Bagi yang pernah mempelajari ilmu ekonomi, tentunya tidak asing lagi dengan hukum permintaan dan penawaran. Pasalnya, kedua hukum ini akan menjelaskan terkait harga barang dan permintaan pasar.
Tidak hanya itu, terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi kedua hukum ekonomi ini. Penasaran dengan penjelasan lebih lanjutnya? Yuk pelajari selengkapnya pada artikel ini! Pertama-tama, mari kita mulai dari pengertian hukum permintaan dan hukum penawaran terlebih dahulu.
Hukum permintaan berbunyi “Semakin tinggi harga sebuah produk, maka permintaan konsumen atas produk tersebut semakin sedikit”
Dari pernyataan tersebut, dapat dilihat bahwa harga dari suatu produk memegang peran penting saat menentukan permintaan pasar atas produk tersebut. Pada hukum permintaan, dilihat dari sudut pandang konsumen.
Untuk lebih memahaminya, coba posisikan diri Anda sebagai seorang konsumen atau pelanggan. Ketika harga suatu produk naik, maka tidak banyak orang yang akan membelinya. Sementara, apabila harga suatu produk turun, maka akan banyak orang yang ingin membeli produk tersebut.
Hukum penawaran berbunyi “Semakin tinggi harga barang atau jasa, maka penawaran yang diberi produsen kepada pasar akan semakin tinggi pula”
Hukum ini menyatakan bahwa harga sebuah produk dapat menentukan penawarannya. Berbeda dengan hukum permintaan yang dilihat dari sudut pandang konsumen, hukum penawaran dilihat dari sudut pandang produsen atau penjual.
Contohnya, tidak banyak orang yang membutuhkan jas hujan ketika musim kemarau, sehingga produsen tidak banyak memproduksinya. Sedangkan, ketika musim hujan, harga jas hujan meningkat dan produsen menghasilkan banyak jas hujan.
Baca Juga: Pengertian Serta Cara Membuat Penawaran
Hukum permintaan dan penawaran saling berkaitan tetapi hubungannya berkebalikan. Saat titik antara keduanya bertemu, maka terjadilah keseimbangan pasar.
Seperti yang sudah disebutkan, kedua hukum ini menjelaskan hubungan harga dengan jumlah yang ditawarkan. Hal tersebut lalu dikaitkan dengan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Harga produk jelas memengaruhi hukum permintaan, karena sesuai dengan bunyinya, yakni saat harga naik maka permintaan turun dan saat harga turun maka permintaan naik.
Ketika terjadi peningkatan pendapatan konsumen, saat itulah jumlah produk yang diminta juga ikut meningkat. Sedangkan, jika pendapatan konsumen menurun, maka jumlah permintaan ikut menurun.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa permintaan memiliki hubungan yang erat dengan daya beli masyarakat.
Barang komplementer adalah barang yang hanya akan berfungsi jika dilengkapi oleh barang lainnya. Contohnya yaitu kendaraan dan bahan bakar, keduanya saling melengkapi. Ketika harga bahan bakar melonjak, maka permintaan konsumen atas kendaraan akan menurun.
Selera konsumen dan tren yang sedang berkembang akan memberikan dampak pada permintaan barang secara langsung. Apabila barang tidak mampu memenuhi selera atau tidak sesuai tren, maka permintaannya semakin menurun.
Faktor kelima yang mempengaruhi permintaan yaitu ekspektasi pelanggan. Apalagi masyarakat mengira bahwa nilai atau value suatu produk akan meningkat, maka permintaannya juga ikut meningkat dan berlaku juga sebaliknya. Hal ini biasa terjadi pada bangunan, rumah, dan properti lain.
Ternyata, harga produk dapat mempengaruhi hukum permintaan dan penawaran. Hal ini sesuai dengan bunyi hukum penawaran, yaitu jika harga semakin meningkat, maka penawaran yang dilakukan penjual juga semakin meningkat.
Namun, pada beberapa kasus, jika terdapat perkiraan kenaikan harga di masa yang akan datang, maka penjual akan mengurangi jumlah produk yang ditawarkan supaya keuntungan yang didapatkan lebih banyak.
Faktor kedua yang mempengaruhi hukum penawaran yaitu kemajuan teknologi yang mampu memangkas biaya produksi.
Apabila teknologi yang canggih mampu membuat proses produksi semakin efisien, maka biaya produksi akan semakin menurun. Akibatnya, penawaran produk-produk teknologi akan meningkat.
Apabila pemerintah membuat kebijakan atau peraturan yang terdapat kaitannya dengan jual beli, maka akan memengaruhi penawaran produk yang dijual.
Misalnya, pemerintah membuat kenaikan pajak yang dibebankan ke produsen, maka tingkat penawaran akan semakin tinggi. Sementara, jika kebijakan yang dibuat dinilai ketat dan rumit, hal tersebut dapat menurunkan penawaran produk yang dijual.
Saat proses distribusi, diperlukan transportasi supaya sampai ke tangan konsumen. Apabila biaya untuk transportasi semakin tinggi, maka produsen akan sulit melakukan penawaran.
Baca Juga: 4 Tools Aplikasi Bikin Surat Penawaran
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum permintaan dan penawaran sangat berkebalikan tetapi memiliki keterkaitan. Selain itu, keduanya dipengaruhi oleh sejumlah faktor.
Apakah Anda butuh membuat surat penawaran? Membuat surat penawaran ini memang susah-susah gampang. Apalagi jika barang yang Anda tawarkan itemnya tidak hanya satu dan bisnis Anda bergerak di bidang retail yang itemnya puluhan bahkan ratusan ribu. Bayangkan saja jika Anda harus menulis itemnya satu-satu secara manual.
Jadi saran saya gunakan saja software akuntansi yang sekaligus bisa membuat surat penawaran. Karena dengan begitu Anda akan menghemat waktu, tenaga dan uang tentunya. Hal terpenting yaitu Anda tidak perlu mengetik satu persatu jenis item barang Anda.
Beecloud merupakan software akuntansi berbasis cloud yang sudah dilengkapi dengan pembuatan surat penawaran penjualan.
Kenapa saya merekomendasikan Beecloud, selain sifatnya online sistem sehingga bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Dari segi harganya pun sangat terjangkau karena Anda bisa bayar perbulan/sistem sewa. Jadi Anda tidak perlu khawatir harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar.
Coba gratis Beecloud sekarang!