Setiap manusia di muka bumi ini, sudah tentu kebutuhannya harus terpenuhi demi bisa terus menjalani hidup. Mulai dari makan, tempat tinggal, pakaian, hingga hiburan, semuanya tak terpisahkan dari tindak-tanduk manusia. Namun, apakah Anda tahu bahwa kebutuhan semacam itu, ternyata disebut sebagai kebutuhan ekonomi?
Bisa jadi, sebagian besar dari kita tak pernah terpikir kalau kebutuhan dasar itu masuk dalam kajian ilmu ekonomi. Sebagai pebisnis, kita mungkin acap kali fokus pada keunggulan produk dan bagaimana strategi pemasaran bisa menyentuh kebutuhan manusia. Padahal, dengan memahami kebutuhan ekonomi, penyusunan strategi jadi jauh lebih mudah dilakukan.
Namun, tak usah khawatir, artikel ini akan membantu Anda menggali lebih dalam tentang kebutuhan ekonomi, mulai dari definisi, jenis, faktor pengaruh, hingga alat pemenuhannya. Yuk, kita simak sama-sama!
Seperti yang telah disinggung di awal, bahwa sebagai pebisnis, memahami kebutuhan ekonomi manusia adalah hal yang amat urgent. Sebab kalau tidak, pengambilan keputusan besar kemungkinan bisa kurang tepat sasaran. Ibaratnya, kebutuhan manusia merupakan fondasi dalam menentukan strategi bisnis.
Secara umum, definisi kebutuhan manusia sebenarnya sederhana saja, yaitu segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk bertahan hidup. Kebutuhan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian, hingga kebutuhan tambahan seperti pendidikan dan hiburan.
Tak jauh berbeda, merangkum laman New Economics Foundation, kebutuhan manusia dalam konteks ekonomi merujuk pada hal-hal dasar yang harus dipenuhi, baik di mana pun dan kapan pun. Tujuan utamanya tentu agar manusia dapat mengejar tujuan hidupnya sekaligus menyadari kondisinya secara kritis.
Sementara itu menurut Syahrial (2021), kebutuhan manusia adalah segala sesuatu yang harus dipenuhi untuk memenuhi kepuasan jasmani dan rohani. Menurutnya, manusia tidak akan memfungsikan dirinya apabila kebutuhannya ada yang kurang, atau bahkan belum terpenuhi.
Dari sini, Anda mungkin sudah mulai paham dan bertanya-tanya: lalu, jenis kebutuhan manusia ada apa saja?
Jika Anda mengetikkan di kolom pencarian Google “sebutkan jenis-jenis kebutuhan manusia”, Anda akan mendapati jawaban yang beragam. Namun, tak usah khawatir, supaya Anda bisa memahaminya dengan jelas, berikut Bee rangkum penjelasan lengkapnya menurut Loren A. King (2002):
Kebutuhan mutlak adalah kebutuhan yang tidak bisa ditawar-tawar karena berhubungan langsung dengan kelangsungan hidup manusia. Contohnya: udara untuk bernapas, air untuk hidrasi, dan makanan untuk energi. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, sudah pasti mengakibatkan penyakit serius pada manusia, bahkan mengalami kematian.
Adapun sifat daripada kebutuhan mutlak adalah universal; yaitu berlaku bagi semua orang, bahkan terlepas dari tempat, waktu, atau budaya.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mendukung kehidupan manusia secara layak dan berkelanjutan. Selain makanan, pakaian, dan tempat tinggal, kebutuhan primer juga dapat mencakup pendidikan dasar dan perlindungan kesehatan, yang itu mendukung stabilitas kehidupan sehari-hari.
Hal ini berbeda dengan kebutuhan mutlak, kebutuhan primer tidak selalu harus dipenuhi dalam jangka pendek. Namun, ia tetap penting untuk kesejahteraan jangka panjang. Selain itu, kebutuhan primer bisa berbeda-beda setiap individu, tergantung pada kondisi sosial, budaya, dan ekonominya.
Berbeda dengan sebelumnya, kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan tambahan untuk meningkatkan kualitas hidup seseorang. Contohnya seperti: perabot rumah tangga, alat elektronik, transportasi, atau pakaian. Kebutuhan ini umumnya mulai dipenuhi setelah kebutuhan primer sudah tercukupi.
Sementara itu kebutuhan tersier, adalah kebutuhan yang bersifat mewah. Ini lebih terkait dengan keinginan seseorang untuk meningkatkan status sosial atau gaya hidup. Contohnya adalah kendaraan mewah, perhiasan mahal, atau liburan ke tempat-tempat yang mahal nan eksotis.
Selain itu, pemenuhan kebutuhan ini sering kali dipandang sebagai simbol keberhasilan finansial seseorang. Namun, kebutuhan ini tidak bersifat esensial, hanya memberikan kepuasan emosional, yang berkaitan dengan prestise atau penghargaan sosial.
Baca Juga: Apa Perbedaan Kebutuhan dan Keinginan dalam Ekonomi
Selain mengenal jenis-jenisnya, Anda juga perlu memahami faktor-faktor yang memengaruhinya. Jika Anda memang pebisnis, pengetahuan ini penting agar ketika menyusun strategi produk atau metode pemasaran bisa jauh lebih optimal.
Mengutip Gusnawijaya (2017) dan Gramedia, terdapat 10 faktor yang memengaruhinya, berikut di antaranya:
Lingkungan tempat tinggal memengaruhi kebutuhan manusia, seperti pakaian tebal di daerah dingin atau pendingin udara di wilayah panas. Selain itu, kondisi geografis juga berperan, misalnya kebutuhan perahu di daerah perairan.
Interaksi global memperkenalkan barang dan jasa baru yang memengaruhi pola konsumsi masyarakat lokal, seperti tren teknologi atau produk impor. Akibatnya, standar hidup masyarakat bisa berubah karena mengikuti tren tersebut dan mendapat akses barang tersebut.
Gaya hidup orang lain yang terlihat kerap kali mendorong seseorang meniru kebutuhan tersebut, itulah yang disbeut demonstracy effect. Di era sekarang, contohnya membeli barang bermerek karena pengaruh media sosial. Hal ini menciptakan kebutuhan baru yang tidak selalu esensial tetapi didasarkan pada tekanan sosial.
Keyakinan agama menentukan kebutuhan tertentu, seperti pakaian syar'i untuk umat Muslim atau makanan halal. Selain itu, agama juga memengaruhi pengeluaran untuk barang-barang tertentu, misalnya untuk kegiatan ibadah atau donasi keagamaan.
Kebiasaan dan tradisi suatu budaya memengaruhi kebutuhan, misalnya, penggunaan pakaian adat pada acara tertentu. Budaya juga membentuk preferensi konsumsi terhadap makanan, musik, atau hiburan.
Jenis pekerjaan memengaruhi kebutuhan, seperti kebutuhan alat tulis bagi guru atau seragam bagi pekerja pabrik. Selain itu, tuntutan profesi tertentu sering kali mencakup kebutuhan pendidikan tambahan atau pelatihan khusus.
Pendapatan seseorang menentukan kemampuan membeli kebutuhan, di mana penghasilan tinggi memungkinkan kebutuhan tersier terpenuhi. Di sisi lain, penghasilan rendah cenderung memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal.
Usia memengaruhi kebutuhan, seperti mainan untuk anak-anak atau asuransi kesehatan bagi lansia. Kebutuhan ini berkembang seiring waktu, mencerminkan perubahan prioritas hidup dan tanggung jawab individu.
Laki-laki dan perempuan sering memiliki kebutuhan yang berbeda, misalnya, produk perawatan tubuh atau pakaian tertentu. Perbedaan ini juga mencakup kebutuhan profesional, seperti alat kerja khusus atau pelatihan yang relevan.
Semakin tinggi pendidikan, kebutuhan terhadap sumber daya informasi, seperti buku atau akses internet, cenderung meningkat. Pendidikan juga memengaruhi kebutuhan akan lingkungan kerja yang mendukung, seperti teknologi canggih atau ruang belajar.
Alat pemenuhan kebutuhan manusia merupakan segala sesuatu yang dapat membantu manusia meraih atau memenuhi kebutuhannya. Alat yang dimaksud ini tentu bisa dilihat, dirasakan, dan memiliki massa atau berat. Berikut pemaparan lebih lanjut:
Barang adalah segala sesuatu yang berwujud fisik, atau bisa dilihat dan mempunyai massa. Dalam konteks ini, barang mempunyai beragam fungsi yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi manusia.
Adapun ciri-ciri barang sebagai berikut:
Baca Juga: Contoh Barang Ekonomi, Jenis dan Perbedaannya
Berbeda dengan barang, jasa tidak berwujud fisik, tetapi merupakan hasil tenaga atau olah pikir yang dapat membantu atau memenuhi kebutuhan manusia. Umumnya, ini erat kaitannya dengan skill atau keterampilan manusia.
Untuk ciri-ciri jasa sebagai berikut:
Supaya lebih lengkap dan konkret lagi, kita bahas juga contoh bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya berdasarkan jenis kebutuhan, faktor pengaruh, dan alat pemenuhannya.
Misalnya ada seorang mahasiswa baru, dia membutuhkan laptop untuk mendukung aktivitas belajar dan menyelesaikan tugas kuliah. Laptop ini berfungsi untuk memenuhi berbagai kebutuhan mahasiswa tersebut. Seperti untuk mengetik dokumen, mengakses materi pembelajaran, dan mengikuti perkuliahan daring.
Nah, pemenuhan kebutuhan ini, termasuk dalam kebutuhan sekunder karena tidak bersifat mendasar, tetapi penting untuk menunjang aktivitas belajar di era digital. Adapun faktor yang memengaruhinya adalah pendidikan. Sebab tanpa laptop, mahasiswa baru tersebut tentu tidak bisa melaksanakan perkuliahan dengan lancar.
Kemudian contoh kedua, misal ada seorang pebisnis yang sedang bingung mengelola keuangannya. Dari masalah hidup tersebut, otomatis ia membutuhkan semacam software atau aplikasi akuntansi. Pemenuhan kebutuhan ini termasuk dalam kebutuhan tersier, karena menyasar aspek efisiensi dan optimalisasi usaha.
Berikut faktor yang memengaruhi kebutuhan ini adalah pekerjaan atau profesi. Sebab dalam dunia bisnis, pengelolaan keuangan yang tepat sudah menjadi kunci keberhasilan usaha. Karenanya, kehadiran jasa atau layanan software akuntansi bisa membantu pebisnis lebih fokus pada pengembangan usaha tanpa harus repot dengan hitungan manual.
Jika Anda kebetulan sama seperti pebisnis di atas; memiliki masalah pengelolaan keuangan, aplikasi pembukuan keuangan Beecloud sangat bisa Anda pertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan. Sebab dengan Beecloud, Anda akan dibantu menyelesaikan berbagai persoalan keuangan. Seperti misalnya mencatat transaksi, mengelola laporan keuangan, dan memantau bisnis secara real-time.
Tunggu apalagi, silakan klik banner di bawah dan rasakan pemenuhan kebutuhan bersama Beecloud!