Terakhir Tgl. 21 Feb, Pembelian 1 Perdana + 1 Extra Lisensi Dapat Diskon 14%
Logo Bee Web

Komponen Dasar Laporan Keuangan Perusahaan

Komponen dasar laporan keuangan adalah sumber informasi yang paling penting untuk membantu Anda membuat keputusan menjalankan bisnis.
Penulis: Rizal Arisona
Kategori: ,
Terbit: Friday, 23 August 2019
Diperbarui: Tuesday, 21 January 2025
Daftar Isi

Komponen dasar laporan keuangan laporan keuangan adalah sumber informasi yang paling penting untuk membantu Anda sebagai pemilik bisnis membuat keputusan dalam menjalankan bisnis.

Artinya, semua komponen dasar laporan keuangan perusahaan atau bisnis memainkan peran penting. Dalam bentuk kata-kata maupun angka, semua komponen yang ada dalam laporan keuangan tak boleh terlewatkan.

Apakah perusahaan kecil juga perlu laporan keuangan? Jawabannya Tentu iya, karena laporan keuangan dapat memantau kondisi keuangan sampai membantu Anda dalam meningkatkan kine

rja perusahaan .

Di bawah ini, Anda bisa mengetahui beberapa komponen dasar laporan keuangan untuk bisnis Anda sebagai panduan. Dengan memasukkan semua komponen ini, Anda bisa membuat laporan keuangan yang lengkap serta mendukung berjalannya bisnis.

Komponen Dasar Laporan Keuangan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Komponen dasar laporan keuangan ada 5, yakni laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan laba rugi akhir periode, laporan perubahan ekuitas pada akhir periode, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Berikut penjelasan beberapa komponen dasar laporan keuangan perusahaan:

1. Laporan Posisi Keuangan  (Neraca)

Contoh Laporan Neraca Perusahaan Dagang

Contoh Laporan Neraca Perusahaan Dagang (Credit: bee.id)

Laporan posisi keuangan atau laporan neraca terdiri dari beberapa unsur seperti aset, liabilitas, dan modal sebuah bisnis pada waktu tertentu. Dari neraca, Anda bisa mengetahui berapa modal yang dimiliki, juga berapa jumlah utang yang harus dibayarkan kepada pihak lain.

Penyusunan laporan ini digunakan untuk menilai seberapa baik kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun panjang, serta mengelola aset untuk mendukung operasional bisnis secara efektif.

Berikut adalah penjelasan beberapa unsur penting yang harus Anda perhitungkan dalam menyusun laporan neraca:

a. Aset

Aset bisa berupa benda yang berbentuk fisik maupun tidak. Suatu unsur dari bisnis dikategorikan ke dalam aset jika hal itu dipercaya bisa mendatangkan keuntungan di masa depan.

Contoh aset berbentuk fisik adalah Gedung, peralatan, perlengkapan, serta barang-barang lainnya. Contoh aset tanpa bentuk fisik adalah hak cipta, hak milik, serta paten.

b. Liabilitas

Liabilitas merupakan utang atau kewajiban yang harus dibayarkan oleh suatu bisnis selama beroperasi. Biasanya, liabilitas memiliki tenggat waktu pembayaran tertentu.

Beberapa macam liabilitas yang umum ditemui dalam sebuah bisnis adalah gaji karyawan yang belum dibayarkan, pajak, deposit konsumen, serta biaya lain yang harus dibayarkan kepada pihak ketiga.

c. Ekuitas

Berikutnya adalah ekuitas, merupakan jumlah yang masih dimiliki oleh bisnis Anda setelah dikurangi dengan liabilitas. Ekuitas biasanya meliputi biaya dari pemegang saham serta dana cadangan. Hal ini berarti ekuitas hanya bisa ditingkatkan dengan cara menarik investor atau meningkatkan jumlah keuntungan yang didapatkan dari bisnis.

BACA JUGA: Laporan Keuangan Neraca: Komponen, Cara Membuat, Contohnya

2. Laporan Laba Rugi

Komponen dasar laporan keuangan - laba rugi

Komponen dasar laporan keuangan - laba rugi (Credit: bee.id)

Berikutnya ada laporan laba rugi atau laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif, laporan ini adalah laporan menunjukkan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu dengan merinci pendapatan, beban, laba, atau rugi bersih, serta elemen penghasilan lainnya yang mempengaruhi ekuitas perusahaan secara keseluruhan.

