Untuk Anda yang tengah mencari contoh catatan pengeluaran harian bisnis, kini contoh tersebut dapat Anda temukan dengan mudah. Pasalnya banyak sekali situs yang menyediakan contoh-contoh catatan tersebut disertai dengan keterangan dan juga penjelasannya.
Namun sebelum membahas mengenai contoh catatan pengeluaran tersebut, ada baiknya jika Anda simak penjelasan berikut terlebih dahulu.
Dalam menjalankan bisnis, tentunya ada banyak proses pencatatan yang harus Anda lakukan. Salah satu diantaranya adalah pencatatan dari buku pengeluaran. Seperti namanya, catatan ini digunakan untuk mencatat setiap transaksi keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Catatan ini tentunya harus dipisahkan dengan bentuk buku catatan lainnya, sehingga tidak menyulitkan Anda dalam melakukan perhitungan. Selain itu, dengan catatan ini juga, Anda bisa memisahkan keuangan pribadi Anda dengan keuangan usaha.
Buku catatan pengeluaran tentunya akan berisi berbagai macam informasi pengeluaran yang dilakukan oleh bisnis Anda. Dengan begitu, Anda dapat lebih mudah mengontrol arus kas perusahaan, mengetahui pengeluaran mana yang paling besar, serta mengidentifikasi biaya yang dapat dioptimalkan.
Dimulai dari pengeluaran untuk pembelian bahan baku, biaya operasional hingga gaji para karyawan. Proses pencatatan tersebut tentunya harus dilakukan dengan jelas dan berkelanjutan atau jangka panjang.
Dengan mencatat semua pengeluaran, tentunya Anda akan lebih mudah dalam mengetahui jumlah modal yang dikeluarkan. Setelah mengetahui hal tersebut, tentunya Anda pun dapat menentukan target untuk pengembalian modal tersebut dengan segera.
BACA JUGA: Laporan Pemasukan dan Pengeluaran, Serta Format Contohnya
Contoh catatan pengeluaran harian dan pemasukan (Credit: bee.id)
Kenapa pengeluaran harian usaha perlu dicatat dan apa saja keutungan usaha dicatat setiap hari? Berikut beberapa keutungan mencatat pengeluaran harian:
Sederhananya, dengan mencatat pengeluaran harian secara rutin, Anda bisa menghindari kecolongan dana, dimana tanpa pencatatan harian.
Banyak pengeluaran kecil seperti biaya transportasi atau pembelian alat tulis bisa terlewat. Selain itu, Anda juga bisa mengelola keuangan dengan lebih efisien.
Menurut Supriyono (2011), berdasarkan tujuannya biaya dibedakan menjadi dua jenis, berikut ini adalah jenis jenis biaya yang umum dikeluarkan oleh perusahaan:
Jenis biaya yang pertama adalah biaya relevant, dimana biaya ini meripakan biaya yang terjadi alam suatu alternatif keputusan tetapi tidak terjadi pada alternatif lainnya.
Biaya pengeluaran keuangan bisnis ini berkaitan dengan biaya dimasa depan, biaya yang belum terjadi tapi pasti akan terjadi, dan biaya yang berbeda dengan biaya alternatif.
Contohnya, jika perusahaan mempertimbangkan membeli mesin baru atau memperbaiki mesin lama, maka biaya pembelian mesin baru atau biaya perbaikan mesin lama ini termasuk biaya relevan
Sementara biaya tidak relevan adalah biaya yang tetap sama di antara semua alternatif keputusan. Oleh karena itu, biaya ini tidak mempengaruhi keputusan dan tidak perlu dipertimbangkan dalam analisis pengambilan keputusan.
Sedangkan berdasarkan perilaku hubungannya dengan perubahan aktivitas,kegiatan atau volumenya, biaya terdiri dari 3 jenis, yakni:
Biaya tetap adalah biaya yang umlah totalnya tidak berubah meskipun terjadi perubahan volume produksi atau aktivitas hingga kapasitas tertentu.
Namun, biaya tetap per unit akan berbanding terbalik dengan volume produksi, jika produksi semakin tinggi maka,, semakin rendah biaya tetap per unitnya.
Biaya ini dibedakan menjadi dua jenis, yakni:
Kemudian untuk biaya variabel adalah biaya produksi yang berubah secara proporsional dengan volume aktivitas atau produksi. Semakin tinggi produksi, semakin tinggi total biaya variabelnya, dan sebaliknya.
Sama seperti biaya variabel, biaya ini juga dibedakan menjadi dua jenis, yakni:
Selain itu, ada biaya semi variabel, yakni biaya yang memiliki komponen tetap dan komponen variabel di dalamnya. Contohnya seperti biaya listrik, biaya telpon dan lainnya yang mempengaruhi keuangan perusahaan.
Selain itu ada beberapa jenis biaya lainnya, yakni:
Biaya operasional termasuk dalam bagian penting dari buku catatan pengeluaran harian yang harus selalu dicatat setiap harinya. Meskipun tidak berkaitan dengan kegiatan produksi, namun biaya ini umumnya berkaitan dengan pengeluaran sehari-hari.
Biaya peluang dikenal sebagai pengeluaran yang seringkali diambil ketika dihadapkan pada dua pilihan berbeda. Dalam hal ini, biaya tersebut umumnya digunakan sebagai lahan investasi untuk keuntungan yang lebih baik.
Berbeda dengan biaya di bagian atas tadi, biaya hangus merupakan biaya yang tidak akan dikembalikan. Artinya apapun hasil yang Anda dapatkan biaya tersebut tidak akan dikembalikan pada Anda. Jenis biaya yang satu ini umumnya hadir karena bentuk investasi yang gagal dan merugikan.
BACA JUGA: 5 Jenis Biaya Produksi dan Pengertiannya Beserta Contoh
Berikut beberapa panduan cara membuat catatan pengeluaran harian usaha:
Cara paling sederhana dalam mencatat pengeluaran harian adalah dengan menggunakan buku catatan atau spreadsheet seperti Excel. Dalam metode ini, setiap transaksi dicatat secara manual berdasarkan tanggal, jenis pengeluaran, nominal, dan keterangan tambahan.
Metode ini terbilang mudah, namun rentan terhadap kesalahan manusia, karena pencatatan dilakukan secara manual sehingga bisa terjadi kelalaian dalam input data, lupa mencatat transaksi, atau salah memasukkan nominal pengeluaran.
Solusi terbaik berikutnya adalah dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, aplikasi ini membantu Anda mengelola secara otomatis setiap pengeluaran dan pemasukan, hingga laporan keuangan akurat, mulai dari laporan laba rugi, laporan arus kas hingga neraca.
Selain itu, dengan Beecloud, Anda tidak perlu mencatat pengeluaran secara manual setiap hari karena sistem akan otomatis merekam, Anda tidak perlu lagi khawatir terjadi kesalahan manusia.
Mau coba dulu? klik banner di atas sekarang juga!
Selain mencatat pengeluaran, menyimpan bukti transaksi seperti struk, invoice, dan nota pembayaran sangat penting untuk menghindari kesalahan pencatatan serta sebagai bukti keabsahan pengeluaran.
Jika menggunakan metode manual, bukti transaksi bisa disimpan dalam satu tempat khusus seperti map atau binder. Sementara jika menggunakan aplikasi, bukti transaksi bisa difoto atau dipindai dan diunggah ke sistem.
Dengan cara ini, jika terjadi kesalahan atau audit keuangan, Anda memiliki dokumen pendukung yang bisa dipertanggungjawabkan.
Agar lebih mudah dalam menganalisis keuangan, setiap pengeluaran sebaiknya dikategorikan sesuai dengan jenisnya.
Kategori utama yang biasanya digunakan dalam bisnis meliputi biaya operasional (seperti listrik, sewa, dan internet), biaya bahan baku (pembelian bahan untuk produksi), gaji dan upah karyawan, biaya pemasaran (iklan dan promosi), serta biaya tak terduga.
Dengan pembagian kategori ini, pemilik usaha bisa lebih mudah mengidentifikasi area mana yang memiliki pengeluaran terbesar dan melakukan penghematan jika diperlukan.
Setelah semua transaksi tercatat, langkah selanjutnya adalah menyusun laporan harian atau mingguan. Laporan ini berfungsi untuk mengevaluasi kondisi keuangan bisnis dan melihat pola pengeluaran dari waktu ke waktu.
Jika menggunakan metode manual, membuat laporan bisa dibuat dalam bentuk rekapitulasi sederhana menggunakan Excel. Sementara jika menggunakan aplikasi pembukuan, laporan biasanya sudah tersedia secara otomatis dengan grafik dan analisis yang lebih mendetail.
Dengan laporan yang teratur, pemilik usaha bisa membuat strategi finansial yang lebih baik dan memastikan keuangan bisnis tetap sehat. Semoga contoh catatan pengeluaran harian ini bermanfaat!