran aktivitas ekonomi. Dari uang tunai hingga teknologi canggih, evolusi sistem pembayaran terus mengikuti perkembangan zaman. Dalam era digital ini, inovasi teknologi telah memberikan warna baru pada cara kita melakukan transaksi.

Sebagai penutup, mari kita terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi, menjaga keamanan dalam bertransaksi, dan mengoptimalkan manfaat dari berbagai sistem pembayaran yang ada. Dengan begitu, kita dapat meraih kesejahteraan dan kemudahan dalam setiap langkah perjalanan keuangan kita.

Artikel Terkait

10 Contoh Perdagangan Internasional dan Dampaknya
Perdagangan internasional adalah salah satu pilar utama dalam perekonomian global, memfasilitasi pertukaran barang dan jasa antara negara-negara yang berbeda. Contoh
Baca Juga
Software Penjualan Minimarket Bantu Scale Up Bisnis Para Owner
Memakai software penjualan minimarket merupakan keputusan yang tidak mudah bagi pemilik bisnis minimarket. Bagaimana tidak? Pemilik bisnis ini pasti tidak
Baca Juga
Telemarketing Adalah: Tugas serta Peran Pentingnya
Telemarketer yaitu orang yang melakukan pemasaran via telepon dan salah satu tugas telemarketing adalah menawarkan produk atau layanan. Umumnya teknik
Baca Juga
Pengertian Konsumtif Adalah, Contoh, Ciri-Ciri dan Dampaknya
Ditunjang dengan kemudahan dalam melakukan transaksi jual beli, perilaku konsumtif sudah menjadi fenomena sosial yang tak terelakkan lagi. Dimana secara
Baca Juga
Usaha Perseorangan: Ciri-Ciri, Contoh & Cara Mendirikannya
Dalam dunia bisnis, keberagaman bentuk usaha menawarkan pelbagai opsi bagi para pengusaha yang ingin memulai perjalanan kewirausahaan mereka. Usaha perseorangan
Baca Juga
3 Rekomendasi Software Toko Baju Terbaik 2023
Menjalankan bisnis toko baju tidak semudah yang dibayangkan, apalagi jika tidak memiliki software toko baju. Saat ini, tren fashion saat
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Bagaimana Cara Agar Jualan Laris Manis? Ini Dia Tipsnya
Punya bisnis apa saja pastinya ingin jualannya laris manis, hingga tidak dipungkiri lagi jika setiap pelaku usaha mencari cara terbaik
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu