Istilah investor pastinya sudah tidak asing lagi di era ekonomi modern saat ini. Dimana investor adalah seorang pemegang saham dari sebuah perusahaan, atau seorang yang menginvestasikan hartanya pada pihak perusahaan dengan harapan mendapatkan hasil yang menguntungkan.
Di akhir-akhir ini menjadi seorang investor seakan menjadi sebuah trend yang harus diikuti banyak kalangan, tercatat dari data BEI indonesia mengalami peningkatan jumlah investor per 31 Agustus 2021 akibat dari covid 19 yang mengharuskan masyarakat mempelajari banyak hal baru untuk mengembangkan perekonomian mereka.
Lantas apa keuntungan sebuah perusahaan ketika mendapatkan seorang investor? Apa saja tanggung jawab perusahaan kepada investor? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:
Mengutip dari penjelasan Investopedia, investor adalah individu atau entitas yang menyediakan sebuah modal kepada perusahaan dengan harapan imbalan finansial. Entitas sendiri di sini dicontohkan seperti perusahaan atau penyedia reksa dana.
Investor lebih mengarah pada seorang individu dalam memberikan modal dan sejenisnya. Namun, menjadi seorang investor bukan semata-mata keuntungan. Investor harus jeli menghadapi potensi kerugian sehingga harus cermat mengamati perkembangan perusahaan tempat dia berinvestasi atau pasar modal.
Pengertian dari Saham menurut Husnan (2009) adalah sebuah bukti kepemilikan perusahaan Suatu perusahaan dapat menjual kepemilikannya dalam bentuk saham (stock). Investor yang ingin berinvestasi membeli saham dapat membeli minimal 1 lot saham perusahaan tercatat.
Dari adanya transaksi jual beli saham ini investor akan mengharapkan keuntungan begitu pula sebaiknya perusahaan yang menawarkan sahamnya untuk dibeli mengharapkan dana yang diberikan oleh mereka yang kemudian dikelola untuk mendapatkan laba, bisa dikatakan hubungan investor dan perusahaan adalah simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan.
Investor sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis, berikut diantaranya:
Pertama adalah investor perseorangan, dimana seorang tersebut menjadikan harga atau aset pribadinya sebagai dana investor, contohnya seorang investor individu ini didapati dari adanya transaksi jual dan beli investasi perantara broker dealer.
Selanjutnya ada investor Konservatif, yakni seorang investor yang tidak memahami produk investasi selain investasi konservatif yang memiliki resiko kegagalan yang rendah. Dimana mereka biasanya akan mengharapkan pengembalian dana sebesar 3% sampai 5% dana yang mereka investasikan setiap tahunnya.
Jika ada investor konservatif maka ada investor yang moderat. Dimana kepentingan investor jenis ini dapat berasal dari toleransi risiko atau profil risiko investor, salah satunya adalah median investor.
Oleh karena itu, investor ini dapat dipahami sebagai individu atau kelompok yang mengenal berbagai produk investasi. Namun, mereka takut mengumpulkan dana secara besar-besaran. Investor menengah biasanya berinvestasi di industri dengan pengembalian tahunan sekitar 5% hingga 10%.
Keempat adalah intuisi investor. Investor jenis ini bertindak sebagai pemegang saham atas nama perusahaan ketika mereka menginvestasikan dananya di lembaga keuangan. Biasanya uang tersebut diperoleh dari seseorang yang memiliki modal untuk berinvestasi. Contoh investor intuitif termasuk manajer dana, manajer dana pensiun, dan perusahaan investasi lainnya.
Kategori terakhir adalah investor agresif, istilah yang berasal dari seseorang yang sudah memiliki toleransi risiko tinggi dan memahami produk. Selain itu, investor agresif cenderung masih berusia lebih muda dan memiliki tujuan keuangan dalam jangka yang panjang. Mereka biasanya mencari investasi dengan pengembalian tahunan sekitar sebesar 10% hingga 15%.
Baca Juga: Cara Gampang Menghitung Neraca untuk Laporan Keuangan
Dari dana pembelian saham yang diberikan investor, perusahaan perlu memberikan pertanggungjawaban yang menjadi tugas yang harus dilakukan, berikut diantaranya:
Hubungan antara investor dan perusahaan sudah selayaknya terjalin dengan baik, karena keduanya mengharapkan keuntungan yang sama. Salah satu cara untuk menjaga hubungan baik adalah dengan mengadakan pertemuan secara berkala membahas tentang kondisi keuangan perusahaan secara transparan yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan acuan investasi mereka.
Selanjutnya adalah memberikan laporan keuangan perusahaan secara transparan kepada para pemilik saham. Seperti yang sudah disinggung beberapa kali pada pembahasan sebelumnya, laporan keuangan ini akan dijadikan sebagai bahan acuan investor ketika melakukan investasi.
Sebab, dari sinilah investor akan tahu bagaimana posisi perusahaan, bagaimana perkembangan sampai bagaimana potensi bisnis di masa yang akan datang. Jika di dalam laporannya tercantum secara jelas dan memiliki potensi yang cukup baik dimasa depan maka investor tidak akan segan menanamkan sahamnya pada bisnis Anda.
Selanjutnya adalah memberikan informasi terkait operasional perusahaan. Ada beberapa poin penting yang perlu disampaikan agar investor tertarik melakukan investasi pada bisnis, berikut diantaranya:
Berikut ini beberapa keuntungan yang didapatkan perusahaan ketika memiliki investor:
Setiap pengusaha pastinya senang ketika bisnisnya mengalami peningkatan. Namun, untuk menunjang proses itu bisnis membutuhkan dana tambahan untuk berbagai keperluan seperti pemasaran, kantor baru atau gudang stok, renovasi, perekrutan karyawan baru, dll.
Salah satu solusinya adalah dengan mencari investor untuk tambahan modal usaha adalah hal yang biasa dilakukan oleh para pengusaha. Dengan adanya dana tambahan dari investor, perusahaan akan memiliki keluasan untuk mengembangkan bisnisnya. Karena semakin bisnis berkembang, semakin besar pula biaya operasional yang dibutuhkan.
Keuntungan selanjutnya yang bisa didapatkan perusahaan ketika memiliki investor adalah bisa menambah jumlah inventaris dan aset perusahaan guna menunjang kinerja operasional perusahaan. Sebab, ketidakseimbangan inventaris dan aset bisnis ini bisa menjadi penghambat kinerja bisnis.
Contohnya, jumlah produk yang diminta dan distok ulang tidak seimbang dengan jumlah barang yang dimiliki perusahaan. Solusi mengatasi hal tersebut diperlukan penambahan persediaan yang tentunya juga berdampak pada penambahan biaya produksi. Nah, dari dana yang diberikan Investor inilah yang dijadikan sebagai tambahan modal usaha akan menjadi solusi yang tepat.
Selanjutnya adalah menjaga kelancaran arus kas perusahaan, bisnis yang berjalan maka arus kas-nya juga harus berjalan. Jika arus kas tidak berjalan maka produksi bisnis juga akan terhenti. Salah satu yang menjadikan arus kas ini berjalan adalah modal bisnis itu sendiri. Jika modal tidak ada maka bisnis juga tidak bisa dijalankan.
Oleh sebab itu, untuk menangani arus kas yang lancar dan memiliki modal tambahan, Anda memerlukan investor untuk mendukung bisnis Anda. Sebab, mempertahankan arus kas adalah tantangan terbesar dan harus ditanggapi dengan serius. Dalam hal membayar biaya operasional, gaji karyawan, berbagai tagihan yang harus dibayar. Hanya dengan arus kas yang lancar, bisnis dapat beroperasi dengan baik.
Untuk memastikan arus kas yang lancar dalam bisnis, penting juga bagi perusahaan untuk memiliki pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien. Selain membutuhkan investor, salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah dengan menggunakan software pembukuan seperti Beecloud. Software pembukuan membantu bisnis untuk memonitor secara akurat dan terperinci keluar-masuk uang yang masuk ke perusahaan.
Dengan adanya software ini, perusahaan dapat mencatat dan mengklasifikasikan transaksi keuangan mereka secara sistematis, menghasilkan laporan keuangan yang teratur dan akurat, serta memudahkan audit keuangan.
Selain itu, software pembukuan juga dapat membantu perusahaan untuk meminimalkan kesalahan manusia dan kecurangan keuangan, sehingga memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk melunasi hutang dan kebutuhan bisnis lainnya.