Komponen perencanaan usaha disusun untuk memudahkan pebisnis dalam memastikan setiap rencananya sesuai dengan tujuan. Tanpa adanya perencanaan maka besar kemungkinan bisnis tidak terarah hingga menyebabkan kerugian.
Semua bidang usaha membutuhkan perencanaan bisnis yang matang tanpa terkecuali, baik usaha skala besar maupun kecil. Untuk menunjang proses bisnis secara efektif dan efisien.
Secara garis besar komponen utama dari penyusunan perencanaan usaha yaitu analisis cash flow yang berkaitan dengan prediksi profut dan detail pelaksanaan, mencakup prediksi apa yang akan terjadi, siapa yang bertanggung jawab, kapan, bagaimana dan berapa anggarannya. Untuk lebih jelas dan lengkap, simak penjelasan di bawah ini:
Mengutip Supriyanto (2009) dalam jurnalnya yang berjudul "Business Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha", ada beberapa komponen dalam menyusun komponen usaha yang dianjurkan, yakni:
Komponen perencanaan usaha yang pertama terdiri dari gambaran singkat mengenai latar belakang proyek bisnis, siapa penggagasnya, dimana pasar yang akan menjadi sasaran, pengelolaan, kelayakan secara finansial hingga proyek bisnis secara umum. Ringkasan ini disampaikan secara ringkas saja namun dengan informasi yang lengkap, biasanya disampaikan hanya dalam 1-2 halaman saja.
Berikutnya adalah deskripsi perusahaan atau bisnis, dimana Anda perlu menggambarkan secara singkat bagaimana profil bisnis yang Anda jalankan, seperti aspek hukum dari bentuk usaha, segi sejarah bagaimana Anda merintis bisnis.
kemudian bagaimana visi dan misinya, tujuan, sasaran kepemilikan dalam perusahaan, ketetapan dan lain sebagainya yang berbagitan dengan perusahaan Anda. Sampaikan secara detail namun tidak bertele-tele.
Ketiga adalah gambaran mengenai produk apa yang Anda produksi atau jual, baik produk barang maupun jasa. Informasi ini mencakup alasan kenapa barang ini diproduksi hingga manfaat apa saja yang akan didapatkan konsumen ketika menggunakan produk Anda.
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah analisis aspek pasar, dalam hal ini mencakup 4 hal, yakni:
Mengenai peluang usaha dan prospeknya ini Anda perlu mengupas jawaban mengenai beberapa pertanyaan mengenai apa yang bisa Anda lakukan dan apa yang dibutuhkan masyarakat atau memutuskan untuk menciptakan kebutuhan konsumen dengan menciptakan pasar.
Kemudian melakukan analisis mengenai adanya peluang atau tidak dalam bisnis yang Anda kembangkan, dan yang terakhir adalah seberapa layak peluang yang anda temukan untuk ditindak lanjuti sebagai usaha.
Aspek pasar selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah persaingan pasar, Anda perlu mempertimbangkan bagaimana kondisi persaingan yang akan dihadapi bisnis nantinya.
Dengan cara menentukan dua jenis pasar berikut ini: Pertama, Captive Market atau pasar sudah pasti, dimana produksi dilakukan berdasarkan pesanan, sehingga tidak perlu memikirkan produk akan laku atau tidak laku.
Kemudian yang kedua adalah Buyer Market atau pasar yang ditentukan oleh pembeli, maka posisi pebisnis sebagai produsen harus siap menghadapi persaingan ketat dalam berebut konsumen.
Ketiga adalah dimana posisi perusahaan dalam pasar, dimana yang perlu dibahas dalam pembahasan ini adalah mengenai tentang berapa pasar yang akan dikuasai? Dimana bisnis diposisikan? Apakah sebagai leader (pemimpin pasar) follower (pengikut), atau niche (relung pasar)?
Terakhir adalah mengenai bagaimana usaha pemasaran yang akan dilakukan. Langkah ini juga menjadi lanjutan dari proses penentuan target pasar, guna mendukung terjadinya penjualan.
Ada banyak sekali bentuk pemasaran yang bisa dilakukan seperti marketing mix dan lain sebagainya. Selain itu, Anda juga perlu mempertimbangkan bagaimana kekurangan dan kelebihannya agar tujuan akhir dari pemasaran bisa sesuai dengan apa yang Anda inginkan.
Baca Juga: Memahami Apa Itu Aspek Pemasaran dan Komponennya
Komponen perencanaan selanjutnya adalah analisis aspek produksi atau teknis, hal ini mencakup beberapa hal, yakni:
Selanjutnya adalah analisis aspek manajemen, dalam hal ini berisi tentang dua gambaran, yakni tentang:
Studi ini harus mencakup waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan proyek hingga siap beroperasi, serta perkiraan anggaran yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.
Sedangkan untuk studi ini mengkaji badan hukum organisasi manajemen, dengan mempertimbangkan opsi-opsi seperti Perusahaan Perorangan, Firma, Koperasi, PT, atau bentuk lainnya.
Selain itu juga menganalisis Struktur Organisasi, menentukan jumlah karyawan yang diperlukan, kualifikasi yang diperlukan untuk posisi kunci, proses rekrutmen, jalur karir, dan faktor-faktor terkait lainnya.
Baca Juga: Mengenal Aspek Manajemen Pada Aspek Kelayakan Bisnis
Analisis ini mencakup beberapa poin utama, yakni:
Mencakup tentang gambaran tentang berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana bisnis. Dana ini bisa digunakan untuk membiayai aktiva tetap dan modal kerja.
Kemudian analisa dari mana sumber-sumber dana yang akan digunakan untuk mendukung rencana bisnis, apakah hutang (jangka pendek dan panjang) dan modal sendiri (equity)?
ketiga, memberi gambaran mengenai bagaimana aliran kas akan berjalan dalam rencana bisnis, terdiri dari aliran kas keluar (COF) dan aliran kas masuk (CIF). Selain itu, dibagi menjadi Initial Cash Flow, Operating Cash Flow, dan Terminal Cash Flow.
Ketiga adalah menilai kelayakan dari bisnis, dalam hal ini terdapat lima metode penilaian, yaitu Payback Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Profitabilitas Indeks (PI), Internal Rate of Return (IRR), dan Net Present Value (NPV).
Dari kelima metode ini, yang sering digunakan adalah PP, IRR, dan NPV. PP menilai seberapa cepat dana investasi bisa kembali, IRR mencari tingkat bunga yang bisa menyamakan aliran kas keluar dan masuk, dan NPV mencari nilai bersih sekarang. Proyek dianggap layak jika NPV positif.
Mengelola bisnis yang menguntungkan menjadi lebih mudah dengan menggunakan software akuntansi online Beecloud. Dengan Beecloud, Anda dapat melakukan analisis bisnis berdasarkan data keuangan yang akurat dan tepat waktu. Dapatkan gratis trial dengan klik banner di bawah ini!
Ini membantu mencegah kesalahan perhitungan yang bisa merugikan bisnis Anda. Dengan alat ini, Anda dapat memantau aliran kas, memproyeksikan keuangan, dan mengelola sumber daya keuangan dengan lebih efisien.
Analisis yang tepat akan membantu Anda mengambil keputusan yang lebih baik, mengidentifikasi peluang pertumbuhan, dan mengoptimalkan kinerja bisnis Anda. Dengan Beecloud, bisnis Anda memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi lebih menguntungkan dan berkelanjutan. Sekian informasi tentang komponen perencanaan usaha, semoga bermanfaat.