🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Kerangka Konseptual Akuntansi: Panduan Lengkap dan Tujuannya

Pelajari membuat kerangka konseptual, tujuan dan tingkatan untuk penyusunan laporan keuangan yang sesuai bagi pengguna laporan keuangan.
Penulis: Rizal Arisona
Kategori:
Dipublish Tgl: Friday, 16 June 2023

Kerangka Konseptual Akuntansi merupakan landasan utama dalam aktivitas keuangan. Artikel ini menjelaskan secara komprehensif konsep, pentingnya, cara membuat, dan tingkatan Kerangka Konseptual Akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan bagi pengguna laporan keuangan.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang Kerangka Konseptual Akuntansi, Anda akan dapat mengoptimalkan penyusunan laporan keuangan yang akurat dan relevan. Melalui penerapan prinsip-prinsip dan standar yang tercakup dalam kerangka konseptual, Anda dapat memperoleh informasi keuangan yang berkualitas dan memberikan panduan yang jelas dalam pengambilan keputusan bisnis yang strategis.

Apa itu Kerangka Konseptual Akuntansi?

Sebelum membahas lebih jauh, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Kerangka Konseptual Akuntansi. Kerangka Konseptual Akuntansi dapat diartikan sebagai suatu panduan yang menggambarkan konsep-konsep dasar yang harus diterapkan dalam pengukuran, pengakuan, dan pelaporan keuangan.

Dalam Kerangka Konseptual ini, prinsip-prinsip akuntansi dan tujuan pelaporan keuangan ditetapkan dengan jelas agar informasi keuangan yang dihasilkan dapat digunakan secara konsisten dan dapat diandalkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

Kerangka Konseptual Akuntansi menjadi panduan utama dalam menyusun laporan keuangan yang akurat dan relevan. Ia memberikan pedoman yang diperlukan dalam memahami bagaimana informasi keuangan harus diukur, diklasifikasikan, dan disajikan.

Dengan memiliki Kerangka Konseptual yang kokoh, entitas bisnis dapat menghasilkan laporan keuangan yang transparan, konsisten, dan dapat dibandingkan dengan waktu dan entitas lainnya.

Kerangka Konseptual Menurut PSAK

Berikut adalah penjelasan masing-masing elemen dalam kerangka konseptual akuntansi menurut PSAK:

1. Pengguna Laporan Keuangan

Elemen pertama dalam kerangka konseptual adalah pengguna laporan keuangan. Ini merujuk kepada individu atau entitas yang menggunakan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan untuk membuat keputusan ekonomi.

Pengguna laporan keuangan dapat mencakup pemilik perusahaan, investor, kreditur, analis keuangan, pemerintah, dan berbagai pihak lain yang berkepentingan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Elemen kedua adalah tujuan laporan keuangan. Tujuan ini adalah menyajikan informasi keuangan yang relevan, andal, dan bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Laporan keuangan juga bertujuan untuk menyajikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas.

3. Asumsi Dasar

Asumsi dasar dalam kerangka konseptual adalah asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.

Beberapa asumsi dasar yang umum meliputi asumsi kesinambungan usaha, asumsi akuntansi periode, asumsi entitas ekonomi terpisah, dan asumsi pengukuran.

4. Karakteristik Kualitatif

Karakteristik kualitatif mengacu pada kualitas informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan. Dalam kerangka konseptual, terdapat dua karakteristik kualitatif utama, yaitu relevansi dan keandalan.

Relevansi berarti informasi keuangan tersebut dapat mempengaruhi keputusan pengguna laporan keuangan, sedangkan keandalan berarti informasi tersebut dapat diandalkan dan tepat waktu.

5. Konsep Pengakuan dan Pengukuran Unsur Laporan Keuangan

Konsep pengakuan dan pengukuran menjelaskan kriteria dan prinsip yang digunakan untuk mengakui dan mengukur unsur-unsur laporan keuangan.

Pengakuan mengacu pada pencatatan transaksi dan peristiwa keuangan dalam laporan keuangan, sedangkan pengukuran mengacu pada cara mengukur nilai transaksi dan peristiwa tersebut.

6. Konsep Pemeliharaan Modal

Konsep pemeliharaan modal berhubungan dengan pemahaman bahwa entitas bisnis adalah suatu entitas yang berkesinambungan, dan bahwa modal yang diinvestasikan dalam entitas tersebut harus dipertahankan.

Konsep ini menekankan perlunya membedakan antara modal dan laba yang dihasilkan, serta pentingnya penggunaan informasi keuangan untuk mengukur kinerja dan stabilitas entitas.

Masing-masing elemen ini saling terkait dan memberikan landasan yang kokoh dalam penyusunan laporan keuangan yang relevan, dapat diandalkan, dan bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan.

Baca Juga: Laporan Keuangan Adalah Dokumen Penting, Apa Saja Jenisnya?

Memahami Kerangka Konseptual Akuntansi

Ilustrasi Seorang Akuntan (Credit: Freepik.com)

Tujuan Kerangka Konseptual Akuntansi

Kerangka konseptual akuntansi memiliki beberapa tujuan yang sangat penting dalam bidang akuntansi. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari kerangka konseptual akuntansi:

1. Memberikan Pedoman Umum

Kerangka ini memberikan pedoman umum yang membantu dalam pemahaman dan penerapan standar akuntansi. Ini memastikan keseragaman dan konsistensi dalam menyusun laporan keuangan.

2. Memfasilitasi Pengembangan Standar Baru

Seiring berkembangnya dunia bisnis, standar akuntansi perlu disesuaikan. Kerangka konseptual membantu memfasilitasi pengembangan standar baru yang relevan dengan kebutuhan saat ini.

3. Menyelesaikan Perbedaan Penafsiran

Kerangka konseptual membantu mengatasi perbedaan penafsiran dalam menerapkan standar akuntansi. Hal ini memberikan panduan yang jelas dan konsisten dalam pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan transaksi dan peristiwa keuangan.

4. Mendukung Pengambilan Keputusan Ekonomi

Informasi keuangan yang dihasilkan melalui kerangka konseptual membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi yang tepat dan rasional. Pengguna laporan keuangan dapat menggunakan informasi ini untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan prospek masa depan.

Dengan memiliki tujuan yang jelas, kerangka konseptual akuntansi memberikan landasan yang kuat bagi penyusunan laporan keuangan yang berkualitas dan bermanfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Cara Membuat Kerangka Konseptual Akuntansi

Memahami cara membuat kerangka konseptual akuntansi sangat penting untuk setiap perusahaan. Berikut adalah urutan langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk membuat kerangka konseptual yang efektif:

1. Mengidentifikasi Tujuan dan Lingkup

Tentukan tujuan dan lingkup kerangka konseptual Anda. Apakah Anda ingin menerapkan kerangka konseptual untuk perusahaan Anda secara keseluruhan atau hanya untuk divisi tertentu?

2. Menganalisis Kebutuhan Pengguna

Identifikasi siapa pengguna laporan keuangan Anda dan apa kebutuhan informasi mereka. Dengan memahami kebutuhan pengguna, Anda dapat mengarahkan fokus kerangka konseptual Anda untuk memenuhi persyaratan mereka.

3. Menentukan Atribut Kualitatif

Pilih atribut kualitatif yang paling relevan dengan perusahaan Anda, seperti relevansi, keandalan, keterbandingan, dan kesesuaian. Pastikan atribut ini mencerminkan nilai-nilai yang diinginkan dalam informasi keuangan Anda.

4. Menetapkan Elemen Laporan Keuangan

Tentukan elemen-elemen laporan keuangan yang relevan dengan perusahaan Anda, seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya. Pastikan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan elemen-elemen ini sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

5. Merancang Kebijakan Akuntansi

Tetapkan kebijakan akuntansi yang akan digunakan dalam perusahaan Anda. Kebijakan ini harus konsisten dengan kerangka konseptual yang Anda buat.

6. Menerapkan dan Mengevaluasi

Terapkan kerangka konseptual yang telah Anda buat dalam penyusunan laporan keuangan. Selanjutnya, evaluasilah secara teratur dan lakukan perbaikan jika diperlukan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membuat kerangka konseptual akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik perusahaan Anda.

Tingkatan Kerangka Konseptual dalam Akuntansi

Terdapat beberapa tingkatan atau level dalam kerangka konseptual akuntansi. Menurut Academia.edu, berikut adalah beberapa tingkatan kerangka konseptual yang umumnya diterapkan:

1. Tingkat Konseptual Dasar

Level ini menjelaskan tujuan umum, asumsi, prinsip, dan konsep dasar yang menjadi dasar bagi kerangka konseptual akuntansi.

2. Tingkat Konseptual Penjelas

Level ini menjelaskan konsep-konsep yang lebih rinci, seperti definisi elemen laporan keuangan, atribut kualitatif informasi keuangan, dan panduan dalam pengukuran dan pengakuan transaksi.

3. Tingkat Konseptual Operasional

Level ini memberikan panduan praktis dalam penerapan kerangka konseptual dalam situasi nyata, termasuk penggunaan estimasi, pengungkapan, dan pengaruh lingkungan bisnis terhadap laporan keuangan.

Dengan memiliki tingkatan yang jelas, kerangka konseptual akuntansi dapat diterapkan dengan lebih efektif dan konsisten dalam penyusunan laporan keuangan.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan mengenai kerangka konseptual akuntansi, mulai dari pengertian, tujuan, cara membuatnya, hingga tingkatan-tingkatannya. Dengan memahami pentingnya kerangka konseptual ini, perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan yang lebih transparan, konsisten, dan berguna bagi pengguna laporan.

Selain memahami dan menerapkan kerangka konseptual akuntansi dengan baik, penggunaan software akuntansi yang handal juga sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan yang efisien dan akurat.

Salah satu software akuntansi yang dapat membantu dalam hal ini adalah Beecloud. Beecloud adalah software akuntansi yang dirancang khusus untuk memudahkan proses pencatatan, pengolahan, dan pelaporan keuangan perusahaan.

Gunakan Beecloud Untuk Meningkatkan Pendapatan Dilengkapi Laporan Keuangan Realtime

Dengan menggunakan Beecloud, Anda dapat dengan mudah melakukan pembukuan, mencatat transaksi keuangan, menghasilkan laporan keuangan, dan memantau kinerja keuangan perusahaan secara real-time.

Artikel Terkait

5 Etika Profesi Akuntan Menurut IAI dan Informasi Lainnya
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Akuntan adalah gelar akademis yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi jurusan akuntansi, yang mana
Baca Juga
Biaya Eksplisit: Definisi, Jenis, dan Contohnya (Lengkap)
Salah satu hal yang dapat memberikan dampak terhadap suatu keberhasilan pada bisnis ialah biaya eksplisit atau biaya yang nyata. Oleh
Baca Juga
Contoh Laporan Keuangan Konsolidasi dan Fungsinya
Contoh laporan keuangan konsolidasi adalah cerminan integral dari kesehatan finansial sebuah grup bisnis, dimana laporan ini menggambarkan gambaran menyeluruh tentang
Baca Juga
Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan yang Baik
Laporan keuangan bagaikan jendela yang membuka pandangan kita terhadap kesehatan finansial suatu perusahaan. Oleh sebab itu, wajib hukumnya pelaku usaha
Baca Juga
ERP Adalah Sistem yang Bisa Digunakan untuk Optimalisasi Bisnis
Bagi yang belum mengenal istilah bisnis yang satu ini, ERP adalah sistem dalam bisnis yang banyak digunakan baik itu oleh
Baca Juga
Pengertian Neraca Saldo, Contoh dan Cara Membuatnya
Membuat neraca saldo atau trial balance merupakan hal yang harus dilakukan secara tepat. Jenis pencatatan akuntansi ini adalah sebuah pondasi
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Contoh Matriks SWOT, Pengertian dan Strategi Penerapannya
Matriks SWOT berfungsi sebagai alat atau metode analisa peluang atau ancaman dalam bisnis, dengan analisis ini pebisnis lebih waspada dan
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu