Ekuitas adalah istilah populer dan tentunya sudah sangat populer dalam dunia bisnis khususnya untuk masalah pengelolaan keuangan atau akuntansi. Secara umum sering disebut sebagai modal, yang merupakan salah satu komponen fundamental yang mencerminkan nilai bersih sebuah perusahaan.
Dengan memahami tentang modal ini, maka suatu perusahaan akan lebih mudah mengetahui kondisi bisnis sedang keadaan baik atau sebaliknya. Jika memang ada faktor yang menyebabkan bisnis terhambat, maka Anda bisa segera melakukan evaluasi dan strategi terbaik untuk mengatasinya.
Ekuitas, dalam konteks akuntansi dan keuangan, mengacu pada bagian dari total kekayaan perusahaan yang menjadi hak pemilik setelah dikurangi dengan semua kewajiban atau utang perusahaan. Secara sederhana, ekuitas adalah nilai bersih dari suatu entitas.
Dengan kata lain, ekuitas adalah hak pemilik atas aset sebuah perusahaan. SDM yang ada di perusahaan berhak atas suatu aset setelah berhasil menyelesaikan segala kewajiban neraca atau utang piutang sebelumnya saat mengembangkan bisnis.
Sementara itu, untuk mengetahui kondisi perusahaan, memang sudah selayaknya pebisnis memahami konsep equity agar lebih mudah mengatur siasat lebih baik kedepannya.
Besarnya nilai dari equity tentu akan sangat mempengaruhi kondisi perusahaan, oleh sebab itu penting untuk dipahami dan dipraktekkan. Dimana, ekuitas yang baik menggambarkan kesehatan finansial yang stabil dan sebaliknya.
Terutama dalam urusan investasi, equity perlu diterapkan agar lebih mudah dalam menentukan nilai aset, kondisi kesehatan perusahaan, dan hutang selama dalam periode tertentu. Kedepannya para pebisnis diharapkan bisa lebih percaya diri dalam menciptakan perusahaan yang potensial dan terus maju.
Bagaimana pengertian equity menurut para ahli? Jika ditinjau berdasarkan KBBI, istilah itu hanya merujuk pada kepemilikan dalam bentuk nominal keuangan. Sedangkan menurut pendapat dari ahli seperti Freddy Samuel, PSAK, dan Bachtiar Nurfadila adalah sebagai berikut.
Equity atau ekuitas adalah salah satu pos utama yang diterapkan dalam neraca pemerintah daerah, selain berkaitan dengan aset dan juga kewajiban.
Menurut PSAK, Equity termasuk bagian dari hak pemilik dalam suatu perusahaan yaitu selisih antara aset serta kewajiban yang ada, sehingga tidak berkaitan dengan ukuran nilai jual perusahaan. Dengan kata lain, equity dihasilkan dari investasi dari pemilik dan hasil usaha yang dicapai oleh perusahaan.
Equity berkaitan dengan modal perusahaan, dimana dinamakan dengan hak residu atas suatu aset perusahaan setelah berhasil dikurangi dengan berbagai kewajiban yang ada.
Ekuitas dan modal sering kali digunakan secara bergantian, tetapi dalam konteks akuntansi dan keuangan, keduanya memiliki makna yang sedikit berbeda.
Dimana, ekuitas mengacu pada nilai bersih perusahaan, yaitu selisih antara total aset dan kewajiban, mencerminkan hak kepemilikan pemegang saham setelah semua utang dilunasi.
Sedangkan, modal biasanya merujuk pada dana yang diinvestasikan oleh pemegang saham atau digunakan untuk mendukung operasi perusahaan, seperti modal saham atau modal kerja.
Mengutip dari PPMSchool.ac.id, ada 5 tujuan dari ekuitas yang mencakup beberapa aspek penting dalam menilai dan mengelola keuangan perusahaan.
Di dalam dunia usaha, equity dibagi atas beberapa jenis mulai dari pemegang saham, pemilik bisnis, ekuitas rumah, dan pembiayaan ekuitas. Masyarakat bisa menggunakan jenis equity ini sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu seperti mendapatkan keuntungan.
Jenis pertama ini sangat mempengaruhi kondisi keuangan suatu perusahaan karena akan berkaitan langsung dengan nilai sewa aset. Ketika aset perusahaan mengalami likuidasi, maka akan segera dikembalikan oleh pemilik saham langsung.
Baca Juga: Cara Menghitung Rasio Likuiditas, Pengertian dan Manfaatnya
Konsepnya mengacu dalam aktivitas investasi dari pemilik setelah selesai dikurangi oleh berbagai kewajiban yang ada. Komponen yang digunakan dalam jenis equity satu ini berupa aset dan kewajiban, dimana juga terdiri atas laba ditahan serta modal yang akan diinvestasikan.
Berikutnya adalah nilai rumah berkaitan dengan cara kepemilikan suatu bangunan rumah setelah mengetahui tentang total politiknya. Bagi Anda yang berencana untuk menjual atau membeli rumah, maka bisa menggunakan jenis equity seperti ini agar lebih mudah memperkirakan keuntungan.
Pembiayaan ekuitas adalah salah satu cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan masalah permodalan. Dengan mengandalkan jenis pembiayaan equity, maka suatu perusahaan akan lebih mudah mencapai keuntungan sesuai dengan target yang direncanakan saat tahap awal.
Bagaimana contoh pembiayaan ekuitas? Misal perusahaan ingin mencoba untuk menjual atau melepaskan saham perusahaan kepada para investor. Pengusaha akan mengupayakan membuat saham perusahaan bernilai cukup rendah untuk menarik minat investor untuk berinvestasi.
Berikut adalah beberapa contoh ekuitas suatu perusahaan:
Equity adalah satu hal yang sangat penting bagi perkembangan suatu perusahaan, sehingga Anda harus rutin mencatat tiap nilai yang didapatkan dari laporan tersebut. Dalam prakteknya ternyata equity memiliki beberapa unsur penunjang, sehingga pebisnis harus memahami setiap bagiannya.
Modal disetor adalah sejumlah uang yang nantinya akan disetorkan atau ditanamkan langsung oleh pemilik perusahaan selaku pemegang saham. Saham perusahaan umumnya akan dibagi menjadi 2 yaitu modal jumlah nilai dan disagio (selisih nilai setoran pemegang dengan modal).
Laba ditahan diperoleh dari keuntungan bersih operasional yang tidak didapatkan dari pemegang sahamnya langsung. Perusahaan yang memutuskan untuk melakukan penahanan laba biasanya akan memberikan pengumuman saat RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Setiap perusahaan akan rutin melakukan perhitungan kembali semua nilai asetnya. Jika saat itu terjadi selisih aset, maka pasti akan ikut mempengaruhi neraca perusahaan. Kondisi inilah yang dinamakan modal penilaian kembali karena bisa memberikan untung atau rugi perusahaan.
Modal hibah diperoleh perusahaan dari pihak lain sehingga tidak perlu melakukan pengeluaran ataupun belanja modal dalam bentuk apapun. Pihak yang memberikan sumbangan dana tentunya dengan rela hari memberikan bantuan, sehingga menambah nilai equity perusahaan.
Perusahaan tentunya memiliki berbagai cara untuk mendapatkan modal, sehingga unsur lainnya juga ikut berperan dalam mempengaruhi equity. Modal lainnya yang dimaksud disini bisa berupa cadangan penurunan harga, melakukan ekspansi, dana pelunasan obligasi, dan lain-lain.
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi perubahan modal diantaranya kontribusi atau investasi dari pemilik, keuntungan dan kerugian bisnis, serta penarikan untuk penggunaan pribadi.
Berikut penjelasan lengkapnya:
Penyebab terjadinya perubahan ekuitas pertama adalah karena adanya perubahan modal, seperti adanya kontribusi tambahan dari pemilik atau pemegang saham, seperti investasi baru atau pembelian saham tambahan, akan meningkatkan ekuitas. Ini biasanya dilakukan untuk mendukung ekspansi perusahaan atau memperbaiki posisi keuangan.
Selain itu, Perusahaan dapat meningkatkan modal dengan menawarkan saham kepada masyarakat luas atau investor baru. Ini menambah dana yang tersedia untuk operasi dan pertumbuhan, yang pada gilirannya meningkatkan ekuitas.
Kemudian dari keuntungan dan kerugian bisnis, yang mana laba yang dihasilkan oleh perusahaan akan menambah equity melalui laba ditahan. Keuntungan ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menghasilkan lebih banyak pendapatan daripada biaya dan kewajiban, sehingga meningkatkan nilai pemegang saham.
Sebaliknya, kerugian akan mengurangi equity. Kerugian bisnis mengurangi laba ditahan dan dapat mengakibatkan equity negatif jika melebihi total aset perusahaan.
Jika pemilik atau pemegang saham menarik dana dari perusahaan tersebut untuk penggunaan pribadi, ini akan mengurangi ekuitas. Penarikan ini biasanya dilakukan untuk kebutuhan pribadi atau untuk membayar keuntungan yang belum dibagikan.
Penarikan pribadi juga dapat mempengaruhi modal kerja perusahaan, yaitu selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar, sehingga mempengaruhi operasi sehari-hari dan pertumbuhan perusahaan.
Perubahan ekuitas juga dipengaruhi oleh investasi dalam sarana dan prasarana, seperti pembelian peralatan atau renovasi fasilitas. Walaupun investasi ini meningkatkan aset, jika dibiayai oleh utang, pengaruhnya terhadap ekuitas dapat bervariasi.
Selain itu juga bisa disebabkan karena adanya peningkatan dalam tenaga kerja dan distribusi barang yang didanai oleh tambahan modal dapat meningkatkan potensi pendapatan dan laba perusahaan, yang pada gilirannya mempengaruhi equity jika hasilnya positif.
Terakhir, karena adanya aktivitas operasional lainnya, seperti inovasi produk atau ekspansi pasar, yang dibiayai oleh modal tambahan atau keuntungan, juga dapat mempengaruhi ekuitas. Keberhasilan dalam aktivitas ini dapat meningkatkan laba dan ekuitas.
Faktor eksternal seperti fluktuasi ekonomi dan kondisi pasar juga mempengaruhi perubahan equity. Kinerja ekonomi yang buruk dapat mengurangi keuntungan dan ekuitas, sedangkan kondisi pasar yang baik dapat meningkatkan ekuitas.
Baca Juga: Contoh Laporan Perubahan Modal
Sederhananya, liabilitas adalah kewajiban atau utang yang harus dibayar oleh perusahaan kepada pihak ketiga. Liabilitas merupakan nilai mencakup semua kewajiban finansial yang harus dilunasi dalam jangka waktu tertentu suatu bisnis, seperti pinjaman, utang dagang, dan hutang perusahaan kewajiban lainnya.
Sedangkan ekuitas adalah bagian dari total aset perusahaan yang menjadi hak pemilik setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas mencerminkan nilai bersih perusahaan dan hak kepemilikan pemegang saham.
Laporan perubahan ekuitas perusahaan biasanya disusun setelah mengetahui neraca lajur dan laporan laba rugi sudah tersedia. Mengapa demikian? Karena memang sumber data laporan terkait dengan laba bersih atau rugi bersih, sehingga bisa menggunakan rumus modal akhir dan saldo rugi sebagai berikut.
Rumus Modal Akhir = Modal Awal + (Laba Bersih – Prive) Rumus Saldo Rugi = Modal Awal – (Rugi Bersih + Prive)
Laporan perubahan ekuitas biasanya dibuat dalam bentuk format excel atau PDF. Untuk meminimalkan terjadinya kesalahan, maka Anda bisa menggunakan semacam aplikasi akuntansi, salah satunya Software akuntansi Beeaccounting.
Anda tidak perlu lagi menghafal rumus menghitung satu persatu untuk laporan keuangan, Cukup inputkan data transaksi, uang kas, utang piutang pinjaman modal dan sejenisnya maka laporan keuangan akan langsung jadi.
Selain itu, Anda juga bisa dengan mudah menganalisa penyakit bisnis berdasarkan data angka bukan berdasarkan perkiraan saja.
Berikut contoh laporan perubahan ekuitas/ perubahan modal:
Sudah paham kan dengan istilah ekuitas? Dari pemaparan di atas disimpulkan, nilai ekuitas sangat penting untuk menentukan suatu perusahaan dalam kondisi baik atau tidak. Pebisnis wajib memahami ekuitas dan mempraktekkannya dalam pengembangan usaha secara internal maupun eksternal.