🚀 Promo SYAWAL: Diskon 12% + Plugin Gratis, Cuma 15–24 April, Buruan!
Logo Bee Web

Jenis-Jenis Rasio Keuangan, Pengertian dan Rumusnya

Dalam buku karya Harahap (2015), ada jenis-jenis rasio keuangan yang umum digunakan, apa saja? Bagaimana rumusnya? Simak artikel berikut ini
Penulis:
Lutfatul Malihah
Kategori:
Terbit: Monday, 14 April 2025
Diperbarui: Monday, 14 April 2025
Daftar Isi

Salah satu cara paling praktis untuk menganalisis performa keuangan adalah melalui rasio keuangan. Jenis-jenis rasio keuangan ini akan membantu Anda untuk melihat gambaran kesehatan bisnis secara cepat dan objektif.

Mulai dari seberapa lancar arus kas hingga seberapa efisien operasional berjalan. Di artikel ini, kita akan membahas tentang pengertian rasio keuangan, berbagai jenis rasio yang umum digunakan, serta contoh penerapannya dalam analisis laporan keuangan.

Dengan memahami hal ini, Anda bisa lebih percaya diri dalam membaca data dan merancang strategi bisnis yang lebih baik..

Apa Pengertian dari Analisa Rasio Keuangan?

Menurut Kasmir (2015) rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan, baik antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam laporan yang sama, maupun antara laporan keuangan dari dua periode berbeda.

Tujuan dari perbandingan ini adalah untuk mengetahui kondisi atau kinerja keuangan perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi, baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan.

Sementara itu, analisis rasio keuangan adalah proses menelaah dan menginterpretasikan rasio-rasio yang telah dihitung untuk menilai posisi keuangan, kinerja, serta potensi perusahaan di masa depan.

Analisis ini sangat berguna untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam aspek keuangan, serta membantu manajemen dalam menyusun strategi yang lebih tepat sasaran.

Manfaat Analisis Rasio Keuangan

Dalam buku Pengantar Manajemen Keuangan (2016) karya Irham Fahmi, analisis rasio keuangan memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Dapat digunakan sebagai alat untuk menilai seberapa baik kinerja dan prestasi perusahaan.
  • Dapat digunakan menjadi rujukan dalam membuat perencanaan usaha.
  • Bisa dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi perusahaan dari perspektif keuangan.
  • Bagi kreditor, analisis ini dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk memperkirakan potensi dan resiko yang akan dihadapi, berkaitan dengan jaminan keberlangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.

Secara umum, manfaat dari analisis rasio keuangan adalah untuk …

Jenis-Jenis Rasio Keuangan

Mengutip dari buku Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan (2015), karya Sofyan Syafri Harahap, ada jenis-jenis rasio keuangan yang umum digunakan, diantaranya sebagai berikut:

1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Jenis jenis rasio keuangan

Rumus Rasio Likuiditas dan Standar Rasio Likuiditas Yang Baik (Credit: bee.id)

Jenis-jenis rasio keuangan pertama adalah rasio likuiditas, yakni analisis rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Artinya, apakah perusahaan punya cukup aset lancar untuk membayar utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat. Jika iya, berarti kondisi keuangannya dikatakan likuid. Rasio likuiditas ini dibedakan menjadi 3 jenis, yakni:

a. Current Ratio

Current ratio adalah ukuran kasar dari likuiditas, yaitu perbandingan antara aset lancar dan utang lancar. Semakin tinggi angkanya, semakin aman posisi keuangan perusahaan. Rata-rata industri menurut Kasmir (2018) adalah 200%.

Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus rasio keuangan berikut ini:

Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Utang Lancar

b. Cash Ratio

Kemudian, cash ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek hanya dengan kas atau setara kas. Artinya, ini benar-benar mencerminkan kemampuan langsung membayar.

Standar industri cash ratio yang baik adalah 50%, untuk menghitungnya Anda bisa menggunakan rumus di bawah ini:

Rasio Cepat = (Aktiva Lancar - Persediaan) / Utang Lancar

b. Quick Ratio

Quick ratio disebut juga rasio cepat karena tidak memperhitungkan persediaan. Ini penting karena persediaan bisa butuh waktu untuk dicairkan jadi uang tunai. Rata-rata industri quick ratio yang baik adalah 150%. Dengan rumus sebagai berikut:

Rasio Kas = Kas dan Setara Kas / Utang Lancar

2. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio)

Berbeda dari likuiditas, rasio solvabilitas menilai kemampuan jangka panjang perusahaan dalam melunasi semua utangnya. Di sini, fokusnya bukan hanya utang lancar, tapi seluruh utang termasuk yang jangka panjang.

BACA JUGA: Pengertian Rasio Solvabilitas, Jenis, Rumus dan Manfaatnya

Rasio Solvabilitas dibedakan menjadi 2 jenis, dua rasio utama dalam solvabilitas adalah sebagai berikut:

a. Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio debt to equity adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar porsi utang dibandingkan dengan ekuitas (modal sendiri). Rasio ini membantu kreditur menilai seberapa jauh utang ditopang oleh modal pemilik.

Rata-rata industri debt to equity yang baik menurut Kasmir (2018) adalah 81%. Dengan rumus sebagai berikut:

Debt to Equity Ratio = Total Utang / Ekuitas Pemegang Saham

b. Debt to Asset Ratio (DAR)

Mengukur proporsi total utang terhadap total aset perusahaan. Artinya, berapa persen dari aset perusahaan yang dibiayai oleh utang. Standar industrinya adalah 35%. Dengan rumus sebagai berikut:

Debt to Asset Ratio = Total Utang / Total Aset

3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan. Activity Ratio ini juga bisa menunjukkan kecepatan perputaran aset. Jenis-jenis rasio aktivitas meliputi:

a. Receivable Turnover

Mengukur seberapa cepat piutang dikumpulkan dalam satu periode, sekaligus mengukur seberapa efektivitas perusahaan dalam mengelola piutang. Untuk menghitungnya rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Receivables Turnover = Penjualan Kredit / Rata-rata Piutang

b. Inventory Turnover

Menunjukkan seberapa sering persediaan barang dagang terjual dan diganti selama periode tertentu. Semakin tinggi, semakin baik. Rata-rata industri untuk inventory turnover adalah 20 kali per tahun.

Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

Inventory Turnover = Harga Pokok Penjualan / Rata-rata Persediaan

c. Total Asset Turnover

Selanjutnya ada total asset turnover, mengukur seberapa optimal total aset digunakan untuk menghasilkan penjualan. Rata-rata industri biasanya adalah 2 kali per tahun.

4. Rasio Investasi (Investment Ratio)

Rasio ini digunakan untuk menilai imbal hasil yang diperoleh investor dari investasinya di perusahaan. Contoh rasio investasi meliputi:

  • Rasio Harga terhadap Laba per Saham (Price to Earnings Ratio/PER):Mengukur harga saham relatif terhadap laba per saham. Rumus:​ PER = Harga Saham per Lembar / Laba Bersih per Lembar Saham
  • Dividend Yield:Menunjukkan persentase dividen yang dibayarkan terhadap harga saham. Dengan rumus sebagai berikut: Dividend Yield = Dividen per Saham / Harga Saham per Lembar

5. Rasio Profitabilitas

Meskipun sering dianggap mirip dengan rentabilitas, profitabilitas lebih fokus pada hasil akhirnya: laba. Rasio ini menilai apakah perusahaan benar-benar menghasilkan keuntungan atau tidak.

Ukuran yang sering digunakan adalah:

  • Net Profit Margin: Persentase keuntungan bersih setelah dikurangi pajak dan bunga terhadap total penjualan. Standar industri Net Profit Margin menurut Kasmir (2018) adalah 20%.
  • Operating Income Ratio: Mengukur laba operasi (sebelum bunga dan pajak) dari setiap rupiah penjualan.
  • Earning Power of Total Investment: Mengukur seberapa besar investasi menghasilkan pendapatan, relevan bagi investor jangka panjang.
    Return on Net Worth: Digunakan untuk melihat kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik.

6. Rasio Rentabilitas

Jenis jenis rasio selanjutnya adalah rasio rentabilitas, yakni rasio yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio rentabilitas ini penting karena berhubungan langsung dengan efisiensi dan kinerja perusahaan.

Beberapa indikatornya antara lain:

  • Profit Margin Ratio: Menunjukkan berapa persen keuntungan bersih dari setiap penjualan. Semakin besar marginnya, semakin efisien pengelolaan biaya perusahaan.
  • Return on Investment (ROI): Mengukur efektivitas investasi modal dalam menghasilkan laba bersih. Cocok untuk menilai seberapa optimal modal kerja dalam bisnis.
  • Return on Equity (ROE): Fokus pada seberapa besar laba yang dihasilkan dari modal sendiri. Rasio ini sangat diperhatikan oleh pemegang saham. Standar industri: 40%.

BACA JUGA: Rumus ROI (Return On Invesment) dan Cara Menghitungnya

7. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)

Rasio berikutnya adalah rasio pertumbuhan, yakni rasio yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu tumbuh secara finansial dari waktu ke waktu. Growth Ratio ini penting bagi investor yang ingin melihat prospek jangka panjang suatu perusahaan.

Apakah pendapatannya meningkat, labanya naik, atau ekuitasnya bertambah? Beberapa jenis rasio pertumbuhan yang sering digunakan antara lain:

a. Pertumbuhan Penjualan (Sales Growth)

Rumus Growth Sales

Rumus growth sales atau pertumbuhan bisnis (Credit: bee.id)

Mengukur peningkatan penjualan dari tahun ke tahun. Jika penjualan terus meningkat secara konsisten, ini menunjukkan adanya ekspansi usaha atau peningkatan permintaan pasar.

Untuk menghitungnya, Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

Pertumbuhan Penjualan = (Penjualan Tahun Ini - Penjualan Tahun Lalu) / Penjualan Tahun Lalu x 100%

b. Pertumbuhan Laba Bersih (Net Income Growth)

Rasio ini menunjukkan apakah perusahaan mampu meningkatkan laba bersihnya secara berkelanjutan, yang tentunya sangat menarik bagi pemegang saham. Dengan rumus sebagai berikut:

Pertumbuhan Laba = (Laba Bersih Tahun Ini - Laba Tahun Lalu) / Laba Tahun Lalu x 100%

c. Pertumbuhan Ekuitas (Equity Growth)

Rasio pertumbuhan ekuitas ini menunjukkan seberapa besar kenaikan modal pemilik dalam jangka waktu tertentu. Biasanya dikaitkan dengan akumulasi laba ditahan.

Sederhananya, rasio pertumbuhan ini bersifat dinamis, dan idealnya dianalisis dengan melihat tren dari beberapa tahun terakhir.

8. Penilaian Pasar (Market Based Ratio)

Rasio ini cocok digunakan bagi Anda yang ingin melihat bagaimana pasar atau investor menilai kinerja keuangan perusahaan. Rasio ini umum dipakai dalam dunia investasi dan pasar modal karena berfokus pada data harga saham.

Beberapa contoh rasio pasar yang penting:

  • Price to Earnings Ratio (P/E Ratio): Mengukur berapa kali lipat harga saham dibandingkan laba per saham (EPS). Semakin tinggi P/E, biasanya pasar menilai perusahaan punya prospek bagus, tapi bisa juga overvalued.
  • Earnings Per Share (EPS): Menunjukkan seberapa besar laba bersih yang diperoleh untuk setiap lembar saham. EPS tinggi berarti perusahaan punya kinerja yang bagus bagi pemegang saham.
  • Price to Book Value (P/BV): Mengukur rasio antara harga pasar saham dengan nilai buku per saham. Rasio ini penting untuk melihat apakah saham perusahaan dihargai lebih tinggi atau lebih rendah dari aset bersihnya.

Perhitungan rasio pasar ini hanya relevan untuk perusahaan yang sudah go public atau memiliki saham yang diperjualbelikan secara publik.

9. Rasio Produktivitas

Jenis-jenis rasio keuangan terakhir adalah rasio produktivitas, yakni rasio produktivitas yang menggambarkan efisiensi kinerja perusahaan dalam mengubah input menjadi output. Rasio ini sering digunakan dalam analisis internal untuk mengukur keberhasilan operasional atau efisiensi penggunaan sumber daya.

Beberapa contoh rasio produktivitas:

  • Produktivitas Tenaga Kerja: Dihitung dengan membandingkan total output (seperti penjualan atau laba) dengan jumlah tenaga kerja. Cocok untuk melihat efisiensi karyawan.
  • Produktivitas Aset: Mengukur berapa besar pendapatan atau laba yang dihasilkan dari total aset yang dimiliki. Bisa mirip dengan rasio aktivitas, tapi difokuskan untuk mengukur hasil akhir dari penggunaan aset.
  • Produktivitas Modal:Menunjukkan kemampuan modal yang ditanamkan untuk menghasilkan keuntungan atau nilai tambah.

Analisis Keuangan Lebih Mudah dengan Data Akurat Pakai Beecloud

Beecloud Untuk Mencatat Biaya Operasional, Gaji Dan Beban

Analisis keuangan kini bisa dilakukan lebih mudah dan efisien dengan bantuan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud. Dengan data keuangan yang tercatat secara akurat dan real-time, Anda dapat menghitung berbagai rasio keuangan seperti likuiditas, profitabilitas, hingga solvabilitas.

Tanpa harus repot mengolah laporan secara manual. Beecloud membantu Anda menyajikan data yang rapi dan siap pakai, sehingga proses evaluasi kinerja bisnis menjadi lebih cepat dan tepat sasaran.

Tak hanya itu, fitur laporan otomatis di Beecloud juga memudahkan Anda mengambil keputusan strategis berbasis data yang valid. Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang juga!

Artikel Populer

Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
13 Contoh Nota Pembelian dan Cara Membuatnya Lengkap
Sedang membuka bisnis baru dan butuh contoh nota pembelian sebagai bukti transaksi dengan konsumen nanti, Anda bisa membuat sendiri dari
Baca Juga
Feedback Artinya: Jenis, Fungsi, beserta Cara Mendapatkannya
Suatu istilah yang dipakai masyarakat untuk menilai aktivitas seseorang ialah umpan balik atau feedback artinya dalam bahasa Indonesia ialah umpan
Baca Juga
Sistem Ekonomi Campuran: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh
Sistem ekonomi campuran adalah suatu sistem yang menggabungkan aspek pemerintahan dan swasta dalam mengelola perekonomian suatu negara. Dalam sistem ini,
Baca Juga
[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
10 Contoh Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi
Mengulik kekayaan kuliner nusantara tidak pernah ada habisnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi
Baca Juga
Customer Service Software Akuntansi & Kasir Bee
Jam Operasional: senin - jumat jam 09.00 - 16.00 wib

Siap Mengubah Cara Anda Mengelola Bisnis

Sejak 2010, Bee telah berdedikasi untuk membantu Pengusaha di seluruh Indonesia dalam mengatasi tantangan laporan akuntansi dan keuangan. Kami siap mendukung kesuksesan bisnis Anda. Jangan ragu untuk menghubungi kami.
Logo Bee Web
Bee.id adalah brand dari PT BITS Miliartha, perusahaan penyedia software akuntansi terbaik dan aplikasi pembukuan usaha untuk membantu pemilik bisnis dan akuntan mengelola keuangan secara lebih cepat, mudah, dan akurat. Sebagai solusi akuntansi UMKM yang telah digunakan ribuan pengguna di seluruh Indonesia, Bee siap bantu bisnis Anda berkembang lebih efisien. Coba sekarang! Gratis Trial atau jadwalkan Demo Gratis bersama Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu