Diskon 12% + Bonus Private Business Coaching senilai Rp. 15 juta🎉
Logo Bee Web

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan IAI

Kerangka konseptual pelaporan keuangan merupakan landasan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan keuangan. Apa saja isinya?
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Friday, 20 September 2024

Kerangka konseptual pelaporan keuangan merupakan landasan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan keuangan. Dalam dunia bisnis dan keuangan, laporan keuangan menjadi bagian penting dalam proses pengambilan keputusan, khususnya bagi para pemangku kepentingan, baik itu investor, kreditor, hingga regulator.

Dengan adanya kerangka konseptual ini, entitas pelaporan diberikan pedoman yang jelas mengenai prinsip dasar yang harus diikuti, seperti tujuan laporan keuangan, karakteristik kualitatif, elemen laporan, serta konsep pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.

Apa saja isi kerangka konseptual pelaporan keuangan ini? Simak dan temukan jawaban selengkapnya pada artikel di bawah ini:

Apa itu Kerangka Pelaporan Keuangan?

Kerangka Standar Pelaporan Keuangan Indonesia

Kerangka Standar Pelaporan Keuangan Indonesia (Credit: IAIglobal.com)

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah fondasi penting dalam pengembangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Meskipun KKPK tidak bersifat mengikat seperti standar akuntansi resmi, kerangka ini digunakan sebagai panduan dalam penyusunan laporan keuangan yang akurat dan andal.

Di dalam KKPK dijelaskan tujuan dan konsep dasar dari pelaporan keuangan, yang secara umum berfungsi membantu para pihak dalam mengembangkan, memahami, dan menginterpretasikan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) secara konsisten.

Bisa disimpulkan jika kerangka konseptual pelaporan keuangan adalah sekumpulan prinsip-prinsip, konsep, dan pedoman yang mendasari penyusunan laporan keuangan.

Aturan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan Indonesia

Kerangka konseptual pelaporan keuangan ini mengadopsi penuh IFRS Accounting Standards yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB).

Pada 12 Desember 2022, Dewan Standar Akuntansi keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), meresmikan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan Indonesia (KKPKI) dan mulai berlaku pada 1 Januari 2024.

Mengatur tentang, pilar SAK yang digunakan entitas dalam penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK sebagai laporan keuangan bertujuan umum, kriteria masing-masing pilar SAK, SAK yang berlaku dalam setiap pilar, dan persyaratan entitas untuk berpindah ke pilar SAK 1 dan lainnya.

Baca Juga: 4 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Berlaku di Indonesia

Pilar SAK, terdiri dari, SAK Internasional (Pilar 1), SAK Indonesia (Pilar 2), SAK Indonesia untuk Entitas Privat (EP)/ SAK untuk Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) (Pillar 3) dan SAK Indonesia untuk entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (EMKM) (Pilar 4).

Berikut draf eksposur kerangka konseptual pelaporan keuangan IAI, yang bisa Anda Akses:

Fungsi Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan

software akuntansi koperasi untuk menyusun laporan keuangan

Dengana danya kerangka konseptial pelaporan keuangan, akuntan bisa lebih konsisten dan sistematis dalam membuat laporan keuangan (Credit: Freepik.com)

Secara umum, kerangka konseptual pelaporan keuangan berfungsi sebagai:

1. Panduan Penyusunan Laporan Keuangan

Fungsi pertama sebagai panduan penyusunan laporan keuangan. KKPK menyediakan pedoman dan prinsip dasar yang membantu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.

Dengan adanya kerangka konseptual ini, perusahaan dapat memastikan bahwa laporan keuangan yang disusun memenuhi standar dan prinsip yang berlaku, sehingga memberikan informasi yang akurat dan andal.

2. Pengembangan dan Interpretasi Standar Akuntansi

KKPK juga berfungsi untuk membantu dalam pengembangan, pemahaman, dan interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Dimana, kerangka ini berfungsi sebagai dasar untuk mengembangkan standar akuntansi baru.

Selain itu, juga untuk menafsirkan standar yang ada, memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang konsisten mengenai penerapan standar akuntansi.

