Logo Bee Web

Indikator, Analisis, hingga Cara Mengukur Kinerja Keuangan Usaha

Kinerja keuangan bukan sebatas angka. Ia juga menjadi dasar perusahaan dalam mengambil keputusan strategis. Begini cara ukur dan analisisnya!
Penulis: Achmad Fauzan Syaikhoni
Kategori: ,
Terbit: Friday, 20 December 2024
Diperbarui: Friday, 20 December 2024
Daftar Isi

Dalam dunia bisnis, salah satu pertanyaan yang sering diajukan, terutama oleh pebisnis pemula adalah bagaimana cara melihat kondisi keuangan sedang sehat atau tidak? Untuk menjawab pertanyaan ini, opsinya ada banyak, salah satunya adalah dengan mengukur kinerja keuangan.

Sebenarnya, mengukur kinerja keuangan ini bukan hanya untuk melihat kondisi keuangan saja. Untuk beberapa keperluan strategis juga bisa berangkat dari hal ini. Seperti misalnya, merencanakan anggaran sumber daya, pengambilan keputusan investasi, atau kemungkinan untuk ekspansi. 

Jika Anda sebagai pebisnis masih belum akrab dengan pengukuran kinerja keuangan, mari ikut Bee mempelajarinya sama-sama. Melalui artikel ini, kita akan membahasnya mulai dari pengertian, manfaat, faktor pengaruhnya, hingga alat ukur berikut cara menganalisisnya.

Apa yang Dimaksud dengan Kinerja Keuangan?

Kinerja Keuangan Adalah

Kinerja keuangan mengacu pada pencapaian sebuah usaha dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada (Credit: Freepik)

Sebelum lebih lanjut, kita pahami dulu definisinya. Secara umum, pengertian kinerja keuangan mengacu pada pencapaian sebuah usaha dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Umumnya, hal-hal yang menjadi indikator meliputi profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan efisiensi operasional.

Selain itu, kinerja keuangan bukan sebatas angka saja. Ia juga mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis dan tantangan ekonomi. Itulah kenapa, mengevaluasi kinerja secara rutin menjadi penting, terutama tentu saja untuk pengambilan keputusan yang sifatnya strategis.

Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Para Ahli

Supaya lebih jelas dan kredibel, mari kita simak pendapat para ahli terkait pengertian kinerja keuangan. Berikut Bee rangkum dari beberapa sumber: 

1. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Pengertian kinerja keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), adalah kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya, melalui pengelolaan dan pengendalian sumber daya yang dimilikinya.

2. Menurut Hery (2016)

Sedangkan menurut Hery (2016), kinerja keuangan merujuk pada upaya perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas penghasilan laba. Tujuan utamanya supaya bisa melihat pertumbuhan dan perkembangan keuangan usaha. 

3. Menurut Fahmi (2017)

Tak jauh beda dengan sebelumnya, kinerja keuangan menurut Fahmi (2017) merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan sudah melaksanakan aturan terkait penggunaan keuangan secara tepat dan benar. 

Berdasarkan ketiga pernyataan ahli tersebut, bisa kita simpulkan jika kinerja keuangan adalah evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya dan keuangan secara efisien dan efektif. Hal ini mencakup pencapaian tujuan usaha, pertumbuhan keuangan, serta kepatuhan terhadap aturan pengelolaan keuangan.

Kenapa Kinerja Keuangan Perlu Diukur?

Pada paragraf pembuka tadi sempat kita singgung terkait manfaat dari kinerja keuangan. Namun, itu hanya sekilas dan sebagian saja. Mengutip Munawir (2015) dan Ridhawati (2014), beberapa manfaat seperti kemampuan membayar utang, atau mengantisipasi perubahan aset keuangan, juga termasuk di antaranya.

1. Mengetahui Tingkat Likuiditas

Likuiditas

Ilustrasi Likuiditas Mengalami Peningkatan (Credit: Freepik)

Alasan pertama kenapa kinerja keuangan perlu diukur, adalah untuk memahami tingkat likuiditas perusahaan, yaitu kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Contohnya seperti membayar utang usaha, pajak, atau dividen.

Nah, jika misalnya diketahui bahwa likuiditasnya baik, maka perusahaan bisa dipastikan dapat membayar tagihan tepat waktu. Tapi kalau sebaliknya, perusahaan tentu berisiko menghadapi masalah operasional yang serius.

2. Mengetahui Tingkat Solvabilitas

Selain untuk likuiditas, mengukur kinerja keuangan juga berguna untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan melunasi seluruh kewajibannya jika dilikuidasi.

Berbeda dengan likuiditas, cakupan dari solvabilitas cukup luas karena meliputi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Jika tingkat solvabilitas suatu perusahaan tinggi, artinya mencerminkan kestabilan finansial jangka panjang.

Baca Juga: Pengertian Rasio Solvabilitas, Jenis, Rumus dan Manfaatnya

3. Mengetahui Tingkat Profitabilitas

Satu hal utama yang dicari saat menjalankan sebuah usaha adalah keuntungan. Nah, tepat di titik ini, kinerja keuangan dapat membantu dalam melihat kemampuan bisnis menghasilkan laba. Pelaku usaha juga bisa melihat seberapa efektif strategi bisnis yang diterapkan. 

4. Mengetahui Stabilitas Usaha

Dalam kaitannya dengan stabilitas usaha pun demikian. Ketika pelaku usaha ingin, misalnya, mengetahui kemampuan bisnisnya dalam membayar beban buang utang tepat waktu, kinerja keuangan bisa membantunya.

5. Menyampaikan Data Penting untuk Pengambilan Keputusan

Seperti yang telah disinggung di awal paragraf, kinerja keuangan itu membantu dalam pengambilan keputusan-keputusan strategis. Tentu melalui data-data sumber daya yang ada. Semisal tingkat profitabilitas tinggi, perusahaan sangat mungkin melakukan ekspansi produk.

6. Memperkirakan Kinerja Unit Usaha

Berikutnya, kinerja keuangan memungkinkan perusahaan mengevaluasi performa masing-masing unit usaha. Misalnya divisi pemasaran atau produksi. Dengan menganalisis kontribusi laba, efisiensi biaya, dan produktivitas tiap unit, perusahaan dapat menentukan mana yang perlu ditingkatkan atau bahkan dihentikan.

7. Mengantisipasi Perubahan Aset Keuangan

Terakhir, yakni untuk mengantisipasi kemungkinan perubahan aset keuangan. Contohnya peningkatan piutang, penurunan persediaan, atau fluktuasi nilai investasi. Misalnya, jika analisis menunjukkan bahwa piutang dagang terus meningkat, maka perusahaan dapat segera memperketat kebijakan kredit.

Faktor yang mempengaruhi Kinerja Keuangan Perusahaan

Untuk melihat kinerja keuangan ini perlu dari berbagai sisi. Menurut Sujarweni (2017), ada empat faktor utama yang memengaruhinya, berikut di antaranya: 

1. Pegawai

Manager Dan Pegawai Membuat Strategi Marketing

Ilustrasi Pegawai dan Manager Membuat Strategi Marketing (Credit: Freepik)

Kinerja keuangan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kemampuan pegawai dalam menjalankan tugasnya. Pegawai yang kompeten, apalagi yang terus mengembangkan keterampilannya, tentu akan meningkatkan produktivitas serta efisiensi kerja. 

Sebaliknya, jika pegawai kurang kompeten, atau kurangnya pelatihan bahkan motivasi, maka dapat berdampak negatif pada hasil usaha dan keuangan perusahaan.

2. Pekerjaan

Desain pekerjaan yang jelas, termasuk uraian tugas dan tujuan yang spesifik, menjadi elemen penting dalam mendukung kinerja keuangan. Pekerjaan pun bisa terselesaikan dengan efektif, bila sumber dayanya memadai, seperti peralatan dan teknologi yang mendukung.. 

Namun, jika desain pekerjaan tidak optimal, perusahaan berisiko menghadapi penurunan produktivitas dan bahkan pemborosan biaya.

3. Mekanisme Kerja

Sistem kerja yang terorganisir, prosedur yang jelas, serta pendelegasian tugas yang tepat, sangat mempengaruhi efisiensi operasional perusahaan. Sebab semua itu muaranya pada koordinasi antar divisi. 

Begitu pula dalam banyak kasus, perusahaan yang operasionalnya tidak efisien, sering kali disebabkan komunikasi dan ketidaktepatan pendelegasian tugas. Ini tentu saja berdampak langsung pada keuangan perusahaan. 

4. Lingkungan Kerja

Faktor yang terakhir adalah lingkungan kerja. Jika misalnya, rekan kerjanya suportif atau fasilitas penunjang pekerjaan memadai, tentu itu dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas pegawai.

Kinerja Keuangan Terdiri dari Apa Saja?

Adapun kinerja keuangan ini terdiri dari beberapa komponen. Mengutip Aisyah, Darminto, dan Husaini (2013), berikut di antaranya: 

1. Profitabilitas

Tujuan Profitabilitas

Ilustrasi peningkatan ratio profitabilitas (sumber: Istockphoto)

Profitabilitas atau laba, yaitu hasil utama dari kegiatan operasional perusahaan yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan. Komponen ini mencakup laba bersih dan laba kotor, yang kemudian menjadi indikator utama keberhasilan finansial perusahaan.

2. Likuiditas

Kedua adalah likuiditas, yakni kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Komponen ini mencakup seberapa cepat aset perusahaan dapat dikonversi menjadi uang tunai untuk membayar utang-utang yang sudah jatuh tempo.

3. Solvabilitas

Kemudian untuk solvabilitas, merujuk pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjang. Komponen ini berhubungan dengan kestabilan finansial perusahaan dalam jangka panjang dan risiko kebangkrutan.

4. Aktivitas

Yang keempat adalah aktivitas. Komponen ini menggambarkan bagaimana efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset dan sumber dayanya, untuk mendukung operasional dan menghasilkan pendapatan..

5. Pasar

Lalu yang kelima adalah pasar. Dalam konteks kinerja keuangan, komponen ini berkaitan dengan bagaimana investor atau pemangku kepentingan eksternal menilai performa perusahaan di pasar modal, baik masa kini maupun masa depan.

Alat Ukur Indikator dan Rumus Kinerja Keuangan

Rumus Perhitungan Kinerja Keuangan

Ilustrasi Rumus Perhitungan Indikator Kinerja Keuangan (Credit: Freepik)

Untuk melihat indikator kinerja keuangan perusahaan, Anda dapat menggunakan beberapa alat ukur. Merangkum Nugroho dan Sunarya (2024), kinerja keuangan diukur dengan beberapa rasio, yaitu rasio likuiditas, aktivitas, solvabilitas, dan profitabilitas. Berikut Bee paparkan lengkap dengan rumus kinerja keuangan:

1. Rasio Likuiditas

Pertama, rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio yang paling umum digunakan untuk mengukurnya adalah Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio

a. Current Ratio

Alat ini untuk mengukur sejauh mana aset lancar mampu menutupi kewajiban lancar. Semakin tinggi angkanya, semakin baik likuiditas perusahaan.

Rumus: Current Ratio = Aset Lancar : Kewajiban Lancar x 100%

b. Quick Ratio

Alat ini untuk mengukur kemampuan aset paling likuid (tanpa persediaan) untuk memenuhi kewajiban lancar. Cocok untuk menilai likuiditas dalam situasi mendesak.

Rumus: Quick Ratio =  Aset Lancar − Persediaan : Kewajiban Lancar x 100%

c. Cash Ratio

Untuk mengukur kemampuan kas dan setara kas untuk menutupi kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan likuiditas perusahaan dalam bentuk paling murni.

Rumus: Cash Ratio = Kas + Setara Kas : Kewajiban Lancar x 100%

2. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas menggambarkan efisiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Indikator ini mencakup rasio seperti Total Asset Turnover, Inventory Turnover, dan Fixed Asset Turnover.

a. Total Asset Turnover

Alat ukur ini untuk melihat sejauh mana efisiensi penggunaan seluruh aset perusahaan untuk mendukung penjualan. Rumus menghitingnya sebagai berikut: 

Rumus: Total Asset Turnover = Penjualan Bersih : Total Aset x 100%

b. Fixed Asset Turnover

Berbeda dengan sebelumnya, yang mengukur aset untuk penjualan. Alat ukur ini untuk menggambarkan efisiensi penggunaan aset tetap dalam menghasilkan pendapatan.

Rumus: Fixed Asset Turnover = Penjualan Bersih : Aset Tetap x 100%

c. Inventory Turnover

Jika sebelumnya terkait penggunaan aset, maka alat ukur ini untuk melihat seberapa cepat persediaan diubah menjadi penjualan dalam satu periode.

Rumus: Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan (HPP) : Persediaan Rata-Rata x 100%

3. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas merupakan indikator yang menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Ini mencakup rasio seperti Debt-to-Asset Ratio dan Debt-to-Equity Ratio.

a. Debt-to-Asset Ratio

Alat ukur ini untuk menunjukkan sejauh mana aktiva lancar perusahaan dapat memenuhi kewajiban lancar perusahaan.

Rumus: Debt-to-Asset Ratio = Total Utang : Total Aktiva x 100%

b. Debt-to-Equity Ratio

Ini merupakan rasio yang menunjukkan mana aktiva lancar perusahaan yang dapat memenuhi kewajiban lancarnya. Semakin besar rasio ini, semakin baik Debt to Equity Ratio perusahaan.

Rumus: Debt-to-Equity Ratio = Total Utang​ : Total Ekuitas x 100%

4. Rasio Profitabilitas

Yang terakhir, profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari pendapatan yang diperoleh. Rasio ini biasanya menggunakan Net Profit Margin (NPM),  Return on Equity (ROE), dan Return on Assets (ROA).

a. Net Profit Margin (NPM)

Alat ukur ini untuk membandingkan antara laba bersih sesudah pajak dengan penjualan, sehingga dari perhitungan ini dapat diketahui berapa keuntungan per rupiah penjualan.

Rumus: NPM = Laba Bersih : Penjualan x 100%

b. Return on Equity (ROE)

Alat ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui total ekuitas perusahaan. Rasio ini membanding antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah ekuitas perusahaan.

Rumus: ROE = Laba Bersih : Total Ekuitas x 100%

c. Return on Assets (ROA)

Alat yang kedua untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui total aset perusahaan. Alat ukur ini membanding antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah aset perusahaan.

Rumus: ROA = Laba Bersih : Total Aset x 100%

Baca Juga: Balance Scorecard: Alat Pengukur Kinerja Bisnis yang Efektif

Cara Menganalisis Kinerja Keuangan

5 Tahap Analisis Kinerja Keuangan

Terdapat 5 Tahap dalam Menganalisis Kinerja Keuangan (Credit: Freepik)

Untuk menganalisis kinerja keuangan, diperlukan beberapa tahap. Menurut Fahmi (2017), ada lima tahap yang harus dilakukan, yaitu:

1. Melakukan Review terhadap Data Laporan Keuangan

Tahap ini bertujuan memastikan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Data yang direview harus akurat dan dapat dipertanggungjawabkan agar analisis kinerja keuangan yang dihasilkan pun valid. Ini juga untuk menghindari kesalahan dalam interpretasi nantinya.

2. Melakukan Perhitungan

Perhitungan dilakukan dengan metode yang sesuai dengan kondisi dan masalah yang sedang dihadapi perusahaan. Proses ini mencakup penghitungan rasio keuangan atau indikator lainnya untuk mendapatkan data kuantitatif yang relevan. Dan haasilnya nanti akan menjadi dasar dalam menyusun analisis yang lebih mendalam.

3. Melakukan Perbandingan terhadap Hasil Hitungan yang Telah Diperoleh

Perbandingan dilakukan untuk memahami posisi perusahaan terhadap standar atau perusahaan lain. Metode yang digunakan untuk membandingkan ini ada dua, yakni: 

  • Time series analysis: Metode ini untuk membandingkan data keuangan perusahaan dari waktu ke waktu, guna melihat tren dan pola perubahan yang terjadi. Tujuannya membantu mengevaluasi pertumbuhan historis kinerja keuangan, yang kemudian hasilnya bisa digunakan sebagai dasar perencanaan keuangan di masa yang akan datang.
  • Cross-sectional approachBerbeda dengan sebelumnya, metode ini membandingkan kinerja keuangan perusahaan dengan pesaing dalam industri pada periode yang sama. Tujuannya adalah menilai posisi kompetitif perusahaan; kira-kira apa kekuatan dan kelemahan yang ada di pasar.

4. Melakukan Penafsiran (Interpretation)

Setelah menghitung dan membandingkan tahap selanjutnya adalah menafsirkan hasil analisis. Tujuannya untuk mengidentifikasi apakah kinerja keuangan mengalami permasalahan. Selain itu, tahapan ini juga mencakup penilaian terhadap efektivitas strategi keuangan perusahaan.

5. Mencari dan Memberikan Pemecahan Masalah (Solution)

Tahap terakhir, adalah mencari solusi untuk permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil analisis dan interpretasi. Solusi ini dirancang sebagai rekomendasi strategis yang dapat membantu perusahaan meningkatkan kinerjanya. 

Permudah Analisis Keuangan dengan Beecloud

Itulah tadi penjelasan terkait kinerja keuangan, lengkap dengan cara ukur dan analisisnya. Selain cara-cara tadi, ada satu tips lagi yang bisa Anda terapkan agar menganalisis keuangan jauh lebih mudah lagi. Yaitu mempertimbangkan untuk menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud.

Beecloud adalah aplikasi yang bisa membantu Anda  dengan cepat mengakses laporan laba rugi, neraca, dan arus kas dalam format yang mudah dipahami. Fitur analisis yang disediakan juga bermacam-macam. Mulai dari memantau kinerja keuangan secara real-time, mengidentifikasi tren, hingga menyuguhkan data yang akurat sekaligus terintegrasi.

Tunggu apalagi, dengan Beecloud, proses analisis keuangan Anda tidak hanya cepat, tetapi juga menyenangkan karena bisnis dibantu untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Mau mencobanya sekarang? Klik banner di bawah ini!

Beecloud Adalah Aplikasi Pembukuan Terintegrasi Untuk Pencatatan, Pengaturan Anggaran, Dan Pelaporan Keuangan Yang Akurat!

Artikel Populer

Contoh Pasar Oligopoli Potret Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Ragam contoh pasar oligopoli yang Anda ketahui bisa menambah wawasan dalam memahami jenis market ini. pasar jenis ini merupakan salah
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu