Diskon 12% + Bonus Private Business Coaching senilai Rp. 15 juta🎉
Logo Bee Web

Contoh Jurnal Koreksi, Jenis Kesalahan, dan Cara Membuatnya

Jurnal koreksi adalah jurnal yang dibuat dengan tujuan membetulkan jurnal yang sama dan sudah terlanjur diposting. Begini cara menyusunnya!
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 19 August 2024

Laporan keuangan harus dibuat dengan data yang benar, akurat, dan dapat diandalkan. Namun, dalam proses pencatatan transaksi dan penyusunan laporan, kesalahan bisa saja terjadi. Karena itulah ada jurnal koreksi.

Kesalahan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kesalahan manusia, kekeliruan dalam perhitungan, atau kesalahan dalam penggolongan akun.

DImana, jurnal ini berfungsi sebagai alat untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi dalam pencatatan akuntansi. Bagaimana cara membuatnya?

Apa itu Jurnal Koreksi?

Cara Membuat <yoastmark class=

Dalam buku Teori dan Praktek Akuntansi Keuangan Dasar Perusahaan Jasan dan Dagang (2022) karya Arna Suryani, Jurnal koreksi adalah jurnal yang dibuat dengan tujuan membetulkan jurnal yang sama dan sudah terlanjur diposting.

Sekaligus memastikan jika catatan keuangan tetap akurat dan mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya. Jurnal ini mencatat perbaikan yang diperlukan tanpa menghapus entri awal, sehingga transparansi dan integritas data tetap terjaga.

Dengan menggunakan jurnal ini, perusahaan dapat memastikan bahwa setiap kesalahan diperbaiki dengan benar, mendukung pemeliharaan akurasi data dan kepercayaan dalam laporan keuangan mereka.

Bisa disimpulkan jika, jurnal koreksi adalah mekanisme yang digunakan untuk memperbaiki kesalahan pencatatan dalam jurnal yang telah diposting, dengan tujuan menjaga keakuratan dan integritas laporan keuangan.

Manfaat Jurnal Koreksi

Berikut beberapa manfaat dan fungsi jurnal koreksi:

1. Menetralkan Kesalahan

Jurnal ini memungkinkan perbaikan kesalahan pencatatan yang telah terlanjur diposting. Dengan mencatat entri koreksi, kesalahan yang ada dapat dinetralkan, sehingga laporan keuangan kembali mencerminkan kondisi yang sebenarnya.

2. Mencatat Transaksi Seperti yang Seharusnya

Dengan menggunakan jurnal ini, transaksi yang salah dicatat dapat diperbaiki sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Hal ini memastikan bahwa setiap transaksi tercatat dengan benar, sesuai dengan standar akuntansi yang sudah ada.

Baca Juga: Pengertian dan Format Standar Akuntansi Keuangan

3. Meningkatkan Akurasi Laporan Keuangan

Kemudian, dengan adanya jurnal ini juga Anda bisa menjaga akurasi laporan keuangan dengan memastikan bahwa semua entri yang salah diperbaiki dan diluruskan.

4. Menjaga Transparansi dan Integritas Data

Dengan data yang benar, maka memungkinkan pemantauan yang jelas terhadap perubahan yang dilakukan dan menjaga integritas data keuangan, sehingga audit dan verifikasi menjadi lebih mudah.

Jenis Kesalahan yang Membutuhkan Jurnal Koreksi

Mengutip dari laman keuda.kemendagri.go.id, berdasarkan sifatnya kesahan yang membutuhkan koreksi ada dua, yakni:

1. Kesalahan Tidak Berulang

Jenis kesalahan pertama adalah kesalahan tidak berulang, dalam hal ini juga dibedakan menjadi dua jenis, yakni terjadi pada periode berjalan dan terjadi pada periode sebelumnya.

a. Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi pada Periode Berjalan

Kesalahan jenis ini adalah kesalahan yang terjadi dalam periode akuntansi yang sedang berlangsung dan diharapkan tidak akan terulang di masa mendatang.

Contoh kesalahan ini termasuk kesalahan pencatatan transaksi, kesalahan perhitungan, atau kesalahan penerapan standar akuntansi yang ditemukan dan perlu dikoreksi sebelum laporan keuangan periode tersebut diterbitkan. Jurnal koreksi akan dibuat untuk memperbaiki kesalahan ini dalam periode yang sama.

b. Kesalahan Tidak Berulang yang Terjadi pada Periode Sebelumnya

Sedangkan untuk kesalahan ini terjadi pada periode akuntansi sebelumnya dan baru ditemukan pada periode berjalan. Meskipun kesalahan ini tidak diharapkan terjadi kembali, perlu dilakukan koreksi untuk memastikan laporan keuangan yang diterbitkan sebelumnya akurat.

Jurnal ini akan memperbaiki catatan keuangan untuk periode yang lalu, biasanya dengan menyesuaikan saldo awal periode yang sedang berjalan.

2. Kesalahan Berulang

Jenis kesalahan kedua adalah kesalahan berulang, yakni kesalahan yang disebabkan oleh sifat alamiah dari jenis transaksi tertentu yang diperkirakan akan terjadi kembali di masa depan.

Kesalahan ini sering kali terkait dengan transaksi rutin seperti penerimaan pajak, di mana seringkali diperlukan koreksi seperti restitusi atau tambahan pembayaran.

Adapun dibuatnya jurnal ini untuk kesalahan berulang biasanya mengatasi kesalahan yang sudah menjadi bagian dari proses reguler dan memerlukan penyesuaian rutin untuk memastikan keakuratan laporan keuangan.

Cara Membuat Jurnal Koreksi

Contoh jurnal koreksi

Ada tiga tahapan dalam membuat jurnal koreksi, yakni membuat jurnal penghapusan, jurnal sebenarnya baru kemudian jurnal pembenaran (Credit: Freepik.com)

Berdasarkan 'Modul Pengantar Akuntansi 1', yang disusun oleh Wigiyanti, langkah-langkah membuat jurnal akuntansi terdiri dari 3 tahapan, berikut diantaranya:

1. Jurnal Penghapusan

Langkah pertama dalam proses koreksi adalah membuat jurnal penghapusan. Jurnal penghapusan bertujuan untuk membatalkan efek dari jurnal yang salah. Proses ini melibatkan langkah-langkah berikut:

  • Identifikasi kesalahan: Tentukan akun mana yang salah dan berapa jumlah yang salah.
  • Balikkan posisi debit dan kredit: Akun yang awalnya di debet, sekarang di kredit, dan sebaliknya.
  • Jumlah: Masukkan jumlah yang sama persis dengan jumlah yang salah pada jurnal awal, tetapi dengan posisi debit-kredit yang berlawanan.

2. Jurnal Sebenarnya

Setelah menghapus entri yang salah, langkah berikutnya adalah membuat jurnal sebenarnya. Jurnal ini mencatat transaksi dengan benar sesuai dengan data yang seharusnya sebelum kesalahan terjadi.

Buat entri jurnal yang mencatat akun yang benar dan jumlah yang benar, menggantikan jurnal yang salah.

3. Jurnal Koreksi

Langkah terakhir adalah membuat jurnal koreksi, yang menggabungkan jurnal penghapusan dan jurnal sebenarnya. Proses ini memastikan bahwa semua perbaikan telah dilakukan dengan benar dan sesuai dengan data yang seharusnya.

  • Buat jurnal baru: Buat jurnal baru dengan menggabungkan kedua jurnal di atas.
  • Posting ke buku besar: Posting jurnal ke buku besar untuk memperbaiki saldo akun yang terpengaruh.

Contoh Jurnal Koreksi

Berikut beberapa contoh jurnal koreksi dari berbagai jenis kesalahan:

1. Contoh Jurnal Koreksi Kesalahan Pencatatan

PT Sukses Selalu melakukan pembelian perlengkapan kantor senilai Rp500,000, namun dicatat sebagai pembelian persediaan. Maka jurnal koreksinya adalah:

a. Jurnal Awal yang Salah

Jurnal Kesalahan Pencatatan A1

b. Jurnal Penghapusan

Jurnal Kesalahan Pencatatan A2

c. Jurnal Koreksi

Kesalahan Pencatatan A3

2. Contoh Jurnal Koreksi Kesalahan Perhitungan

Kemudian, perusahaan ini juga melakukan kesalahan yakni, jumlah transaksi yang dicatat tidak sesuai dengan jumlah yang sebenarnya. Dimana, transaksi pembayaran huta yang seharusnya dicatat Rp1.200.000, akan tetapi dicatat sebagai Rp1.020.000.

Maka, jurnalnya adalah..

a. Jurnal Awal yang Salah

Kesalahan Perhitungan B1

b. Jurnal Penghapusan

Jurnal Kesalahan Perhitungan B2

c. Jurnal Koreksi

Jurnal Kesalahan Perhitungan B3

3. Contoh Jurnal Koreksi Kesalahan Posting

Kemudian, untuk kesalahan posting atau kesalahan yang terjadi ketika jurnal sudah benar tetapi diposting ke akun buku besar yang salah.

Dimana, penjualan kredit sebesar Rp2.500.000 dicatat dan diposting ke akun Piutang Usaha A, tetapi seharusnya ke akun Piutang Usaha B. Maka koreksinya adalah ...

a. Jurnal Awal yang Salah

Jurnal Kesalahan Posting C1

b. Jurnal Penghapusan

Jurnal Kesalahan Posting C2

c. Jurnal Koreksi

Kesalahan Posting C3

Kesimpulan

Jurnal koreksi adalah alat penting dalam akuntansi yang digunakan untuk memperbaiki kesalahan pencatatan yang telah terjadi dalam jurnal dan telah terlanjur diposting ke buku besar.

Untuk menghindari kesalahan dalam proses pencatatan transaksi ini, Anda bisa menggunakan software akuntansi Beeaccounting. Beeaccounting mempermudah proses pencatatan, penghapusan, dan mengoreksi transaksi sehingga jurnal juga bisa disusun dengan data sebenarnya.

Membuat Catatan Pengeluaran Biaya Produksi + Laporan Keuangan Pakai Beeaccounting

Dengan Beeaccounting, Anda dapat memastikan bahwa setiap transaksi dicatat dengan akurat dan transparan, serta menghemat waktu dan tenaga dalam mengelola pembukuan. Klik banner di atas dan dapatkan akses lifetime sekarang juga!

Artikel Terkait

Aplikasi Pembukuan Online Shop Gratis Sampai Tahu Laba-Rugi
Aplikasi pembukuan online shop gratis dibutuhkan sebagai alat bantu pencatatan keuangan untuk bisnis kita. Karena dengan alat penunjang ini membantu kita
Baca Juga
Contoh dan Cara Analisis Transaksi dalam Akuntansi
Analisis transaksi merujuk pada proses evaluasi dan pemahaman transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu bisnis atau organisasi. Tujuan utama dari
Baca Juga
Mengenal Dasar Dasar Akuntansi, Ini Pembahasannya Lebih Lanjut
Ada sejumlah dasar dasar akuntansi yang perlu dipahami pemula, terutama bagi pemilik usaha. Ilmu akuntansi dan usaha sangat berkaitan satu
Baca Juga
Jenis dan Contoh Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Dalam sebuah perusahaan, laporan laba rugi adalah hal yang penting untuk disusun, begitu juga untuk perusahaan manufaktur. Di berbagai contoh
Baca Juga
Contoh Kuitansi dan Panduan Cara Membuat Kwitansi Pembayaran
Apakah Anda sering mencari contoh kwitansi? Hampir setiap kali kita melakukan transaksi pembayaran, baik itu untuk membeli barang, membayar jasa,
Baca Juga
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga

Artikel Populer

Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
Lingkungan Bisnis: Pengertian, Ciri, Faktor & Contohnya
Apa itu lingkungan bisnis? Lingkungan bisnis adalah seluruh faktor yang mempengaruhi operasi dan keberhasilan usaha, baik faktor internal maupun eksternal.
Baca Juga
Mengenal Sejarah Akuntansi Secara Singkat
Sejarah awal akuntansi ini ada dengan seiring manusia mengenal hitungan uang serta cara pencatatanya. Oleh karena itu akuntansi juga dikenal
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu