Jurnal akuntansi adalah salah satu instrumen vital dalam proses pencatatan dan pelaporan keuangan suatu entitas bisnis. Melalui jurnal ini, transaksi keuangan yang terjadi direkam secara sistematik berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
Dimana jurnal ini tidak hanya mencatat histori transaksi, tetapi juga memberikan landasan yang kuat bagi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan entitas secara keseluruhan.
Pelajari lebih dalam jurnal keuangan akuntansi secara lebih mendalam pada artikel berikut ini!
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jurnal berarti catatan harian, jika dijabarkan lagi ke arah jurnal perdagangan diartikan sebagai buku yang dipakai untuk mencatat transaksi berdasarkan urutan waktu.
Sedangkan pengertian akuntansi menurut IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) diartikan sebagai sistem informasi mengenai kondisi ekonomi atau perusahaan yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan.
Dari dua penjelasan di atas, bisa disimpulkan jika jurnal akuntansi adalah catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan dan analisis yang diakibatkan dari adanya transaksi dan kondisi ekonomi perusahaan kepada para pemangku kepentingan.
Mengutip dari laman ppmschool.ac.idm, ada 4 manfaat jurnal akuntansi keuangan dalam bisnis:
Fungsi jurnal dalam bisnis pertama adalah untuk mengatur dan mencatat keuangan, dimana dengan adanya jurnal dapat membantu dalam mengatur pencatatan keuangan perusahaan secara sistematis.
Dengan pencatatan yang terorganisir, manajemen dapat dengan mudah melacak dan menganalisis transaksi keuangan yang terjadi, memungkinkan mereka untuk mengelola keuangan dengan lebih efisien.
Selanjutnya adalah dapat memfasilitasi analisis keuangan yang mendalam. Data yang tercatat dalam jurnal membantu dalam mengidentifikasi tren, membandingkan kinerja keuangan dari waktu ke waktu, dan membuat proyeksi keuangan untuk masa depan. Analisis ini menjadi landasan bagi pengambilan keputusan strategis perusahaan.
Berikutnya dapat membantu pelaku bisnis untuk mendapatkan informasi yang diperlukan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Dengan data keuangan yang akurat dan terpercaya, manajemen dapat membuat keputusan yang didasarkan pada fakta, angka, dan analisis yang kuat, sehingga meningkatkan efektivitas operasional dan strategis perusahaan.
Berikutnya dapat membantu perusahaan memenuhi kewajiban hukum terkait pelaporan keuangan dan audit. Dengan mencatat secara teliti setiap transaksi keuangan, perusahaan dapat menunjukkan ketaatan terhadap peraturan dan standar akuntansi yang berlaku.
Sehingga menjaga transparansi dan kepercayaan dari pihak-pihak terkait seperti pemegang saham, regulator, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Selain itu, ada beberapa manfaat lain jurnal akuntansi untuk beberapa kalangan lain selain pengusaha:
Mengutip dari buku berjudul dasar akuntansi keuangan (2021) karya Tantik Sumarlin, jurnal akuntansi dibedakan menjadi 2 bentuk, yakni:
Pengertian jurnal umum adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi akuntansi secara umum. Adapun akun jurnal umum terdiri dari aset (harta/aktiva), modal, utang, pendapatan dan beban.
Format jurnal umum dicatat dengan format tanggal, keterangan, ref, debet, kredir dan jumlah seperti di bawah ini:
Baca Juga: Contoh Jurnal Umum dan Buku Besar Akuntansi Perusahaan
Kebalikan dari jurnal umum, Berdasarkan Modul Jurnal Khusus Perusahaan Dagang (2018) karya Revleen Kaparang, pengertian jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang secara khusus dan sering dilakukan, seperti transaksi penjualan, pembelian, penerimaan dan pengeluaran kas.
Dengan demikian jurnal khusus dikelompokkan kembali menjadi 5 jenis berdasarkan transaksi sejenis dan sering terjadi. Berikut diantaranya:
Secara pengertian jurnal penjualan adalah mencatat transaksi yang berkaitan dengan penjualan kredit. Jurnal penjualan terdiri dari jurnal penjualan kredit, jurnal penjualan retur, jurnal penjualan tunai, jurnal penjualan diskon, dan potongan penjualan.
Adapun contoh dan format jurnal penjualan adalah sebagai berikut:
Berikutnya adalah jurnal penerimaan kas, yakni jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kas perusahaan.
Informasi dalam jurnal penerimaan kas secara umum terdiri dari tanggal transaksi, keterangan, sumber penerimaan, jumah uang tunai yang diterima dan beberapa akun lainnya yang berkaitan dengan transaksi.
Berikut format dan contoh jurnal penerimaan kas:
Selanjutnya adalah jurnal pembelian, yakni jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit. Adapun informasi yang disampaikan dalam jurnal pembelian terdiri dari:
Tanggal transaksi, termin, nominal pembelian, rekening, nominal utang dagang dan beberapa informasi lainnya yang berkaitan.
Terakhir jurnal pengeluaran kas, yakni jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang berkaitan dengan kas.
Adapun transaksi dalam jurnal pengeluaran kas ini terdiri dari pembelian secara tunua, pelunasan utang, retur penjualan, pembayaran beban, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan pengeluaran kas.
Berikut adalah format jurnal pengeluaran kas dan contohnya:
Selanjutnya adalah jurnal memorial yakni jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi yang tidak dicatat dalam 4 jurnal sebelumnya.
Transaksi yang dicatat dalam jurnal memorial biasanya terdiri dari retur penjualan, pengurangan harga, depresiasi aktiva berwujud, amortisasi aktiva tidak berwujud, potongan harga hingga retur pembelian.
Berikut format dan contoh dari jurnal memorial.
Berikut beberapa perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus, berdasarkan pengertiannya di atas:
Perbedaan jurnal umum dan jurnal khusus pertama ada pada tujuannya, dimana jurnal umum digunakan untuk mencatat seluruh transaksi keuangan perusahaan secara kronologis.
Sedangkan jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan berdasarkan jenisnya, mulai dari penjualan, pembelian, kas, persediaan dan lain sebagainya.
Berikutnya dari struktur pencatatan. dari strukturnya jurnal umum terdiri dari kolom tanggal, deskripsi transaksi, nomor akun, dan kolom debit dan kredit untuk mencatat perubahan dalam akun-akun tertentu.
Disisi lain struktur pencatatan jurnal khusus tergantung pada jenis jurnal khusus itu sendiri, seperti jurnal penjualan mencakup kolom transaksi penjualan, jumlah, deskripsi barang dan lain sebagainya.
Selanjutnya dari frekuensi pencatatannya, dimana jurnal umum dicatat setiap kali terjadi transaksi baru dalam perusahaan, yang biasanya terjadi setiap hari.
Sedangkan jurnal khusus dicatat sesuai dengan dengan frekuensi transaksi yang terkait dengan jenis jurnal khusus tersebut. Jika jurnal pembelian maka dicatat setiap kali ada pembelian dan seterusnya.
Perbedaan terakhir adalah dari fungsinya, jurnal umum digunakan sebagai basis untuk menyusun laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi.
Sedangkan jurnal khusus berfungsi sebagai pemberi informasi yang lebih terfokus tentang transaksi tertentu, sehingga memudahkan analisis kinerja bisnis dalam bidang-bidang spesifik.
Berikut beberapa contoh bagaimana pengisian jurnal baik jurnal umum maupun jurnal khusus:
Contoh rincian seluruh transaksi PT BEE Sukses Selalu:
Maka, jika dicatat dalam jurnal umum menjadi:
Berikut beberapa contoh transaksi dari PT BEE Sukses Selalu untuk penjualan barang secara kredit:
Maka jurnal penjualan dicatat dengan:
Berikut rincian transaksi penerimaan kas PT BEE Sukses Selalu:
Maka, jurnal penerimaan kas dicatat dengan:
Rincian Transaksi pembelian PT BEE Sukses Selalu:
Maka, jurnal pembelian dicatat dengan:
Rincian rincian pengeluaran kas:
Maka, jurnal pengeluaran kas dicatat dengan:
Rincian transaksi perusahaan PT Bee Sukses Selain 4 jurnal di atas:
Maka jurnal memorial dicatat dengan:
Tentu, berikut adalah penjelasan tentang kesalahan umum dalam penyusunan pembukuan akuntansi:
kesalahan umum pertama adalah ketika transaksi yang dicatat tidak seimbang antara debit dan kredit. Setiap transaksi harus memiliki jumlah yang sama di kedua sisi untuk menjaga keseimbangan buku. Kesalahan dalam mencatat debit dan kredit dapat menyebabkan ketidakseimbangan buku, yang mengganggu akurasi laporan keuangan.
Berikutnya, ketika sebuah transaksi terjadi, penting untuk memilih akun yang tepat yang terpengaruh oleh transaksi tersebut. Kesalahan dalam pemilihan akun dapat menyebabkan informasi yang salah terkait dengan kinerja keuangan perusahaan.
Berikutnya adalah pencatatan tanggal dan uraian transaksi harus dicatat dengan tepat. Kesalahan dalam mencatat tanggal transaksi dapat mengganggu urutan kronologis catatan keuangan, sementara kesalahan dalam uraian transaksi dapat membuat sulit untuk memahami sifat transaksi itu sendiri.
Setiap akun harus memiliki saldo yang tepat untuk mencerminkan transaksi yang terjadi. Kesalahan dalam menghitung saldo akun dapat mengakibatkan laporan keuangan yang tidak akurat dan tidak dapat diandalkan.
Jurnal penyesuaian diperlukan untuk mencatat transaksi yang belum tercatat secara akurat dalam periode akuntansi yang sedang berjalan. Kesalahan dalam membuat jurnal penyesuaian dapat menyebabkan kesalahan dalam mencatat pendapatan, beban, atau saldo akun lainnya, yang akhirnya mempengaruhi keakuratan laporan keuangan.
Baca Juga: Cara Membuat Jurnal Penyesuaian dan Contohnya Lengkap
Untuk mencegah kesalahan-kesalahan ini, perusahaan harus memastikan bahwa proses pencatatan transaksi dilakukan secara hati-hati, dengan pengawasan yang tepat, dan bahwa personil yang bertanggung jawab atas pembukuan memiliki pemahaman yang baik tentang prinsip akuntansi dasar.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, mudahkan Anda mencatat transaksi bisnis hingga laporan akuntansi bisnis. Pembukuan lebih rapi, jurnal akuntansi bisnis Anda lebih akurat dan masih banyak lagi. Klik banner di atas dan dapatkan akses gratis uji coba sekarang juga.