Dalam konteks globalisasi ekonomi, komoditas ekspor Indonesia cukup berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan memastikan kesejahteraan negara.
Jenis produk yang dihasilkan dan dijual di pasar global tidak hanya berfungsi sebagai sumber pendapatan utama tetapi juga memegang peran strategis dalam dinamika perdagangan internasional.
Kegiatan mengekspor komoditas ini merupakan bagian integral dari upaya Indonesia untuk bersaing di pasar global, di mana produk-produknya bersanding dengan pesaing-pesaing internasional. Ada komoditas apa saja? Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini!
Menurut Undang-Undang Kepabeanan Nomor 17 tahun 2006, ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari dalam ke luar pabean. Artinya ekspor adalah aktivitas perdagangan barang atau jasa melewati daerah pabean kepada konsumen diluar batas negara.
Sedangkan komoditas ekspor adalah jenis barang/ produk yang dihasilkan oleh negara dan dijual ke negara-negara lain sebagai bagian dari perdagangan internasional. Hasil dari perdagangan komoditas ini menjadi sumber pendapatan negara yang berperan penting dalam membangun kesejahteraan ekonomi.
Baca Juga: Komoditas Adalah: Pengertian, Karakteristik, Jenis dan Contohnya
Di Indonesia sendiri ada banyak sekali jenis komoditas ekspor yang menjadi unggulan bahkan sangat dibutuhkan negara lain, baik dari bidang pertanian, perkebunan, hingga pertambangan.Aktivitas ekspor ini tidak hanya mendukung pertumbuhan industri dalam negeri, tetapi juga mempengaruhi kondisi pasar global, harga produk, dan saldo devisa negara.
Berikut 10 Contoh komoditas ekspor Indonesia yang menjadi produk unggulan dan penopang sumber pendapatan negara:
Salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia adalah kopi. Terutama, Kopi Gayo dari Aceh dan kopi Toraja menjadi produk kopi terbesar yang terkenal di pasar internasional. Keunggulan kopi Indonesia terletak pada citarasa unik dan kompleksnya.
Ekspor kopi ini juga memberikan dampak positif pada perekonomian Indonesia dengan melibatkan banyak pelaku usaha kecil dan menengah, sekaligus meningkatkan pendapatan petani kopi.
Produk berikutnya adalah udang, produk komoditas ekspor Indonesia yang memiliki reputasi tinggi di pasar internasional. Kualitas udang Indonesia, yang dikenal karena ukuran besar, rasa yang lezat, dan kebersihan terjamin, menjadikannya sangat diminati.
Pusat produksi udang di Indonesia ini terletak di daerah-daerah seperti Lampung, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Ekspor udang memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian Indonesia, menciptakan lapangan kerja bagi ribuan nelayan dan pekerja di sektor perikanan.
Kemudian ada produk rempah-rempah. Indonesia sendiri dijuluki "Tanah Rempah-rempah," yang terkenal memiliki kekayaan alam seperti cengkeh, lada, kayu manis, dan vanili.
Rempah-rempah Indonesia digunakan di berbagai sektor, mulai dari makanan dan minuman hingga kosmetik dan obat-obatan. Selain meningkatkan perekonomian, ekspor rempah-rempah juga membantu memperkenalkan cita rasa Indonesia ke seluruh dunia.
Selanjutnya, briket kelapa adalah produk ekspor yang dihasilkan dari limbah kelapa. Keunggulan briket kelapa terletak pada sifatnya yang ramah lingkungan sebagai bahan bakar alternatif.
Mengutip dari laman kemlu.go.id, briket arang Indonesia dapat menghasilkan panas dibandingkan dengan briket lainnya. Sehingga banyak menjadi pilihan negara timur tengah sebagai keperluan rokok pipi shisha dan beberapa negara asia untuk keperluan memasak.
Berikutnya adalah produk kreatif Indonesia, termasuk kerajinan tangan, batik, dan seni rupa tradisional, memegang posisi penting dalam ekspor. Keunikan dan keindahan produk kreatif mencerminkan kekayaan budaya Indonesia.
