Laporan keuangan berperan penting dalam operasional usaha, baik skala besar hingga kecil sekalipun. Selain memudahkan proses administrasi, juga memperlancar keuangan usaha yang dijalankan. Sayangnya, tidak semua pemilik bisnis sudah mengetahui cara membuat laporan yang benar. Lalu, bagaimana caranya? Yuk, simak cara dan seperti apa belajar akuntansi laporan keuangan berikut ini!
Meskipun pembuatan laporan keuangannya secara sederhana, tetapi harus dibuat dengan urutan yang benar. Seringkali para pemilik usaha tidak ingin kerepotan membuat catatan dari berbagai transaksi yang sudah dilakukan. Padahal dari catatan tersebut, Anda dapat menyusun laporan keuangan dengan lebih mudah.
Untuk pemula, Anda bisa membuat laporan keuangan secara manual terlebih dahulu. Mencatatnya harus menggunakan buku khusus untuk setiap jenis transaksi. Apabila dirasa sulit, biasa menggunakan aplikasi laporan keuangan secara otomatis. Sebagai contoh, sebagian pemilik usaha juga sudah beralih menggunakan aplikasi toko guna mempermudah pembukuan. Berikut urutan dalam membuat laporan keuangan.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencatat semua pemasukan dan pengeluaran. Anda bisa membaginya menjadi dua buku, yakni khusus pengeluaran dan pemasukan. Sebaiknya, catatlah pengeluaran sekecil apapun dan akan lebih baik jika sudah memiliki catatan sebelum usaha mulai berjalan. Tujuannya agar memudahkan Anda dalam menyeimbangkan kas pada akhir periode.
Sementara untuk pemasukan juga sebaiknya dicatat apapun bentuk pemasukannya. Hal ini dapat membantu Anda mengawasi keseimbangan usaha yang sedang berjalan. Pasti, Anda juga membutuhkan catatan di akhir bulan, kuartal, hingga akhir tahun. Maka, pastikan semua pemasukan sudah dicatat dan termasuk hutang yang sudah dibayar sekalipun.
Transaksi adalah kegiatan umum yang terjadi, baik transaksi penjualan, pembelian, penyewaan, dan lainnya. Bukti transaksi termasuk hal yang penting, sehingga tidak boleh hilang. Adanya bukti transaksi menjadi dasar pencatatan, seperti nota, kuitansi, faktur, dan masih banyak lagi. Semua transaksi yang berkaitan dengan operasional harus dicatat ke dalam jurnal secara rinci.
Langkah selanjutnya adalah memposting kedalam buku besar. Caranya tidak begitu sulit, Anda hanya perlu memindahkan transaksi yang sudah tercatat di dalam jurnal ke akun-akun yang sudah sesuai dengan rincian. Bagaimana, tidak sulit belajar akuntansi laporan keuangan kan?
Baca Juga: Cara Membuat Buku Besar Beserta Penjelasannya
Jika sudah selesai membuat buku besar, urutan berikutnya adalah menyusun neraca saldo. Neraca saldo adalah daftar rekening-rekening buku besar yang meliputi saldo debit maupun kredit. Daftar rekening bisa dikelompokkan masing-masing, yakni ke dalam pasiva ataupun aktiva.
Beberapa transaksi tidak semua atau belum tercatat pada tahap pembuatan laporan keuangan dan kemungkinan ada yang tidak sesuai di akhir periode, sehingga data dikumpulkan untuk membuat jurnal penyesuaian. Jurnal ini berperan dalam pengukuran performa perusahaan karena menyajikan data keuangan dalam sebuah perusahaan. Dengan begitu, perusahaan dapat memperhitungkan langkah berikutnya.
Untuk memudahkan penyusunan laporan, maka harus menyusun neraca lajur dari data neraca saldo dan disesuaikan dengan data yang sudah diperoleh dari jurnal penyusunan. Kemudian, saldo yang telah disesuaikan akan terlihat pada neraca saldo yang sudah disesuaikan. Saldo tersebut akan dilaporkan pada laporan laba rugi maupun neraca.
Baca Juga: Mengenal Neraca Lajur, Cara Membuat Beserta Contoh
Dalam membuat laporan keuangan, Anda tinggal menulis laporan yang sudah ada di neraca jalur. Tulislah dengan rapid an sesuai standar laporan keuangan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan sangat penting agar memantau kinerja perusahaan di masa depan.
Setelah rekening dalam buku besar sudah disesuaikan, saatnya Anda membuat jurnal penutup. Untuk membuatnya memerlukan dokumen laporan rekening nominal atau sementara ke rekening laba rugi, serta memindahkan saldo laba rugi ke dalam rekening laba tidak dibagi.
Kemudian, untuk memastikan keseimbangan saldo debit dan kredit, Anda harus membuat neraca saldo setelah penutupan yang berisi rekening nyata dan bukan nominal yang sudah ditutup. Dengan demikian, akun yang dimasukkan ke dalam neraca saldo adalah akun nyata. Pastikan, isi dari neraca hanya berupa rekening riil saja dan bukan rekening nominal.
Kira-kira itulah cara belajar akuntansi laporan keuangan. Jika Anda sedang membutuhkan software akuntansi yang dapat mengatur laporan keuangan, Beecloud bisa menjadi pilihan yang tepat. Anda bisa menganalisa keuangan dengan cepat dan akurat. Dengan begitu, Anda tidak perlu kerepotan untuk membuat laporan keuangan. Yuk, kunjungi Beecloud di sini! Atau klik gambar di bawah ini untuk coba gratis!