3. Mendukung Konsistensi dalam Pelaporan

Dengan memberikan pedoman yang jelas mengenai elemen-elemen laporan keuangan dan prinsip-prinsip akuntansi, KKPK membantu menjaga konsistensi dalam penyajian laporan keuangan.

Hal ini memudahkan perusahaan dalam proses perbandingan data setiap periodenya, serta Ini memudahkan para pengguna dalam memahami dan menganalisis laporan keuangan.

4. Memberikan Landasan Teoritis untuk Pengambilan Keputusan Akuntansi

Berikutnya, KKPK berfungsi sebagai landasan teoritis untuk pengambilan keputusan akuntansi. Prinsip dan konsep yang tercantum dalam kerangka konseptual ini membantu akuntan dan penyusun laporan dalam membuat keputusan akuntansi yang tepat, termasuk pengakuan, pengukuran, dan penyajian informasi keuangan.

5. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

Dengan mengadopsi standar internasional seperti IFRS dan menyediakan pedoman yang jelas, KKPK meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam laporan keuangan.

Dimana, kerangka Ini memastikan bahwa laporan keuangan tidak hanya akurat dan relevan tetapi juga dapat dibandingkan dengan laporan dari perusahaan lain di seluruh dunia, yang dapat meningkatkan kepercayaan investor dan pemangku kepentingan lainnya.

Isi Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan

Tujuan Laporan Keuangan

Salah satu komponen dalam kerangka konseptual pelaporan keuangan adalah informsi mengenai tujuan umum laporan keuangan (Credit; Freepik.com)

Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) umumnya berisi beberapa komponen utama yang mendefinisikan dan menjelaskan prinsip-prinsip dasar pelaporan keuangan. Berikut diantaranya:

1. Tujuan Pelaporan Keuangan

Menjelaskan bahwa tujuan utama pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi, seperti investor, kreditur, dan pihak-pihak lain yang bergantung pada laporan tersebut.

Dengan informasi yang akurat dan relevan, laporan keuangan membantu pengguna memahami bagaimana entitas mengelola sumber daya dan beroperasi dalam konteks keuangan.

2. Karakteristik Kualitatif dari Informasi Keuangan

Karakteristik kualitatif dari informasi keuangan ini meliputi keterandalan, relevansi, keterbandingan, dan keterukuran. Berikut penjelasannya:

  • Keterandalan (Reliability): Informasi harus akurat, bebas dari kesalahan material, dan dapat dipercaya.
  • Relevansi (relevant): Informasi harus relevan dengan keputusan yang akan dibuat oleh pengguna laporan keuangan.
  • Keterbandingan (Comparability): Informasi harus disajikan dengan cara yang memungkinkan perbandingan dengan laporan keuangan dari periode sebelumnya atau dengan laporan keuangan dari entitas lain.
  • Keterukuran (Understandability): Informasi harus disajikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh pengguna yang memiliki pengetahuan dasar tentang akuntansi.

3. Elemen Laporan Keuangan

Isi kerangka konseptual pelaporan keuangan selanjutnya adalah elemen laporan keuangan, elemen laporan keuangan meliputi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.

  • Aset adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh entitas yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi di masa depan.
  • Kewajiban adalah kewajiban saat ini yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan menyebabkan aliran keluar sumber daya.
  • Ekuitas adalah selisih antara aset dan kewajiban yang mencerminkan klaim pemilik terhadap aset entitas.
  • Pendapatan mencakup peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi yang dapat berupa aliran masuk atau peningkatan aset.
  • Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama periode akuntansi yang dapat berupa aliran keluar atau penurunan aset, yang menyebabkan penurunan ekuitas.

4. Prinsip Pengakuan dan Pengukuran

Prinsip pengakuan dan pengukuran menjelaskan bagaimana elemen-elemen laporan keuangan dicatat dan dinilai. Pengakuan mengacu pada kriteria yang harus dipenuhi agar elemen laporan keuangan.

Seperti aset, kewajiban, pendapatan, dan beban, dapat dimasukkan dalam laporan keuangan. Prinsip ini memastikan bahwa elemen-elemen tersebut diakui ketika memenuhi kriteria tertentu

Pengukuran ini menggunakan metode yang digunakan untuk menentukan nilai atau jumlah elemen laporan keuangan, seperti biaya historis, nilai wajar, dan nilai kini. Hal ini untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan akurat dan relevan.

5. Pengungkapan dan Penyajian

Pengungkapan dan penyajian adalah aspek penting dari laporan keuangan yang memastikan bahwa informasi disampaikan dengan jelas dan lengkap.

  • Pengungkapan mencakup informasi tambahan yang diperlukan untuk memberikan konteks dan rincian lebih lanjut tentang elemen laporan keuangan, seperti kebijakan akuntansi yang diterapkan, risiko yang dihadapi entitas, dan kontinjensi yang mungkin mempengaruhi laporan keuangan.
  • Sedangkan penyajian merujuk pada cara informasi disusun dan disajikan dalam laporan keuangan agar mudah dipahami. Penyajian yang baik membantu memastikan bahwa laporan keuangan disajikan dengan cara yang teratur, jelas, dan mudah diakses oleh pengguna, mendukung transparansi dan akuntabilitas.

Pertanyaan terkait Kerangka Konseptual Laporan Keuangan

Berikut beberapa pertanyaan terkait kerangka konseptual pelaporan keuangan

# Apa tujuan dari kerangka kerja konseptual dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan?

Kerangka kerja konseptual dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan untuk memberikan dasar teoritis yang koheren dan konsisten dalam pembuatan laporan keuangan. Untuk memastikan bahwa laporan tersebut menyajikan informasi yang relevan, andal, dan dapat dibandingkan.

#Mengapa kerangka konseptual harus memuat kriteria pengakuan

Kerangka konseptual harus memuat kriteria pengakuan untuk menentukan kapan suatu transaksi atau peristiwa harus diakui dalam laporan keuangan.

Kriteria ini membantu dalam menentukan apakah suatu elemen laporan keuangan sudah memenuhi syarat untuk dicatat dan dilaporkan berdasarkan relevansi dan keandalan informasi, sehingga memastikan bahwa laporan keuangan menggambarkan kondisi ekonomi secara akurat.

#Software Akuntansi apa yang sudah sesuai dengan SAK?

Beeaccounting, Solusi Akuntansi Praktis Sesuai Standar Akuntansi Keuangan (sak)

Beeaccounting, software akuntansi yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan akuntansi praktis pengusaha, telah sepenuhnya mengikuti Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

Dengan fitur-fiturnya seperti pencatatan otomatis, kelola utang/ piutang dagang, kontrol stok hingga laporan keuangan detail dan akurat, bantu memastikan setiap transaksi tercatat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.

Butuh software akuntansi? Klik banner di atas dan lakukan uji coba gratis sekarang juga!

Artikel Terkait

Apa itu Periode Akuntansi? Ini Jenis dan Penjelasannya
Periode akuntansi adalah fondasi penting dalam domain keuangan, yang memungkinkan perusahaan untuk merinci dan merekam transaksi mereka dalam jangka waktu
Baca Juga
Apa Perbedaan Expense dan Cost? Begini Penjelasannya
Expense adalah beban yang timbul atas berbagai faktor. Sehingga terbagi atas beberapa jenis. Dalam pembuatan laporan keuangan, tentu akan terdiri
Baca Juga
Contoh Pembukuan Sparepart dan Cara Membuat Pembukuan Sederhana
Contoh pembukuan sparepart adalah hal yang penting bagi pemilik usaha bengkel. Karena, pembukuan untuk jual beli sparepart sangat penting untuk
Baca Juga
Jenis Jenis Pajak di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui
Menurut Pajak.com Pajak adalah iuran rakyat kepada negara, berdasarkan undang-undang, yang dapat dipaksakan, dengan imbalan yang diberikan secara tidak langsung
Baca Juga
5 Aplikasi Penjualan Online Terbaik 2023 untuk UMKM
Kehadiran aplikasi penjualan online dapat membantu mempercepat transaksi penjualan yang sebelumnya dilakukan secara manual, kini bahkan dapat diperoleh secara real-time.
Baca Juga
Jurnal Pengeluaran Kas, Contoh dan Cara Membuatnya
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran dalam bentuk kas, khususnya pembayaran uang yang dilakukan secara tunai. Jurnal ini
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya
Apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah seluruh faktor yang mempengaruhi operasi dan keberhasilan usaha, baik faktor internal maupun eksternal.
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu