Harta lancar, atau aset lancar, merupakan salah satu komponen penting dalam neraca keuangan perusahaan yang mencerminkan likuiditas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Harta jenis ini termasuk aset yang mudah diubah menjadi uang tunai ini memiliki peran krusial dalam menjaga kelancaran operasional bisnis. Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini:
Pengertian harta lancar menurut Kasmir (2013) adalah harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat, maksimal 1 tahun. Adapun komponen harga lancar meliputi kas, bank, surat-surat berharga, piutang, persediaan, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang harus diterima, pinjaman yang diberikan dan lainnya.
Sedangkan pengertian harta lancar dalam akuntansi adalah aset atau harta yang dimiliki oleh perusahaan dan diharapkan dapat dikonversi menjadi kas, digunakan, atau habis dalam periode satu tahun atau siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama.
Salah satu fungsi dari harta lancar ini adalah untuk memastikan likuiditas perusahaan berjalan dengan lancar sekaligus memastikan jika perusahaan mampu membayar utang jangka pendek mereka.
Sebab, harta lancar merupakan aset-aset yang mudah diubah menjadi uang tunai dalam waktu singkat dan sangat berpengaruh terhadap likuiditas suatu perusahaan.
Likuiditas yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Semakin besar nilai aset lancar yang dimiliki, semakin mudah perusahaan mengubah asetnya menjadi uang tunai untuk membayar utang jangka pendek.
Baca Juga: Liabilitas Jangka Pendek: Kelebihan dan Cara Analisisnya
Dengan kata lain, harta lancar berfungsi sebagai "bantal" keuangan yang melindungi perusahaan dari kesulitan likuiditas dan memastikan kelangsungan operasional bisnis
Berdasarkan paragraf 63 PSAK 1, aset lancar diklasifikasikan jika memiliki ciri sebagai berikut:
Menurut Djarwanto (2004) yang termasuk harta lancar adalah sebagai berikut:
Kas merupakan uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Termasuk uang tunai yang disimpan di kasir, simpanan di bank, dan alat pembayaran lainnya seperti cek yang dapat digunakan segera untuk keperluan operasional perusahaan.
Kemudian ada investasi jangka pendek adalah aset yang berupa obligasi pemerintah, obligasi perusahaan-perusahaan industri, surat-surat hutang, dan saham perusahaan lain yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali dalam waktu dekat. Investasi ini bersifat likuid dan dapat dengan cepat diubah menjadi kas saat dibutuhkan.
Selanjutnya ada wesel tagih adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu promes atau surat janji pembayaran. Tagihan ini merupakan aset lancar karena diharapkan akan diterima dalam jangka waktu yang pendek.
Baca Juga; Utang Wesel Adalah: Karakteristik, Jenis dan Contohnya
Kemudian ada piutang dagang, piutang dagang ini meliputi keseluruhan tagihan atas langganan perseroan yang timbul karena penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit. Piutang ini mencerminkan jumlah uang yang diharapkan akan diterima dari pelanggan dalam waktu dekat.
Penghasilan yang masih akan diterima adalah penghasilan yang sudah menjadi hak perusahaan karena telah memberikan jasa-jasa kepada pihak lain, tetapi pembayarannya belum diterima. Ini merupakan tagihan yang diharapkan akan diterima dalam waktu dekat.
Selanjutnya ada persediaan barang adalah barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali dan masih ada di tangan pada saat penyusunan neraca.
Persediaan mencakup bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang diharapkan akan dijual dalam jangka waktu satu tahun atau siklus operasi perusahaan.
Terakhir ada biaya yang dibayar dimuka, yakni pengeluaran untuk memperoleh jasa dari pihak lain yang belum menjadi biaya pada periode yang sedang berjalan.
Jasa dari pihak lain tersebut belum dinikmati oleh perusahaan pada periode berjalan, sehingga merupakan aset lancar yang akan menjadi biaya di masa mendatang saat jasa tersebut digunakan.
Berikut beberapa fungsi Aset lancar bagi perusahaan:
Singkatnya, harta lancar ini berfungsi sebagai jaminan keberlangsungan hidup perusahaan dengan memastikan perusahaan memiliki dana untuk beroperasi secara terus menerus. meningkatkan efisiensi, memperkuat keuangan hingga memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan peluang bisnis yang muncul.
Untuk menghitung harta lancar Anda bisa menjumlahkan seluruh aset lancar yang ada pada perusahaannya, atau menggunakan rumus ini:
Rumus Harta Lancar = Kas + Setara Kas + Persediaan + Piutang Usaha + Surat Berharga + Biaya Dibayar di Muka + Aset Likuid Lainnya
Selain itu, Anda juga bisa melihatnya di laporan neraca, lebih tepatnya terletak di bagian aset, dimana bagian atas aset adalah aset lancar, diikuti oleh aset jangka panjang.
Jika Anda menggunakan aplikasi pembukuan keuangan Beecloud, Anda tidak perlu lagi merasa bingung bagaimana membuat neraca atau sekedar mengecek berapa total aset lancar yang Anda miliki.
Dengan Beecloud, semua data keuangan Anda akan otomatis tercatat dan diperbarui secara real-time, sehingga Anda bisa dengan mudah melihat total harta lancar perusahaan kapan saja.
Klik banner di bawah ini dan dapatkan akses gratis uji coba sekarang juga!
Berikut panduan cara menghitung harta lancar dan contohnya:
Langkah pertama adalah mengidentifikasi nilai dari aset lancar yang dimiliki, mulai dari kas, investasi jangka pendek, wesel tagih, piutang dagang, penghasilan yang masih akan diterima, persediaan dagang, biaya yang dibayar dimuka dan lain sebagianya.
Jika komponen harta yang sudah diidentifikasi, kemudian kumpulkan semua datanya dan pastikan jika data setiap komponen nya merupakan data terkini dan valid adanya.
Kemudian jumlahkan semua nilai dari harta lancar dari masing-masing komponen untuk mendapatkan jumlah aset lancar yang sebenarnya. Atau Anda bisa menggunakan rumus di bawah ini:
Rumus Harta Lancar = Kas + Setara Kas + Persediaan + Piutang Usaha + Surat Berharga + Biaya Dibayar di Muka + Aset Likuid Lainnya
Misalkan PT XYZ memiliki data keuangan sebagai berikut:
Maka, penyelesaiannya adalah:
Rumus Harta Lancar = Menjumlahkan seluruh harta lancar = 50.000.000 + 30.000.000 + 20.000.000 + 40.000.000 + 10.000.000 + 60.000.000 + 15.000.000 = Rp 225.000.000
#Kesimpulan
Total harta lancar PT XYZ adalah Rp 225.000.000. Ini menunjukkan bahwa PT XYZ memiliki aset yang dapat dikonversi menjadi kas dalam waktu dekat untuk mendukung operasional dan memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Semoga bermanfaat!