Dengan adanya laporan ini, pemangku kepentingan usaha dapat menilai seberapa efektif perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dan mengelola beban operasionalnya dalam satu periode akuntansi.

Komponen ini merupakan ringkasan performa keuangan dari bisnis Anda selama jangka waktu tertentu. Biasanya, catatan ini dibuat setiap kuartil atau tahunan.

a. Pendapatan

Jumlah yang diperoleh oleh bisnis melalui penjualan barang atau jasa dikenal sebagai pendapatan. Pendapatan ini merupakan pendapatan kotor, yang berarti semua dana yang berasal dari luar dihitung tanpa pengecualian.

b. Pengeluaran

Pengeluaran bisa terjadi dalam berbagai bentuk, misalnya produksi barang, biaya untuk memberikan layanan, dan biaya operasional. Beberapa jenis pengeluaran yang umum ditemui dalam suatu bisnis adalah gaji karyawan, sewa bangunan, penyusutan, serta bunga pinjaman.

c. Rugi/ Laba bersih

Laba atau rugi bersih adalah komponen terakhir dari laporan laba rugi yang menunjukkan hasil akhir dari seluruh aktivitas bisnis perusahaan setelah memperhitungkan semua pendapatan, beban, dan pajak. Laba bersih menunjukkan seberapa menguntungkannya perusahaan selama periode tertentu, atau sebaliknya, seberapa besar kerugian yang dialami.

Keutungan atau laba bersih dihitung dengan cara mengurangi total beban dari total pendapatan yang diperoleh perusahaan, serta memperhitungkan pajak yang harus dibayar. Jika pendapatan lebih besar daripada beban, maka perusahaan akan mencatatkan laba bersih, sedangkan jika beban melebihi pendapatan, maka akan tercatat rugi bersih.

BACA JUGA: Cara Membuat Laporan Laba Rugi Sederhana untuk UMKM

3. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas

Conroh Laporan Arus Kas (Credit: bee.id)

Selanjutnya ada laporan arus kas, dengan laporan ini perusahaan dapat melihat aliran masuk dan keluar uang tunai dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan selama periode tertentu.

Hal ini membantu perusahaan dalam mengelola likuiditas, memastikan ketersediaan kas untuk kebutuhan operasional, serta mengevaluasi kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun mendanai pertumbuhan bisnis.

Apa saja isi dari laporan arus kas? Laporan arus kas terdiri dari 3 jenis kegiatan, yakni:

a. Kegiatan Operasional

Kegiatan operasional mencakup semua transaksi yang berkaitan dengan aktivitas inti perusahaan, seperti penjualan barang atau jasa dan pembayaran untuk biaya operasional (misalnya gaji, sewa, dan biaya produksi)

b. Kegiatan Pendanaan

Kegiatan pendanaan mencakup aliran kas yang berkaitan dengan transaksi yang mempengaruhi struktur modal perusahaan, baik itu dari pemilik maupun kreditor. Termasuk penerimaan kas dari penerbitan saham atau obligasi, serta pembayaran kas untuk pembagian dividen atau pelunasan utang.

c. Kegiatan Investasi

Kegiatan investasi mencakup arus kas yang terkait dengan pembelian dan penjualan aset jangka panjang, seperti properti, pabrik, peralatan, atau investasi keuangan lainnya.

Arus kas dari kegiatan investasi menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan atau memperoleh kas dari aktivitas yang mendukung pertumbuhannya, seperti pembelian aset tetap atau investasi dalam saham perusahaan lain.

BACA JUGA: Pengertian, Contoh dan Cara Membuat Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan  Ekuitas (Modal)

Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang Jika Laba Untung

Contoh Laporan Perubahan Modal Perusahaan Dagang (Credit: bee.id)

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan dalam ekuitas pemilik atau modal perusahaan selama periode tertentu. Penyusunan laporan ini dapat memberikan informasi tentang penambahan atau pengurangan ekuitas, termasuk hasil dari laba atau rugi bersih, distribusi dividen, serta kontribusi atau penarikan modal oleh pemilik perusahaan.

Dengan begitu, perusahaan dapat memantau pertumbuhan ekuitas perusahaan serta bagaimana keputusan finansial, seperti pembagian dividen atau pengambilan modal, mempengaruhi posisi ekuitas.

Berikut beberapa komponen yang ada dalam laporan perubahan ekuitas:

  • Saldo ekuitas pada awal periode, yang mencakup modal disetor, laba ditahan, dan akun ekuitas lainnya.
  • Laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama periode tersebut yang mempengaruhi ekuitas.
  • Pembagian laba kepada pemegang saham yang mengurangi ekuitas perusahaan.
  • Penambahan modal oleh pemilik atau penarikan modal (prive) oleh pemilik yang mempengaruhi jumlah ekuitas.
  • Penyesuaian atau perubahan lainnya yang berhubungan dengan komponen ekuitas yang tidak termasuk dalam laba atau rugi, misalnya perubahan revaluasi aset atau pengaruh perubahan kebijakan akuntansi.

BACA JUGA: Contoh Laporan Perubahan Ekuitas (Modal) dan Cara Membuatnya

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan Perusahaan Dagang

Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan Perusahaan Dagang (Credit: www.idx.co.id)

Komponen dasar laporan keuangan yang terakhir ada catatan atas laporan keuangan, apa itu? Yakni bagian dari laporan keuangan yang memberikan penjelasan lebih rinci dan tambahan tentang informasi yang disajikan dalam laporan keuangan utama (neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas).

Catatan ini membantu untuk memperjelas angka-angka yang ada di laporan keuangan dan memberikan informasi lebih mendalam mengenai kebijakan akuntansi yang diterapkan, peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal laporan, atau rincian transaksi yang signifikan.

Berikut beberapa komponen dalam catatan atas laporan keuangan:

  • Penjelasan tentang metode atau kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan, seperti metode penyusutan, pengakuan pendapatan, dan perlakuan atas persediaan.
  • Rincian Pos-pos Laporan Keuangan: Penjelasan lebih lanjut mengenai jumlah atau komponen yang ada dalam laporan keuangan, misalnya rincian piutang, utang, atau aset tetap.
  • Transaksi Material: Informasi tentang transaksi besar atau penting yang mempengaruhi laporan keuangan, seperti merger, akuisisi, atau transaksi dengan pihak terkait.
  • Peristiwa Setelah Periode Laporan: Penjelasan mengenai peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan yang dapat memengaruhi posisi keuangan perusahaan, seperti perubahan dalam kebijakan perpajakan atau peristiwa yang mempengaruhi likuiditas.
  • Kewajiban Kontinjensi dan Komitmen: Informasi mengenai kewajiban yang belum jatuh tempo tetapi mungkin timbul di masa depan, seperti utang yang bergantung pada keputusan hukum atau perjanjian yang belum dipenuhi.
  • Rincian Lain yang Signifikan: Penjelasan tentang hal-hal lain yang relevan, seperti risiko yang dihadapi perusahaan, kewajiban pensiun, atau transaksi dengan pihak luar yang berhubungan dengan perubahan besar dalam operasi atau struktur perusahaan.

BACA JUGA: Contoh Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) dan Pengertiannya

Buat Laporan Keuangan Akurat Sesuai SAK Pakai Beeaccounting

Beeaccounting, Solusi Akuntansi Praktis Sesuai Standar Akuntansi Keuangan (sak)

Kini Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting untuk membuat laporan keuangan akuntansi perusahaan otomatis sesuai standar akuntansi keuangan (SAK). Hanya perlu memasukkan data penjualan, pembelian sat-set langsung jadi. Tidak perlu jago akuntansi dulu. Yuk langganan sekarang juga!

Dengan menyusun laporan keuangan, Anda juga bisa melihat bagaimana perkembangan bisnis dari waktu ke waktu. Itulah dia beberapa komponen dasar laporan keuangan untuk Anda yang ingin belajar membuat laporan keuangan untuk bisnis Anda.

Semoga Bermanfaat 🙂

Artikel Populer

Ekuitas: Pengertian, Unsur, Jenis dan Contonya, Lengkap!
Ekuitas adalah istilah populer dan tentunya sudah sangat populer dalam dunia bisnis khususnya untuk masalah pengelolaan keuangan atau akuntansi. Secara
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Cara Menghitung PPh 21 Karyawan Terbaru 2023
Bagi sebagian orang, menghitung besaran PPh 21 bisa menjadi tugas yang menakutkan dan membingungkan. Namun, sebenarnya cara menghitung PPh 21
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
12 Contoh Wirausaha Berbagai Bidang & Contoh Usahanya
Jika Anda seorang pebisnis yang tengah mencari inspirasi dan pandangan segar dalam dunia kewirausahaan, tak ada yang lebih bermanfaat daripada
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu