🚀 MOVE ON ke Bee, Nikmati Diskon 20% Sekarang!
Logo Bee Web

Pengertian Harta Lancar Perusahaan, Contoh dan Karakteristiknya

harta lancar disebut juga dengan aset lancar, yakni harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat, maksimal 1 tahun.
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori:
Dipublish Tgl: Monday, 26 August 2024

Harta lancar, atau aset lancar, merupakan salah satu komponen penting dalam neraca keuangan perusahaan yang mencerminkan likuiditas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Harta jenis ini termasuk aset yang mudah diubah menjadi uang tunai ini memiliki peran krusial dalam menjaga kelancaran operasional bisnis. Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini:

Apa itu Harta Lancar?

Laporan Posisi Keuangan Aset

Harta lancar juga disebut dengan aset lancar (Credit: Freepik,com)

Pengertian harta lancar menurut Kasmir (2013) adalah harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat, maksimal 1 tahun. Adapun komponen harga lancar meliputi kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang harus diterima, pinjaman yang diberikan dan lainnya.

Sedangkan pengertian harta lancar dalam akuntansi adalah aset atau harta yang dimiliki oleh perusahaan dan diharapkan dapat dikonversi menjadi kas, digunakan, atau habis dalam periode satu tahun atau siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama.

Salah satu fungsi dari harta lancar ini adalah untuk memastikan likuiditas perusahaan berjalan dengan lancar sekaligus memastikan jika perusahaan mampu membayar utang jangka pendek mereka.

Lantas, bagaimana harta lancar mempengaruhi likuiditas perusahaan dan kemampuannya membayar utang jangka pendek?

Sebab, harta lancar merupakan aset-aset yang mudah diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat dan sangat berpengaruh terhadap likuiditas suatu perusahaan.

Likuiditas yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Semakin besar nilai aset lancar yang dimiliki, semakin mudah perusahaan mengubah asetnya menjadi uang tunai untuk membayar utang jangka pendek.

Baca Juga: Liabilitas Jangka Pendek: Kelebihan dan Cara Analisisnya

Dengan kata lain, harta lancar berfungsi sebagai "bantal" keuangan yang melindungi perusahaan dari kesulitan likuiditas dan memastikan kelangsungan operasional bisnis

Ciri-Ciri Harta Lancar

Berdasarkan paragraf 63 PSAK 1, aset lancar diklasifikasikan jika memiliki ciri sebagai berikut:

  • Diperkirakan akan direalisasi, atau dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas.
  • Dimiliki untuk diperdagangkan
  • Diperkirakan akan direalisasikan dalam waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan atau;
  • Merupakan aset kas atau setara kas, yang penggunaannya tidak dibatasi.

Yang Termasuk Harta Lancar Apa Saja?

Contoh Harta Lancar

Salah satu contoh harta lancar adalah kas (Credit: Freepik.com)

Menurut Djarwanto (2004) yang termasuk harta lancar adalah sebagai berikut:

1. Kas

Kas merupakan uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Termasuk uang tunai yang disimpan di kasir, simpanan di bank, dan alat pembayaran lainnya seperti cek yang dapat digunakan segera untuk keperluan operasional perusahaan.

2. Investasi Jangka Pendek (Temporary Investment)

Kemudian ada investasi jangka pendek adalah aset yang berupa obligasi pemerintah, obligasi perusahaan-perusahaan industri, surat-surat hutang, dan saham perusahaan lain yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali dalam waktu dekat. Investasi ini bersifat likuid dan dapat dengan cepat diubah menjadi kas saat dibutuhkan.

3. Wesel Tagih (Notes Receivable)

Selanjutnya ada wesel tagih adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu promes atau surat janji pembayaran. Tagihan ini merupakan aset lancar karena diharapkan akan diterima dalam jangka waktu yang pendek.

Baca Juga; Utang Wesel Adalah: Karakteristik, Jenis dan Contohnya

4. Piutang Dagang (Account Receivable)

Kemudian ada piutang dagang, piutang dagang ini meliputi keseluruhan tagihan atas langganan perseroan yang timbul karena penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit. Piutang ini mencerminkan jumlah uang yang diharapkan akan diterima dari pelanggan dalam waktu dekat.

5. Penghasilan yang Masih Akan Diterima (Accrued Receivable)

Penghasilan yang masih akan diterima adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa-jasa kepada pihak lain, tetapi pembayarannya belum diterima. Ini merupakan tagihan yang diharapkan akan diterima dalam waktu dekat.

6. Persediaan Barang (Inventories)

Selanjutnya ada persediaan barang adalah barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali dan masih ada di tangan pada saat penyusunan neraca.

Persediaan mencakup bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang diharapkan akan dijual dalam jangka waktu satu tahun atau siklus operasi perusahaan.

7. Biaya yang Dibayar Dimuka (Prepaid Expenses)

Terakhir ada biaya yang dibayar dimuka, yakni pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain yang belum menjadi biaya pada periode yang sedang berjalan.

Jasa dari pihak lain tersebut belum dinikmati oleh perusahaan pada periode berjalan, sehingga merupakan aset lancar yang akan menjadi biaya di masa mendatang saat jasa tersebut digunakan.

Fungsi Harta Lancar Bagi Perusahaan

Berikut beberapa fungsi Aset lancar bagi perusahaan:

  • Aset lancar digunakan untuk membeli bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi, pengeluaran rutin, biaya utilitas dan lain sebagainya.
  • Menjadi indikator yang memastikan perusahaan mampu membayar kewajiban keuangannya tepat waktu, sehingga menghindari risiko gagal bayar.
  • Bagian dari modal kerja yang digunakan untuk membiayai siklus operasi perusahaan, mulai dari pembelian bahan baku hingga penjualan produk.
  • Berfungsi sebagai dana cadangan yang dapat digunakan untuk menghadapi situasi darurat, seperti penurunan penjualan atau peningkatan biaya produksi yang tidak terduga.

Singkatnya, harta lancar ini berfungsi sebagai jaminan keberlangsungan hidup perusahaan dengan memastikan perusahaan memiliki dana untuk beroperasi secara terus menerus. meningkatkan efisiensi, memperkuat keuangan hingga memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang bisnis yang muncul.

Rumus Harga Lancar

Untuk menghitung harta lancar Anda bisa menjumlahkan seluruh aset lancar yang ada pada perusahaannya, atau menggunakan rumus ini:

Rumus Harta Lancar = Kas + Setara Kas + Persediaan + Piutang Usaha + Surat Berharga + Biaya Dibayar di Muka + Aset Likuid Lainnya

Selain itu, Anda juga bisa melihatnya di laporan neraca, lebih tepatnya terletak di bagian aset, dimana bagian atas aset adalah aset lancar, diikuti oleh aset jangka panjang.

Jika Anda menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, Anda tidak perlu lagi merasa bingung bagaimana membuat neraca atau sekedar mengecek berapa total aset lancar yang Anda miliki.

Dengan Beecloud, semua data keuangan Anda akan otomatis tercatat dan diperbarui secara real-time, sehingga Anda bisa dengan mudah melihat total harta lancar perusahaan kapan saja.

Klik banner di bawah ini dan dapatkan akses gratis uji coba sekarang juga!

Pantau Aset, Kas Dan Laporan Keuangan Real Time Dengan Beecloud

Contoh dan Cara Menghitung Harta Lancar

Berikut panduan cara menghitung harta lancar dan contohnya:

1. Identifikasi Komponen Harta Lancar

Langkah pertama adalah mengidentifikasi nilai dari aset lancar yang dimiliki, mulai dari kas, investasi jangka pendek, wesel tagih, piutang dagang, penghasilan yang masih akan diterima, persediaan dagang, biaya yang dibayar dimuka dan lain sebagianya.

2. Kumpulkan Data Setiap Komponen

Jika komponen harta yang sudah diidentifikasi, kemudian kumpulkan semua datanya dan pastikan jika data setiap komponen nya merupakan data terkini dan valid adanya.

3. Jumlahkan Semua Komponen

Kemudian jumlahkan semua nilai dari harta lancar dari masing-masing komponen untuk mendapatkan jumlah aset lancar yang sebenarnya. Atau Anda bisa menggunakan rumus di bawah ini:

Rumus Harta Lancar = Kas + Setara Kas + Persediaan + Piutang Usaha + Surat Berharga + Biaya Dibayar di Muka + Aset Likuid Lainnya

# Contoh Kasus

Misalkan PT XYZ memiliki data keuangan sebagai berikut:

  • Kas: Rp 50.000.000
  • Investasi Jangka Pendek: Rp 30.000.000
  • Wesel Tagih: Rp 20.000.000
  • Piutang Dagang: Rp 40.000.000
  • Penghasilan yang Masih Akan Diterima: Rp 10.000.000
  • Persediaan Barang: Rp 60.000.000
  • Biaya yang Dibayar Dimuka: Rp 15.000.000

Maka, penyelesaiannya adalah:

Rumus Harta Lancar
= Menjumlahkan seluruh harta lancar
= 50.000.000 + 30.000.000 + 20.000.000 + 40.000.000 + 10.000.000 + 60.000.000 + 15.000.000
= Rp 225.000.000

#Kesimpulan

Total harta lancar PT XYZ adalah Rp 225.000.000. Ini menunjukkan bahwa PT XYZ memiliki aset yang dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat untuk mendukung operasional dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait

5 Kode Etik Akuntansi Publik dan Penjelasannya
Apakah Anda pernah mendengar profesi akuntansi publik? Profesi tersebut menyediakan jasa untuk melakukan kegiatan akuntansi yang berbentuk swasta dengan mematuhi
Baca Juga
Akuntansi Manajerial: Pengertian, Fungsi, dan Tujuannya
Akuntansi manajerial atau akuntansi manajemen adalah salah satu komponen paling penting dalam suatu bisnis atau perusahaan. Pasalnya, semua hal yang
Baca Juga
Diskonto Adalah: Jenis, Cara Kerja dan Manfaatnya
Anda mungkin sedikit asing mendengar istilah "diskonto," terutama dalam konteks bisnis dan perdagangan. Diskonto adalah salah satu konsep penting yang
Baca Juga
Tips Akuntansi untuk Anda Pengusaha Bisnis Minimarket
Tips Akuntansi Minimarket - Dalam menjalankan bisnis, terlebih jual-beli seperti minimarket, tentunya dibutuhkan sistem akuntansi untuk mencatat semua transaksi yang
Baca Juga
Cara Membaca Laporan Keuangan Perusahaan yang Baik
Laporan keuangan bagaikan jendela yang membuka pandangan kita terhadap kesehatan finansial suatu perusahaan. Oleh sebab itu, wajib hukumnya pelaku usaha
Baca Juga
Ini Dia! Daftar Pemakai Informasi Akuntansi Keuangan Dalam Dunia Bisnis
Pada dasarnya pemakai informasi akuntansi keuangan digunakan oleh berbagai pihak dengan tujuan yang berbeda. Maka dari itu,  sistem informasi akuntansi
Baca Juga

Artikel Populer

Pengertian Perpetual Adalah, Jenis, Keuntungan, dan Kelemahan
Dalam dunia bisnis, perpetual adalah salah satu istilah sering kali menjadi perhatian karena mengacu pada konsep yang berkelanjutan dan berkesinambungan.
Baca Juga
Fakta Michelin Star dan Resto Indonesia yang Pernah Meraihnya
Michelin Star, atau Bintang Michelin, adalah salah satu penghargaan kuliner paling bergengsi di dunia, yang diberikan oleh Michelin Guide kepada
Baca Juga
Model AIDA: Pengertian, Kelebihan dan Contohnya
Apakah Anda pernah mendengar tentang konsep Marketing AIDA dalam pemasaran? Dengan menggunakan model ini, Anda dapat meningkatkan perhatian, minat, keinginan,
Baca Juga
Berbagai Contoh Proposal Bisnis Lengkap dengan Rinciannya
Proposal bisnis merupakan suatu rencana bisnis yang ditulis dalam bentuk dokumen. Pelaku bisnis perlu membuat proposal bisnis sebelum memulai suatu
Baca Juga
Mengenal Siklus Hidup Produk, Tahapan, Contoh dan Strateginya
Menurut Levitt melalui artikel berjudul "Exploit the Product Life Cycle" pada tahun 1965 menjelaskan jika  konsep Siklus Hidup Produk  atau
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2024 Bee.id
magnifiercrossmenu