Perputaran persediaan atau Inventory turnover adalah kemampuan perusahaan dalam menggunakan persediaannya secara efisien. Salah satu indikator perusahaan memiliki manajemen persediaan yang baik.
Dimana semakin tinggi rasio turnover nya maka semakin baik juga kemampuan perusahaan dalam menjual produknya secara cepat. Sehingga, dapat mengurangi biaya penyimpanan dan kerusakan barang.
Dalam artikel ini kita akan membahas lebih dalam mulai dari pengertian, manfaat, cara menghitung hingga tips meningkatkan rasionya.
Menurut Kasmir (2017), Inventory turnover adalah rasio yang menunjukkan berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan berputar dalam satu periode akuntansi.
Sedangkan menurut Home & Wachowicz (2008), istilah inventory turnover juga merupakan rasio yang digunakan untuk menentukan keefektifan perusahaan dalam mengelola dan mengukur likuiditas persediaan.
Dari dua penjelasan di atas dapat disimpulkan, jika inventory turnover adalah indikator penting dalam akuntansi dan manajemen persediaan yang mengukur frekuensi perputaran dana dalam persediaan serta efektivitas pengelolaannya.
Rasio ini membantu perusahaan untuk memahami sejauh mana mereka mampu menjual dan mengganti stok barang dalam periode tertentu, sekaligus memberikan gambaran mengenai likuiditas persediaan.
Baca Juga: Cara Menghitung Rasio Likuiditas dan Contohnya
Berikut beberapa manfaat dari analisis inventory turnover:
Perputaran persediaan yang tinggi berarti uang Anda tidak terikat dalam persediaan yang tidak terjual. Hal ini memungkinkan Anda untuk membebaskan modal kerja, yang dapat digunakan untuk investasi lain seperti memperluas bisnis, meningkatkan pemasaran, atau membayar hutang.
Selanjutnya dapat memangkas biaya penyimpanan, dimana semakin lama persediaan disimpan maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan, asuransi, dan keamanannya. Dengan perputaran persediaan yang tinggi maka akan membantu mengurangi biaya-biaya ini secara signifikan.
Berikutnya adalah meningkatkan kepuasan pelanggan. Sudah menjadi rahasia umum jika hampir semua pelanggan mengharapkan produk yang tersedia dan baru. Melalui perputaran persediaan yang tinggi dapat membantu memastikan bahwa Anda selalu memiliki stok produk yang terbaru dan diminati.
Dengan meminimalkan biaya penyimpanan dan meningkatkan penjualan, Inventory Turnover yang tinggi dapat meningkatkan profitabilitas bisnis Anda secara keseluruhan.
Tidak hanya itu saja, melalui inventory turnover Anda juga dapat menganalisa permintaan pelanggan dan efektivitas strategi penjualan. Hal ini memungkinkan Anda untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang pembelian persediaan, penetapan harga, dan strategi pemasaran.
Untuk menghitung rasio inventory turnover bisa menggunakan rumus berikut ini:
Rasio Inventory Turnover = HPP / Rata-rata Persediaan
Keterangan:
Secara umum, nilai perputaran persediaan dikatakan rendah jika hasil perhitungannya kurang dari 1, sedangkan dikatakan tinggi jika memiliki nilai lebih dari 4.
Namun, perlu dicatat menentukan rasio Inventory Turnover yang rendah dan tinggi TIDAK BISA DIDASARKAN DARI ANGKA MUTLAK, karena tergantung pada industri dan konteks bisnis.
Berikut langkah-langkah cara menghitung inventory turnover:
Rata-rata Persediaan = (Persediaan Awal + Persediaan Akhir) / 2
Rumus HPP = Persediaan Barang – Persediaan Akhir.
atau
HPP = (Persediaan Awal + Pembelian Bersih) – Persediaan Akhir
Rasio Inventory Turnover = HPP (Harga Pokok Penjualan) / Rata-rata Persediaan
Agar lebih mudah memahami bagaimana cara menghitung rasio inventory turnover, Anda bisa memahaminya dengan contoh berikut ini:
Misalkan sebuah toko memiliki persediaan awal senilai Rp100.000.000 dan persediaan akhir senilai Rp80.000.000 pada akhir triwulan pertama. HPP (Harga Pokok Penjualan) selama triwulan pertama adalah Rp150.000.000.
Maka yang perlu dihitung adalah:
Rata-Rata persediaan = (Rp100.000.000 + Rp80.000.000) / 2 = Rp180.000.000/2 = Rp90.000.000
Kemudian hitung rasio perputaran persediaan:
Rasio Inventory Turnover = Rp150.000.000 / Rp 90.000.000 = 1.67
Dari contoh ini, diketahui jika rasio Inventory Turnover toko adalah 1.67. Artinya. Artinya, toko ini menjual dan mengganti persediaan barangnya sebanyak 1.67 kali selama triwulan pertama.
Pada tahun 20xx, Toko Buku BelaBeli memiliki total persediaan awal senilai Rp100.000.000 dan persediaan akhir senilai Rp75.000.000, dengan total persediaan barang Rp325.000.000. Berapa rasio inventory turnovernya?
Diketahui:
Penyelesaian:
Untuk menghitung nilai perputaran persediaan toko buku di atas, perlu menghitung berapa HPP dan rata-rata persediaan pada tahun 20xx:
Rata-Rata Persediaan = (Rp100.000.000 + Rp75.000.000) / 2 = Rp175.000.000 / 2 = Rp87.500.000
HPP = Persediaan Barang – Persediaan Akhir = Rp325.000.000 - Rp75.000.000 = Rp250.000.000
Rasio Inventory Turnover = Rp250.000.000 / Rp87.500.000 = 2.86
Dari contoh ini bisa disimpulkan jika, toko buku BelaBeli memiliki rasio Inventory Turnover 2.86, yang berarti mereka menjual dan mengganti persediaan barangnya sebanyak 2.86 kali selama tahun 2023. Hal ini menunjukkan efisiensi yang sangat baik dalam mengelola persediaan.
Berikut beberapa cara untuk meningkatkan inventory turnover rasio:
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan inventory turnover adalah melakukan analisis permintaan dan penjualan. Caranya bagaimana?
Lakukan identifikasi produk yang laris dan produk yang lambat bergerak. Fokuskan persediaan pada produk yang memiliki permintaan tinggi untuk meminimalkan risiko persediaan usang dan kerugian finansial.
Kemudian gunakan data analisis di atas, untuk memprediksi (forecasting) permintaan di masa depan dengan lebih akurat, sehingga Anda dapat menyesuaikan strategi pemesanan dan persediaan dengan tepat.
Gunakan metode forecasting yang tepat seperti moving average, exponential smoothing, atau regresi linier. Jangan lupa, sesuaikan prediksi secara berkala berdasarkan informasi terbaru dan perubahan pasar.
Baca Juga: Metode Forecasting dalam Bisnis dan Unsur yang Mempengaruhinya
Ketiga, optimalkan penjualan agar perputaran persediaan juga lebih cepat. Seperti memberikan diskon atau promo untuk produk yang bergerak lambat untuk menarik minat pembeli.
Membuat bundling produk yang menarik untuk meningkatkan penjualan produk yang kurang diminati atau memberikan pelayanan yang baik agar kepuasan pelanggan meningkat dan mendorong pembelian berulang.
Selanjutnya, Pantau tingkat persediaan secara berkala dan lakukan pemesanan ulang bila stok mulai menipis. Jangan asal beli barang agar tdak terjadi penumpukan.
Hindari pembelian produk yang berlebihan atau produk yang tidak sesuai dengan permintaan pasar. Jika perlu, lakukan clearance sale untuk menjual stok produk lama.
Cara berikutnya untuk meningkatkan perputaran persediaan adalah dengan mengoptimalkan rantai pasok. Pengoptimalan ini salah satunya bisa Anda lakukan dengan menjalin kerjasama dengan pemasok untuk memastikan kelancaran pengiriman dan mendapatkan harga yang kompetitif.
Kemudian lakukan perbaikan dalam strategi penetapan harga yang Anda gunakan agar harga yang ditetapkan lebih kompetitif dan lebih mudah terjual.
Cara menerapkan harga ini bisa Anda lakukan dengan mempertimbangkan penetapan harga berdasarkan biaya, penetapan harga berdasarkan nilai, atau penetapan harga berdasarkan persaingan.
Terakhir, memanfaatkan teknologi dengan menggunakan software manajemen persediaan untuk melacak stok secara real-time, mengoptimalkan pemesanan, menganalisis data penjualan, dan menghasilkan laporan yang akurat.
Semua fitur tersebut bisa Anda dapatkan dengan menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, bisa bantu manajemen stok, menetapkan harga bersaing, hingga laporan keuangan lengkap dan realtime yang bisa di akses kapan saja dan dimana saja.
Mau? Penasaran? Pengen coba-coba dulu? Klik banner di bawah untuk dapatkan akses GRATIS uji coba, khusus Anda pengguna pertama!