Harga retail adalah harga eceran, bukan sekadar angka yang tercantum pada label produk, melainkan cerminan dari strategi perusahaan dalam menarik minat konsumen sekaligus menjaga profitabilitas. Bagi konsumen, harga retail menjadi pertimbangan utama sebelum memutuskan pembelian.
Sementara bagi pelaku usaha, menetapkan harga yang tepat dapat mempengaruhi daya saing di pasar, menciptakan loyalitas pelanggan, dan bahkan memperluas pangsa pasar. Tapi, gimana sih cara menentukan harga retail yang tepat?
Apa saja hal-hal yang harus diperhatikan supaya harga yang dipasang nggak cuma bersaing tapi juga tetap menguntungkan? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang harga retail, dari pengertiannya, faktor yang mempengaruhinya, sampai tips buat menentukan harga terbaik untuk bisnis Anda!
Menurut Kotler (2016), retail adalah serangkaian kegiatan yang melibatkan penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir, untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Oleh karena itu, harga yang diteta[kan biasanya juga berbeda.
BACA JUGA: Pengertian Retail, Jenis dan Tips Suksesnya
Lantas apa yang dimaksud dengan retail price? Harga eceran atau harga retail adalah harga jual suatu produk atau jasa yang telah ditetapkan oleh penjual atau retailer untuk konsumen akhir. Harga ini sudah mencakup berbagai komponen seperti biaya produksi, distribusi, pemasaran, hingga margin keuntungan.
Salah satu contoh perhitungan harga retail adalah ketika sebuah pabrik memproduksi tas dengan biaya produksi sebesar Rp100.000 per unit. Ketika tas tersebut dijual ke distributor atau grosir, harganya mungkin hanya Rp120.000 karena pembelian dilakukan dalam jumlah besar. Namun, ketika tas yang sama dijual di toko retail, harga yang ditetapkan bisa menjadi Rp200.000 atau lebih.
Kenapa pelaku usaha perlu menetapkan harga retail? Berikut beberapa alasan dan fungsinya:
Sebelum menerapkan harga retail, penjual harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi atau rendahnya harga retail ini, apa saja faktor yang dapat mempengaruhi harga retail?
Faktor yang mempengaruhi adalah biaya produksi, persaingan harga di pasar, permintaan konsumen. reputasi brand hingga kondisi ekonomi negara, berikut penjelasannya:
Faktor pertama yang dapat mempengaruhi harga retail adalah biaya produksi atau pengadaannya. Komponen biaya ini mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja, pengiriman, kemasan, dan biaya operasional lainnya.
Jika Anda membeli dari tengkulak, maka biaya yang dimaksud adalah biaya pengadaan produk, ongkos kirim dan biaya lainnya yang berkaitan dengan pengadaan barang.
Semakin tinggi total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan atau mendapatkan produk. Maka, semakin besar pula kemungkinan harga retail akan meningkat untuk menutupi pengeluaran tersebut.
Faktor berikutnya adalah hukum ekonomi dasar tentang penawaran dan permintaan. Ketika permintaan suatu produk meningkat namun pasokan terbatas, retailer cenderung menaikkan harga untuk memaksimalkan keuntungan. Sebaliknya, jika pasokan melimpah namun permintaan rendah, retailer sering kali menurunkan harga untuk menarik perhatian pembeli.
BACA JUGA: Bunyi Hukum Permintaan, Jenis Fungsi dan Faktornya
Selanjutnya adalah persaingan pasar, dimana persaingan pasar ini akan mempengaruhi bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan. Sehingga, retailer perlu berinovasi untuk menarik perhatian konsumen.
Salah satunya dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif atau memberikan nilai tambah seperti layanan pelanggan yang lebih baik, bonus pembelian, atau program loyalitas.
Citra dan reputasi merek juga menjadi penentu penting dalam harga retail. Jika produk dikenal premium dan eksklusif maka harga retail yang diteta[kan juga biasa tinggi, karena konsumen cenderung bersedia membayar lebih untuk produk yang diasosiasikan dengan kualitas tinggi dan kemewahan.
Sebaliknya, brand yang memang dikenal biasa saja, harga yang ditetapkan juga cenderung lebih terjangkau, harga yang terjangkau inilah yang menjadi daya tarik mereka.
Terakhir faktor yang mempengaruhi harga retail adalah faktor musiman dan kondisi perekonomian sebuah negara. Selama periode tertentu, seperti musim liburan, retailer sering memberikan diskon atau promosi untuk menarik lebih banyak konsumen.
Sementara itu, pada masa resesi atau ketidakstabilan ekonomi, retailer sering kali menyesuaikan harga dengan menurunkannya demi menjaga minat konsumen untuk tetap berbelanja.
Mengutip dari Buku Ajar Mata Kuliah Retailing (2015) karya Mudzakki dan Suharso, ada 3 strategi yang umum digunakan oleh peritel sebagai dasar penetapan harga, diantaranya adalah sebagai berikut:
Strategi ini diterapkan oleh peritel yang memiliki biaya operasional rendah dan volume penjualan yang tinggi. Dengan menetapkan harga lebih rendah dari harga pasar, peritel dapat menarik lebih banyak konsumen, terutama mereka yang lebih sensitif terhadap harga.
Dengan biaya operasional lebih rendah, sangat memungkinkan peritel untuk menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif tanpa mengorbankan keuntungan secara signifikan.
Kedua adalah menentukan harga sesuai dengan pasarnya, strategi ini biasa dilakukan dengan cara menyesuaikan harga produk dengan harga pasar yang berlaku. Peritel yang menggunakan pendekatan ini biasanya bertujuan untuk memperluas pangsa pasar mereka.
Mereka menawarkan produk dengan kualitas yang baik, harga yang wajar, dan pelayanan yang memadai. Dengan cara ini, merasa mendapatkan nilai yang adil, dan bisnis dapat mempertahankan daya saing di pasar yang lebih luas.
Terakhir adalah menentukan harga di atas harga pasar, strategi ini sering kali digunakan oleh peritel yang sudah memiliki reputasi atau merek yang kuat di pasar. Produk mereka mungkin memiliki nilai tambah atau eksklusivitas tertentu.
Konsumen biasanya tidak terlalu mempermasalahkan harga tinggi karena mereka percaya akan kualitas atau prestise yang didapatkan dari membeli produk tersebut. Strategi ini memberikan keuntungan lebih bagi peritel yang sudah dikenal.
Ada beberapa metode dan rumus yang bisa Anda gunakan untuk menentukan harga retail, berikut 3 cara umum dan sederhana yang bisa Anda gunakan untuk menentukan harga retail:
Cara pertama yang paling gampang dan sering digunakan adalah dengan menggunakan metode markup, bagaimana caranya? Untuk menentukan harga jual dengan metode markup ini Anda hanya perlu menjumlahkan biaya yang Anda keluarkan untuk mendapatkan produk dengan jumlah persentase keuntungan yang ingin Anda dapatkan.
Berikut rumus harga retail metode markup:
Rumus Harga Retail = Cost of Good + (Cost of Good x Markup (%))
Sebagai contoh:
Jika biaya perolehan suatu produk adalah Rp100.000, dan markup yang diterapkan adalah 20%, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:
Harga Retail = Cost of Good + (Cost of Good x Markup (%)) = 100.000 + (100.000 x 20% = 100.000 + 20.000 = Rp120.000
Maka, harga jual produk tersebut adalah Rp120.000
Cara kedua adalah dengan menggunakan metode margin. Metode ini sedikit berbeda dengan markup karena persentase margin dihitung berdasarkan perbandingan antara harga jual dan biaya perolehan.
Kenapa begitu? Karena perhitungan ini serung digunakan untuk mengukur efisiensi laba dalam kaitannya dengan harga jual. Berikut rumus yang bisa digunakan:
Harga Jual = Biaya Produksi atau Perolehan/ (1 - Margin (%)
Sebuah produk memiliki biaya produksi sebesar Rp100.000, dan Anda ingin mendapatkan margin keuntungan sebesar 40% (0,4), maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut:
Harga Jual = Biaya Produksi atau Perolehan/ (1 - Margin (%) = Rp100.000 / (1 - 0,4) = Rp100.000 / 0,6 = Rp166.667
Sehingga, harga jual yang ditetapkan adalah Rp166.667.
Terakhir adalah dengan metode inventory rata-rata, cara ini memahami tren stok dan menjaga efisiensi pengelolaan persediaan. Dengan mengetahui inventory rata-rata, retailer dapat menyesuaikan stok agar cukup memenuhi permintaan tanpa mengikat terlalu banyak modal atau membebani biaya penyimpanan. Berikut rumusnya:
Inventory Rata-rata = (Stok Awal + Stok Akhir) / 2
Penghitungan ini membantu retailer mengelola persediaan lebih bijak, yang pada akhirnya mempengaruhi harga retail untuk mengoptimalkan keuntungan dan operasional.
Selain menggunakan cara manual, Anda juga bisa menggunakan software kasir online Beepos. Aplikasi kasir integrasi akuntansi, siap bantu Anda mulai dari menentukan harga barang secara otomatis, setting diskon, promo, kontol stok, mencatat transaksi sampai laporan akuntansi. Klik banner di atas dan dapatkan gratis uji coba sekarang!