Kasbon adalah bentuk pinjaman yang umumnya diberikan oleh perusahaan kepada karyawannya. Dalam konteks ini, karyawan meminjam sejumlah uang dari perusahaan dengan janji untuk mengembalikan jumlah tersebut pada waktu yang telah ditentukan.
Tidak hanya itu saja, kasbon bukan sekadar bentuk fasilitas keuangan, tetapi juga mencerminkan hubungan saling percaya antara perusahaan dan karyawan.
Dengan berbagai kebijakan dan ketentuan yang mengelilingi kasbon, artikel ini akan membahas tentang pengertian kasbon, faktor, sistem hingga bagaimana cara pencatatannya dalam pembukuan akuntansi.
Menurut Wikipedia, kata "kasbon" sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Belanda yaitu kassabon. Kasbon adalah fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan untuk mengambil sebagian dari gaji mereka lebih awal dari tanggal gajian. Nominal kasbon biasanya ditentukan berdasarkan lamanya karyawan bekerja, sehingga semakin lama bekerja, semakin besar pinjaman yang dapat diperoleh.
Pengembalian pinjaman dilakukan dengan cara dicicil setiap bulan melalui pemotongan gaji karyawan. Kasbon ini berfungsi sebagai alternatif untuk menghindari pinjaman online ilegal, memberikan rasa aman bagi karyawan.
Tidak seperti pinjaman bank yang memiliki bunga, kasbon karyawan umumnya tidak dikenakan bunga. Fasilitas ini juga merupakan bentuk kebijakan perusahaan yang memiliki aturan tertentu, seperti batasan jumlah kasbon yang dapat diambil dan pemilihan besaran kasbon berdasarkan lamanya bekerja.
Alasan pengajuan kasbon melibatkan kebutuhan biaya pernikahan, pendidikan anak, pengobatan, renovasi rumah, kebutuhan darurat, dan sebagainya. Dengan demikian, kasbon menjadi cara yang diatur dengan baik untuk membantu karyawan mengatasi kebutuhan finansial mendesak.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada 5 faktor umum seorang karyawan mengajukan kasbon, seperti biaya pernikahan, renovasi rumah, kebutuhan darurat, pendidikan anak dan sejenisnya. Berikut penjelasan lengkapnya:
Faktor-faktor ini mencerminkan kompleksitas kehidupan sehari-hari di mana kasbon dapat menjadi solusi sementara bagi karyawan untuk mengatasi kebutuhan finansial yang mendesak.
Berikut penjelasan dan gambaran contoh pencatatan kasbon dalam pembukuan akuntansi:
Secara akuntansi kasbon masuk dalam akun piutang dan diakui sebagai piutang karyawan. Pengakuan ini mencerminkan kewajiban finansial yang dimiliki perusahaan terhadap karyawan yang telah meminjam dana.
Saat kasbon diajukan dan disetujui, perusahaan mencatat jumlah tersebut sebagai piutang dalam buku besar. Selanjutnya, setiap pembayaran atau pemotongan gaji karyawan untuk melunasi kasbon dicatat sebagai pengurangan piutang tersebut.
Proses pencatatan ini memastikan bahwa transparansi dan akurasi informasi keuangan perusahaan tetap terjaga, dan perusahaan dapat memantau secara efektif kewajiban piutang yang dimilikinya terhadap karyawan.
Baca Juga: Piutang: Pengertian, Jenis, Ciri, dan Prosedur Pencatatannya
Seorang karyawan di PT Sejahtera Abadi, Agus, mengajukan kasbon sebesar Rp 5.000.000 untuk keperluan renovasi rumah.
Kasbon tersebut disetujui oleh manajemen perusahaan, dan pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan gaji 10% setiap bulannya, sedangkan gaji Agus setiap bulan sebesar Rp10.000.000. Sehingga potongan gaji Agus sebesar Rp 1.000.000.
Maka dapat dicatat dengan:
Sedangkan dalam laporan Neraca dicatat dengan:
Dalam contoh ini, pada tanggal 1 Januari, kasbon sejumlah Rp 5.000.000 dicatat sebagai piutang Bernadette. Setiap akhir bulan, dilakukan pemotongan gaji sebesar Rp 1.000.000.
Saldo akhir pada tabel menunjukkan jumlah kasbon yang belum lunas setelah pemotongan gaji pada bulan-bulan tertentu. Proses ini terus berlanjut hingga kasbon terlunasi sepenuhnya.
Untuk memudahkan proses pencatatan piutang karyawan ini, Anda bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, klik banner di bawah ini untuk informasi selengkapnya!
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki peraturan masing-masing dalam pemberian kasbon kepada karyawannya, namun secara garis besar sistem kasbon mereka memiliki sistem seperti di bawah ini:
Sebagian besar perusahaan memiliki prosedur tertentu untuk pengajuan kasbon. Karyawan biasanya diharuskan mengajukan permohonan secara tertulis, menyebutkan jumlah yang diminta dan alasan penggunaan kasbon.
Dokumen pendukung seperti rencana penggunaan dana atau bukti-bukti terkait kebutuhan kasbon mungkin diperlukan. Setelah pengajuan diajukan, perusahaan akan meninjau permohonan tersebut.
Kemudian mengenai syarat dan ketentuan, syarat-syarat umum yang harus dipenuhi karyawan biasanya mencakup lamanya masa kerja karyawan, riwayat kredit, atau ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh perusahaan.
Selanjutnya mengenai batasan nominal kasbon, batasan ini dapat berdasarkan persentase tertentu dari gaji bulanan atau jumlah maksimum tertentu. Pemberian batasan ini dimaksudkan untuk mengendalikan risiko keuangan perusahaan dan memastikan bahwa kasbon tetap sesuai dengan kapasitas finansial karyawan.
Selanjutnya adalah berkaitan dengan bunga dan biaya. Dalam kebanyakan kasus, kasbon karyawan tidak dikenakan bunga. Namun, beberapa perusahaan mungkin memberlakukan biaya administrasi atau biaya lainnya terkait dengan pemberian kasbon. Semua disesuaikan kembali dengan regulasi perusahaan.
Terakhir, mengenai mekanisme pembayaran kasbon. Pembayaran kasbon biasanya dilakukan dengan memberi pemotongan otomatis dari gaji karyawan setiap bulan hingga jumlah kasbon terbayar.
Pembayaran ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh perusahaan. Beberapa perusahaan juga dapat memberikan opsi kepada karyawan untuk melakukan pembayaran tunai jika mereka memilih untuk melunasi kasbon lebih cepat.
Berikut ini keuntungan yang bisa didapatkan ketika melakukan kasbon baik dari sisi karyawan maupun perusahaan.
Baca Juga: Likuiditas Adalah: Pengertian, Jenis dan Cara Menghitungnya
Bisa disimpulkan jika kasbon adalah pinjaman yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan. Dalam hal ini kasbon dicatat sebagai akun piutang dalam pembukuan keuangan. Kasbon ini dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak yang terlibat baik dari sisi karyawan maupun perusahaan. Nah, itu dia informasi yang bisa kami sampaikan semoga bermanfaat!