Ekspor produk kreatif tidak hanya memberikan devisa negara tetapi juga memperkenalkan keanekaragaman seni dan budaya Indonesia ke panggung internasional.
Selanjutnya minyak sawit, salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia yang menyumbang sekitar 59% dari total produksi global. Ekspor minyak sawit mencapai 25,01 juta ton per tahun, dengan Uni Eropa, India, Pakistan, dan Afrika menjadi tujuan utama.
Kontribusi produk ini cukup signifikan dalam sumbangsihnya dalam memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional dan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya komoditas ekspor Indonesia adalah karet mentah atau produk olahan karet. Dimana Indonesia adalah produsen karet alam terbesar kedua di dunia. Ekspor karet dan produk karet mencapai nilai signifikan.
Dengan tujuan utama ekspor ke negara seperti Jepang, Malaysia, Filipina, Australia, Thailand, Arab Saudi, dan Mesir. Industri pengolahan karet juga memberikan kontribusi besar terhadap devisa Indonesia.
Industri furnitur di Indonesia menjadi sektor padat karya yang mendukung ekspor. Dengan nilai ekspor mencapai stabil di angka US$ 2,9 miliar pada tahun 2022.
Produk furnitur Indonesia sendiri sangat diminati oleh negara-negara seperti Denmark, Kanada, Swedia, Australia, Afrika Selatan, dan Italia. Ekspor furnitur memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja.
Indonesia dikenal sebagai produsen tekstil dan produk tekstil (TPT) yang menghasilkan berbagai jenis produk berkualitas. Meskipun volume ekspor melemah pada tahun 2022, produk TPT Indonesia tetap memiliki reputasi kualitas yang baik dan kompetitif di pasar internasional.
Negara tujuan utama ekspor TPT termasuk Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, dan negara-negara Asia Tenggara. Pemerintah terus berupaya mendukung industri ini dalam menghadapi tantangan ekspor.
Baca Juga: Gak Tau Cara Ekspor Barang? Simak 5 Tips Berikut!
Berikut beberapa keuntungan yang bisa didapatkan ketika bergelut dalam bisnis komoditas ekspor di Indonesia:
Untuk mendapatkan keuntungan bisnis ekspor, pebisnis wajib memahami apa saja tantangan yang perlu dihadapi, berikut diantaranya:
Tantangan utama dalam bisnis ekspor dan impor adalah fluktuasi nilai tukar mata uang. Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi harga produk, keuntungan, dan biaya produksi, memberikan risiko tambahan bagi pelaku bisnis yang terlibat dalam perdagangan internasional.
Berikutnya ketidakpastian kondisi pasar global, seperti perubahan kebijakan perdagangan, konflik geopolitik, dan ketidakstabilan ekonomi global, dapat memberikan dampak negatif pada bisnis ekspor dan impor. Pelaku bisnis harus dapat mengelola risiko yang muncul dari perubahan ini.
Selanjutnya tantangan logistik dan infrastruktur, seperti keterlambatan pengiriman, biaya pengiriman tinggi, dan ketidakseimbangan infrastruktur di beberapa daerah, dapat menghambat kelancaran rantai pasok dalam bisnis ekspor dan impor.
Permasalahan logistik ini Anda bisa diantisipasi dengan memiliki manajemen stok yang baik, melakukan pembelian stok sebelum stok benar-benar habis, dan lain sebagainya. Manajemen stok ini bisa Anda lakukan dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud.
Klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!
Selanjutnya adalah mengenai peraturan perdagangan internasional dan hambatan tarif bisa menjadi tantangan. Perubahan kebijakan tarif, peraturan perdagangan, atau ketentuan pabean dapat mempengaruhi biaya dan keuntungan, sementara hambatan tarif dapat mempersulit akses pasar.
Berikutnya ketidakpastian terkait dengan kualitas produk dan persyaratan kepatuhan dapat menjadi hambatan. Standar kualitas yang berbeda-beda antar negara dan perubahan dalam regulasi dapat memerlukan upaya ekstra dalam menjaga kualitas produk dan memastikan kepatuhan.
Nah itu dia beberapa contoh komoditas ekspor Indonesia dan informasi lainnya, semoga bermanfaat!