Pernah mendengar istilah fungsi permintaan dan penawaran? Kedua situlah ini menggambarkan tentang bagaimana hubungan kuantitas barang dengan permintaan yang ada di pasar dan harganya.
Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran ini, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini:
Dalam ilmu ekonomi, permintaan dan penawaran mewakili hubungan antara jumlah barang yang ingin dijual produsen pada berbagai harga dan jumlah yang ingin dibeli konsumen. Formula penawaran dan permintaan yang biasa digunakan untuk menentukan harga. Harga suatu barang atau jasa ditentukan oleh penawaran dan permintaan pasar.
Jika diartikan satu persatu fungsi permintaan adalah studi matematis yang menganalisis perilaku konsumen dan harga barang atau jasa tersebut. Fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan, yaitu jika harga suatu barang naik.
Maka permintaan barang tersebut juga turun, dan sebaliknya, jika harga suatu barang turun, maka permintaan barang tersebut meningkat. Oleh karena itu, hubungan antara harga dan jumlah yang diminta konsumen merupakan hubungan terbalik, sehingga gradien fungsi permintaan (b) selalu negatif.
Hukum fungsi permintaan berbunyi “permintaan sebuah produk dipenuhi oleh naik dan turunnya harga”
Sedangkan fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga suatu barang atau jasa di pasar dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen. Hal ini menggunakan fungsi penawaran untuk menganalisis kemungkinan memproduksi jumlah barang.
Ada hubungan positif dalam fungsi penawaran antara harga suatu komoditi dan jumlah komoditi yang ditawarkan oleh produsen, sehingga gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif.
Hukum fungsi berbunyi “Naiknya harga akan mempengaruhi tingginya penawaran dan jika harga mengalami penurunan maka penawaran juga akan mengalami hal serupa”
Dalam masing-masing fungsi mengikuti hukumnya masing-masing. Fungsi penawaran akan berkaitan dengan hukum fungsi penawaran dan sebaliknya.
Berikut ini deretan faktor yang mempengaruhi permintaan:
Faktor pertama yang mempengaruhi permintaan adalah kebiasaan dan perilaku konsumen. Baik kebiasaan maupun perilaku keduanya saling berkaitan dan akan sangat menentukan bagaimana pola mereka dalam bertransaksi.
Adapun perilaku konsumen ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, mulai dari lingkungan, adat istiadat, kondisi dan isu yang beredar di suatu wilayah. Contoh saja, penyebaran pandemi covid 19 yang melanda dunia beberapa tahun lalu meningkatkan jumlah permintaan produk masker dan produk kebersihan lainnya.
Baca Juga: Begini Teori Perilaku Konsumen, Pebisnis Wajib Tahu!
Faktor berikutnya adalah ketersediaan harga barang baik barang sejenis maupun barang pelengkap. Hal ini bisa dicontohkan dengan jika roti tawar mengalami kenaikan harga dan menjadi barang langka maka barang pelengkap atau komplementernya akan mengalami penurunan harga seperti mentega, selai dan sejenisnya.
Dengan adanya kelangkaan ini potensi barang komplementer seperti mentega dan selain mengalami penurunan harga. Sebab, menurunnya minat dari produk utama juga berimbas pada produk turunannya.
Hal selanjutnya yang menjadi faktor dari fungsi permintaan adalah bagaimana prediksi dari harga barang di masa yang akan datang. Prediksi harga ini akan menjadikan konsumen lebih kalap untuk membeli di awal untuk ditimbun atau sebagai stok barang sebelum harganya naik. Hal ini berkaitan dengan fungsi dari permintaan itu sendiri yakni memprediksi harga sebuah barang di masa yang akan datang.
Berikutnya adalah pendapatan dan pengeluaran konsumen. Hal ini berkaitan dengan pola dan gaya beli mereka. Orang yang memiliki pendapatan yang besar biasanya akan cenderung lebih bebas dalam membelanjakan sesuatu dan sebaliknya
Selanjutnya adalah intensitas Kebutuhan, semakin tinggi kebutuhan masyarakat maka semakin tinggi pula permintaan yang ada. Contohnya produk masker pada masa pandemi beberapa tahun yang lalu.
Berbeda dengan permintaan, faktor yang mempengaruhi fungsi penawaran biasanya berkaitan dengan pajak, biaya produksi, tujuan perusahaan dan beberapa hal lainnya. Berikut ini penjelasan lengkapnya:
Faktor pertama yang bisa mempengaruhi fungsi penawaran adalah pajak. Jika pajak mengalami kenaikan maka harga barang yang ditetapkan juga mengalami kenaikan yang sama untuk menjaga keseimbangan keuangan bisnis.
Dengan naiknya harga permintaan juga akan semakin menurun daripada biasanya dan perusahaan melakukan pengurangan produksi seiring dengan turunnya permintaan.
Selanjutnya adalah mengenai biaya produksi. Semakin tinggi harga produksi sebuah produk maka semakin tinggi pula harga yang ditetapkan. Hal ini mengharuskan perusahaan mengurangi kuantitas dari produknya untuk menghindari kerugian akibat dari tidak laku.
Biasanya produk dengan harga yang tinggi kurang mampu bersaing dengan produk serupa namun memiliki harga yang lebih murah. Meskipun kualitas yang ditawarkan berbeda. Namun, kembali lagi pada kebiasaan dan perilaku konsumen tempat bisnis dipasarkan berada.
Baca Juga: Cara Mudah Menghitung Biaya Produksi Beserta Contohnya
Setiap perusahaan atau bisnis memiliki tujuan masing – masing yang berbeda. Bagi badan usaha yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan (profit oriented), maka badan usaha tersebut akan menjual produknya dengan margin keuntungan yang lebih besar, sehingga harga jualnya lebih tinggi.
Jika suatu perusahaan ingin memberikan permintaan atas produknya dengan menguasai pasar, maka perusahaan menetapkan harga yang rendah. Dan dengan tingkat keuntungan yang lebih rendah, harga jual akan lebih rendah untuk menarik konsumen.
Pada poin ini hampir sama dengan fungsi permintaan, hal ini berkaitan dengan persaingan pasar. Jika seorang kompetitor memasarkan produk dengan harga yang jauh lebih murah akan mengakibatkan turunnya permintaan yang juga akan mengakibatkan menurunnya penawaran.
Masih berkaitan dengan fungsi permintaan, jika adanya produksi kenaikan harga sebuah produk di masa yang akan datang maka perusahaan harus mempersiapkan untuk memperbaiki output produksinya, dengan harapan mampu menjual produk sebelum atau sesudah adanya kenaikan harga.
Qd = a - bP
Keterangan:
Qd = jumlah
a = konstanta
b = koefisien pengarah (slope)
P = tingkat harga
Kurva permintaan menggambarkan hubungan antara kuantitas yang ditawarkan suatu barang dan harganya. Kurva permintaan akan bergeser dari pojok kiri atas ke pojok kanan bawah dan sebaliknya. Ini akan menggambarkan hubungan terbalik antara permintaan dan harga.
Qs = a + bPs
Keterangan:
Qs = Total jumlah barang yang ditawarkan
Ps = harga barang yang ditawarkan
a & b = konstanta
Dalam fungsi penawaran, kita akan mengenal istilah kurva penawaran. Kurva penawaran adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan pada waktu dan tempat tertentu. Pergeseran kurva penawaran adalah dari kiri bawah ke kanan atas. Baik harga maupun volume penawaran bersifat agresif.
Yuk kelola keuangan bisnis secara lebih profesional agar mudah kontrol bisnis dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan software akuntansi online Beecloud, pantau posisi keuangan dengan lebih sederhana melalui dashboardnya saja. Laporan keuangan dari laba rugi dan akuntansi lainnya langsung jadi.
Memahami apa itu fungsi permintaan dan penawaran merupakan sebuah hal wajib bagi pebisnis agar bisa memantau kondisi pasar dan menghindari adanya kerugian. Semoga bermanfaat