Logo Bee Web

Harga Retail Adalah: Pengertian, Contoh dan Cara Menentukannya

Harga retail adalah harga jual produk atau jasa yang telah ditetapkan oleh penjual atau retailer untuk konsumen akhir. Begini cara hitungnya
Penulis: Lutfatul Malihah
Kategori: ,
Terbit: Wednesday, 29 January 2025
Diperbarui: Wednesday, 29 January 2025
Daftar Isi

Harga retail adalah harga eceran, bukan sekadar angka yang tercantum pada label produk, melainkan cerminan dari strategi perusahaan dalam menarik minat konsumen sekaligus menjaga profitabilitas. Bagi konsumen, harga retail menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan pembelian.

Sementara bagi pelaku usaha, menetapkan harga yang tepat dapat mempengaruhi daya saing di pasar, menciptakan loyalitas pelanggan, dan bahkan memperluas pangsa pasar. Tapi, gimana sih cara menentukan harga retail yang tepat?

Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan supaya harga yang dipasang nggak cuma bersaing tapi juga tetap menguntungkan? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang harga retail, dari pengertiannya, faktor yang mempengaruhinya, sampai tips buat menentukan harga terbaik untuk bisnis Anda!

Apa itu Retail Price? Harga Retail Adalah ...

Apa Itu Retail Price

Alur distribusi barang yang dapat mempengaruhi ringi rendahnya harga retail (Credit: bee.id)

Menurut Kotler (2016), retail adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir, untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Oleh karena itu, harga yang diteta[kan biasanya juga berbeda.

BACA JUGA: Pengertian Retail, Jenis dan Tips Suksesnya

Lantas apa yang dimaksud dengan retail price? Harga eceran atau harga retail adalah harga jual suatu produk atau jasa yang telah ditetapkan oleh penjual atau retailer untuk konsumen akhir. Harga ini sudah mencakup berbagai komponen seperti biaya produksi, distribusi, pemasaran, hingga margin keuntungan.

Salah satu contoh perhitungan harga retail adalah ketika sebuah pabrik memproduksi tas dengan biaya produksi sebesar Rp100.000 per unit. Ketika tas tersebut dijual ke distributor atau grosir, harganya mungkin hanya Rp120.000 karena pembelian dilakukan dalam jumlah besar. Namun, ketika tas yang sama dijual di toko retail, harga yang ditetapkan bisa menjadi Rp200.000 atau lebih.

Fungsi Harga Retail

Kenapa pelaku usaha perlu menetapkan harga retail? Berikut beberapa alasan dan fungsinya:

  • Dengan menetapkan harga retail, penjual eceran bisa menentukan berapa margin keuntungan mereka, sehingga bisnis bisa berjalan dengan sehat secara finansial.
  • Menjadi alat strategis untuk memenangkan persaingan di pasar, terutama jika harga yang ditawarkan memberikan kesan “worth it” bagi pelanggan.
  • Dapat memengaruhi cara konsumen memandang sebuah produk. Harga terlalu rendah mungkin dianggap mencerminkan kualitas rendah, dan sebaliknya.
  • Dengan menetapkan harga retail tertentu, retailer dapat menyasar segmen pasar yang spesifik. Misalnya, produk dengan harga premium biasanya ditujukan untuk konsumen kelas atas dan seterusnya.
  • Menjadi bagian dari strategi promosi. Misalnya, retailer bisa memberikan diskon atau harga spesial untuk menarik lebih banyak pembeli selama periode tertentu.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Retail

Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual

Ada 5 Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual, Salah Satunya Adalah Biaya Produksi/ Pengadaan (Credit: bee.id)

Sebelum menerapkan harga retail, penjual harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya harga retail ini, apa saja faktor yang dapat mempengaruhi harga retail?

Faktor yang mempengaruhi adalah biaya produksi, persaingan harga di pasar, permintaan konsumen. reputasi brand hingga kondisi ekonomi negara, berikut penjelasannya:

1. Biaya Produksi/ Pengadaan

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi harga retail adalah biaya produksi atau pengadaannya. Komponen biaya ini mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja, pengiriman, kemasan, dan biaya operasional lainnya.

Jika Anda membeli dari tengkulak, maka biaya yang dimaksud adalah biaya pengadaan produk, ongkos kirim dan biaya lainnya yang berkaitan dengan pengadaan barang.

Semakin tinggi total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan atau mendapatkan produk. Maka, semakin besar pula kemungkinan harga retail akan meningkat untuk menutupi pengeluaran tersebut.

2. Penawaran dan Permintaan

Faktor berikutnya adalah hukum ekonomi dasar tentang penawaran dan permintaan. Ketika permintaan suatu produk meningkat namun pasokan terbatas, retailer cenderung menaikkan harga untuk memaksimalkan keuntungan. Sebaliknya, jika pasokan melimpah namun permintaan rendah, retailer sering kali menurunkan harga untuk menarik perhatian pembeli.

BACA JUGA: Bunyi Hukum Permintaan, Jenis Fungsi dan Faktornya

3. Persaingan Pasar

Selanjutnya adalah persaingan pasar, dimana persaingan pasar ini akan mempengaruhi bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan. Sehingga, retailer perlu berinovasi untuk menarik perhatian konsumen.

Salah satunya dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif atau memberikan nilai tambah seperti layanan pelanggan yang lebih baik, bonus pembelian, atau program loyalitas.

4. Reputasi Brand

Citra dan reputasi merek juga menjadi penentu penting dalam harga retail. Jika produk dikenal premium dan eksklusif maka harga retail yang diteta[kan juga biasa tinggi, karena konsumen cenderung bersedia membayar lebih untuk produk yang diasosiasikan dengan kualitas tinggi dan kemewahan.

Sebaliknya, brand yang memang dikenal biasa saja, harga yang ditetapkan juga cenderung lebih terjangkau, harga yang terjangkau inilah yang menjadi daya tarik mereka.

5. Faktor Musiman dan Ekonomi

Terakhir faktor yang mempengaruhi harga retail adalah faktor musiman dan kondisi perekonomian sebuah negara. Selama periode tertentu, seperti musim liburan, retailer sering memberikan diskon atau promosi untuk menarik lebih banyak konsumen.

Sementara itu, pada masa resesi atau ketidakstabilan ekonomi, retailer sering kali menyesuaikan harga dengan menurunkannya demi menjaga minat konsumen untuk tetap berbelanja.

Strategi Penetapan Harga

Mengutip dari Buku Ajar Mata Kuliah Retailing (2015) karya Mudzakki dan Suharso, ada 3 strategi yang umum digunakan oleh peritel sebagai dasar penetapan harga, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan Harga Dibawah Harga Pasar

Strategi ini diterapkan oleh peritel yang memiliki biaya operasional rendah dan volume penjualan yang tinggi. Dengan menetapkan harga lebih rendah dari harga pasar, peritel dapat menarik lebih banyak konsumen, terutama mereka yang lebih sensitif terhadap harga.

Dengan biaya operasional lebih rendah, sangat memungkinkan peritel untuk menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif tanpa mengorbankan keuntungan secara signifikan.

2. Menetapkan Harga Sesuai Harga Pasar

Kedua adalah menentukan harga sesuai dengan pasarnya, strategi ini biasa dilakukan dengan cara menyesuaikan harga produk dengan harga pasar yang berlaku. Peritel yang menggunakan pendekatan ini biasanya bertujuan untuk memperluas pangsa pasar mereka.

Mereka menawarkan produk dengan kualitas yang baik, harga yang wajar, dan pelayanan yang memadai. Dengan cara ini, merasa mendapatkan nilai yang adil, dan bisnis dapat mempertahankan daya saing di pasar yang lebih luas.

3. Menetapkan Harga Diatas Harga Pasar

Terakhir adalah menentukan harga di atas harga pasar, strategi ini sering kali digunakan oleh peritel yang sudah memiliki reputasi atau merek yang kuat di pasar. Produk mereka mungkin memiliki nilai tambah atau eksklusivitas tertentu.

Konsumen biasanya tidak terlalu mempermasalahkan harga tinggi karena mereka percaya akan kualitas atau prestise yang didapatkan dari membeli produk tersebut. Strategi ini memberikan keuntungan lebih bagi peritel yang sudah dikenal.

Cara Menentukan Harga Retail

Rumus harga jual ritel

Contoh perhitungan harga jual ritel menggunakan metode markup (Credit: bee.id)

Ada beberapa metode dan rumus yang bisa Anda gunakan untuk menentukan harga retail, berikut 3 cara umum dan sederhana yang bisa Anda gunakan untuk menentukan harga retail:

1. Harga Markup

Cara pertama yang paling gampang dan sering digunakan adalah dengan menggunakan metode markup, bagaimana caranya? Untuk menentukan harga jual dengan metode markup ini Anda hanya perlu menjumlahkan biaya yang Anda keluarkan untuk mendapatkan produk dengan jumlah persentase keuntungan yang ingin Anda dapatkan.

Berikut rumus harga retail metode markup:

Rumus Harga Retail = Cost of Good + (Cost of Good x Markup (%))

  • Cost of Good: Total seluruh biaya yang Anda keluarkan untuk mendapatkan produk, baik itu biaya produksi ataupun biaya pengadaan.
  • Markup: persentase keuntungan yang ingin Anda dapatkan dari biaya yang sudah Anda keluarkan untuk mendapatkan produk.

Sebagai contoh:

Jika biaya perolehan suatu produk adalah Rp100.000, dan markup yang diterapkan adalah 20%, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Harga Retail = Cost of Good + (Cost of Good x Markup (%))
             = 100.000 +  (100.000 x 20%
             = 100.000 +  20.000 = Rp120.000

Maka, harga jual produk tersebut adalah Rp120.000

2. Harga Margin

Cara kedua adalah dengan menggunakan metode margin. Metode ini sedikit berbeda dengan markup karena persentase margin dihitung berdasarkan perbandingan antara harga jual dan biaya perolehan.

Kenapa begitu? Karena perhitungan ini serung digunakan untuk mengukur efisiensi laba dalam kaitannya dengan harga jual. Berikut rumus yang bisa digunakan:

Harga Jual = Biaya Produksi atau Perolehan/ (1 - Margin (%)

Sebuah produk memiliki biaya produksi sebesar Rp100.000, dan Anda ingin mendapatkan margin keuntungan sebesar 40% (0,4), maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut:

Harga Jual = Biaya Produksi atau Perolehan/ (1 - Margin (%)
           = Rp100.000 / (1 - 0,4)
           = Rp100.000 / 0,6 = Rp166.667

Sehingga, harga jual yang ditetapkan adalah Rp166.667.

3. Average Inventory

Terakhir adalah dengan metode inventory rata-rata, cara ini memahami tren stok dan menjaga efisiensi pengelolaan persediaan. Dengan mengetahui inventory rata-rata, retailer dapat menyesuaikan stok agar cukup memenuhi permintaan tanpa mengikat terlalu banyak modal atau membebani biaya penyimpanan. Berikut rumusnya:

Inventory Rata-rata = (Stok Awal + Stok Akhir) / 2

Penghitungan ini membantu retailer mengelola persediaan lebih bijak, yang pada akhirnya mempengaruhi harga retail untuk mengoptimalkan keuntungan dan operasional.

Beepos Software Kasir Online Integrasi Akunting

Selain menggunakan cara manual, Anda juga bisa menggunakan software kasir online Beepos. Aplikasi kasir integrasi akuntansi, siap bantu Anda mulai dari menentukan harga barang secara otomatis, setting diskon, promo, kontol stok,  mencatat transaksi sampai laporan akuntansi. Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang!

Artikel Populer

[DOWNLOAD] Contoh Cash Flow Excel dan Template Membuatnya Gratis
Contoh cash flow excel berfungsi untuk mengonversi data-data akuntansi pada laporan laba rugi dan neraca menjadi suatu informasi mengenai pergerakan
Baca Juga
Download File Excel Laporan Laba Rugi Gratis
Membahas tentang pembukuan di dalam usaha kecil tentu sangat penting. Selain menjadi media untuk mengatur keuangan usaha Anda juga bisa
Baca Juga
Download Kwitansi Kosong PDF dan Cara Mudah Membuatnya
Apakah Anda sedang mencari cara untuk membuat dan mengisi kwitansi dengan mudah? Anda berada di tempat yang tepat! Dalam artikel
Baca Juga
Jenis dan Contoh Pelayanan Prima di Berbagai Bidang Usaha
Pelayanan prima atau service excellent merupakan rangkaian tindakan yang diberikan untuk memberikan layanan kepada pelanggan secara maksimal agar mereka mendapat
Baca Juga
13 Contoh Analisis SWOT Makanan dan Cara Menyusunnya
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) telah menjadi alat yang sangat penting dalam merinci strategi bisnis, salah satunya adalah analisis
Baca Juga
4 Contoh Surat Penawaran Negosiasi & Cara Menulisnya
Proses negosiasi adalah hal yang umum dalam dunia bisnis. Salah satu komponen kunci dalam negosiasi adalah penggunaan surat penawaran negosiasi.
Baca Juga
Customer Service Bee

148rb+ Pengusaha Sudah Pakai Bee

"Operasional makin lancar, bisnis terkontrol dan mudah discale-up"
Hubungi Tim Bee sekarang untuk konsultasi GRATIS
Logo Bee Web
Software Akuntansi & Kasir No. 2 di Indonesia. Memudahkan Pemilik Bisnis dan Akuntan untuk mengerjakan dan menganalisa keuangan lebih cepat, mudah, dan akurat. Gratis Trial atau Demo Gratis dengan Tim Bee.
Jam Operasional
Senin - Jumat, 09:00 - 16:00 WIB
Sabtu, Minggu dan Tgl Merah LIBUR
Chat via WA
Alamat Kantor
Surabaya: Jl. Klampis Jaya 29J, SurabayaBandung: Aer Space - Jl. Karang Tinggal No.41B, Cipedes, Bandung
Jakarta: Jl. Mampang Prapatan VIII No. 3B, Jakarta Selatan (Sementara Tutup)
Copyright © 2025 Bee.id
magnifiercrossmenu